Nama Jajanan Pasar – Kuliner Indonesia kaya akan aneka ragamnya, mulai dari makanan, camilan, jajanan, hingga minuman. Kalau Grameds belanja, kalian akan menemui betapa banyaknya jajanan pasar atau jajanan yang dijual di pasar. Rasa dan bentuknya beragam, mulai dari yang tawar, manis, asin, gurih, pedas, dan lain-lain. Apa saja jenis jajanan tersebut? Nama-nama jajanan pasar tersebut akan kita bahas pada ulasan kali ini. Agar kalian tidak bingung saat akan beli jajanan di pasar, yuk Grameds kita simak ulasan di bawah ini.
Table of Contents
Sejarah Jajanan Pasar Indonesia
Kemajuan teknologi memudahkan siapapun untuk mengakses sosial media. Arus informasi lintas negara pun bisa didapatkan dengan mudah. Hal ini tentunya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap gaya hidup kita dalam banyak bidang. Kita bisa melihat pengaruh tersebut pada lifestyle, cara berpikir, fashion, kendaraan, budaya, tata krama, hingga ke dunia kuliner, tidak terkecuali jajanan.
Saat ini, kita bisa mengamati banyaknya jenis jajanan baru yang bermunculan. Beberapa di antara jajanan tersebut berasal dari luar negeri. Meskipun demikian, bukan berarti jajanan tradisional yang dijual di pasar kehilangan peminat. Jajanan tradisional yang dijual di pasar tradisional tersebut tetap saja menjadi primadona dan berperan besar dalam perputaran perekonomian Indonesia.
Penting untuk kita ketahui bahwa banyak jajanan pasar yang sebenarnya ada di Indonesia karena mendapatkan pengaruh dari budaya luar. Bukan menjadi rahasia lagi kalau negara kita memiliki posisi yang sangat strategis karena terletak di zamrud khatulistiwa yang diapit oleh dua samudera dan dua benua. Artinya banyak sekali kapal yang lalu lalang melewati wilayah perairan Indonesia.
Awal dari jajanan tradisional banyak yang dijual di pelabuhan. Pasalnya di saat itu, pelabuhan merupakan pusat kegiatan ekonomi karena stasiun dan terminal masih jarang. Jadi, tidak heran jika pelabuhan menjadi tempat bertemunya banyak orang dari kota, pulau, dan negara yang berbeda.
Pertemuan lintas daerah, negara, budaya, dan suku tersebut akhirnya mempengaruhi jajanan asli Indonesia. Jajanan tradisional kita banyak mendapatkan pengaruh dari kebudayaan China dan Eropa. Coba saja kita tengok jajanan tradisional yang ada, banyak yang terbuat dari tepung beras dan tepung terigu.
Tepung beras merupakan bahan yang sering dipakai oleh orang China daratan untuk membuat kue. Bahkan kue sendiri diambil dari Bahasa Hokkian.
Sedangkan tepung terigu merupakan bahan baku yang sering digunakan oleh orang Eropa untuk membuat kue. Gandum yang merupakan bahan utama pembuatan tepung terigu bukanlah tanaman yang berasal dari Indonesia. Orang-orang Indonesia memasak makanan dengan tepung terigu juga mengikuti cara orang Eropa memasak. Zaman penjajahan merupakan zaman di mana makanan Eropa banyak mempengaruhi makanan asli Indonesia, termasuk jajanan tradisional.
Jajanan Pasar
Jajanan pasar di Indonesia umumnya berupa kudapan atau makanan ringan yang memiliki cita rasa yang gurih atau manis. Keragaman tersebut telah tersebar luas di seantero negeri dan memiliki variasi yang sangat banyak. Tidak hanya jajanan tradisional, jajanan kekinian juga banyak di jual pasar.
Rata-rata jajanan di pasar terbuat dari tepung beras, tepung terigu, sagu, umbi-umbian, tepung tapioka, beras, dan ketan. Di antara jajanan tersebut, banyak kue yang mewakili ciri khas daerah masing-masing dan membawa makna filosofinya.
Yuk Grameds, kita langsung saja ulas bersama supaya tidak terlalu lama.
1. Lemper
Lemper merupakan salah satu jajanan tradisional yang menjadi favorit. Cita rasa yang ditawarkan oleh lemper lebih mengarah ke gurih dan manis. Kudapan yang satu ini terbuat dari beras ketan yang di dalamnya diisi dengan ayam suir atau ayam cincang.
Isian ayam tersebut diberi bumbu agar terasa gurih dan sedap. Isian lemper sebenarnya bisa divariasikan dengan lainnya seperti daging sapi, abon, atau parutan kelapa. Dulu, ketika harga daging dan ayam masih mahal, parutan kelapa muda menjadi pilihan utama sebagai isian lemper.
Lemper dibungkus dengan daun pisang, sehingga menambah kesedapan saat mengkonsumsinya. Namun, untuk menyiasati stok daun pisang yang terkadang sulit ditemukan, para penjual lemper menggantinya dengan plastic berwarna hijau yang mirip dengan warna daun pisang.
Tidak diketahui bagaimana asal mula lemper dibuat. Namun, yang pasti jajanan ini sangat populer di Indonesia. Terlebih di bagian D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hal ini tidak terlepas dari rasanya yang nikmat dan efek kenyang yang kita rasakan setelah mengkonsumsi lemper.
2. Kue Lumpur
Hah? Kue lumpur? EIts, jangan salah sangka dulu ya, Grameds. Bukan berarti kue ini terbuat dari lumpur berwarna cokelat seperti yang kalian bayangkan. Tenang saja, kue ini terbuat dari bahan yang sepenuhnya aman untuk dikonsumsi.
Berbicara asal-usul kue ini tentu perlu memastikan banyak literasi. Namun, tidak sedikit cerita yang beredar bahwa kue ini menyesuaikan sebuah kue asal Portugal (Portugis di zaman penjajahan) yang bernama pasteis de nata. Kue tersebut diketahui oleh nenek moyang kita saat orang-orang Portugis membuatnya dari bahan custard yang merupakan campuran kuning telur dan susu.
Jika diperhatikan, warna kue lumpur memang dominan kuning kecoklatan. Warna tersebut didapatkan dari adonan kue dari berbagai bahan, yakni tepung terigu, santan, telur, air, margarin, dan gula. Kue lumpur merupakan jajanan pasar tradisional yang memiliki cita rasa manis dan gurih. Untuk mempercantik tampilannya, bagian atas kue diberi irisan kelapa muda dan kismis.
3. Nagasari
Nama jajanan pasar ini terdiri dari dua kata, yakni naga yang berarti sebuah hewan legenda melambangkan kehormatan. Sedangkan sari artinya isi yang paling utama. Jika dikombinasikan, maka nagasari artinya isi yang paling utama dari sesuatu yang dianggap terhormat.
Beberapa sumber mengkaitkan asal-usul nagasari ini Indramayu,Jawa Barat. Keterkaitan tersebut dikarenakan Indramayu merupakan daerah penghasil beras terbesar di Jawa Barat. Dengan produksi beras yang melimpah, masyarakat sekitar tidak hanya mengolahnya menjadi nasi, namun juga menjadi produk lain turunan dari beras.
Salah satu turunan beras adalah tepung beras. Lalu, tepung beras merupakan bahan utama dari nagasari. Dengan demikian, anggapan tersebut memiliki kemungkinan benar. Meskipun jajanan ini dikatakan berasal dari Jawa Barat, tetapi jajanan ini banyak digunakan di berbagai daerah untuk acara adat, upacara keagamaan, kegiatan syukuran, lomba, kerja bakti, dan sebagainya.
Nagasari merupakan jajanan yang terbuat dari tepung beras, santan, sagu, gula, dan pisang sebagai isian di dalamnya. Terkadang di dalam “daging” jajanan pasar ini terdapat potongan nangka kecil-kecil. Cita rasa yang dihadirkan oleh nagasari adalah manis dan legit.
Nagasari dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus, sehingga aroma daun pisang merasuk ke dalam kue. Saat ini, sudah banyak tersedia varian nagasari, seperti nagasari putih yang menggunakan santan, nagasari merah menggunakan gula jawa, nagasari hijau menggunakan daun suji, dan nagasari biru yang menggunakan bunga telang.
4. Jadah
Jadah merupakan jajanan tradisional yang dibuat dari bahan beras ketan yang diolah dengan santan, daun pandan, garam, dan kelapa parut. Jadah juga dikenal dengan nama tetel atau uli ketan. Strukturnya agak lembek dan lengket. Dan umumnya berwarna putih.
Selain dijual dalam bentuk jajanan di pasar tradisional, jadah seringkali disajikan dalam acara lamaran atau pernikahan. Para keluarga mempelai saling bertukar jadah di acara tersebut. Bahkan jadah seringkali dijadikan sebagai salah satu hantaran dalam acara pernikahan.
Filosofi jadah dalam acara pernikahan adalah makanan yang terbuat dari beras ketan. Sebagaimana diketahui sifat beras ketan adalah lengket. Menurut para tetua, hendaknya pasangan pengantin pria dan wanita senantiasa menjaga hubungan agar keduanya memiliki hubungan yang erat, menyatu dalam kebaikan, dan sulit untuk dipisahkan.
Untuk membuat jajanan ini, diperlukan waktu dan tenaga yang sangat ekstra. Dengan lamanya proses pembuatan jadah tersebut, diharapkan kedua mempelai memiliki kesabaran, tidak mudah putus asa, dan ketabahan dalam menjalani hidup berumah tangga. Pasalnya, kehidupan rumah tangga tidak mungkin terlepas dari masalah yang mungkin menguras pikiran, tenaga, waktu, dan perasaan.
5. Kue Thok
Kue Thok atau yang juga dikenal dengan kue ku atau kue mata kebo ini merupakan jajanan hasil akulturasi antara nusantara dengan China daratan. Di China, kue ini bernama Ang Ku Ke. Ang artinya merah dan Ku artinya kura-kura. Dengan demikian arti dari Ang Ku Kue adalah kue kura-kura merah.
Kue yang terbuat dari tepung ketan dan isian kacang hijau ini berwarna merah menyala dan bentuknya menyerupai cangkang kura-kura. Dalam budaya China, perlu diketahui bahwa kura-kura merupakan simbol kesehatan, panjang umur, dan kemakmuran. Sementara merah diartikan sebagai keberuntungan.
Zaman dahulu, dikisahkan bahwa masyarakat China kuno seringkali memberikan persembahan berupa kura-kura hidup saat melakukan sembahyang di masa panen desa. Hanya saja, jumlah kura-kura yang terus menerus mengalami penurunan, masyarakat China menyiasatinya dengan mempersembahkan kue kura-kura merah ini.
6. Onde-onde
Waktu zaman sekolah dulu, ada sebuah permainan tebak-tebakan di antara para murid. Salah satu pertanyaan yang familiar ditanyakan adalah “Apa yang kepalanya gundul tapi kutunya banyak?” Jawabannya ya jajanan onde-onde ini. Coba Grameds perhatikan, penampilan luar onde-onde cokelat muda polos seperti kepala gundul tanpa rambut. Kemudian biji wijen yang ditaburkan di atasnya seakan seperti kutu yang bersarang di kepala gundul.
Onde-onde merupakan salah satu jajanan pasar yang cita rasanya dominan gurih dan legit. Tekstur luarnya terasa crispy dan ketika digigit kita akan merasakan sensasi chewy. Kacang hijau atau kacang merah dipilih menjadi isian dari onde-onde. Meskipun kebanyakan onde-onde berwarna cokelat terang di bagian permukaannya, namun ada juga yang membuat onde-onde hitam.
Onde-onde didapatkan nenek moyang karena terinspirasi dari apa yang dibawa oleh para pedagang China, yakni kue jian dui. Pada zaman dinasti Tang, onde-onde dinobatkan sebagai kue resmi daerah Changan atau sekarang Xian. Saat itu, kue ini dinamai ludeui. Selain di negara Indonesia, onde-onde juga dikenal di Malaysia, Vietnam, dan Filiphina. Tentunya dengan nama yang berbeda dan varian yang berbeda sesuai dengan kearifan lokal daerah masing-masing.
7. Kue Pukis
Kue pukis ini merupakan akulturasi dari kue waffle. Jika dilihat sejarah yang beredar, kue berbentuk setengah lingkaran ini pada awalnya merupakan jajanan khas pasar di Desa Sampang Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Saat itu ada seorang pemuda yang bekerja pada orang China untuk memproduksi kue pukis.
Pada awalnya resep tersebut dirahasiakan oleh pemilik usaha. Namun, keuletan pemuda tersebut menjadikan pemilik usaha percaya untuk membuka resep rahasia tersebut. Singkat cerita, pemuda tersebut keluar dari pekerjaan lalu membuka usaha kue pukis sendiri di daerah asalnya, yakni Kebumen.
Kini kita tidak harus ke pasar tradisional agar bisa menikmati kue pukis ini. Pasalnya, kue pukis saat ini mudah untuk didapatkan di depan minimarket, stan khusus kue pukis pinggir jalan, dan warung kue. Bahkan, beberapa penjual siap untuk menyajikan kue pukis dalam keadaan hangat. Tentu lebih nikmat bukan?
Jika dulu rasa yang tersedia hanyalah rasa original, kini kue pukis tersedia dalam banyak macam rasa, seperti cokelat, strawberry, green tea, keju, dan sebagainya. Kemajuan teknologi menjadikan penjual kue pukis banyak bereksperimen dan saling bertukar informasi.
8. Kue Cucur
Jajanan pasar berikutnya adalah kue cucur. Kue ini berbentuk lingkaran seperti telur mata sapi hanya saja warna cokelat cantik. Biasanya, di permukaan masih banyak lumuran minyak karena kue ini memang terbuat dari tepung beras dan gula merah dan digoreng dengan api kecil dan minyak yang panas.
Cita rasa yang ditawarkan oleh kue cucur ini adalah manis. Sementara tekstur bagian tengahnya legit dan bagian tengahnya terasa renyah. Aromanya pun wangi. Memang kue ini menggoda untuk dinikmati.
Meskipun banyak yang mempercayai kue ini berasal dari Betawi, kue ini juga dapat kita temukan di daerah lainnya. Bahkan, kue cucur juga tersebar di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Di Indonesia sendiri, kue ini disajikan dalam acara adat, seperti potong rambut bayi, pernikahan, lamaran, dan lainnya. Sementara itu, di Thailand, kue ini merupakan perlambang cinta sehingga seringkali dijadikan sebagai hadiah kepada pengantin yang baru menikah.
9. Kue Klepon
Jajanan pasar berikutnya yang laris diminati masyarakat adalah kue klepon. Kue yang bentuknya bulat dan berwarna hijau ini diselimuti oleh parutan kelapa di seluruh bagian permukaannya. Bagian dalam kue ini berisi gula jawa. Bahkan gula jawa yang di dalamnya akan meleleh begitu kita makan kue ini. Sebuah sensasi yang unik. Karena bagian isinya berupa lelehan gula, maka sudah tentu bahwa cita rasa dari kue ini adalah manis.
Klepon seringkali dimakan secara bersama-sam. Hal ini dikarenakan sifatnya seperti camilan yang dihidangkan sembari bercakap-cakap. Apabila klepon disantap saat masih hangat, rasa klepon akan jauh lebih nikmat.
10. Bika Ambon
Hayo, siapa yang mengira kalau kue bika Ambon berasal dari Ambon? Bukan, Grameds. Bukan. Kue satu ini justru berasal dari Medan, Sumatera Utara. Bukan Ambon.
Penamaan bika Ambon dikarenakan banyaknya cerita yang beredar bahwa kue dengan warna kuning keemasan ini awalnya dijual di simpang Jalan Ambon yang berada di Medan. Karena teksturnya yang lembut dan cita rasanya yang unik, bika Ambon menjadi populer di masyarakat Medan dalam waktu yang singkat. Hal ini tentu karena kue ini dapat diterima oleh masyarakat Meda.
Bahan utama kue ini adalah tepung tapioka dan tepung sagu atau tepung terigu. Agar warnanya kuning cantik, ditambahkan kunyit bubuk sebagai pewarna alami.
Kesimpulan
Grameds, ada banyak jajanan pasar yang ada di Indonesia. Kita telah mengulas sepuluh macam jajanan pasar yang beredar di pasar. Tentunya masih ada banyak jenis jajan yang belum kita sebutkan satu per satu di dalam tulisan ini.
Di antara jajanan pasar lainnya seperti kue talam, kue putu, kue lapis, kue lupis, cenil, kue pancong, cente manis, dadar gulung, jenang, dodol, dan sebagainya. Banyaknya jenis jajanan pasar menunjukkan betapa hebatnya bangsa Indonesia menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keragaman latar belakang.
Grameds, ulasan kita mengenai nama jajanan pasar telah usai. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia siap menampilkan buku-buku terbaik kami untuk menemani kalian dalam memperdalam ilmu dan memperluas wawasan.
Jika ingin mencari berbagai macam buku tentang jajanan tradisional, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Penulis: Mutiani Eka Astutik
BACA JUGA:
- 18 Jajanan Kekinian Populer di Tahun 2022
- Kreasi Resep Kue Kering Kekinian ala Ny. Liem
- 5 Tips Bikin Kue Anti Gagal Ala Xander’s Kitchen
- Resep dan Cara Buat Roti Pisang Juga Menu Lainnya
- Red Velvet: Asal-Usul, Bahan Pembuatan, dan Resep yang Bisa Dicoba di Rumah
- Apa itu Wasabi?
- Berapa Lama Merebus Telur
- Cara Menghilangkan Bau Jengkol
- Cara Mudah Menyimpan Wortel di Kulkas
- Cara Menyimpan Daging Ayam di Kulkas
- Cara Menyimpan Tahu di Kulkas
- Cara Menyimpan Sayuran di Kulkas
- Cara Membuat Tempe
- Cara Membuat Nasi Goreng
- Harga Caviar
- Ikan Laut Yang Enak Dibakar
- Kopi Biji Salak
- Macam Spaghetti
- Makanan Kesukaan Cewe
- Makanan Tinggi Kalori
- Menu Masakan Sehari-hari yang Sederhana untuk Satu Minggu
- Perbedaan Baking Soda, Baking Powder, dan Soda Kue
- Resep Menu Takjil
- Resep Masakan Sehari-hari
- Resep Masakan Sehari-hari Murah
- Resep Masakan Sehari-hari yang Mudah Dimasak
- Resep Masakah Rumahan
- Resep Menu Makan Malam
- Resep Donat
- Resep Sushi Mentai
- Cara Membuat Sop
- Lauk yang Sehat
- Resep Kue Kering Kekinian
- Resep Kue Lebaran
- Resep Cemilan Simpel
- Resep Menu Diet Setiap Hari
- Jenis Ikan yang bagus untuk MPASI
- Menu Makanan untuk Orang Sakit
- Menu Makanan untuk Orang Sakit
- Makanan Khas Indonesia Yang Mendunia
- Makanan Khas Aceh
- Makanan Yang Bikin Kurus
- Makanan Khas Jawa Tengah
- Rekomendasi Kuliner di Kota Malang
- Makanan Khas Amerika
- Makanan Khas Batam
- Makanan Khas Sunda
- Makanan Khas Jogja
- Makanan Khas Jawa Timur
- Makanan Khas Malaysia
- Makanan Khas Korea
- Makanan Khas malaysia
- Makanan Khas Riau
- Masakan Khas Padang
- Makanan Khas Sidoarjo
- Makanan Penghancur Batu Ginjal
- Mie Instan Terenak Di Dunia
- Nama Jajanan Pasar
- Rekomendasi 22 Restoran dan 15 Bakery di Grand Indonesia
- Jajanan Kekinian
- Jajanan Korea
- Jenis Pasta
- Kuliner Solo
- Pastry
- Sarapan Sehat
- Tepung Merebus Boilling
- Tepung Terigu
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien