Makanan Penurun Darah Tinggi Yang Wajib Dikonsumsi!

Makanan Penurun Darah Tinggi – Apakah Grameds tahu bahwa kehidupan manusia saat ini tengah gencar-gencarnya diserang oleh the silent killer alias penyakit darah tinggi? Yap, penyakit darah tinggi atau yang kerap disebut dengan nama hipertensi mampu membunuh sekitar 60 ribu manusia setiap tahunnya! Penyakit darah tinggi apabila telah berkolaborasi dengan penyakit jantung, gagal ginjal, hingga stroke, maka hancurlah tubuh dan hidup kita secara perlahan. Itulah mengapa, sejak muda perlu dilanggengkan adanya pola hidup sehat.

Perlu diperhatikan juga bahwa penyakit darah tinggi alias hipertensi ini juga dapat disebabkan melalui faktor genetik. Artinya, jika orang tua kita memiliki riwayat penyakit tersebut, maka ada kemungkinan diri kita pun juga berpeluang mendapatkan penyakit mematikan tersebut. Nah, untuk menanggulanginya, kita membutuhkan makanan darah tinggi yang dikonsumsi secara rutin.

Lantas, apa saja sih makanan penurun darah tinggi yang mudah didapatkan di sekitar kita? Yuk, segera simak ulasannya berikut ini!

10+ Makanan Penurun Darah Tinggi Yang Tinggi Kalsium

1. Anggur

Makanan penurun darah tinggi yang pertama adalah buah anggur. Buah berwarna ungu dan hijau ini ternyata mengandung polifenol yang bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah. Ditambah lagi, buah anggur memang sudah lama dikenal sebagai antioksidan sehingga mampu melawan radikal bebas yang ada di dalam tubuh.

2. Buah Bit

Makanan penurun darah tinggi selanjutnya adalah buah bit. Dilansir dari puskesmas.kuburayakab.go.id, menyatakan bahwa pernah ada penelitian tentang penurunan tekanan darah sistolik setelah 6 jam mengkonsumsi buah bit. Hal tersebut karena memang buah bit mengandung nitrat yang berperan besar dalam menurunkan tekanan darah.

3. Pisang

Buah pisang yang mudah ditemukan di pasar tradisional maupun swalayan ini ternyata menjadi makanan penurun darah tinggi yang tinggi kalium. Yap, kandungan kalium dalam buah pisang memang terbukti menyeimbangkan jumlah garam di dalam tubuh kita, sehingga tekanan darah pun dapat dikontrol.

Untuk mengkonsumsi buah pisang sebagai makanan penurun darah tinggi ternyata tidak melulu dimakan secara langsung, tetapi juga bisa dijadikan campuran sereal.

4. Delima

Makanan penurun darah tinggi yang selanjutnya adalah buah delima. Sayangnya, keberadaan buah ini sudah mulai langka terutama di Indonesia. Namun jika di wilayah Grameds masih mudah menemukan buah yang satu ini, segera konsumsi secara rutin terutama dengan cara dijadikan jus. Kandungan kalium dan polifenol pada buah delima diyakini mampu menurunkan tekanan darah tinggi dalam tubuh kita.

5. Semangka

Mengkonsumsi buah semangka pada siang hari tentunya akan terasa segar ya! Nah, selain menyegarkan ternyata buah semangka juga dapat menjadi makanan penurun darah tinggi yang tidak hanya murah tetapi juga mengandung berbagai vitamin. Sebut saja ada vitamin A, vitamin C, kalium, hingga magnesium turut terkandung dalam buah menyegarkan yang satu ini.

Tidak hanya itu saja, buah semangka juga mengandung L-citrulline yang ternyata mampu melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah kita pun dapat menurun.

6. Kiwi

Buah yang cukup jarang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ini mudah kok ditemui di beberapa swalayan. Yap, buah kiwi mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin C, vitamin E, kalium, dan folat sehingga cocok untuk penderita hipertensi. Supaya tekanan darah tinggi lebih cepat turun, maka konsumsi saja buah kiwi sebanyak 3 buah dalam sehari.

7. Brokoli

Jika sebelumnya makanan penurun darah tinggi selalu buah-buahan, maka kali ini adalah sayuran brokoli. Sayuran hijau yang satu ini tidak hanya dapat melawan virus penyebab flu, ternyata brokoli juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Hal tersebut karena brokoli mengandung sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, dan kalsium yang tentunya mempengaruhi tekanan darah.

8. Wortel

Makanan penurun darah tinggi selanjutnya adalah wortel. Wortel sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh para penderita hipertensi karena mengandung senyawa fenolik. Senyawa yang satu ini bermanfaat untuk mengurangi peradangan hingga mampu mengendurkan pembuluh darah sekalipun.

9. Kentang

Selain cocok untuk dijadikan sebagai makanan diet, ternyata kentang turut berkontribusi besar untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Makanan penurun darah tinggi yang satu ini sangat kaya akan manfaat karena juga berperan sebagai sumber karbohidrat.

Sebutir kentang saja mengandung berbagai nutrisi menyehatkan seperti kalium, magnesium, dan serat yang tinggi. Jika dikonsumsi secara rutin, tidak hanya berat badan kita yang ikut turun, tetapi juga tekanan darah pun dapat terkontrol.

10. Bawah Putih

Rekomendasi makanan penurun darah tinggi selanjutnya adalah bawang putih. Yap, bumbu dapur yang satu ini memang mengandung antibiotik alami seperti allicin sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya peradangan pada tekanan darah.

11. Ikan Laut

Pola makan sehat itu tidak harus menggunakan ayam sebagai lauknya, tetapi juga ikan laut. Ada banyak sekali ikan laut yang menyehatkan sekaligus menjadi makanan penurun darah tinggi yang efektif seperti tuna dan salmon. Namun jika di wilayah Grameds cukup sulit dan mahal untuk mendapatkan tuna dan salmon, dapat juga kok menggunakan ikan bandeng, sarden, bahkan teri sekalipun.

Kebanyakan memang ikan laut itu mengandung lemak sehat omega-3 yang bermanfaat untuk pembuluh darah dan kesehatan jantung. Supaya memberikan efek bagi tekanan darah kita, konsumsi saja ikan laut tersebut dengan olahan apa saja setidaknya 2 kali seminggu ya…

Mengenal Sekilas Tentang Penyakit Darah Tinggi

Dilansir dari primayahospital.com, tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan yang amat serius untuk zaman sekarang. Penyakit tekanan darah tinggi alias hipertensi dapat menjadi awal akan kerusakan organ penting lainnya seperti pembuluh darah, retina, ginjal, jantung, bahkan otak sekalipun. Nah, supaya Grameds selalu “aman” dari risiko kematian akibat hipertensi, ada baiknya jika rutin mengkonsumsi makanan penurun darah tinggi.

Seperti yang kita tahu, organ jantung itu menjadi organ dalam yang amat penting karena memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, baik itu arteri, vena, maupun kaliper. Nah, daya darah yang mendorong dinding arteri itulah yang disebut sebagai tekanan darah dan dianggap tinggi apabila memang melebihi batas normal. FYI, batas normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg.

Kategori Hipertensi

Seseorang dianggap memiliki penyakit darah tinggi alias hipertensi adalah apabila dirinya selalu mendapatkan angka diatas batas normal saat pemeriksaan tekanan darah. Pada alat pemeriksaan tekanan darah, angka yang ada di atas disebut sebagai sistolik dan angka bagian bawah disebut sebagai diastolik. Ada beberapa kategori tekanan darah tinggi beserta angka-angkanya.

• Pre-hipertensi: apabila tekanan darah sistolik sekitar 130-139 dan diastolik sekitar 80-89.
• Hipertensi Tahap 1: apabila tekanan darah sistolik sekitar 140-159 dan diastolik sekitar 90-99.
• Hipertensi Tahap 2:  apabila tekanan darah sistolik lebih dari 160 dan diastolik sekitar lebih dari 100.
• Krisis Hipertensi:  apabila tekanan darahnya lebih dari 180/120 mmHg.

Nah, semakin tinggi tekanan darah pada tubuh kita, justru akan semakin besar pula risiko terkena penyakit serius. Hal tersebut memperlihatkan bahwa tekanan darah tinggi akan membuat jantung bekerja lebih keras dari biasanya sehingga menyebabkan tekanan berlebih pada bagian dinding arteri. Akibatnya, dinding arteri dapat berpeluang rusak sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Umumnya, penyakit darah tinggi alias hipertensi berkaitan erat dengan kolesterol karena adanya penumpukan lemak di sekitar pembuluh darah. Itulah mengapa, rekomendasi makanan penurun darah tinggi biasanya akan sama dengan penyakit kolesterol. Penumpukan lemak tersebut apabila dibiarkan secara terus-menerus dapat memicu terjadinya stroke.

7 Rekomendasi Buku Terkait

1. 100 Question & Answers Hipertensi

Sebetulnya, hipertensi mudah dikendalikan jika ditangani sejak dini. Obat-obat penurun tekanan darah tinggi merupakan penemuan luar biasa di bidang farmakologi karena khasiatnya. Celakanya, orang kerap tidak menyadari jika mengidap hipertensi.

Karakter penyakit ini memang rada menjebak. Dia tak mengirimkan alarm bahaya terlebih dahulu. Tahu-tahu, sudah merusak organ-organ vital, misalnya, otak, mata, jantung, pembuluh darah, dan ginjal. Jika sudah begitu, hipertensi pun menjadi liar tak terkendali.

100 Question & Answer: Hipertensi ditulis untuk Anda agar terhindar dari marabahaya seperti ini. Dengan membacanya, Anda bisa mengenali hipertensi dan mendiagnosa sejak dini sehingga dapat menghindarinya.Bagaimanapun, mencegah lebih baik dan tentunya lebih murah daripada mengobati.

2. Awas Bahaya Asam Urat Dan Hipertensi : Mengenali Dan Mencegah

Menurut The National Heart and Lung Institute, lebih dari 23 juta warga Amerika menderita asam urat dan tekanan darah tinggi. Hipertensi membunuh 60.000 warga Amerika setiap tahunnya. Sementara itu, di Indonesia tekanan darah tinggi atau yang kerap disebut “the silent killer” ini menjadi kontributor utama untuk penyakit serangan jantung, gagal ginjal, hingga stroke.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) prevalensi tekanan darah tinggi (hipertensi) di Indonesia sebesar 34,1%. Ini mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%.

Buku ini secara ringan dan komprehensif mengupas tentang segala hal yang perlu Anda ketahui untuk mengenali dan mencegah penyakit asam urat dan hipertensi. Apabila Anda bisa lebih dini mengetahui gejala-gejala dari penyakit asam urat dan hipertensi, hidup Anda akan lebih mudah dan bebas rasa cemas.

Asam urat dan hipertensi ini biasanya tidak diketahui oleh penderitanya. Dalam waktu tertentu, penderita sudah langsung menanggung kelebihan asam urat dan hipertensi akibat pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Tahu tahu terdeteksi kondisi asam urat dan hipertensinya sudah berlebihan sehingga memerlukan penanganan yang sangat serius. Oleh karena itu, buku ini penting untuk kita baca dan pahami.

Buku ini memuat secara ringan dan komprehensif keseluruhan materi yang perlu diketahui oleh orang awam seputar asam urat dan hipertensi. Mulai dari pengertian, gejala-gejala, kondisi, faktor pemicu, mitosmitos, pencegahan, dan penangannya secara medis. Dengan begitu seseorang dapat hidup dengan tenang dan bahagia, meskipun terkena asam urat dan hipertensi.

Penyakit asam urat dan hipertensi termasuk jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi keberadaannya dapat dikendalikan dengan mudah. Jika sudah dapat dikendalikan. asam urat dan hipertensi umumnya tidak mengganggu. Siapapun yang sudah pernah terkena penyakit tersebut harus terus menjaga pola hidup dan pola makannya agar tidak kembali terkena asam urat dan hipertensi yang lebih parah.

Sebagai pelengkap, dalam buku ini juga akan disajikan berbagai tips dan trik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dengan demikian, diharapkan setiap orang dapat mulai menjaga kesehatannya secara terarah. Mereka juga tidak perlu khawatir untuk datang kepada dokter atau bidan. Pada umumnya, kita baru pergi ke dokter atau bidan kalau penyakit sudah parah. Tentunya ini pendapat yang keliru. Selamat membaca.

3. Ahli Atasi Kolesterol, Hipertensi, Diabetes

Bawang dayak, bawang lanang, dan bawang putih telah dimanfaatkan secara turun-temurun untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian modern membuktikan bawang dayak alias bawang berlian andal mengatasi diabetes mellitus, bawang lanang sebagai antihipertensi, dan bawang putih penggempur kolesterol.

Oleh karena itu banyak herbalis di tanahair meresepkan ketiganya kepada para pasien. Buku ini mengulas khasiat, sejarah pemanfaatan, penelitian ilmiah, kandungan senyawa aktif, cara olah, dan resep bawang dayak, bawang lanang, dan bawang putih untuk mencegah dan mengatasi penyakit tertentu.

Penulis: Rifda Arum Adhi P

Sumber:

• https://puskesmas.kuburayakab.go.id/sungai-durian/read/379/6-buah-penurun-darah-tinggi-yang-perlu-anda-ketahui
• https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/makanan-penurun-darah-tinggi
• https://primayahospital.com/penyakit-dalam/menurunkan-darah-tinggi/