Leila S. Chudori, penulis sekaligus jurnalis senior Majalah Tempo ini tengah sibuk dengan kegiatan barunya sebagai podcaster.
Sejak pertengahan Agustus 2019 lalu, Leila S. Chudori merilis podcast-nya yang bernama Coming Home with Leila Chudori. Meski baru dirilis bulan lalu, rencana pembuatannya sudah dibicarakan sejak 2018 lalu.
“Pokoknya baru mulai benar-benar meeting (membicarakan pembuatan podcast) sejak pertengahan mau akhir 2018. Kalau ngomonginnya sudah dari awal tahun 2018,” ungkapnya, dalam acara perilisan Podcast Coming Home with Leila Chudori di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dengan dibuatnya podcast tersebut, ia berharap bisa meningkatkan minat baca generasi muda Indonesia. Pasalnya, di mata Leila S. Chudori, minta baca di Indonesia masih sangat kalah jauh dari negara-negara lain.
Ia pun mencoba menceritakan pengalamannya, saat berkunjung ke India belum lama ini. Di mana India memiliki generasi muda yang begitu gemar membaca dan membuatnya iri dengan hal tersebut.
“Saya kan ke India, bersama A. Fuadi, sama Dee Lestari juga. Kami diundang ke sebuah festival, di Assam. Kemudian di sana kami di kota Brahmaputra, di festival sastra itu banyak yang datang pelajar, anak SMP, SMA, mahasiswa dan umum. Mereka itu pada hobi baca loh. Mereka saling bertukar info tentang buku. Jujur dari situ saya merasa jeles. Saya pengin Indonesia juga begitu,” ungkapnya.
Jangankan India, kata Leila lagi, kita masih jauh dibandingkan dengan generasi muda di Singapura ataupun di Malaysia.
“Di South Asia. Kita lihat anak-anak Singapura anak Malaysia. Mereka jago. Jago maksud saya itu mereka pada baca, dan kalau boleh jujur sastra Indonesia itu dibaca anak-anak Malaysia. Sementara kita, boro-boro sastra luar negeri, sastra sendiri aja mereka enggak terlalu kenal,” lanjutnya lagi.
Karena itu, ia merasa dengan podcast bisa menjadi salah satu pancingan agar generasi muda lebih mengenal sastra dalam negeri dan dapat menumbuhkan minat baca.
Itu juga sebabnya, Leila S. Chudori mengajak nama-nama besar untuk menjadi bintang tamunya. Seperti Mira Lesmana, Dian Sastrowardoyo, Ivan Lanin dan beberapa nama lainnya.
Dalam podcast-nya, penulis buku Pulang itu sudah menyiapkan tiga season berbeda. Di season pertama dan kedua, sudah disiapkan 12 episode berbeda, dengan narasumber atau bintang tamu yang juga berbeda. Dalam season pertama dan kedua, sudah disiapkan dua format berbeda.
Format pertama adalah mengundang tokoh dan membedah buku pilihan si tokoh. Seperti Mira Lesmana yang memilih buku karya penulis Haruki Murakami, ataupun Dian Sastrowardoyo yang memilih buku karya Jerome David Salinger atau J.D. Salinger.
Sementara di format kedua, Leila Chudori mengundang para penulis yang baru merilis karya baru. Namun, di podcast itu tak cuma membahas si karya baru, tapi juga membahas karya si penulis secara keseluruhan.
Seperti Dee Lestari yang sudah menjadi salah satu tamu di Podcast Coming Home with Leila Chudori. “Pokoknya kalau mereka merilis buku terbaru, pasti saya wawancara,” tutur ibu dari penulis Rain Chudori itu.
Sementara format ketiga yang baru akan hadi di season selanjutnya akan berupa debat tentang sastra. Sejauh ini, Leila Chudori sudah menyiapkan Rocky Gerung dan Budi Sudjatmiko untuk membahas sastra Amerika Latin.
Ia juga sedang menyiapkan tema-tema lainnya untuk format debat berikutnya, salah satunya tema tentang historical fiction.
Apakah podcast ini benar-benar bisa menjadi salah satu yang menggugah minat baca generasi muda Indonesia? Semoga saja ya! Kamu sendiri sudah dengar podcast-nya?
Yuk langsung dengar, bisa didengarkan lewat beberapa platform, yaitu; Spotify, Apple Podcast, Google Podcast, Anchor, Soundcloud, Breaker, Castbox dan juga Overcast.
Buat kamu yang penasaran, podcast ini akan selalu update episode barunya di setiap Rabu. Selamat mendengarkan dan mari tingkatkan minat membaca di Indonesia!
Kalau sudah mendengarkan podcast-nya, jangan lupa membaca juga karya-karya dari Leila S. Chudori. Kamu bisa dengan mudah membaca karya-karyanya karena sudah tersedia di Gramedia Digital.
Tunggu apalagi? Langsung saja buka aplikasi Gramedia Digitalmu dan beli e-book-nya.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien