Manfaat Daun Seledri – Daun seledri bukan daun yang asing bagi kita. Kita sering melihat daun ini di pasar saat membeli sayuran, atau bahkan melihatnya di makanan tertentu. Berbeda dengan sayuran lainnya, daun seledri memiliki ukuran yang kecil dan batang yang panjang. Selain ukuran yang berbeda, warna daun seledri juga berbeda. Kalau kebanyakan sayur memiliki warna hijau muda atau cerah, daun seledri memiliki warna hijau tua.
Selain ukuran, bentuk, dan warna, daun seledri juga memiliki fungsi yang berbeda. Kebanyakan sayuran biasanya diolah menjadi masakan tertentu, biasanya karena ukuran yang lebih besar, sehingga bisa diolah dengan mudah.
Namun, daun seledri, karena ukurannya yang kecil, biasanya tidak dimasak menjadi masakan, melainkan hiasan alias garnish, bisa jadi taburan untuk masakan tertentu, atau untuk menambah rasa pada masakan.
Untuk taburan, biasanya seledri dicincang kemudian ditaburkan begitu saja bersama dengan bawang goreng. Biasanya taburan seledri ditambahkan pada makanan berkuah. Sedangkan untuk penambah rasa, seledri biasanya dimasak bersama dengan cara direbus.
Jadi, ukuran daun seledri memang kecil, makanya tidak diolah jadi masakan dan hanya digunakan sebagai hiasan. Namun, jangan salah, meski ukurannya kecil, daun seledri ini punya banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Apa saja manfaat daun seledri? Yuk cari tahu sama-sama!
Table of Contents
Manfaat Daun Seledri untuk Tubuh
pixabay
Daun seledri seringkali dimasukkan dalam kategori sayuran. Meski begitu, daun seledri sangat berbeda dengan jenis sayuran lainnya. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah, daun seledri memiliki ukuran yang sangat kecil. Mungkin karena itulah, daun seledri tidak pernah diolah menjadi makanan apapun dan hanya digunakan sebagai garnish. Lagipula, ukuran daun seledri akan semakin menyusut ketika sudah dimasak.
Memang ukuran daun seledri jauh lebih kecil. Namun siapa sangka dibalik ukurannya yang kecil, daun seledri memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Kamu sudah tahu apa aja manfaatnya? Belum? Yuk simak 5 manfaat daun seledri berikut ini!
1. Mengontrol gula darah
Selain tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes juga jadi penyakit berbahaya yang apesnya, juga banyak diderita oleh orang Indonesia. Diabetes sendiri merupakan kondisi dimana kadar gula dalam darah terlalu tinggi dan melebihi ambang batas normal.
Diabetes bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk pola makan yang tidak sehat. Kebanyakan penderita diabetes biasanya disarankan untuk menghindari makanan tertentu, termasuk nasi putih yang dianggap memiliki kadar gula yang tinggi.
Selain menghindari makanan dengan kadar gula yang tinggi, dan mengonsumsi obat-obatan, kamu juga bisa mengonsumsi daun seledri. Pasalnya selain dapat menurunkan tekanan darah, seledri juga mengandung ekstrak etil asetat yang dapat membantu menurunkan kadar glukosa sekitar 20 persen. Selain itu, sama seperti kebanyakan sayuran lainnya, daun seledri juga tidak menaikkan kadar gula dalam darah, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
2. Menurunkan kolesterol
Manfaat daun seledri yang tidak kalah kerennya adalah, daun ini juga ampuh melawan kolesterol. Seperti yang kita ketahui, kolesterol terutama kolesterol jahat bisa memicu terjadinya berbagai masalah pada jantung. Ini karena, kolesterol jahat dapat mengendap di dinding pembuluh darah.
Lama kelamaan, endapan kolesterol ini akan mengeras dan mempersempit pembuluh darah. Pembuluh darah yang menyempit pada akhirnya menyebabkan darah yang masuk ke jantung tersumbat hingga menyebabkan masalah pada jantung.
Daripada menunggu keadaan jadi parah dan sesuatu terjadi pada jantungmu, akan lebih baik kalau kamu menjaga diri dari sekarang. Apalagi kalau kamu memang punya riwayat kolesterol yang tinggi. Selain menjaga pola makan dan hidup sehat, kamu juga bisa banget mengonsumsi daun seledri.
Daun seledri mengandung senyawa 3-n-butylphthalide yang dapat membantu mengatasi lemak jahat. Mengonsumsi daun seledri mentah-mentah memang tidak enak, jadi akan lebih baik kalau kamu mengonsumsinya dengan cara dibuat jus.
3. Mencegah kanker
Kanker jadi mimpi buruk bagi semua orang, apapun jenisnya. Alasannya, karena penyakit satu ini memiliki reputasi yang mengerikan sebagai salah satu penyakit mematikan. Kanker sendiri disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh yang sehat dan mengubahnya menjadi sel kanker.
Untuk melindungi diri dari kanker, maka yang pertama kita harus lakukan adalah dengan memastikan diri terbebas dari radikal bebas.
Cara paling mudah untuk mengatasi radikal bebas adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan. Selain buah-buahan, seledri juga mengandung antioksidan yang tinggi. Selain itu, seledri juga memiliki senyawa apigenin dan luteolin yang dikenal sebagai senyawa antikanker.
4. Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Bukan hanya ampuh melindungi diri dari berbagai penyakit berbahaya, daun seledri juga mampu menjaga organ tubuh kita tetap berfungsi dengan baik, salah satunya adalah organ sistem pencernaan.
Jadi, organ pencernaan memang tidak sensitif organ utama seperti jantung dan hati. Namun, ketika organ pencernaan mengalami masalah, maka kita juga akan merasakan sakit yang menyiksa.
Dari sekian banyak masalah yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan, sembelit adalah yang paling sering muncul. Sembelit disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah kurangnya konsumsi air putih dan juga sayur-sayuran. Sembelit biasanya ditandai dengan sulit buang air besar.
Meski menyiksa, sembelit sebenarnya bisa diatasi dengan mudah. Kamu bisa mencoba obat-obatan yang dijual di apotek atau mengonsumsi air cukup, sayuran, juga buah-buahan seperti pisang dan pepaya.
Cara alami lain yang bisa kamu tempuh adalah dengan mengonsumsi jus seledri. Seperti yang kamu ketahui, seledri memiliki serat yang tinggi. Serat ini sangat baik bagi sistem pencernaan, bahkan dapat mencegah terjadinya sembelit yang menyiksa.
5. Melindungi tubuh dari peradangan
Selain punya senyawa antikanker, seledri juga mengandung zat yang ampuh dalam mengatasi peradangan dalam tubuh yang disebabkan oleh infeksi. Zat anti radang ini dikenal dengan phytonutrients, sejenis antioksidan yang ampuh melawan stres oksidatif.
Stres oksidatif sendiri dipicu oleh ketidakstabilan molekul dan menyebabkan radikal bebas semakin banyak di dalam tubuh. Banyaknya radikal bebas dapat menyebabkan infeksi yang kemudian memicu terjadinya peradangan.
Efek Samping Daun Seledri untuk Tubuh
Dari penjelasan sebelumnya, kamu sudah tahu, betapa kerennya manfaat daun seledri bagi tubuh. Namun, sekeren-kerennya manfaat yang dimiliki oleh daun seledri, tidak berarti kamu boleh mengonsumsinya secara berlebihan. Ingat, sesehat apapun suatu makanan, jika dikonsumsi secara berlebihan, hanya akan berubah menjadi racun yang berbahaya bagi tubuh.
Hal yang sama juga berlaku bagi seledri. Seledri mengandung banyak manfaat bagi tubuh, dengan catatan kamu mengonsumsinya dengan dosis yang tepat dan tidak berlebihan. Pasalnya, jika dikonsumsi secara berlebihan, seledri juga dapat menimbulkan sejumlah efek samping yang cukup berbahaya bagi tubuh kita!
1. Menyebabkan berbagai masalah pencernaan
Seledri memang kaya akan serat yang baik untuk pencernaan, namun disisi lain, seledri juga mengandung zat manitol. Sebenarnya, zat manitol yang ada pada daun seledri ini tidak akan memberikan efek buruk pada tubuh jika kamu mengonsumsi seledri dalam jumlah wajar.
Zat manitol baru akan menjadi masalah ketika kamu mengonsumsi seledri secara berlebihan. Zat manitol yang terlalu banyak dapat menarik air dari sistem pencernaan.
Kekurangan air ini bisa menyebabkan diare yang menyiksa. Seiring waktu, diare ini memang akan mereda setelah beberapa jam. Namun bayangkan, bagaimana rasanya kalau kamu harus bolak-balik ke toilet selama beberapa jam? Menyiksa sekali bukan?
2. Menaikkan tekanan darah
Mengonsumsi jus seledri dalam dosis yang tepat memang dapat menurunkan tekanan darah, namun mengonsumsinya secara berlebihan justru hanya akan memberikan efek sebaliknya. Yup, mengonsumsi jus seledri secara berlebihan justru hanya akan menaikkan tekanan darah kamu. Untuk penderita hipertensi, hal ini jelas berbahaya.
Perlu kamu tahu, seledri mengandung sodium meski jumlahnya sangat kecil. Sodium atau garam sendiri dianggap sebagai salah satu zat yang berkontribusi dalam naiknya tekanan darah. Untuk satu cangkir jus seledri seukuran 240 mililiter terdapat 189 mg sodium.
Sedikit memang,tetapi jika kamu mengonsumsi bergelas-gelas jus seledri setiap hari, jumlahnya jelas melebihi ambang batas yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI sendiri menganjurkan para penderita hipertensi untuk tidak mengonsumsi garam lebih dari satu sendok teh atau sekitar 5 gram per harinya.
Jadi, buat kamu yang punya hipertensi atau sensitivitas terhadap garam, ada baiknya kalau kamu tidak mengonsumsi jus seledri lebih dari 240 mililiter per hari, dan akan lebih baik lagi kalau kamu lebih dulu berkonsultasi dengan dokter sebelum meminum jus seledri.
3. Membuat perut cepat merasa lapar
Seledri memang mengandung serat. Dalam banyak kondisi, mengonsumsi serat dapat menunda rasa lapar. Ini karena dibandingkan dengan jenis makanan lainnya, sistem pencernaan membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencerna makanan. Itulah kenapa, banyak orang diet disarankan untuk mengonsumsi banyak makanan berserat tinggi selama diet.
Sayangnya saat kita membuat jus seledri, kita seringkali menyaring seledri berkali-kali agar lebih mudah diminum. Proses penyaringan ini memang membuat jus seledri jadi lebih mudah diminum, namun disisi lain, jus kehilangan sebagian seratnya.
Apalagi jika dibandingkan dengan makanan berserat lainnya, kandungan serat pada jus seledri lebih sedikit sehingga tidak bisa menjadi pengganti untuk makanan lain. Kamu tentu boleh minum jus seledri saat sedang diet, namun fungsinya hanya sebagai tambahan untuk menu utamanya, dan pengganti menu utama.
4. Mengakibatkan interaksi dengan obat tertentu
Meski rendah serat, seledri termasuk jusnya mengandung vitamin K yang cukup tinggi. Tidak seperti kebanyakan vitamin lainnya, vitamin K ini akan larut bersama lemak yang ada di dalam tubuh. Sebenarnya, hal ini bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan oleh kebanyakan orang, kecuali orang-orang dengan kondisi tertentu.
Misalnya, mereka yang meminum obat pengencer darah sebaiknya memantau asupan vitamin K yang masuk ke tubuhnya. Pasalnya, mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin K akan membuat obat yang dikonsumsi jadi tidak berfungsi dengan baik. Kamu tentu boleh mengonsumsi vitamin K, dengan catatan, jumlahnya tidak banyak atau paling tidak sama setiap harinya, dan tidak mengalami kenaikan secara tiba-tiba.
5. Kulit jadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari
Seledri dan matahari mungkin menjadi dua hal yang tidak nyambung. Apa hubungannya makan atau minum terlalu banyak jus seledri dengan paparan sinar matahari? Jadi, seledri sayangnya mengandung sebuah zat kimia bernama psoralen. Zat kimia ini akan bereaksi terhadap sinar matahari.
Sebenarnya zat psoralen yang ada di seledri tidak akan memberikan efek apapun jika terkena sinar matahari, dengan catatan kamu tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak. Namun, jika kamu mengonsumsi jus seledri atau seledri terlalu banyak, maka psoralen yang masuk ke tubuh juga akan semakin banyak, dan reaksinya terhadap matahari akan semakin besar.
Reaksi yang paling sering muncul adalah peradangan, bercak, dan kulit melepuh ketika terkena sinar matahari yang dikenal dengan istilah phytophotodermatitis. Namun, kamu tidak perlu khawatir, selama kamu mengonsumsi seledri atau jusnya dalam batas normal, kamu tidak akan mengalami hal ini.
6. Alergi
Alergi makanan biasanya identik dengan telur, seafood, jenis ikan tertentu, atau kacang-kacangan. Memang kenyataannya, banyak orang alergi terhadap makanan-makanan tersebut. Namun tahukah kamu, kalau seledri juga bisa menimbulkan reaksi alergi?
Meski ukurannya kecil, seledri juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada orang tertentu. Reaksi yang muncul juga beragam, dari yang reaksinya seperti pusing, mual, suara serak, dan sakit perut, sampai reaksi berat seperti sulit bernapas, muncul ruam, bengkak, tekanan darah turun, hingga pingsan dan gagal jantung.
Ketika kamu mengonsumsi seledri atau makanan apapun yang mengandung banyak seledri, dan mengalami reaksi tertentu, kendati ringan, tetap akan lebih baik kalau kamu mencari pertolongan dengan pergi ke rumah sakit terdekat atau klinik.
7. Gangguan ginjal
Serat sangat bagus untuk sistem pencernaan, juga ginjal. Namun hal itu tidak berlaku bagi seledri. Seledri memang mengandung serat, dan itu bagus. Namun seperti yang dikatakan sebelumnya, ketika diproses menjadi jus, hampir semua serat yang ada di seledri akan hilang.
Selain itu, orang dengan masalah ginjal sebaiknya tidak mengonsumsi jus seledri atau apapun yang mengandung banyak seledri. Pasalnya mengonsumsi seledri dalam jumlah banyak dapat menimbulkan masalah bagi ginjal. Mulai dari tekanan hingga peradangan yang jelas berbahaya untuk mereka dengan kondisi ginjal yang kurang baik.
Orang yang Tidak Boleh Mengonsumsi Jus Seledri
unsplash.com/Suhyeon Choi
Jus seledri memang menyehatkan, jika tidak diminum terlalu banyak. Tidak seperti kebanyakan sayuran lain yang bisa dibuat jus dan dikonsumsi oleh semua orang, ada beberapa aturan tertentu dalam minum jus seledri.
Pertama, jelas kamu tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan. Kedua, ada beberapa orang dengan kondisi khusus yang tidak boleh mengonsumsi jus seledri. Siapa mereka?
1. Alergi
Sudah dibahas sebelumnya, seledri bisa menyebabkan reaksi alergi. Mulai dari reaksi yang ringan seperti mual dan suara serak, sampai yang paling fatal adalah gagal jantung. Biasanya orang yang alergi terhadap rempah-rempah juga cenderung alergi terhadap seledri. Jadi kalau kamu termasuk orang yang alergi rempah, ada baiknya kalau kamu juga menghindari seledri.
2. Memiliki kelainan darah atau sedang hamil
Seledri bukan jenis makanan yang disarankan untuk perempuan hamil, terutama jika porsinya besar. Seledri bisa memicu terjadinya kontraksi bahkan sampai keguguran. Selain perempuan hamil, ibu yang sedang menyusui juga sebaiknya tidak mengonsumsi jus seledri atau apapun yang mengandung banyak seledri, begitu juga orang yang punya kelainan darah, akan lebih baik menghindari sayuran satu ini atau minimal lebih dulu melakukan konsultasi dengan dokter.
3. Anemia atau darah rendah
Selain perempuan hamil atau menyusui, kamu yang punya anemia atau tekanan darah rendah juga harus menghindari seledri. Pasalnya seledri bisa membuat tekanan darah atau anemia yang kamu miliki jadi semakin parah. Lagipula, tidak lucu kan kalau setelah minum seledri badan jadi semakin lemas?
4. Operasi dalam waktu dekat
Terakhir, orang-orang yang akan menjalani operasi dalam waktu dekat juga sebaiknya jauh-jauh dari makanan yang mengandung seledri dalam jumlah banyak. Meski belum terdapat penelitian mengenai hal ini, namun seledri konon dapat memengaruhi sistem saraf. Selain itu, konsumsi seledri berlebihan juga dapat membuat obat yang kita konsumsi tidak bekerja dengan maksimal.
Seledri memang sehat, tapi kamu tetap tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan. Apalagi orang dengan empat kondisi di atas, justru harus menghindari seledri, jus seledri, atau makanan dengan jumlah seledri berlebihan.
Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika Grameds sedang mencari informasi seputar seledri, kamu bisa mengunjungi gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan produk terbaik dan terbaru untuk Grameds, supaya kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Siti Marliah
- Apa Itu Spirulina
- Apa Itu Gula Batu
- Cara Minum Akar Bajakah
- Manfaat Yogurt
- Kandungan Gizi Bayam
- Manfaat Cengkih
- Manfaat Petai
- Manfaat Kacang Pistachio
- Manfaat Kacang Almond
- Manfaat Kacang Hijau Untuk Ibu Hamil
- Manfaat Kolang Kaling
- Manfaat Beras Merah
- Manfaat Air Putih
- Manfaat Daun Salam untuk Tubuh
- Manfaat Vitamin E
- Manfaat Kangkung
- Manfaat Kayu Secang
- Manfaat Temulawak
- Manfaat Kacang Tanah
- Manfaat Kayu Bajakah
- Manfaat Jagung
- Manfaat Jagung Rebus
- Manfaat Jeruk Nipis
- Manfaat Kangkung
- Manfaat Kopi
- Manfaat Air Kelapa Muda
- Manfaat Manjakani
- Manfaat Wortel
- Manfaat Teh Hijau
- Manfaat Madu
- Manfaat Habbatussauda
- Manfaat Kencur
- Manfaat Susu Kedelai
- Manfaat Sarang Burung Walet
- Manfaat Serai
- Manfaat Coklat
- Manfaat Pare
- Manfaat Daun Seledri
- Manfaat Wedang Jahe
- Manfaat Udang
- Manfaat Wedang Uwuh
- Pewarna Alami Karmin
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien