in

LOML Artinya Apa, Ya? Simak Ulasannya

LOML artinya – Di era Internet of Things seperti sekarang, kita bukan hanya menjadi pengguna internet saja, namun kita juga sudah menjadi bagian darinya. Tak ada hari tanpa media sosial, Youtube, game online dan sebagainya.

Bahkan setelah PPKM diberlakukan, cara berinteraksi melalui internet semakin beragam. Kita bisa mengobrol melalui aplikasi pesan instan seperti Whatsapp atau Telegram, melihat secara langsung lawan bicara lewat fitur video call, rapat, diskusi, seminar, belajar dari rumah dengan zoom, dan masih banyak lagi.

Semakin sering kita berinteraksi melalui internet, tanpa disadari gaya berbahasa pun mulai berubah. Penggunaan bahasa gaul, baik Indonesia maupun Inggris, seperti tidak bisa dihindari lagi.

Terkadang kita bahkan tergoda untuk menggunakan bahasa gaul yang tidak kita ketahui artinya. Padahal untuk menjalin komunikasi yang baik, pemahaman arti dan konteks dari suatu kata/singkatan/istilah itu penting. Jika tidak, maka akan terjadi miskomunikasi.

Misalnya seperti LOML yang belakangan banyak dipakai dalam percakapan di media sosial. Grameds mungkin sering melihat singkatan ini lewat di timeline twitter atau membacanya di chat Whatsapp teman.

Bagi yang mengerti, ini tentu bukan masalah yang besar. Namun bagi yang tidak mengerti, pastinya akan muncul pertanyaan dalam diri “LOML artinya apa, ya?”. Sayang sekali, ketika mencari artinya di kamus, kamu tidak bisa menemukan definisi LOML. Akhirnya kamu malah bingung sendiri.

Oleh karena itu dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang LOML dan bahasa gaul yang kerap digunakan oleh netizen saat berinteraksi di media sosial.

Arti Kata LOML

Holiday Sale

Sebenarnya, LOML adalah singkatan dari frasa “Love of My Life” yang secara harfiah berarti “cinta di hidupku”. Biasanya, singkatan ini dipakai untuk menunjukkan rasa sayang, cinta, maupun kepemilikan.

Dalam bahasa Indonesia yang tidak baku LOML artinya sama dengan “belahan jiwaku” atau “cinta sejatiku”. Karena itu, ada juga orang yang memakai LOML untuk bercanda atau menyindir orang lain, entah teman, sahabat, maupun rekan kerja.

Misalnya, kamu sedang leha-leha di kamar kost sambil menikmati waktu libur, lalu tiba-tiba ada satu teman memberi kabar bahwa dia sedang menuju ke tempatmu sambil membawa seporsi bakso lengkap dengan teh manisnya. Untuk menyampaikan rasa terima kasih, kamu membalas pesannya dengan kalimat “Tahu aja aku lagi pengin bakso, makasih ya. Kamu memang cocok jadi LOML ku”.

Selain LOML, ada lagi variasi lainnya, yaitu OTLOML yang merupakan singkatan dari “One True Love of My Life”. Artinya masih sama dengan LOML, hanya saja maknanya lebih ditekankan lagi dengan menambahkan kata “One True” di awalnya.

Bagaimana Loml Digunakan Dalam Interaksi

Saat digunakan secara harfiah, LOML berarti “belahan jiwaku” atau “cinta sejatiku”. Ini berarti LOML hanya boleh digunakan pada orang yang memang pantas menyandang status belahan jiwa atau cinta sejati, seperti suami atau istri, orang tua, tunangan, atau pacar.

Di sisi lain, ketika digunakan secara figuratif, LOML berarti bisa menjadi candaan. Artinya LOML bisa memberikan sentuhan humor ke dalam percakapan. Dengan kata lain, LOML bisa “dikirimkan” kepada siapa saja.

Grameds bisa menggunakan LOML dalam untuk beberapa situasi atau keadaan, misalnya seperti:

  • Mengucapkan terima kasih untuk membalas kebaikan teman, keluarga, rekan kerja, atau sahabat
  • Mengunggah foto makanan favoritmu
  • Mengunggah foto hewan peliharaan di rumah atau hewan yang lucu.
  • Mengunggah foto barang-barang favoritmu.
  • Mengunggah foto idolamu.

 

Contoh Penggunaan LOML Dalam Percakapan Sehari-Hari

pixabay

Contoh 1

Teman kamu: “Duh, kayaknya dia memang orang yang cocok jadi LOML ku, deh. Hahaha. Baik banget soalnya, 10/10 lah.”

Kamu: “Amiin, tapi jangan buru-buru juga. Inget, kamu sama dia baru jadian bulan kemarin. Masih banyak kemungkinan lain yang bisa terjadi.”

Dalam contoh pertama ini, LOML artinya adalah “belahan jiwa” alias digunakan secara harfiah dan teman kamu memang merasa seperti itu.

Contoh 2

Teman kamu: “Eh, nanti weekend kamu nginep di rumahku, ya. Orang rumah lagi pada berangkat ke rumah saudara.”

Kamu: “Oke, nanti aku minta ibuku masak makanan favoritmu kalau gitu, ya. Biar kita nggak perlu masak.”

Teman kamu: “Ide bagus! Kamu memang cocok jadi LOML ku! hahaha”

Dalam percakapan di atas, teman kamu menggunakan LOML sebagai humor karena kamu dan temanmu tidak sedang menjalin hubungan romantis.

 

 

Contoh 3

Katakanlah kamu sedang bermain dengan kucing peliharaan di rumah, lalu kamu mengunggah foto atau video nya ke media sosial sambil menambahkan tulisan LOML dalam unggahan tersebut. Dalam situasi seperti ini, kamu sedang menggunakan LOML untuk menunjukkan rasa cinta dan sayang kepada hewan peliharaanmu.

Istilah Gaul Bahasa Inggris Lain Yang Sering Digunakan

Unsplash.com

Penggunaan bahasa gaul, prokem, atau slang dalam percakapan sehari-hari di masyarakat Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak puluhan tahun lalu. Bahkan kata “bokap” yang sering digunakan untuk menggantikan kata “bapak” lahir sejak tahun 1970-an.

Hanya saja, dulu penyebaran bahasa gaul tidak semasif sekarang karena butuh waktu untuk “membawanya” dari satu tempat ke tempat lainnya. Setelah media sosial menjadi bagian dari hidup kita, bahasa gaul menyebar dengan cepat, bahkan ada juga yang menggunakan bahasa Inggris “gaul”.

Nah, di bawah ini ada beberapa istilah gaul bahasa Inggris yang sering digunakan oleh netizen saat berinteraksi di media sosial.

1. ILYSM

ILYSM merupakan singkatan dari kalimat “I love you so much” yang berarti aku sangat mencintaimu. Tentu saja, kalimat ini hanya dipakai untuk menyatakan perasaan atau isi hati. Sebagian orang lebih memilih ILYSM karena lebih efisien dan hemat waktu.

2. BF dan GF

BF adalah singkatan dari boyfriend alias pacar laki-laki, sementara GF merupakan singkatan dari girlfriend atau pacar perempuan. Istilah BF dan GF ini sering digunakan secara harfiah karena lebih efisien.

3. XOXO

Xoxo adalah bahasa gaul yang berarti cium dan peluk. Huruf “X” mewakili ciuman dan O mewakili pelukan. Umumnya, istilah ini dipakai untuk menyemangati atau menghibur pasangan.

4. QTPI

Istilah QTPI adalah singkatan dari frasa “cutie pie” yang memiliki arti “imut dan lucu”. Istilah ini sering digunakan secara harfiah oleh anak muda saat pacaran di aplikasi pesan instan. QTPI biasanya menjadi panggilan sayang mereka ke pasangan.

5. LU2

LU2 atau lu tu bukan lulu merupakan singkatan dari klausa “love you too” yang sering dipakai saat menerima ungkapan “I love you” dari pasangan. Sayangnya istilah ini tidak terlalu populer, jadi mungkin kamu akan cukup sulit melihatnya di media sosial. Tapi kamu bisa menggunakannya kepada pacarmu.

6. WYD

WYD adalah istilah yang dipakai untuk menggantikan “what are you doing”. Jadi kalau kamu ingin menanyakan apa yang sedang pasanganmu lakukan, coba gunakan istilah ini. Lumayan kan, lebih efisien dan cepat daripada harus mengetik “what are you doing?”.

7. DGMW

DGMW sering digunakan untuk menggantikan kalimat “don’t get me wrong” yang berarti jangan salah paham. Kamu bisa memakai istilah ini ketika sedang beradu argumen atau ingin menjelaskan sesuatu kepada pasanganmu.

8. Bae

Sama seperti QTPI, Bae juga biasa digunakan sebagai panggilan sayang kepada pasangan. Bae sendiri memiliki arti belahan jiwa atau pacar. Jadi, kamu bisa menggunakan istilah ini untuk memanggil orang-orang yang kamu sayangi.

9. SALTY

Salty merupakan bahasa slang yang mewakili garam (salt). Seringkali dipakai untuk mengomentari pernyataan seseorang di media sosial secara pedas. Menurut Uda Ivan Lanin, salty sama artinya dengan diesel atau disindir.

10. GTG

GTG adalah singkatan dari “gotta go” atau “got to go” yang berarti aku harus pergi. Istilah ini biasanya dipakai ketika seseorang akan mengakhiri percakapan karena ada urusan yang harus dikerjakan.

 

Lebih lengkapnya, kamu bisa cek tabel di bawah ini:

Bahasa Inggris Gaul Arti
LOL Singkatan dari “Laugh Out Loud” atau tertawa terbahak-bahak. Biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa si pengguna sedang tertawa.
LMAO Merupakan kependekan dari “Laughing My Ass Off” atau tertawa terpingkal-pingkal.
GWS Singkatan dari “Get Well Soon” yang berarti semoga cepat sembuh. Belakangan ini GWS kerap digunakan saat berada dalam situasi yang membuat panik seperti “lagi fokus main hp di kelas tiba-tiba dipanggil guru, GWS banget deh.”
CMIIW Singkatan dari “Correct me If I’m wrong” dan biasa dipakai ketika berdiskusi di media sosial dengan tujuan meminta lawan bicara untuk mengoreksi si pengguna jika menuliskan komentar atau opini yang salah.
FYI Singkatan dari “For Your Information” yang secara harfiah berarti “sebagai informasi”. Sering digunakan saat akan mengirimkan informasi yang penting.
HBU Singkatan dari “How About You?” yang artinya “bagaimana dengan kamu?”. Sering dipakai untuk balik bertanya kepada lawan bicara atau saat berkenalan dengan teman baru di media sosial.
Ghosting Istilah untuk menggambarkan perilaku yang memutuskan semua komunikasi begitu saja, tanpa ada penjelasan apapun. Seolah dia menghilang dari dunia, seperti hantu.
OOT Singkatan dari “out of topic” yang artinya “di luar topik”. Biasanya dipakai saat diskusi jika ada peserta yang keluar dari topik pembahasan.
IMO Singkatan dari “In my opinion” yang berarti “menurut pendapat saya”. Sering dipakai saat ingin menyampaikan pendapat ketika sedang berdiskusi.

Kenapa Kita Sering Menggunakan Bahasa Gaul Dalam Percakapan Sehari-Hari? 

Bahasa, pada dasarnya, adalah alat komunikasi yang sifatnya fleksibel. Artinya, selama kamu dan lawan bicaramu saling memahami, kamu boleh menggunakan bahasa atau istilah apapun.

Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, kita banyak terpengaruh oleh budaya luar, termasuk dalam berbicara. Karena itu, kita bisa dengan mudah mengadopsi bahasa inggris gaul yang sering ditemukan di media sosial.

Namun, bahasa memang seperti itu, dia akan terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Hal ini bisa berdampak baik dan buruk, tergantung seberapa banyak perubahan yang terjadi.

Saat ini, kita mungkin sering mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Suatu hari nanti bukan tidak mungkin kita akan lupa dengan bahasa Indonesia, jika kebiasaan ini terus dipertahankan.

Mengapa bisa begitu? Mari kita bahas sedikit lebih jauh fenomena code switching alias alih kode ini.

Alasan Kita Menggunakan Dua Bahasa Saat Berkomunikasi

Hamdani & Murny (2022) dalam penelitiannya menemukan bahwa 20 mahasiswa mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris karena “tidak mengetahui kosakata yang bersangkutan dalam bahasa Indonesia”.

Sementara itu, 10 mahasiswa lainnya justru secara “tidak sengaja memadukan kalimat Bahasa Indonesia dengan kosakata Bahasa Inggris”. Bahkan ada yang sengaja menggunakan bahasa asing agar terlihat cerdas.

Lebih jauh lagi, Swandy (2017) mengatakan bahwa sebagian orang menggunakan bahasa gaul dalam bahasa Indonesia agar komunikasi jadi lebih santai, tidak kaku, mudah, dan semakin mengakrabkan diri dengan lawan bicara.

Selain itu, ada juga yang menggunakan bahasa gaul karena merasa canggung jika harus menggunakan bahasa baku ketika berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin karena bahasa baku sering digunakan dalam situasi formal, sehingga jika dipakai di kehidupan sehari-hari, komunikasi yang terjalin terasa “lebih formal”,

Dari semua alasan itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa sebagian dari kita memilih menggunakan bahasa asing karena tidak terbiasa dengan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal, berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan salah satu bentuk usaha melestarikan budaya asli Indonesia, lho.

Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Dua Bahasa Dalam Percakapan

 

Terlepas dari alasannya, tidak bisa dipungkiri, bahwa code switching ini punya beberapa manfaat untuk kehidupan kita. Dengan membiasakan diri menggunakan bahasa asing, kita akan jadi lebih mahir dan bisa mengasah kemampuan bahasa asing sehingga kita bisa lebih lancar berinteraksi dengan orang luar negeri.

Kita juga bisa mendekatkan diri kepada teman atau lawan bicara tanpa harus malu-malu atau canggung. Hasilnya, hubungan antara kita dan teman akan semakin akrab yang berarti silaturahmi tetap terjaga dengan baik.

Namun, jika dilihat dari perspektif lain, fenomena code switching ini bisa menjadi ancaman bagi bahasa nasional kita, bahasa Indonesia. Contohnya kita bisa saja tidak lagi merasa antusias untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Jika sudah begini, kita pasti kesulitan ketika berada dalam situasi yang mewajibkan kita untuk menggunakan bahasa Indonesia. Seperti saat menyusun skripsi, menghadiri acara formal, atau yang lainnya.

Selain itu, kita akan lebih menguasai bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Bahkan kita mungkin sudah puas dengan kemampuan bahasa Indonesia yang apa adanya. Untuk membuktikannya, coba jawab pertanyaan ini:

“Mana yang lebih sering kamu buka antara kamus bahasa Inggris dan amus bahasa Indonesia?”

Kalau kamu lebih sering membuka bahasa Inggris, maka jangan heran jika kamu sulit menemukan kosakata yang tepat untuk mewakili perasaanmu dalam bahasa Indonesia. Yang pada akhirnya, membuat kamu memilih jalan pintas menyelipkan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia.

Setelah terbiasa menggunakan bahasa Inggris, kita akan lebih mudah terjebak dalam situasi yang membuat kita tidak menghargai bahasa Indonesia. Pada akhirnya, kedudukan bahasa Indonesia ada di bawah bahasa Inggris.

Jika dibiarkan begitu saja, bahasa Indonesia akan punah dengan sendirinya karena tidak ada lagi yang menggunakannya. Jika tidak seluruhnya, beberapa kata dalam bahasa Indonesia akan mulai terdengar asing di telinga.

Dan ini sudah mulai terjadi. Kata “karcis” sekarang sudah jarang sekali digunakan karena masyarakat lebih sering memakai kata “tiket” atau bahkan “e-tiket”. Dalam konteks bahasa gaul, ada kata “kimpoy” dan “meneketehe” yang dulu sering dipakai tapi sekarang seperti lenyap tak berbekas.

Yang lebih parah lagi, kita bisa menjadi besar kepala dan menganggap mudah bahasa Indonesia dan tidak perlu belajar lebih jauh lagi karena merasa sudah mahir. Padahal yang kita kuasai adalah bahasa lisan, sementara bahasa tulisan yang baku jauh dari kata mahir.

Jadi kesimpulannya, kamu boleh menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari asal tahu batasan. Selain itu, jangan lupakan bahasa Indonesia agar nanti anak cucu kita tetap bisa menggunakan bahasa nasional yang kita banggakan ini.

Demikian pembahasan tentang LOML artinya beserta contohnya. Semoga semua pembahasan di atas bisa menginspirasi kamu. Jika ingin mencari buku tentang bahasa atau pola kalimat, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Referensi:

  • Murny, M., & Hamdani, R. (2022). Penggunaan Bahasa Asing dalam Struktur Kalimat Bahasa Indonesia Pada Mahasiswa.
  • Swandy, Edward. (2017). “Bahasa Gaul Remaja dalam Media Sosial Facebook”.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Veronika N

Ketika bicara tentang hubungan, pastinya akan selalu menarik untuk dibahas. Saya pun juga senang membuat tulisan dengan tema relationship.