in

Kenali Ciri-Ciri Konsep Berpikir Komputasional dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-Hari!

Mungkin beberapa dari kamu masih belum familiar dengan teknik berpikir komputasional. Apakah yang dimaksud dari berpikir komputasional? Ini adalah sebuah cara berpikir dengan menggunakan penyelesaian berupa alat-alat yang bersifat komputasional! Misalnya saja algoritma, pemrograman, serta analisis data.

Nah, konsep dari cara berpikir ini ternyata dibagi menjadi beberapa aspek penting, di antaranya adalah dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan desain algoritma! Yuk, lihat penjelasannya di bawah ini.

 

Konsep Berpikir Komputasional

Holiday Sale

Untuk bisa mengadopsi teknik-teknik dalam ilmu komputer, alangkah baiknya kamu tahu terlebih dahulu konsep-konsep utama dalam berpikir komputasional. Inilah beberapa konsep yang dimaksud:

1. Dekomposisi (Decomposition)

Dalam tahapan ini, kamu akan diminta untuk memecah sebuah masalah kompleks menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah dikelola. Nah, kita akan fokus untuk menyelesaikannya satu-satu secara bertahap.

2. Pengenalan Pola (Pattern Recognition)

Kedua, konsep ini membutuhkan kamu untuk mengidentifikasi apakah terdapat tren, pola, atau kesamaan dalam beberapa data yang terkumpul. Dengan menarik benang merah ini, kita jadi lebih bisa memahami masalah secara lebih baik dan solusinya pun lebih efisien!

3. Abstraksi (Abstraction)

Abaikan sebisa mungkin detail-detail yang kurang relevan! Dengan ini, Grameds lebih mampu untuk menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah untuk dipahami.

4. Algoritma (Algorithms)

Konsep yang terakhir adalah merancang langkah-langkah tepat sebagai solusi dari sebuah masalah. Dengan algoritma, kamu bisa mendapatkan instruksi yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan!

 

Baca juga: Berpikir Komputasional: Pengertian, Karakteristik

 

Ciri-ciri Berpikir Komputasional

(Sumber foto: www.pexels.com)

Kita bisa melihat ciri-ciri berpikir komputasional dari cara pemecahan masalah dan membuat solusi untuk menyelesaikannya. Inilah ciri-ciri yang dimaksud:

  • Logis dan Terstruktur

Ciri yang pertama, pemikirnya akan berpikir secara logika dan terstruktur untuk memecahkan masalah. Pecahkan masalah ini menjadi bagian yang lebih kecil dan buatlah langkah-langkah sistematis.

  • Analitis

Kedua, sebagai pemikir komputasional, kamu akan mampu mengidentifikasi hubungan antar elemen dan menarik kesimpulan logis. Selain itu, solusi yang didapatkan juga akan berbeda sehingga kamu bisa memilih mana yang paling efektif.

  • Kreatif

Tidak hanya mengikuti aturan yang berlaku, seorang pemikir komputasional akan mencari solusi baru dan inovatif sebagai jalan baru! Selain itu, kamu juga dapat membuat pendekatan yang unik out of the box.

  • Berorientasi pada Solusi

Dengan berfokus pada tujuan akhir, Grameds tidak akan menyerah ketika menghadapi tantangan. Sebaliknya, seorang pemikir akan mencari solusi paling efisien sebagai jalan keluarnya.

  • Kolaboratif

Ketika mendapatkan masalah kompleks, kamu akan berkolaborasi dengan orang lain untuk berbagi pandangan dan mencapai tujuan bersama secara lebih mudah!

  • Adaptif

Selanjutnya, Grameds akan lebih fleksibel ketika menghadapi suatu perubahan. Kamu akan mampu belajar dari kesalahan dan pengalaman supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama.

  • Memahami Konsep Abstrak

Sebagai ciri-ciri terakhir, pemikir komputasional mampu memahami konsep-konsep abstrak dan menggunakannya untuk merancang solusi yang sebisa mungkin efisien.

 

Contoh Berpikir Komputasional di Kehidupan Sehari-hari

Sebenarnya, tanpa kamu sadari, teknik berpikir ini terkadang digunakan dalam kehidupan sehari-hari lho! Inilah beberapa contohnya:

1. Merencanakan Perjalanan Liburan

  • Dekomposisi

Dalam proses dekomposisi, sobat Grameds akan merencanakan perjalanan dari satu per satu bagian, mulai dari mengurus transportasi, menentukan destinasi, dan anggaran.

  • Pengenalan pola

Selanjutnya, kamu bisa mengenal sebuah pola dengan mencari tiket pesawat atau hotel mana yang lebih murah biayanya.

  • Algoritma

Terakhir, kamu akan membuat sebuah jadwal perjalanan dengan mempertimbangkan jarak antar wisata serta estimasi waktu tempuhnya sebagai konsep dari algoritma

 

2. Memasak

  • Dekomposisi

Dalam tahap komposisi, kamu pertama-tama akan mengikuti sebuah resep  menjadi langkah-langkah yang lebih kecil sehingga lebih mudah diikuti.

  • Pengenalan Pola

Kedua, identifikasi takaran setiap bahan supaya rasa masakan sesuai dengan ekspektasinya.

  • Algoritma

Ketiga, ikuti prosedur dalam sebuah resep supaya masakan dapat matang dengan sempurna.

3. Mencari Barang Hilang

  • Dekomposisi

Pertama-tama, kamu akan mengingat-ingat lagi area mana saja yang berpotensi menjadi tempat terakhir menaruh barang tersebut!

  • Pengenalan Pola

Mengingat-ingat lagi kebiasaan yang biasa dilakukan supaya bisa mengetahui kira-kira dimana barang tersebut berada

  • Algoritma

Mencari barang di satu per satu area yang lebih kecil.

Rekomendasi Buku Terkait Cara Mengasah Keterampilan Berpikir Komputasional!

(Sumber foto: www.pexels.com)

Nah, sekarang sudah tahu kan dasar ilmu dari berpikir komputasional. Melalui tulisan di atas, Grameds tahu kalau ternyata cara berpikir ini membutuhkan kita untuk bersifat logis, kreatif, dan analitis. Untuk melatih dasar-dasar ini, gunakan buku-buku di bawah ini saja sebagai panduan utama kamu!

1. BERPIKIR KRITIS (Tinjauan Melalui Kemandirian Belajar,Kemampuan Akademik dan Efikasi Diri)

BERPIKIR KRITIS

button cek gramedia com

Buku ini membahas tentang Berpikir Kritis (Tinjauan Melalui Kemandirian Belajar, Kemampuan Akademik dan Efikasi Diri). Buku ini penulis kontribusikan untuk dunia masyarakat Indonesia dan dunia pendidikan pada khususnya. Buku ini terdiri dari lima bab. Bab pertama tentang Kemandirian Belajar yang meliputi Pengertian Kemandirian Belajar, Aspek-Aspek Kemandirian Belajar, Karakteristik Kemandirian Belajar, Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kemandirian Belajar dan Strategi Kemandirian Belajar.

Bab kedua membahas tentang Kemampuan Akademik yang meliputi Pengertian Kemampuan Akademik, Variasi Kemampuan Akademik dan Meningkatkan Kemampuan Akademik Siswa. Bab ketiga membahas tentang Efikasi Diri yang meliputi Pengertian Efikasi Diri, Aspek-Aspek Efikasi Diri, dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efikasi diri.

Bab keempat tentang Kemampuan Berpikir Kritis yang meliputi Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis, Berpikir Kritis dan Pembelajaran, Karakteristik Kemampuan Berpikir Kritis, Indikator Kemampuan Berpikir Kritis dan Langkah-Langkah Kemampuan Berpikir Kritis. Bab kelima tentang Studi Kasus Kemampuan Berpikir Kritis ditinjau dari Kemandirian Belajar, Kemampuan Akademik dan Efikasi Diri yang meliputi Pendahuluan, Rumusan Masalah, Teknik Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel, Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis, Hasil Penelitiaan dan Pembahasan dan Simpulan.

 

2. Dari Aristoteles hingga Al-Ghazali Filsafat untuk Berpikir Kritis

Dari Aristoteles hingga Al-Ghazali Filsafat untuk Berpikir Kritis

button cek gramedia com

Filsafat adalah disiplin ilmu yang mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang keberadaan, pengetahuan, nilai, moralitas, kebijaksanaan, dan sebagainya. Filsafat mencakup sejumlah besar topik dan konsep, dan para filsuf sering mencoba memberikan pemahaman mendalam tentang aspek-aspek fundamental kehidupan dan realitas Filsafat sering kali membantu kita untuk memahami dan merenungkan pertanyaan-pertanyaan dasar tentang hidup dan alam semesta. Meskipun tidak selalu menghasilkan jawaban konkret, filsafat memberikan kerangka kerja untuk berpikir secara kritis dan mendalam tentang isu-isu kompleks dalam kehidupan manusia.

Buku ini adalah sebuah karya yang menggali perjalanan pemikiran filsafat. Buku ini membawa pembaca dalam sebuah perjalanan intelektual yang melibatkan tokoh-tokoh besar dalam sejarah filsafat, seperti Aristoteles dari Yunani kuno dan al-Ghazali dari dunia Islam.

Buku ini mencerminkan eksplorasi mendalam terhadap kontribusi masing-masing filsuf terhadap pengembangan pemikiran kritis. Dari satu sisi, pembaca akan diajak untuk memahami landasan pemikiran Aristoteles yang kaya akan ide-ide tentang etika, metafisika, dan logika. Pembaca akan dihadapkan pada refleksi mendalam tentang bagaimana pemikiran kritis dapat membentuk landasan pemahaman kita terhadap dunia dan kehidupan. Buku ini mendorong pembaca untuk merenungkan relevansi gagasan-gagasan klasik ini dalam konteks kontemporer.

Dari Aristoteles hingga al-Ghazali: Filsafat untuk Berpikir Kritis menjadi sebuah panduan yang memperkaya wawasan pembaca tentang evolusi pemikiran manusia, menyoroti nilai-nilai intelektual yang tetap relevan hingga saat ini. Dengan gaya penulisan yang jelas dan informatif, buku ini mengajak pembaca untuk melibatkan diri dalam perenungan filosofis yang mendalam, mendorong mereka untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam menyikapi kompleksitas dunia yang terus berkembang.

 

3. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

button cek gramedia com

Pelaksanaan pembelajaran diarahkan pada ketercapaian tujuan pembelajaran. Namun, untuk bisa mencapai hal itu, pendidik mengarahkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tertentu yang diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills, yang kemudian disingkat menjadi HOTS) peserta didik. Pembelajaran berbasis HOTS bertumpu pada kegiatan pembelajaran yang bertitik tolak pada kreativitas dan pola berpikir kritis pada peserta didik. Buku ini memaparkan konsep HOTS, karakteristiknya, hingga contoh aplikasi dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

 

4. Panduan Berpikir Logis

Panduan Berpikir Logis

button cek gramedia com

Manusia adalah makhluk paling mulia dan Tuhan telah memberi akal untuk berpikir dengan bijaksana dan rasional. Itulah sebabnya, kita sebagai makhluk mulia harus menggunakan logika dalam memutuskan dan melakukan sesuatu. Kurangnya pemahaman terhadap logika bisa membuat kita melakukan tindakan yang irasional atau tidak berdasarkan pada akal sehat. Dengan kata lain, kita akan bertindak di luar nalar atau logika.

Apa yang dimaksud dengan logika? Bagaimana cara memahami dan menerapkan ilmu logika? Buku ini menjelaskan hakikat logika dan penerapannya.

Logika adalah ilmu mendasar tentang berpikir yang benar agar hasilnya juga benar. Dengan mempelajari ilmu logika, kita akan mampu berpikir logis dan sesuai dengan fakta. Dengan logika, kita akan terdidik menjadi individu yang objektif, tegas, tajam, cerdas, dan berani. Dengan logika pula, kita akan mampu membedakan antara penalaran yang benar dengan yang salah.

Selain itu, buku ini memuat antara lain jenis-jenis logika; argumen logis; penalaran; berpikir logis, kritis, dan kreatif; kognitif bias dan kesesatan berpikir, dan lain sebagainya.

 

5. Berpikir Di Luar Pemikiran Orang Awam

Berpikir Di Luar Pemikiran Orang Awam

Manusia yang keras kepala cenderung mempertahankan keyakinannya terkait mana yang benar dan salah. Namun, Zhuang Zi mengatakan bahwa penilaian itu relatif dan tidak mutlak.

Orang awam menganggap bahwa harta yang melimpah dan posisi yang terpandang akan membuatnya dihargai orang. Namun, bagi Zhuang Zi, dia lebih suka menjadi orang biasa-biasa saja dan tidak dikenal orang. Ia tidak mau peduli dengan untung dan rugi atau segala jabatan di dunia ini.

Orang awam selalu mempunyai nafsu keinginan, tapi Zhuang Zi berkata bahwa kita seharusnya mengurangi ego dan hanya memiliki sedikit keinginan. Orang awam suka bicara, namun falsafah Dao menganggap banyak bicara banyak salah, lebih baik diam saja dan tidak usah bicara.

Ada banyak peristiwa yang tidak bisa diubah sesuai kehendak manusia. Zhuang Zi selalu menerima apa adanya semua yang tidak bisa diubah sesuai kehendaknya. Ia tidak ingin intervensi dan memaksakan kehendak, juga tidak ingin bersaing dengan siapa pun. Perilakunya wu wei.

 

Kesimpulan

Setelah mengetahui ciri-ciri berpikir komputasional, apakah Grameds tertarik untuk menerapkan teknik berpikir komputasional ini dalam kehidupan sehari-hari? Jika ingin memulai menggunakan teknik ini, mulailah dengan langkah-langkah kecil seperti dekomposisi atau pengenalan pola. Jangan lupa juga untuk menerapkan latihan secara konsisten!

Dapatkan semua buku di atas dengan mudah dengan mengakses toko buku kesayanganmu di Gramedia.com! Sobat Grameds bisa juga dengan mudah order beberapa buku kesayangan dan dalam hitungan hari, buku tersebut akan tiba dengan selamat tepat di depan rumahmu! Jadi, kamu tidak perlu repot-repot mengunjungi toko buku secara langsung! Tak hanya itu, ada banyak promo juga lho buat kamu yang mau belanja. Yuk, segera kunjungi website Gramedia.com!

 

Penulis: Ivory Ayeisha Namira

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila