Pernah dengar tentang Namazu atau Onamazu? Dalam mitologi Jepang, makhluk ini dikenal sebagai ikan raksasa yang dipercaya dapat menyebabkan gempa bumi. Meskipun terdengar seperti cerita fantasi, ada banyak legenda dan penjelasan menarik yang berkaitan dengan makhluk satu ini.
Konon, ikan ini bersembunyi di bawah tanah dan hanya keluar ketika marah, yang menyebabkan gempa besar di permukaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, mitos, dan juga penjelasan ilmiah di balik kepercayaan ini. Penasaran? Yuk, kita mulai!
Table of Contents
Apa itu Namazu atau Onamazu?
Namazu, yang juga dikenal dengan sebutan Onamazu, adalah makhluk mitologi dalam budaya Jepang yang digambarkan sebagai ikan raksasa atau kadang disebut sebagai lele raksasa. Menurut legenda, Namazu hidup di bawah tanah, khususnya di bawah wilayah Jepang, dan merupakan penjaga yang sangat kuat. Meskipun terlihat seperti ikan biasa, Namazu memiliki kekuatan yang luar biasa—dikenal dapat menyebabkan gempa bumi dengan menggoyangkan tubuhnya.
Dalam cerita-cerita tradisional Jepang, Namazu sering kali digambarkan dengan ukuran yang sangat besar, panjangnya bisa mencapai ribuan meter, dan memiliki kekuatan luar biasa untuk mengguncang dunia di atas permukaan tanah. Kepercayaan ini sangat erat kaitannya dengan fenomena gempa bumi yang sering terjadi di Jepang, yang memang terletak di daerah yang rawan aktivitas seismik.
Mitos mengenai makhluk ini berasal dari zaman Edo (1603-1868), ketika Jepang mengalami berbagai gempa besar. Pada masa itu, masyarakat mulai mengaitkan gempa dengan adanya kekuatan atau makhluk yang tak terlihat di bawah tanah. Nama “Namazu” sendiri berasal dari kata “nama” yang berarti “lembek” atau “berubah bentuk,” menggambarkan sifat ikan yang dapat bergoyang dan mengubah gerakannya secara cepat.
Dalam mitologi ini, dewa yang bernama Kashima bertugas untuk menahan Namazu agar tidak mengguncang permukaan. Namun, dalam beberapa cerita, Kashima sering digambarkan gagal menahan kekuatan makhluk ini, sehingga gempa bumi pun terjadi. Bahkan, ada juga yang percaya bahwa manusia memiliki peran dalam mengendalikan Namazu, misalnya dengan melakukan ritual atau upacara untuk meredakan amarah makhluk tersebut.
Meski sekarang kita mengetahui bahwa gempa bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi, mitos Namazu tetap menjadi bagian penting dari budaya dan kepercayaan rakyat Jepang hingga saat ini.
Asal-Usul Namazu atau Onamazu
Asal-usul Namazu atau Onamazu berkaitan erat dengan mitologi Jepang yang berkembang sejak zaman Edo (1603-1868). Mitos ini muncul sebagai penjelasan bagi masyarakat Jepang terkait fenomena gempa bumi yang sering terjadi di wilayah mereka. Pada masa itu, gempa bumi yang sering mengguncang tanah Jepang sangat menakutkan, dan masyarakat mencari penjelasan untuk fenomena alam tersebut.
Namazu, yang sering digambarkan sebagai ikan lele raksasa, dipercaya hidup di bawah tanah, khususnya di bawah wilayah Jepang. Menurut mitos, ikan ini memiliki kekuatan luar biasa yang bisa mengguncang bumi jika bergerak atau bergoyang. Kepercayaan ini muncul karena Jepang terletak di wilayah yang rawan gempa bumi, yang disebabkan oleh aktivitas tektonik di lempeng-lempeng bumi. Oleh karena itu, gempa bumi dianggap sebagai akibat dari pergerakan makhluk yang menggerakkan bumi dari bawah.
Pada awalnya, Namazu tidak dikenal sebagai makhluk yang menakutkan. Dalam beberapa versi mitos, ia dianggap sebagai makhluk yang hanya bersembunyi dan beristirahat di bawah tanah. Namun, pada saat-saat tertentu, makhluk ini dikatakan “terbangun” atau diguncang oleh kekuatan lainnya, seperti dewa Kashima yang berusaha menahan pergerakannya. Ketika Kashima gagal menahan makhluk ini, gempa bumi pun terjadi di permukaan bumi.
Nama “Namazu” sendiri berasal dari bahasa Jepang, dengan “nama” yang berarti “lembek” atau “kenyal,” yang menggambarkan sifat ikan yang sangat fleksibel dan bisa bergerak dengan cepat, sementara “zau” berarti “ikan.” Selain itu, dalam beberapa cerita, Namazu digambarkan sebagai makhluk yang sangat besar dan kuat, bahkan bisa memiliki panjang ribuan meter.
Mitos makhluk ini menjadi sangat terkenal setelah gempa besar yang terjadi pada tahun 1855, dikenal dengan nama “Gempa Edo.” Pada saat itu, banyak ilustrasi dan karya seni yang menggambarkan Namazu yang menyebabkan gempa bumi. Makhluk ini menjadi simbol dari kekuatan alam yang tak bisa dikendalikan, tetapi juga memperlihatkan bagaimana masyarakat mencoba untuk memberi penjelasan terhadap fenomena yang mengerikan ini.
Walaupun kita sekarang memahami bahwa gempa bumi terjadi karena pergerakan lempeng tektonik, mitos Namazu tetap menjadi bagian dari budaya Jepang yang mengajarkan tentang hubungan manusia dengan kekuatan alam yang lebih besar dan tak terlihat.
Buku Memahami Jepang ini menceritakan secara singkat perjalanan negeri para samurai, dari sebuah negeri tak bernama di sudut Timur Jauh, menjadi negara paling maju dan modern di Asia Timur, sampai pada keruntuhannya seusai dua bom atom dijatuhkan di atas negeri mereka, dan kebangkitan mereka kembali untuk menebus kesalahan masa lalu dan mencapai kejayaan kembali. Sebagai sebuah sejarah singkat, buku ini menawarkan berbagai pengalaman berharga dari negeri matahari terbit untuk menjadi pelajaran bagi para pembacanya.
Mitos-Mitos Namazu atau Onamazu
Mitos-mitos tentang Namazu atau Onamazu sudah lama berkembang dalam budaya Jepang dan menjadi bagian dari penjelasan tradisional mengenai gempa bumi. Sebagai makhluk mitologi yang sering dikaitkan dengan peristiwa alam, cerita-cerita tentang makhluk ini memiliki variasi yang menarik dan sering kali disesuaikan dengan kejadian-kejadian tertentu, seperti gempa besar atau fenomena alam lainnya. Berikut adalah beberapa mitos yang paling terkenal seputar makhluk ini:
1. Namazu sebagai Penyebab Gempa Bumi
Mitos yang paling umum tentang Namazu adalah bahwa ia dianggap sebagai penyebab langsung dari gempa bumi. Namazu digambarkan sebagai ikan lele raksasa yang hidup di bawah tanah, dan bumi di atasnya hanya ditopang oleh sebuah batu besar. Ketika Namazu bergerak atau bergoyang, batu penopang ini bisa terlepas, menyebabkan bumi di atasnya terguncang hebat, yang kita kenal sebagai gempa bumi. Dalam mitologi ini, Namazu bukanlah makhluk yang sengaja menyebabkan kerusakan, melainkan reaksi dari kekuatan alam yang ada di dalam tubuhnya.
2. Peran Dewa Kashima
Dalam salah satu versi mitos, Namazu dikatakan dikendalikan oleh dewa Kashima, yang memiliki tugas untuk menjaga pergerakannya agar tidak mengguncang bumi. Dewa Kashima memiliki sebuah batu besar yang ia gunakan untuk menahan gerakan Namazu. Namun, ada cerita yang mengatakan bahwa pada beberapa kesempatan, Kashima gagal menahan pergerakan makhluk ini, yang akhirnya menyebabkan gempa bumi. Ini menggambarkan peran dewa sebagai penjaga keseimbangan alam, namun juga menunjukkan bahwa ada batasan dalam kekuasaan dewa untuk menahan kekuatan alam.
3. Namazu dan Dewa-Dewa Lainnya
Selain dewa Kashima, dalam beberapa mitos juga disebutkan bahwa ada beberapa dewa lain yang berusaha mengontrol atau menahan Namazu, seperti dewa Daikokuten yang juga dipercaya dapat menenangkan gempa atau bencana alam lainnya. Setiap dewa memiliki peran khusus dalam menjaga keseimbangan alam semesta, namun mereka sering digambarkan berjuang melawan kekuatan besar yang dimiliki oleh Namazu. Cerita-cerita ini menggambarkan bagaimana manusia pada masa itu melihat alam dan kekuatan alam sebagai sesuatu yang penuh misteri, yang tidak bisa dikendalikan dengan mudah.
Buku Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang tingkat Dasar A2 versi asli diterbitkan pada tahun 2014. Pada buku versi bahasa Indonesia, bagian berbahasa Inggris pada buku versi aslinya diubah ke dalam bahasa Indonesia. Buku ini merupakan tingkat lanjutan dari buku Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang tingkat Pemula A1 versi bahasa Indonesia yang diterbitkan pada April 2016.
Buku ini dibuat dalam dua paket, yaitu Katsudo atau Aktivitas (buku untuk kegiatan komunikatif) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan praktik berbahasa dan Rikai atau Pemahaman (buku untuk kompetensi berbahasa).
4. Namazu sebagai Simbol Kekuatan Alam
Namazu juga sering dilihat sebagai simbol dari kekuatan alam yang luar biasa besar dan tak terbendung. Dalam beberapa versi, Namazu digambarkan tidak hanya sebagai penyebab gempa bumi, tetapi juga sebagai makhluk yang bisa “mengguncang” dunia dan menciptakan ketakutan.
Dalam karya seni yang populer di Jepang pada zaman Edo, makhluk ini sering digambarkan dalam posisi yang sangat kuat, dengan ekspresi wajah yang menunjukkan bahwa ia menguasai kekuatan alam semesta. Mitos ini mencerminkan bagaimana orang-orang Jepang pada zaman itu mencoba untuk menjelaskan fenomena alam yang sangat dahsyat dan tak terduga, yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
5. Ilustrasi Namazu dalam Seni
Mitos tentang Namazu menjadi semakin populer setelah Gempa Edo pada tahun 1855. Banyak karya seni ukiyo-e yang menggambarkan makhluk ini sebagai ikan lele raksasa yang meronta-ronta di bawah tanah, dengan sejumlah dewa mencoba menahan gerakannya. Dalam ilustrasi-ilustrasi ini, seringkali digambarkan pula kerusakan yang diakibatkan oleh gempa, seperti bangunan yang runtuh atau tanah yang terbelah.
Karya-karya ini tidak hanya mencerminkan ketakutan masyarakat Jepang terhadap gempa bumi, tetapi juga menunjukkan bagaimana mereka mengaitkan bencana alam tersebut dengan figur mitologi seperti Namazu. Tidak hanya itu, Namazu juga menjadi inspirasi cacing di film animasi populer Suzume no Tojimari.
6. Peran Namazu dalam Budaya Populer
Meskipun mitos makhluk ini berakar pada masa lampau, makhluk ini tetap muncul dalam berbagai cerita, seni, dan budaya populer Jepang. Namazu masih sering dihubungkan dengan simbolisme kekuatan alam, terutama yang berkaitan dengan gempa bumi. Bahkan dalam beberapa anime, manga, dan video game Jepang, Namazu muncul sebagai makhluk yang kuat dan penuh misteri, membawa serta warisan mitos yang telah berkembang selama berabad-abad.
Secara keseluruhan, mitos-mitos seputar makhluk ini memberikan wawasan yang dalam tentang bagaimana masyarakat Jepang zaman dahulu berusaha memahami dan menjelaskan fenomena alam yang mereka hadapi, seperti gempa bumi, dengan cara yang penuh simbolisme dan imajinasi. Meskipun kita sekarang mengetahui penyebab gempa bumi secara ilmiah, cerita-cerita tentang Namazu tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Jepang yang kaya.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan tentang Namazu atau Onamazu, makhluk mitologi yang sangat terkait dengan gempa bumi dalam budaya Jepang. Meskipun sekarang kita sudah memahami gempa bumi dengan ilmu pengetahuan modern, mitos ini tetap menjadi bagian menarik dari warisan budaya Jepang yang kaya dan penuh simbolisme.
Namazu tidak hanya menggambarkan kekuatan alam yang tak terduga, tetapi juga menunjukkan cara masyarakat zaman dulu mencoba menjelaskan peristiwa besar yang sulit dipahami. Jadi, meski sudah lama berlalu, cerita tentang Namazu tetap hidup dalam berbagai bentuk seni dan cerita, memberikan kita pemahaman tentang bagaimana mitos dapat mencerminkan cara pandang manusia terhadap dunia sekitar. Kamu bisa mencari tahu lebih banyak mitos-mitos Jepang lainnya melalui kumpulan buku best seller yang tersedia di Gramedia.com.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien