Komunikasi politik adalah salah satu cabang dari komunikasi yang cukup populer. Secara tidak disadari, saat ini banyak orang telah masuk atau terlibat dalam komunikasi politik. Contohnya adalah ketika Grameds ikut mencari informasi mengenai salah satu pejabat baik di Indonesia maupun di dunia.
Secara tidak sadar, proses penggalian informasi tersebut pun termasuk dalam komunikasi politik. Tidak hanya populer, komunikasi politik juga dianggap penting serta menarik seiring dengan perkembangan media massa. Isu-isu yang hadir sebagai bahan informasi atau pesan dalam komunikasi politik pun kini telah menarik perhatian khalayak umum. Apa sih sebenarnya komunikasi politik itu? Simak hingga akhir artikel untuk mengetahui penjelasannya ya!
Table of Contents
Pengertian Komunikasi Politik
Secara umum, komunikasi politik dapat diartikan sebagai suatu proses komunikasi yang di dalamnya terdapat pesan-pesan politik. Dalam komunikasi politik, ada beberapa aktor atau tokoh politik yang ikut terlibat sebagai komunikator ataupun sebagai komunikan, selain itu pesan politik, media politik memiliki kaitan dengan tujuan dari politik itu sendiri yaitu kekuasaan.
Dalam pesan komunikasi politik yang ingin disampaikan oleh komunikator atau komunikan, tidak harus berskala besar atau memiliki pesan yang dalam. Contohnya ketika ada seseorang yang berkomentar mengenai seorang tokoh kepala negara, memberikan dukungan, berkomentar tentang kebijakan pemerintah dan lainnya sudah bisa dikategorikan sebagai proses komunikasi politik.
BACA JUGA: Apa itu HAM? Sejarah, Pentingnya dan Peran HAM
Komunikasi politik menurut para ahli secara garis besar didefinisikan sebagai komunikasi yang melibatkan pesan politik serta para aktor politik, komunikasi politik juga berkaitan dengan kekuasaan, kebijakan pemerintah serta pemerintahan.
Walaupun terdengar memiliki bahasan atau pesan yang formal, namun dalam praktik komunikasi poitik erat kaitannya dengan aktivitas sehari-hari dan tidak ada satu pun manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi politik atau komunikasi itu sendiri. Tak jarang pula, masyarakat tidak menyadari bahwa dirinya telah terjebak dalam analisis serta kajian dalam komunikasi politik.
Agar lebih jelas lagi, berikut adalah pengertian komunikasi politik menurut para ahli.
Pengertian Komunikasi Politik Menurut Para Ahli
Beberapa ahli mengemukakan pengertian dari komunikasi politik sesuai dengan pengamatan dan pendapatnya masing-masing, berikut penjelasannya.
1. Mueller (1973)
Muelller mendefinisikan komunikasi politik ialah hasil yang memiliki sifat politik, apabila ditekankan kepada hasil. Sedangkan apabila komunikasi politik didefinisikan dengan menekankan pada fungsi dalam sistem politik ialah komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem politik serta terjadi di antara sistem tersebut dengan lingkungannya.
2. Almond dan Powell
Menurut Almond dan Powell, komunikasi politik adalah fungsi politik yang bersama-sama memiliki fungsi lain yaitu agregasi, artikulasi, rekrutmen dan sosialisasi yang hadir dalam suatu sistem politik. Komunikasi politik hadir sebagai prasyarat atau prerequisite untuk memenuhi fungsi-fungsi politik yang lainnya.
3. Dr. Rusadi Kartaprawira
Apabila dilihat dari kegunaannya, maka komunikasi politik dapat diartikan sebagai penghubung dari pikiran politik yang hidup dalam masyarakat baik golongan, intra, asosiasi, institusi maupun sektor kehidupan dalam politik pemerintahan.
Rusadi juga berpendapat bahwa komunikasi politik ialah suatu pendekatan dalam pembanungunan politik. Melalui komunikasi politik maka tokoh-tokoh yang terlibat dalam meletakan basis guna menganalisis permasalahan yang muncul serta berkembang secara keseluruhan proses untuk perubahan politik dari suatu bangsa.
4. Fagen (1966)
Fagen mengemukakan bahwa komunikasi politik ialah suatu aktivitas komunikasi yang dianggap politis berdasarkan konsekuensinya, keaktualannya, serta potensi yang dimiliki untuk dapat berfungsi dalam sistem politik.
5. Meadow (1980)
Komunikasi politik menurut Meadow adalah aktivitas dari setiap pertukaran simbol maupun pesan dan sebagian besar telah dibentuk oleh para aktor yang memiliki peran dalam komunikasi tersebut, komunikasi politik juga memiliki konsekuensi untuk sistem politik.
6. Roelofs
Roelofs menyampaikan definisi dari komunikasi politik dengan lebih sederhana. Komunikasi politik menurut Roelofs ialah pembicaraan mengenai politik atau kegiatan politik yang dilakukan dengan berbicara.
7. Miriam Budiardjo
Budiarjo berpendapat bahwa komunikasi politik ialah salah satu fungsi dari partai politik, yaitu untuk menyalurkan beraneka ragam pendapat maupun aspirasi dari masyarakat, serta mengatur aspirasi tersebut dengan sedemikian rupa. Komunikasi politik juga menjadi wujud dari penggabungan kepentingan serta perumusan kepentingan yang berguna untuk memperjuangkan publik policy atau kebijakan publik.
8. Rauf
Komunikasi ialah suatu kegiatan politik guna menyampaikan pesan yang memiliki ciri politik oleh aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan dari komunikasi politik memiliki sifat empiris karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial. Namun, komunikasi politik juga dapat menjadi kegiatan ilmiah serta sebagai kegiatan politik dalam sistem politik.
9. Astrid S Soesanto
Komunikasi politik menurut Astrid ialah komunikasi yang diarahkan pada suatu pencapaian yang memiliki pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah-masalah yang dibahas oleh baragam jenis kegiatan komunikasi politik dapat mengikat seluruh warganya melalui sanksi yang telah ditentukan bersama oleh lembaga politik.
10. Dan Nimmo
Komunikasi politik memiliki fungsi untuk mengatur perbuatan manusia dalam kondisi konflik serta dalam konsekuensinya. Kegiatan dari komunikasi politik mencakup komunikator politik seperti aktivis, konsultan, politisi, marketing, profesional dan juru bicara, mancakup pula persuasi, pesan politik, media politik, khalayak ramai serta akibat apa yang ditimbulkan dalam proses dari komunikasi politik yang terjadi.
Itulah pengertian dari sepuluh ahli mengenai komunikasi politik. Secara garis besar, komunikasi politik dapat diartikan sebagai aktivitas komunikasi yang berisi mengenai pesan politik dan memiliki konsekuensi dalam prosesnya.
Grameds dapat memperdalam pengetahuan Grameds mengenai komunikasi politik dengan membaca buku berikut ini berjudul “Realitas Komunikasi Politik Indonesia Kontemporer” yang ditulis oleh Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si melalui buku ini, penulis berusaha menyampaikan mengenai realitas dari komunikasi politik yang terjadi di Indonesia sekaligus memberikan perspektif-perspektif poditif untuk membangung demokrasi. Apabila tertarik, Grameds bisa membeli buku ini di Gramedia.com ya!
Distorsi Komunikasi Politik
Distorsi komunikasi politik merupakan kondisi ketika terjadi suatu perubahan dari makna informasi, ide serta maksud pesan antara komunikator dan komunikan. Dalam komunikasi politik, ada empat distorsi yang terkait dalam prosesnya. Berikut penjelasannya.
1. Distorsi sebagai ideologi
Dalam komunikasi politik, ada dua distorsi dalam ideologi. Distorsi pertama ialah perspektif yang identik dengan kegiatan politik sebagai hak istimewa dari sekelompok orang maupun praktik monopoli. Sedangkan distorsi ideologi yang kedua ialah perspektif yang lebih memandang pada suatu kegiatan dan hanya melibat sistem tinggi tanpa peduli dengan kehendak rakyatnya.
2. Distorsi sebagai sebuah topeng
Ben Anderson dalam bahasa topeng menjelaskan bahwa komunikasi politik dapat diidentifikasikan untuk menampilkan suatu hal yang lain antara apa yang dimaksudkan dengan fakta atau realita yang sebenarnya.
3. Distorsi sebagai bentuk representasi
Distorsi dalam komunikasi politik juga dapat terjadi sebagai bentuk dari representasi yaitu untuk memberikan gambaran terhadap suatu hal yang tidak sama dengan kenyataan atau aslinya.
4. Distorsi sebagai proyek lupa
Komunikasi politik dapat mengalami distorsi lupa, artinya sebagai sesuatu hal yang mampu dimanipulasi, lupa tersebut diciptakan tidak hanya untuk beberapa orang saja, akan tetapi juga untuk khalayak umum dan masyarakat luas.
Model Komunikasi Politik
Ada beberapa model dalam komunikasi politik yang harus diketahui oleh Grameds, berikut penjelasannya.
1. Model Aristoteles
Komunikasi politik dengan model aristoteles merupakan model komunikasi yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Model klasik ini lebih berorientasi kepada pidato terutama pidato yang dapat memberikan pengaruh kepada orang lain.
Sehingga model ini pun disebut pula sebagai model retorikal atau retosi yang saat ini, dikenal sebagai komunikasi politik. Dalam model komunikasi politik aristoteles terdapat tiga bagian dasar komunikasi, yaitu pembicara atau speaker, pesan atau message, pendengar atau listener.
Model aristoteles ini memiliki kekurangan karena, model ini adalah model pertama dari komunikasi politik. Dalam model ini, komunikasi dianggap sebagai suatu fenomena yang statis dan hanya fokus pada komunikasi yang memiliki tujuan untuk membujuk seseorang agar menerima pendapat dari pembicara.
Kelemahan lain dari model aristoteles adalah model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal untuk mempengaruhi orang lain. Meski memiliki kelemahan, model ini menjadi inspirasi untuk ilmuwan lain mengembangkan model-model komunikasi yang lebih modern.
2. Model Komunikasi Politik Harold Lasswell
Dalam model komunikasi politik ini, Lasswell memiliki ungkapan bahwa komunikasi berupa ungkapan-ungkapan verbal yang terdiri dari lima ungkapan yaitu, siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa dan akibat apa yang akan muncul.
Menurut Lasswell ada tiga fungsi komunikasi, yaitu sebagai pengawasan lingkungan, kedua komunikasi memiliki fungsi sebagai korelasi dari berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang akan merespon lingkungan dan ketiga, komunikasi memiliki fungsi sebagai transmisi warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam komunikasi politik, Lasswell berpendapat bahwa ada tiga kelompok spesialis yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi dari komunikasi tersebut. Seperti pemimpin politik dan diplomat yang termasuk dalam kelompok-kelompok pengawas lingkungan.
Lasswell menjelaskan bahwa model komunikasi politik miliknya menunjukan bahwa pihak komunikator pasti memiliki keinginan untuk dapat memberikan pengaruh kepada penerima. Oleh karena itu, komunikasi politik dipandang sebagai suatu upaya persuasi. Kemudian upaya penyampaian pesan dalam komunikasi politik tersebut, dapat menghasilkan dampak positif maupun dampak negatif. Dampak yang muncul dari komunikasi politik pun bergantung pada cara penyampaian dari pemberi pesan.
3. Model Komunikasi Politik Gudykunst dan Kim
Model komunikasi politik yang ketiga merupakan model komunikasi antar budaya, yaitu komunikasi terjadi di antara orang-orang yang berasal dari budaya yang berbeda atau komunikasi yang terjadi pada orang asing.
Pada dasarnya, dalam model komunikasi ini aktivitas komunikasi dapat terjadi kepada siapapun namun antara individu yang terlibat dalam komunikasi politik tersebut tidak memiliki latar belakang budaya yang sama, sosio budaya maupun psiko budaya yang persis sama.
4. Model Komunikasi Politik Interaksional
Dalam model komunikasi politik interaksional memiliki karakter yang non sistemik, non linier beserta kualitatif. Melalui model interaksional, komunikasi politik digambarkan sebagai pembentukan dari makna atau tafsir atas pesan maupun perilaku orang lain oleh peserta dari komunikasi.
Ada beberapa konsep penting dalam model komunikasi politik interaksional, yaitu adalah diri sendiri atau self, diri yang lain atau other, makna, simbol, tindakan dan penafsiran. Menurut model komunikasi politik interaksional, simbol merupakan orang yang berperan sebagai peserta komunikasi dan sifatnya adalah aktifi, reflektif, kreatif serta menampilkan perilaku yang sulit diprediksi.
Dalam model komunikasi politik internasional, manusia jauh lebih aktif dibandingkan dengan proses komunikasi. Karena model ini menolak bahwa individu adalah organisme pasif. Selain itu, model ini juga menempatkan komunikator dalam posisi yang sejajar dengan komunikator yang lain. Sehingga, terjadi interplay yang memiliki nilai demokratis dalam kuadran komunikasi untuk saling memberi serta menerima.
Komponen dalam Komunikasi Politik
Dalam komunikasi politik, sama dengan komunikasi jenis lainnya ada komponen-komponen di dalamnya agar proses komunikasi dapat berjalan semestinya dan pesan dapat sampai kepada pendengar atau lawan bicara.
1. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi politik adalah sumber dari informasi politik. Komunikator dapat dimaknai pula sebagai satu pihak yang memberikan pesan politik. Contoh dari komunikator adalah pemerintah, aktor politik, politikus, lembaga, aktivis, LSM dan lainnya.
2. Pesan
Seperti halnya jenis komunikasi lainnya, pesan adalah salah satu komponen dalam komunikasi politik dan merupakan inti dari proses komunikasi. Pesan politik merupakan pesan yang berisi mengenai muatan politik seperti, ide, gagasa, dukungan serta budaya dan nilai.
3. Media
Medium atau media politik digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan politik dari komunikator kepada para komunikan. Komponen media ini tidak jauh berbeda dengan media komunikasi yang umum.
Media komunikasi politik pun beragam bahkan, komunikasi politik dapat menggunakan berbagai macam media komunikasi, mulai dari media konvensional hingga media digital yang kini juga telah dimanfaatkan sebagai media komunikasi politik.
4. Komunikan
Komponen pasti dalam komunikasi politik ialah komunikator dan komunikan. Komunikan merupakan pihak yang menerima pesan politik. Komunikan dapat berupa masyarakat luas yang tersegmen, atau bahkan pemerintah ketika komunikator adalah publik yang memberikan masukan maupun kritikan.
5. Efek atau konsekuensi
Dalam pengertian komunikasi politik, beberapa ahli berulang kali menyebutkan bahwa proses komunikasi politik akan menghasilkan konsekuensi atau efek. Dalam komunikasi politik, efek dapat berupa dukungan, pengetahuan hingga perseusasi yang telah sampai kepada partisipasi aktif dari khalayak dalam hal politik. Contohnya, komunikasi politik berhasil menghasilkan pendukung untuk aktor politik.
6. Hambatan
Apabila dalam prosesnya komunikasi politik dapat mengalami distorsi, maka salah satu komponen dari komunikasi politik adalah hambatan. Tidak jauh berbeda dengan komunikasi pada umumnya, hambatan dalam komunikasi politik dapat bersifat teknis, sosial budaya maupun semantik.
Fungsi Komunikasi Politik
Komunikasi politik hadir tentu memiliki fungs-fungsi dalam sistem politik. Berikut penjelasannya.
- Menyampaikan informasi politik, fungsi ini adalah dasar dari fungsi komunikasi. Dalam komunikasi politik informasi yang disampaikan terbatas tetapi juga sangat luas.
- Mempertahankan nilai, komunikasi politik memiliki fungsi untuk menjaga dan mempertahankan nilai yang telah menjadi tradisi.
- Sosialisasi politik, fungsi ketiga ini dianggap menjadi ruh dari sosialisasi dalam masyarakat.
- Mendorong terjadinya iklim perubahan, karena bersifat persuasif maka komunikasi politik dalam mendorong adanya iklim perubahan.
- Kontrol sosial, contohnya adalah hadirnya hak jawab maupun hak berpendapat yang didapatkan oleh setiap anggota masyarakat.
- Memberikan motivasi, komunikasi politik memiliki fungsi untuk memberikan motivasi untuk beberapa golongan maupun pihak-pihak yang membutuhkan.
- Hiburan, seperti halnya komunikasi jenis lain, komunikasi politik juga memiliki fungsi hiburan seperti debat politik, seni orasi dan lainnya.
- Meningkatkan partisipasi politik, dengan terjadinya komunikasi politik maka partisipasi politik dalam masyarakat pun ikut meningkat.
Itulah penjelasan mengenai komunikasi politik, mulai dari pengertian hingga fungsi dari komunikasi politik. Grameds dapat memperdalam materi mengenai komunikasi politik dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia. Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan beragama buku berkualitas dan original untuk Grameds. Tunggu apa lagi? Segera beli dan baca sekarang juga!
BACA JUGA:
- Rekomendasi Buku Tentang Sejarah
- BUKU POLITIK BEST SELLER
- BEST SELLER BUKU KOMUNIKASI (BISNIS, POLITIK, VISUAL, ORGANISASI)
- 5 Cerita Fiksi dengan Nuansa Politik di Dalamnya
- 10 Rekomendasi Buku Tentang Hak Asasi Manusia
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien