Mentoring – Beberapa dari kalian tentunya tidak asing dengan kata mentoring. Dimana saat ini beberapa perusahaan besar juga sudah mulai menggunakan kegiatan mentoring yang ditujukan untuk para pekerjanya. Tentunya dari penjelasan tersebut saja, adanya mentoring bisa memberikan dampak yang cukup signifikan dalam dunia kerja.
Nah, artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap dengan sederhana agar dapat lebih mudah dipahami. Sebab banyak sekali hal dan informasi yang bisa diulas dari kata mentoring. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, manfaat, hingga contoh.
Semua akan dibahas secara lebih rinci pada artikel ini. Agar kalian tak bingung lagi, berikut adalah ulasan lengkap yang bisa kalian baca secara lebih rinci.
Table of Contents
Pengertian Mentoring
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika keberadaan kegiatan mentoring ini sudah mulai banyak digunakan. Jika dilihat dari segi bahasa, kata ini berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti pendampingan.
Mentoring adalah sebuah kegiatan pendampingan untuk beberapa orang baik itu dari perusahaan ataupun tempat lain seperti universitas. Dimana mereka yang akan didampingi biasanya memiliki keterbatasan wawasan atau bisa dikatakan kurang mahir dalam melakukan sesuatu.
Secara garis besar pendampingan dimaksudkan untuk orang lain, seperti seorang karyawan membantu, membimbing, dan juga mengawasi perkembangan dari rekan karyawan tersebut.
Proses pendampingan sendiri juga membutuhkan sebuah interaksi dukungan satu sama lain. Dimana dalam hal ini diperlukan satu orang berpengalaman dalam bidangnya yang nantinya bisa berbagi pengalaman atau kiat-kiat yang mereka miliki kepada satu orang atau kelompok.
Nah tentunya timbal balik yang diharapkan adalah adanya peningkatan. Baik itu soft skill atau hard skill tergantung dari pendampingan yang sedang dilakukan. Namun mentoring sendiri berbeda dengan coaching.
Jika mentoring adalah untuk membantu seseorang dengan berbagi pengalaman atau berbagi ilmu. Sedangkan coaching adalah membantu seseorang mencapai target tertentu. Contohnya adalah sebelum para atlet melakukan sebuah perlombaan biasanya akan dilakukan coaching.
Banyak orang menganggap mentoring dengan coaching itu sama. Namun jika dilihat dari penjelasan tersebut ternyata mentoring dan coaching itu berbeda.
Ciri-Ciri Mentor Berkualitas
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika sebuah proses mentoring diperlukan adanya seorang mentor dan juga orang lain yang akan didampingi. Rasanya tak lengkap jika membahas seputar mentoring namun tak memberikan ulasan tentang ciri-ciri mentor berkualitas.
Sebab mungkin beberapa dari kalian ada yang ragu terkait dengan mentor yang bertugas memberikan sebuah pendampingan. Mungkin kalian juga bertanya-tanya apakah mentor tersebut benar-benar berkualitas.
Nah sebenarnya tahu berkualitas atau tidaknya seorang mentor bisa dilihat dari ciri-ciri yang dimilikinya lho. Baik itu mentor untuk kegiatan yang berhubungan maupun dalam segi lain setidaknya memiliki beberapa ciri ini agar bisa masuk ke dalam kategori berkualitas.
Lalu apa saja sebenarnya ciri-ciri mentor yang memiliki kualitas terbaik itu. Berikut ini adalah beberapa penjelasan terkait dengan hal tersebut.
1. Tidak Meminta Hal Lain di Luar Kesepakatan
Meski dalam proses pendampingan kalian hanya berada pada posisi peserta. Namun kalian juga harus sadar jika seorang mentor yang mendampingi pastinya telah melakukan sebuah kesepakatan dengan pihak lain seperti perusahaan kalian.
Dimana kesepakatan tersebut bisa dijadikan acuan terkait hal apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh para mentor yang melakukan pendampingan. Tentunya seorang mentor berkualitas atau profesional tidak akan meminta apapun itu diluar kesepakatan yang telah dilakukan sebelumnya.
Contohnya adalah seorang mentor tidak akan meminta biaya tambahan kepada peserta pendampingan. Atau jika kalian adalah seorang lawan jenis, seorang mentor tidak boleh meminta hal yang berbau pelecehan seksual.
Intinya seorang mentor tidak seharusnya tidak meminta apapun dari peserta untuk kepentingan pribadi di luar kesepakatan awal. Sebab hal tersebut jika terjadi selain menurunkan standar profesional dan kualitas mereka. Nama baik dari mentor tersebut juga akan ternoda.
2. Tidak Membebani Peserta Pendampingan Dengan Tugas
Memang benar salah satu alat ukur untuk mengetahui keberhasilan seorang mentor dalam proses pendampingan adalah dengan sebuah tugas. Namun tugas ini juga seharusnya dalam batas wajar.
Artinya seorang peserta pendampingan juga butuh fokus agar bisa mengukur pengetahuan baru yang telah ia terima selama proses pendampingan. Jadi bisa diartikan seorang mentor terbilang profesional ketika mengerti jika seorang peserta butuh fokus dan tidak memberikan tugas terlalu banyak.
3. Tidak Menjatuhkan Mental Peserta Pendampingan
Selain pengetahuan, mental peserta pendampingan juga perlu dikuatkan. Namun penguatan mental ini tidak dilakukan dengan cara menjatuhkan peserta dengan sebuah dalil agar peserta menjadi lebih kuat.
Seorang mentor profesional akan tahu bagaimana membuat sebuah mental peserta menjadi lebih kuat. Dimana memberikan penguatan terhadap mental itu butuh proses dari satu tahap ke tahap berikutnya. Bukan malah menghancurkan mental seseorang menjadi berkeping-keping.
4. Memiliki Pengalaman Dan Keahlian
Salah satu syarat seorang mentor adalah memiliki keahlian dan juga berpengalaman dalam bidangnya. Mereka tak hanya pandai berbicara namun juga memang setiap pembicaraan itu adalah fakta.
Kalian juga bisa lho cek beberapa portfolio yang dimiliki oleh mentor tersebut agar lebih yakin. Tentunya kalian juga tahu jika seorang mentor berpengalaman akan memiliki banyak sekali portofolio dalam kurun waktu tertentu.
5. Membantu Menjadi Diri Sendiri
Meski salah satu tujuannya adalah berbagi pengalaman. Namun seorang mentor profesional tidak akan menuntut seorang peserta menjadi sama dengan dirinya. Bukan berarti tak ingin peserta sukses seperti dirinya.
Namun lebih ke percaya akan kemampuan sendiri dan berhasil sesuai dengan versi diri sendiri. Dimana nantinya keberhasilan dari usaha sendiri akan memberikan kebanggan tersendiri. Bahkan jika memang menggunakan kiat-kiat yang sama dengan seorang mentor.
Pastinya para peserta juga akan menemukan jalannya sendiri. Semua butuh proses dan butuh tahapan.
Manfaat Kegiatan Mentoring
Banyak perusahaan atau tempat lain yang sudah mulai menggunakan kegiatan pendampingan. Dimana sebenarnya banyak sekali manfaat yang diberikan dari kegiatan mentoring ini. Namun mungkin untuk mereka yang belum pernah melakukan kegiatan ini juga akan mengetahui sedikit sekali informasi dari manfaat melakukan sebuah kegiatan pendampingan ini.
Pada poin ini akan menjelaskan lebih detail lagi apa saja sih sebenarnya manfaat yang diberikan ketika suatu perusahaan atau tempat lain mengadakan kegiatan mentoring. Agar kalian juga bisa lebih cepat paham, berikut adalah beberapa manfaat yang diberikan dari kegiatan ini.
1. Sharing Pengetahuan
Pengetahuan adalah salah satu hal yang mahal harganya. Maksudnya adalah sebuah ilmu adalah suatu hal yang begitu berharga. Sedangkan salah satu manfaat yang diberikan dari kegiatan mentoring adalah sharing pengetahuan dari mentor ke peserta.
Harapannya agar peserta bisa lebih baik dari kondisi sebelumnya ketika dihadapkan dengan berbagai tantangan di dunia kerja.
2. Memperluas Jaringan
Tahukah kalian jika melakukan kegiatan mentoring bisa dijadikan ajang memperluas jaringan. Sebab dalam proses mentoring biasanya akan dilakukan dengan jumlah peserta yang begitu banyak.
Tentunya para peserta akan lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan relasi baru yang bisa berguna untuk penbgembangan diri maupun karir mereka. Tak heran jika kegiatan mentoring selalu ditunggu-tunggu oleh para peserta.
3. Pengembangan Dalam Segi Kemampuan
Banyak orang memiliki tujuan pengembangan kemampuan dalam diri ketika memilih mengikuti kegiatan mentoring ini.
Ternyata hal tersebut memang bisa terjadi. Dimana nantinya salah satu tugas dari seorang mentor adalah mendampingi dan memberikan saran kepada peserta agar bisa melakukan pengembangan dalam dirinya.
4. Potensi Perkembangan Karir
Sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan mentoring akan memberikan peluang kepada peserta untuk bisa lebih mengembangkan potensi dalam dirinya. Dimana nanti diharapkan bisa bekerja terhadap tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya.
Tentunya ketrampilan besar dan tanggung jawab yang lebih besar bisa juga lho membuat perkembangan karir lebih meningkat dari sebelumnya. Maka dari itu tak heran jika setiap perusahaan yang mengadakan kegiatan mentoring akan memiliki banyak peserta yang turut andil.
5. Pola Pikir Yang Lebih Baru
Manfaat lain yang diberikan oleh kegiatan mentoring adalah adanya sebuah pola pikir yang lebih baru dari sebelumnya. Tentunya hal ini karena adanya bantuan dari para mentor. Para mentor tersebut akan membimbing dengan berbekal pengalaman dan kemampuan yang mereka miliki.
Dari sinilah para peserta bisa mendapatkan asupan pemikiran atau ilmu baru yang nantinya bisa diterapkan pada dunia kerja dalam perusahaan mereka.
6. Metode Penyelesaian Masalah
Tak hanya dalam dunia luar saja, namun dalam dunia kerja sekalipun mestinya akan terdapat beberapa masalah. Entah masalah kecil yang bisa diselesaikan maupun masalah yang begitu rumit dan susah untuk diselesaikan.
Nah para peserta yang pernah mengalami persoalan terkait dengan dunia kerja ini akan mendapatkan jawaban ketika mengikuti sebuah kegiatan mentoring. Dimana nantinya para mentor akan memberikan pendampingan dan berbagi pengalaman jika terhadap suatu persoalan yang tampaknya begitu rumit untuk diselesaikan oleh para peserta kegiatan mentoring tersebut.
7. Beragam dan Tumbuh Bersama
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika setiap peserta memiliki masalah dan kemampuan yang berbeda-beda. Dengan adanya kegiatan mentoring diharapkan para peserta bisa bekerjasama dari latar belakang bersama.
Selain itu bertumbuh bersama lewat pengalaman adalah hal yang diharapkan juga bisa terlaksana dengan adanya kegiatan mentoring tersebut.
8. Pembelajaran Budaya Baru
Setiap perusahaan memiliki budaya atau aturan yang berbeda-beda. Tentunya salah satu pengenalan budaya dari perusahaan bisa lewat kegiatan mentoring ini. Dimana nantinya adanya monitoring diharapkan bisa secara tidak langsung mengenalkan budaya, aturan kebijakan maupun rutinitas yang ada.
Tentunya adanya mentoring lebih efektif dan hemat waktu. Coba bayangkan jika proses pengenalan budaya dalam perusahaan dilakukan dari satu peserta. Tentunya akan memakan waktu sekaligus butuh tenaga yang cukup besar.
Namun berbeda cerita ketika menggunakan kegiatan mentoring yang diikuti oleh banyak peserta. Cakupan lebih luas dan waktu juga akan semakin hemat.
Jenis-jenis kegiatan mentoring
Seiring berjalannya zaman, kegiatan mentoring ternyata dibagi menjadi beberapa jenis lho. Bahkan beberapa kegiatan mentoring ini juga kerap menggunakan perkembangan teknologi terkini. Tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak antara mentor dan peserta mentoring.
Nah agar kalian bisa lebih paham apa saja jenis-jenis dari kegiatan mentoring tersebut. Maka berikut ini merupakan penjelasan selengkapnya.
1. Kegiatan Mentoring Jarak Jauh
Salah satu jenis kegiatan mentoring yang memanfaatkan teknologi adalah mentoring jarak jauh. Dimana kegiatan mentoring ini bisa dilangsungkan dengan bantuan aplikasi room meeting virtual seperti Zoom atau Google Meet.
Tentunya kebutuhan akan perangkat pendukung seperti ponsel, komputer, laptop dan koneksi internet harus tetap ada jika proses mentoring yang dilakukan adalah jarak jauh.
2. Kegiatan Mentoring Kelompok
Pada kegiatan mentoring jenis kelompok ini akan membutuhkan satu orang mentor dan beberapa peserta. Dimana peserta mentoring ini bisa dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu action learning dan komunitas praktis.
Action learning adalah sebuah kelompok yang dibentuk agar bisa menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan untuk komunitas praktis adalah gabungan dari dua kelompok yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada.
3. Kegiatan Mentoring Antar Karyawan
Jenis kegiatan mentoring ini akan dilakukan oleh para karyawan. Dimana para karyawan memiliki kemampuan yang setara. Dimana salah satu tujuan adanya kegiatan mentoring jenis ini adalah agar para karyawan memiliki tingkat yang sama dan juga sebuah efektivitas.
4. Kegiatan Mentoring Organisasi
Jenis kegiatan mentoring organisasi ini dapat terjadi pada bisnis dengan bisnis. Dimana tujuan utamanya biasanya adalah membantu atau membangun sebuah organisasi baru. Kebanyakan jenis mentoring ini dilakukan pada sebuah studi kasus.
5. Kegiatan Mentoring Antar Budaya
Adanya kegiatan mentoring antar budaya ini adalah karena latar belakang perbedaan. Para peserta mentoring diharapkan bisa mempelajari keragaman budaya, gender, suku, ras hingga agama sekaligus suku bangsa.
Contoh Mentoring
Sebenarnya contoh-contoh dari kegiatan mentoring ini ada banyak sekali lho. Bahkan mungkin beberapa dari kalian pernah melakukan kegiatan tersebut. Nah penjelasan yang ada di bawah ini akan menjelaskan tentang beberapa contoh kegiatan mentoring.
Contoh 1
Ketika kalian ingin berjualan bakso Malang. Namun pengetahuan berjualan pada bidang tersebut terbilang cukup minim. Tentunya untuk bisa menjadi seorang penjual bakso Malang dengan omset pemasukan yang cukup baik diperlukan beberapa usaha.
Salah satunya adalah dengan bantuan kegiatan mentoring ini. Nantinya kalian akan mencari orang lain yang dianggap mampu menyelesaikan permasalahan yang kalian alami. Tentunya pengalaman dan juga wawasan terkait dunia bisnis dalam bidang tersebut juga menjadi pertimbangan khusus dalam pemilihan.
Contoh 2
Kegiatan transfer keahlian, biasanya kegiatan ini dilakukan antar departemen dalam suatu perusahaan. Nantinya para peserta akan menggunakan kesempatan ini sebagai landasan kemampuan naik jabatan.
Sedangkan untuk mentor yang digunakan juga bisa berasal dari pegawai perusahaan tersebut. Namun wawasan dan pengalaman juga harus cukup mumpuni. Sebab dalam kegiatan transfer keahlian ini diharapkan bisa membantu para peserta ketika menjalani dunia kerja pada suatu departemen yang berbeda dari sebelumnya.
Rekomendasi Buku
Meski semua penjelasan terkait dengan kegiatan pengembangan diri dengan metode mentoring sudah dijelaskan secara lugas pada artikel ini. Namun agar kalian juga semakin mengerti lagi. Maka tak ada salahnya untuk menggunakan buku dengan judul “Learn To Be a Leader”untuk menambah pengetahuan.
Dimana buku dengan judul “Learn To Be a Leader” adalah ciptaan dari Mentee Mentoring Leader HA-IPB. Buku ini terbilang masih baru sebab dirilis pada bulan Desember 2021 kemarin. Jumlah total dari buku “Learn To Be a Leader” adalah sebanyak 268 lembar.
Dengan buku ini kalian bisa lebih paham tentang sebuah kepemimpinan dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Dapatkan buku “Learn To Be a Leader” pada toko Gramedia terdekat atau melalui website resmi Gramedia.com.
BACA JUGA
- Rekomendasi Buku Kepemimpinan yang Perlu Kamu Baca
- Manfaat Kerja Sama: Bentuk, Faktor, dan Kerja Sama Tim
- Macam-Macam Skill dan Pengertian Skill
- 10 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri & Motivasi Terbaru
- 9 Tips Menjadi Sukses di Usia Muda
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien