Menikmati Me-Time dengan Honjok, Seni Hidup Sendiri ala Korea

Kamu pernah merasa melakukan banyak hal sendirian? Seperti jalan-jalan sendiri, ke mal sendiri, minum kopi di kafe sendiri, atau nonton film sendiri?

Atau mungkin kamu berencana untuk tidak memiliki pasangan dan tidak menikah?

Ternyata, tidak hanya kamu saja yang pernah merasakan hal ini. Di Korea Selatan, hal ini merupakan sebuah fenomena baru yang disebut honjok.

Istilah honjok (hon: sendirian, jok: suku, diucapkan hon-juk) merupakan istilah yang bisa diartikan sebagai sekelompok penyendiri, yang muncul pada tahun 2017, sebagai kata kunci dan aktivitas yang lazim di Korea Selatan.

Honjok bisa dibilang sebagai suatu keadaan di mana seseorang melakukan segalanya sendiri, tanpa adanya sebuah ikatan dengan orang lain. Mereka sangat bangga akan hal ini, karena dinilai sebagai pribadi yang mandiri.

Gaya hidup honjok menawarkan kesempatan untuk melepaskan diri dari kerumunan orang. Kesenangan individualisme menjadi kekuatan pendorong gaya hidup ini.

Untuk menikmati waktu sendirian (me-time) ala gaya hidup honjok, beberapa kondisi ini perlu diketahui serta diperhatikan terlebih dahulu, seperti:

1. Mengenai gaya hidup sendirian

 

 

Jika saat ini kamu memilih hidup untuk diri sendiri dan bukan demi orang lain, ini adalah hakikat gaya hidup honjok.

Menikmati me-time akan memberi kesempatan untuk memusatkan perhatian pada saat sekarang. Salah satu manfaat gaya hidup honjok adalah kemampuan untuk menghemat uang.

Makan siang bersama orang lain mungkin dapat membuatmu berbagi biaya makan atau minum. Namun, jika makan sendirian pasti lebih murah.

Manfaat terbesar jika kamu melakukan honjok adalah kebebasan untuk memilih tanpa harus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan orang lain, tanpa adanya larangan atau pembatasan.

2. Mengenai JOMO (Joy of Missing Out)

 

 

Kamu mungkin sering mendengar istilah FOMO (Fear of Missing Out) atau takut ketinggalan dan kehilangan sesuatu yang menarik. FOMO dapat membuatmu enggan meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Namun, bagaimana dengan JOMO (Joy of Missing Out)? Ini adalah istilah di mana kita merasakan bahagia jika ada janji, rencana, atau acara yang dibatalkan.

Juga saat kamu memutuskan untuk tidak menghadiri acara yang didatangi banyak orang, dan malah memprioritaskan me-time.

JOMO memberimu kesempatan untuk melakukan apa pun yang kamu suka.

---

Baca juga: Mengenal Slow Living, Sebuah Seni Hidup Melambat

---

3. Menikmati keaslian

 

 

Gaya hidup honjok akan memberimu kesempatan untuk bebas mengatur diri sendiri, dan bebas memilih sesuka hati.

Selain itu, honjok juga akan memberimu kebebasan untuk menjadi diri sendiri, tanpa perlu mengubah dirimu agar bisa diterima orang lain.

Menghabiskan waktu sendirian (me-time) dapat membuatmu dengan mudah mengungkapkan jiwa sejatimu. Tanpa perlu berpura-pura, dan bisa tampil apa adanya.

4. Lebih banyak waktu untuk diri sendiri

 

 

Gaya hidup honjok memberi lebih banyak kesempatan untuk melakukan me-time, lebih banyak waktu untuk tidak tergesa-gesa, serta meraih ketenangan.

Alih-alih menghabiskan waktu untuk mengobrol dan nongkrong bersama orang lain, dengan honjok, kamu dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk diri sendiri.

Kamu dapat memilih untuk mengisinya dengan kegiatan yang menyenangkan, seperti membaca, memasak, menulis, menonton film, mendengarkan lagu, dan masih banyak lagi cara untuk menikmati me-time yang dapat membuatmu bahagia.

---

Baca juga: Buku-Buku Richard Carlson Ini Bikin Permasalahan Hidupmu Jadi Lebih Mudah

---

Tertarik dengan gaya hidup ini? Masih banyak lagi lho hal-hal menarik lainnya yang berkaitan dengan honjok.

Seperti perbedaan mengenai kesepian dan sendirian, cara membangun harga diri, mengenali perasaan diri, dan lain sebagainya.

Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam seputar gaya hidup honjok, kamu dapat menemukannya dalam buku Honjok: Seni Hidup Sendiri yang ditulis oleh Crystal Tai & Francie Healey.

Sudah siap untuk mengeksplorasi diri dan menguasai seni menyendiri?