Nama-Nama Burung di Indonesia – Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman tidak hanya budaya dan bahasa tetapi juga keragaman alamnya seperti flora dan fauna. Banyak jenis tanaman di Indonesia yang tumbuh subur serta hewan-hewan yang hidup dan menetap di tanah air kita.
Berbagai macam hewan penetap di Indonesia tidak hanya merupakan hewan asli tetapi juga imigran dari tempat/habitat lain. Persebaran hewan-hewan di Indonesia juga terbagi-bagi pada tiap daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan lain-lain.
Salah satu jenis hewan yang memiliki banyak keragaman yaitu burung (aves) dimana mereka memiliki banyak perbedaan warna bulu, ukuran paruh, panjang cakar dan masih banyak lagi kategori lainnya yang dimiliki oleh burung.
Burung merupakan hewan yang memiliki sayap, berbulu dan berkaki dua serta termasuk kedalam hewan yang memiliki tulang belakang (vertebrata), berdarah panas dan berkembang biak dengan cara bertelur. Tidak semua jenis unggas juga merupakan hewan yang dapat terbang seperti burung unta, ayam, penguin, kiwi, bebek dan angsa yang umum kita temukan di kehidupan kita. Populasi burung di dunia diperkirakan berjumlah 50 miliar dengan 9700 spesies yang berbeda. Di Indonesia sendiri terdapat 1777 spesies pada awal tahun 2020 hingga bertambah menjadi 1794 spesies termasuk spesies asli dan subspesies atau campuran. Diantara jenis burung tersebut ada yang masih mudah ditemukan oleh kita hingga menuju kelangkaan bahkan sudah punah.
Table of Contents
Nama Burung Khas Indonesia
1. Burung Bangau Tongtong
Burung Bangau Tongtong termasuk keluarga bangau yang habitatnya berada di bagian selatan Asia termasuk Pulau Jawa. Burung ini memiliki panjang tubuh sebesar 110-120 cm dengan berat 5 kg serta rentang sayap sepanjang 210 cm. Bagian tubuh atas dan sayapnya berwarna hitam akan tetapi perut kalung leher dan bagian bawah ekornya berwarna putih keemasan.
Kepala dan lehernya hampir tidak tertutup bulu tetapi memiliki mahkota berbentuk seperti bulu kapas putih halus pada kepalanya. Bentuk paruhnya panjang, tebal dan berwarna pucat. Ketika umurnya masih muda, warna bulunya lebih kusam dibandingkan ketika telah beranjak dewasa.
Bangau ini sama seperti jenis bangau lainnya yang memangsa hewan-hewan kecil seperti ikan, kodok, kadal, serangga besar, dan makhluk invertebrata kecil lainnya. Burung ini sudah termasuk dalam kategori terancam jumlah populasinya.
2. Burung Elang Laut Perut Putih
Burung Elang Laut Perut Putih merupakan satwa yang menjadi identitas Kabupaten Jepara. Burung yang dijuluki sebagai misil terbang ini merupakan burung yang sangat cepat hingga mencapai kecepatan 115 km/jam di udara.
Burung Elang Laut Perut Putih memiliki panjang tubuh sebesar 70-85 cm dengan berat tubuh jantan 1,9-2,9 kg dan betina 2,5-2,9 kg serta bentang sayapnya sepanjangan 3 meter. Bagian atas berwarna abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah, kepala dan leher berwarna putih, kuku dan paruh berwarna abu-abu serta warna mata berwarna coklat.
Tungkai tanpa bulu dan kaki berwarna abu-abu. Saat mereka terbang, ekornya yang pendek tampak berbentuk seperti kipas dan sayapnya terangkat ke atas dengan membentuk seperti huruf “V”. Saat masih muda atau juvenile, berwarna coklat seperti Elang bondol muda.
Biasanya Elang ini bertelur 1-2 butir. Burung ini belum termasuk kedalam kategori terancam tetapi Elang merupakan hewan yang dilindungi keberadaannya sehingga tidak boleh sembarangan diburu.
3. Burung Julang Emas
Burung Julang Emas merupakan burung yang tersebar di daerah Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Bali yang umum berhabitat di hutan dataran rendah dan perbukitan. Burung ini memiliki panjang tubuh sebesar 75-85 cm dengan berat tubuh jantan 1,6-3,6 kg dan berat tubuh betina 1,3 -2,7 kg.
Punggung, sayap, dan perutnya berwarna hitam dengan campuran hijau metalik serta ekor panjang berwarna putih. Paruhnya yang panjang dengan warna putih kusam-kuning pucat dan balung yang membentuk beberapa lipatan serta kerutan yang terlihat melintang pada kedua pangkal rahang berwarna oranye dengan aksen coklat gelap.
Kakinya berwarna abu gelap bercampur warna hijau. Pada jenis jantan terlihat memiliki mahkota dan tengkuk berwarna merah bata dengan wajah dan leher depan berwarna putih hingga berwarna krem.
Sedangkan, kulit pada lingkaran mata berwarna merah dan kelopak mata berwarna merah muda. Warna pada mata jenis jantan berwarna merah gelap dengan lingkar dalam biru sempit dan di bawah paruh terdapat kulit kantung tiup berwarna kuning tidak berbulu dengan garis biru kehitaman yang terputus di tengah. Untuk jenis betina ukuran tubuh lebih kecil, kepala dan leher berwarna hitam dengan kantong gular berwarna biru, bergaris sama dengan jantan.
Kulit di sekitar lingkaran mata berwarna merah dan warna mata berwarna coklat gelap dengan lingkar dalam biru sempit. Burung Julang Emas biasanya memakan buah-buahan seperti buah kenari, buah ara, buah mahoni dan buah ulin.
Mereka pun juga memakan hewan-hewan kecil seperti telur burung, anak burung, katak pohon, kelelawar, ular, kadal dan hewan invertebrata kecil lainnya. Burung yang satu ini merupakan satwa yang kemungkinan akan rentan terancam populasinya.
4. Burung Elang Bido
Burung Elang Bido merupakan burung elang besar dan tersebar di Benua Asia seperti India, Nepal, Srilangka hingga ke selatan menuju daerah Asia Tenggara seperti Semenanjung Malaya dan Sunda Besar (meliputi pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan). Biasanya mereka berhabitat di sekitaran hutan, tepi hutan dan perkebunan.
Tubuh mereka berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap dan garisnya akan menebal ketika sedang terbang. Ketika bersuara mereka sangat bising diiringi dengan nada panjang serta diakhiri dengan penekanan.
Sayap menekuk ke atas (seperti Elang Jawa) dan ke depan, membentuk huruf C yang terlihat membusur. Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh. Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari Elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah Elang ini di sebut Elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.
Pada waktu terbang, terlihat garis putih lebar pada ekor dan garis putih pada pinggir belakang sayap. Berwarna gelap, sayap sangat lebar membulat, ekor pendek. Elang Bido umumnya memangsa ular dan reptil seperti katak serta mamalia kecil seperti tikus dan kelinci berukuran kecil. Populasi Burung Elang Bido termasuk kedalam kategori resiko rendah yang artinya tidak belum terancam punah.
5. Burung Julang Sulawesi
Julang Sulawesi merupakan salah satu jenis burung yang khas Indonesia yang tersebar di wilayah Pulau Sulawesi, Pulau Lepas Pantai Lembeh, Kepulauan Togean, Pulau Muna dan Pulau Buton. Mereka mendiami kawasan hutan hijau sepanjang tahun terutama di dataran rendah akan tetapi mereka merupakan burung yang tidak menetap pada satu tempat tetapi akan berpindah-pindah tempat tinggal.
Jangkauannya dapat meluas hingga ke bagian tepi hutan, daerah berhutan dan perkebunan untuk mencari makan. Burung ini memiliki kebiasaan berkelompok hingga 12 ekor jenisnya sendiri di pohon ara yang berbuah.
Sebagai burung yang besar, panjang tubuh Julang Sulawesi jantan bisa berkisar antara 70-80 cm dengan berat mencapai 2,36-2,5 kg. Tubuh dan sayapnya berwarna hitam, bagian atasnya berwarna kemilau hijau metalik, bagian ekor berwarna putih dan kakinya berwarna hitam.
Jenis Jantan juga memiliki balung yang tinggi serta berkerut dengan warna merah kecoklatan. Mahkota dan belakang kepalanya berwarna merah bata kecoklatan. Kulit kantung tiup di bawah rahang berwarna biru gelap dengan garis kerutan hitam menembus tepi bawah.
Selain itu, mata berwarna oranye kemerahan. Sedangkan pada jenis betina, paruh mereka berwarna kuning dengan kerutan oranye kecoklatan di pangkal rahang. Tubuh dan balungnya berukuran lebih kecil dibandingkan dengan jantan. Balung berwarna kuning kemudian kepala dan bulu lehernya berwarna hitam.
Di kulit kantung tiupnya terdapat garis hitam yang lebih kecil. Dan mata berwarna coklat bercampur dengan warna oranye. Burung ini mampu mengeluarkan suara panggilan keras yang dapat terdengar hingga lebih dari 2 km.
Buah-buahan merupakan makanan utama dari Julang Sulawesi dan mereka juga memakan hewan kecil, seperti serangga, telur burung dan anak burung. Biasanya mereka mencari makanan di kanopi hutan.
Mereka juga mampu memetik buah-buahan disaat mereka terbang. Disaat mereka mencari makanan, mereka akan mengusir burung serta primata lainnya dari pohon. Populasi Julang Sulawesi dikatakan telah rentang terjadi kepunahan karena pengurangan populasinya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu habitat rusak akibat aktivitas lokal seperti pengambilan kayu untuk bahan bangunan rumah, serta perburuan liar dengan senapan api untuk diambil kepalanya sebagai hiasan dan bulunya sebagai umpan pancing ikan laut.
Selain itu, bulu dan balungnya dipercaya dapat melindungi penghuni rumah dari roh jahat, menjamin kemenangan seseorang serta sebagai hiasan kepala dan drum untuk tarian prajurit tradisional Cakalele.
6. Burung Elang Jawa
Itulah macam-macam burung yang saat ini hidup di Indonesia. Memburu hewan langka dan dilindungi demi kepentingan pribadi merupakan kejahatan yang serius karena dapat mengancam jumlah populasinya. Banyak aktivis dan pecinta alam membuat lembaga dan berupaya untuk melestarikan satwa yang hampir langka dan statusnya telah dilindungi dengan cara membangun kebun binatang dan penangkaran khusus untuk membantu perkembangbiakan dan perawatannya.
Salah satu yayasan di Indonesia yang bertujuan melestarikan hewan termasuk burung yaitu PROFAUNA. PROFAUNA memiliki prinsip bahwa setiap jenis satwa memiliki nilai bagi kelestarian alam dan satwa liar perlu dibiarkan hidup di alam bebas sehingga manusia bertanggung jawab dalam menjaga alam dan tempat tinggal mereka.
Kita masyarakat pun juga dapat ikut dalam pelestarian alam ini salah satu contohnya tidak sembarangan menangkap dan memburu satwa liar, tidak mengotori alam mereka, dan berbagai macam kesadaran lainnya yang harus diperhatikan.
Buku Tentang Burung
1. Komik aku ingin tahu: Rahasia Burung
Ada banyak jenis burung yang bisa kita temui di alam liar maupun di kebun binatang. Ada yang bersayap ada pula yang tidak bersayap, lah kok bisa? lalu di dalam buku ini bisa menjawab rasa ingin tahu Grameds, mengapa burung itu bisa terbang tinggi di langit.
Buku ini sangat asik untuk dibaca dengan ilustrasi yang lucu membuat tidak bosan membacanya, buku ini juga sangat cocok untuk anak-anak karena akan menemukan berbagai jenis burung yang ada di dunia. Yuk, segera dapatkan di gramedia.com!
2. Ensiklopedia dunia satwa: Burung
Buku ensiklopedia dunia satwa burung merupakan buku yang membahas tentang segala macam jenis burung yang ada di seluruh dunia. Mulai dari habitat, famili, tahapan evolusinya, bagaimana caranya bertahan hidup di dunia, makanan sehari-hari dan juga tidak lupa menampilkan jenis-jenis burung-burung yang menakjubkan.
Contohnya penguin raja, burung bowerbird, burung enggang, elang mas dan masih banyak lagi yang pastinya akan menambah pengetahuan Grameds dalam mengenal dunia satwa khususnya burung. Yuk, segera dapatkan di gramedia.com. Mumpung lagi ada diskon loh Grameds!
3. Ensiklopedia Dunia Burung
Grameds pernah terpikirkan ga sih kok bisa ya burung itu terbang, sedangkan manusia ga bisa? Hmm, ternyata burung supaya bisa terbang dan melayang di langit membutuhkan energi yang sangat besar loh Grameds.
Hebatnya burung sudah diberikan kemampuan itu dalam menghemat energinya supaya burung bisa tetap terbang dan melintasi perjalanan yang sangat jauh menyusuri dunia dengan cara menghemat energinya. Menarik ya?
Jangan lupa untuk membaca buku ensiklopedia dunia burung dengan bahasa yang ringan pastinya tidak akan jenuh saat membacanya. Selain itu Grameds bisa menemukan buku ini di gramedia.com loh! Tinggal klik sampai rumah deh!
4. Seri Orima Burung Jago Renang yang Tak Bisa Terbang
Buku Orima merupakan perpaduan antara origami, sains anak dan cerita berima. Buku ini mengajak anak-anak untuk mahir dalam berkreasi, kreatif, cerdas dan bisa menyimak dengan baik melalui cerita yang berima. Walaupun buku ini ditujukan untuk anak-anak tidak menutup kemungkinan untuk Grameds, yang ingin membuat kreasi lucu seri burung disaat waktu senggangnya. Apalagi sambil ngumpul-ngumpul sama teman pasti asik banget. Jangan lupa dapatkan buku Orima ini di gramedia.com ya!
5. Burung-Burung Gunung Bondang
Gunung bondang merupakan kawasan hutan berdataran rendah dan ada perbukitan yang ada di Kalimantan Tengah.Kawasan ini menyimpan berbagai jenis kekayaan burung hingga 181 jenis burung penetap, bahkan masih dapat menerima burung yang sedang bermigrasi dengan sekitar 11 jenis burung yang sedang singgah di belahan bumi lainnya.
Melalui buku ini, Andhy Priyo mencoba untuk mendokumentasikan kekayaan jenis burung yang ada di alam dalam bentuk karya ilmiah dan pastinya tidak banyak diterbitkan di Indonesia. Buku ini menyimpan banyak temuan yang ada di lapangan lalu ditangkap melalui kamera dan pastinya tidak lupa ada penjelasan singkat supaya pembaca tidak bertanya-tanya burung jenis apakah ini?
Yang bikin menarik dari buku ini adalah buku ini dapat memberikan gambaran bahwa gunung bondang adalah suatu tempat yang terjaga baik karena bisa melihat banyaknya kekayaan jenis burung yang ada disana. Seru ya? Pastikan dapatkan buku ini di gramedia.com!
BACA JUGA:
- Yuk Kenali Jenis-Jenis Burung yang Hidup di Indonesia
- 14 Jenis Burung Hantu dan Ciri-Ciri Lengkapnya
- 14 Hewan Langka di Indonesia yang Dilindungi
- Hewan Nokturnal, Si Penyuka Malam Hari
- 10 Hewan Terkecil di Dunia, Kamu Bisa Melihatnya?
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien