in

9 Obat Sakit Hati yang Ampuh Tentang Patah Hati

Obat Sakit Hati – Kenapa seseorang membutuhkan waktu yang lama agar dapat sembuh dari patah hati? Apa yang kemudian harus dilakukan agar patah hati ini tidak berangsur-angsur lama? Berapa lama sesungguhnya waktu yang dibutuhkan agar seseorang dapat sembuh dari rasa sakit patah hati? Semua pertanyaan itu pastilah sering muncul ketika kita sedang mengalami yang namanya patah hati.

Tidak ada orang yang ingin merasakan patah hati di dalam hidupnya. Namun, hampir setiap orang yang ada di dunia ini pasti pernah mengalami patah hati, apakah kamu salah satu orang itu?  Patah hati yang dirasakan pun sangatlah beragam, seperti  cinta yang bertepuk sebelah tangan, putus dengan orang yang ia cintai, ataupun karena perceraian. Mirisnya lagi, tak ada yang tahu kapan pastinya seseorang dapat sembuh dari patah hati.

Patah hati sendiri bukan sekadar perumpamaan saat kamu merasa sakit karena ditinggal oleh orang yang dicintai. Akan tetapi, patah hati atau broken heart syndrome adalah sebuah gangguan yang terjadi pada jantung serta bersifat sementara. Patah hati sering kali disebabkan oleh situasi stres yang disebabkan oleh kehilangan orang yang dicintai atau rasa putus cinta.

Ketika mengalami patah hati, hal ini akan membuat seseorang merasa stres, sehingga tubuh memproduksi hormon adrenalin dan kortisol secara berlebihan. Akibatnya, denyut jantung ini akan meningkat secara signifikan, sehingga kesehatan organ jantung juga akan terancam. Selain itu, stres akibat patah hati juga akan menurunkan sistem imun tubuh yang menyebabkan kamu menjadi lebih mudah terserang penyakit.

Oleh sebab itu, supaya patah hati tidak mengganggu kehidupan kita, maka sudah seharusnya untuk bisa mengatasi patah hati tersebut. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang obat patah hati, jadi simak artikel ini sampai habis, Grameds.

Tentang  Sakit Hati

Holiday Sale

pixabay

Tak ada yang tahu pasti berapa lama patah hati akan sembuh dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk seseorang bangkit dari keterpurukan. Namun, sebuah penelitian dari Journal of Positive Psychology kemudian mengatakan bahwa butuh waktu rata-rata sekitar 11 minggu untuk seseorang merasa lebih baik setelah ia merasa putus cinta.

Selain itu, sebuah penelitian terpisah juga menyebutkan 18 bulan merupakan waktu yang tepat untuk seseorang pulih dari patah hati karena pernikahan berakhir. Pada kenyataannya, patah hati adalah proses yang menyedihkan serta terlihat berbeda bagi semua orang. Tak ada waktu pasti kapan seseorang akan bangkit dari kondisi ini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sakit hati adalah merasa tidak senang (dendam, benci, dan sebagainya) karena dihina (dilukai hatinya).

Fase-Fase Sudah Pulih dari Sakit Hati 

Meski demikian, terdapat beberapa fase yang bisa menjadi tanda bahwa seseorang sudah pulih dari patah hati yang ia rasakan:

Fase 1

Kamu mulai membuka diri dengan orang lain. Umumnya, seseorang yang tengah patah hati kemudian akan enggan untuk berkenalan dengan orang baru. Hal ini dikarenakan kamu masih terpaku serta terfokus pada mantan pasanganmu. Akan tetapi, jika kamu mulai bisa membuka diri dengan orang lain, maka hal ini kemudian menjadi kabar baik untukmu!

Fase 2

Tidak merasa cemas ataupun sedih saat mendengarkan nama mantan. Tahapan sakit hati yang paling parah adalah saat kamu langsung menangis, merasa stress, dan cemas, bahkan jantung berdebar ketika mendengar nama orang yang membuatmu patah hati. Jika kondisi di atas tidak lagi terjadi, maka hal ini kemudian menjadi tanda lainnya kamu untuk pulih dari rasa sakit hati.

Fase 3

Kamu sudah dapat berdamai dengan diri sendiri. Dengan semakin cepat kamu berdamai dengan diri sendiri, maka semakin cepat juga rasa sakit hati yang kamu rasakan akan hilang. Kamu tidak dapat memaafkan atau berdamai dengan orang lain, jika kamu belum berdamai dengan diri sendiri.

 

Apa Obat Sakit Hati 

pixabay

1. Cintai Diri Sendiri 

Percaya atau tidak, saat putus dengan pasangan, salah satu cara terbaik yang dapat kamu lakukan untuk move on ialah dengan semakin mencintai diri sendiri. Mungkin ini bukan hal yang mudah, untuk dilakukan, tetapi sangat penting. Percayalah bahwa kamu berhak mendapatkan yang terbaik dengan menjalani hubungan yang lebih baik.

Jadi, maafkanlah segala kesalahan yang mungkin pernah kamu lakukan terhadap mantan pasangan. Hal ini karena menjadi bagian dari mencintai diri sendiri. Jadi, sebisa mungkin untuk hindari menyalahkan diri sendiri saat hubungan yang kamu jalani tidak berhasil dan harus berakhir begitu saja.

Terima juga segala kesalahan yang telah lalu, baik dari diri maupun dari pasangan. Perbaiki kesalahan-kesalahan ini agar dapat menjalani hubungan yang lebih baik lagi ke depannya.

2. Terbuka Terhadap Perasaan Sedih dan Sakit Hati

Tidak sedikit orang yang lebih memilih untuk berpura-pura tak ada apa-apa saat putus dengan pasangan. Padahal, rasa sedih, marah, serta rasa kecewa harus bisa kamu terima secara terbuka, setidaknya untuk dirimu sendiri. Artinya, akuilah kepada diri sendiri, bahwa kamu sedang merasa sedih, kecewa, atau marah pada situasi tersebut.

Hal ini kemudian dapat menjadi cara terbaik untuk move on, karena menerima perasaan-perasaan ini akan memudahkan untuk sembuh dari rasa sedih, kecewa, serta rasa marah tersebut. Selain itu, kamu juga tidak akan dapat menghadapinya tanpa merasakannya terlebih dahulu. Meski begitu, perlu diingat bahwa membiarkan diri merasakan perasaan ini tidak sama dengan membiarkan pikiran-pikiran negatif mengenai situasi tersebut hinggap serta berkuasa dalam kepala.

3. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri Terlalu Lama

Pola pikir tak bahagia, sedih depresi stres, pusing akan dirasakan saat pasangan memutuskan hubungan secara sepihak, maka pihak yang diputuskan melakukan kritik yang terlalu keras kepada diri sendiri. Padahal, kritik adalah musuh besar yang datang dari dalam dirimu. Suara-suara negatif yang hidup dalam kepala ini kemudian harus dapat kamu kelola agar tidak menyakiti diri sendiri.

Suara-suara ini justru menjerumuskan untuk merasa bersalah pada hubungan yang telah kandas, merasa tak berguna serta tak berarti setelah pasangan memilih untuk pergi. Selain itu, hal ini juga akan membuat proses move on menjadi semakin sulit.

Bukannya bangkit serta melangkah maju, kamu mungkin saja menjadi semakin terpuruk jika terus mendengarkannya dan membiarkan kritikan ini menguasai diri. Jadi, salah satu cara terbaik untuk move on adalah dengan tidak melakukan kritik terhadap diri sendiri.

4. Putus Merupakan Bagian Kecil dari Kehidupan

Putus hubungan dengan pasangan bukan berarti duniamu telah berakhir. Kamu boleh merasa sedih, namun jangan menganggap akhir dari hubungan sebagai akhir dari kehidupan. Setiap orang tentunya pernah mengalami situasi yang tak menyenangkan dalam hidup.

Jika orang lain dapat melaluinya, maka kamu dapat melakukan hal yang sama. Saat ini, kamu mungkin masih merasa sedih, kesepian, kehilangan, serta berbagai perasaan lainnya. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, perasaan ini kemudian akan mereda serta sembuh. Dengan begitu, rasa sakit yang kamu alami saat ini dapat menjadi sebuah pelajaran berharga di kemudian hari.

Itu sebabnya, salah satu cara move on terbaik adalah dengan menjadikan hubungan yang telah kandas sebagai bagian kecil, bukan pusat utama dari hidup. Percayalah bahwa kamu tak membutuhkan orang, benda, atau apapun untuk menjadi satu  kesatuan yang utuh.

5. Curahkan Isi Hati Kepada pada Orang Terdekat (Curhat)

Curhat dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk move on. Kamu dapat menceritakan masalah yang tengah kamu alami kepada orang terdekat atau kepada psikolog. Ingat, pergi ke psikolog atau ahli kesehatan mental tidaklah menandakan bahwa kamu sedang mengalami gangguan kesehatan mental.

Setidaknya, saat berbagi pada orang lain, kamu tak akan merasa kesepian. Terlebih lagi, jika orang ini dapat bersimpati terhadap apa yang terjadi dan dapat membantumu melalui masa-masa sulit ini. Percayalah bahwa ada banyak orang yang ingin menemanimu di dalam kondisi tersebut.

6. Mempraktikkan Mindfulness Mencegah Neuropati Berpikir Positif Negatif Demensia

Mindfulness merupakan suatu kemampuan untuk memahami, memberikan toleransi, serta menghadapi segala perasaan yang kamu miliki dengan cara yang baik. Selain itu, cara ini juga dapat membantumu untuk mengurangi stres dengan menerima perasaan dan pikiran tanpa menghakiminya. Hal ini sendiri dapat kamu lakukan sebagai cara move on terbaik. Mindfulness tidak melulu harus kamu lakukan melalui meditasi.

Kamu juga dapat melakukannya dengan membiasakan diri menerima segala perasaan yang muncul, namun tak selalu harus kamu percayai. Jadi, fokuslah saja terhadap hal-hal baik serta lupakan hal-hal yang buruk. Menurut Psychalive, hal ini kemudian akan sangat membantumu untuk segera move on dari pasangan serta hubungan yang telah lalu. Dengan begitu, kamu dapat menyambut kebahagiaan-kebahagiaan lain yang menanti.

7. Hapuslah Kontak Mantan 

Kamu tak perlu berteman dengan mantan pasangan hanya untuk terlihat tegar. Lebih baik, utamakanlah perasaan hingga benar-benar pulih sebelum memutuskan apakah masih penting untuk menjalin hubungan yang baik dengannya. Ini juga menjadi cara move on terbaik yang patut kamu coba.

Namun, ini bukan berarti kamu harus menghindari mantan pasangan selamanya. Jika beberapa tahun ke depan kamu sudah sembuh dari perasaan sedih dan kecewa kepadanya, kemungkinan berteman dengan mantan tentunya masih bisa terjadi.

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Obat Patah Hati yang Wajib Kamu Baca

Move Up Tak Lagi Sekedar Move On

Menyedihkan memang, jika cinta kita tak lagi dirasa oleh seseorang yang masih saja special di hati. Tapi apa boleh buat, tak ada pilihan lain selain menyemangati diri sendiri dan meyakinkan hati bahwa ini adalah yang terindah. Hidup ini indah kawan dan hidupmu jauh lebih indah daripada sakit hati.

So jangan biarkan diri berlarut dalam kesedihan panjang yang tak lagi berguna. Kini saatnya Move on! Jika masalah adalah sebuah kepastian, maka bergerak adalah sebuah kebutuhan, kini saatnya Move on, bergerak dan menikmati setiap detik dengan penuh makna, bergerak, dan terus bergerak menukar kesedihan dengan kebahagiaan.

Semua hanyalah soal perasaan dan apa yang dirasa. Sejatinya tak ada kesedihan tanpa di rasa, begitupun tak ada kebahagiaan yang tak dirasa. Jadi, tersenyumlah karena di depan masih terbentang harapan indah untukmu sobat.

Buat kamu yang lagi galau, putus cinta, gagal move on atau segala macamnya deh, tidak ada cara selain membaca buku ini. Buku ini hadir dengan sensasi penuh warna, bagaimana tidak? Karena semua disajikan secara tuntas dan lugas. Mengupas habis seluk beluk tentang move on dan serba-serbinya, mulai dari permasalahan, kenapa terjadi dan solusi terbaik untuk menyelesaikannya.

 

Shut Up, Move On (Edisi 2020) Panduan Terus Terang untuk Sukses dalam Hidup

Selama satu dekade, prinsip-prinsip Shut Up, Move On (S.U.M.O.) telah teruji oleh waktu dan terus membantu ribuan orang di seluruh dunia menemukan kepercayaan diri dan memotivasi untuk berubah.

Jadi sekaranglah waktunya bagi kamu untuk belajar cara Shut Up, Move On dan menghadapi tantangan-tantangan hidup secara lebih berarti. S.U.M.O. menunjukkan bahwa dengan mengambil tanggung jawab, kamu bisa melengkapi potensi kamu, meraih peluang, menikmati hubungan, sukses di tempat kerja, dan mampu mengelola situasi-situasi yang menantang dengan sikap positif.

Khusus untuk edisi spesial ulang tahun ke-10, buku ini ditambahkan kisah-kisah baru dan update di dalamnya. Buku laris Paul McGee ini akan menunjukkan kepadamu cara untuk:

  • Menciptakan dan menikmati hidup yang gemilang
  • Mengubah respons terhadap masalah-masalah hidup
  • Mengambil tanggung jawab atas hidup sendiri dan menghindarkan diri menjadi korban
  • Mengejar kembali kemunduran-kemunduran yang terjadi dalam hidup dan berhenti menunda-nunda
  • Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan dunia orang lain

 

Move On, Yuk!

Banyak orang ingin move on dari masa lalunya yang kelam, tapi kenyataannya susah, baik itu masalah pekerjaan, cinta, atau pun masalah yang lain. Banyak orang ingin berhijrah, tapi kenyataannya susah untuk memulai. Sudah mulai pun malah mandek di tengah jalan. Sudah berusaha pun malah terasa susah.

Banyak orang yang ingin bermimpi, tapi mereka begitu takut hanya untuk sekedar bermimpi. Banyak orang berusaha meraih apa yang menjadi targetnya, tapi akhirnya malah berhenti karena kegagalan yang dialami. Banyak orang yang ingin hidupnya bahagia, tapi kenyataannya hidup mereka tidak kunjung bahagia.

 

Bukan Move On Biasa

Pingkan C. B. Rumondor. “Kok, kayaknya dia nggak sedih ya habis putus sama aku?” “Normal nggak, sih, aku nangisin dia kayak gini?” “Apa yang harus aku lakukan biar nggak galau dan ingat mantan terus?” “Kenapa susah banget, ya, buka hati buat orang baru?” “Kenapa, sih, aku susah banget move on?” “Emang gimana, sih, caranya move on?” Ayo, ngaku, deh. Kamu juga lagi galau, kan? Pengen move on? Nggak ada jalan pintas, sih, tapi buku ini bisa jadi “teman diskusi” yang asyik dan membantumu move on dari masa lalu selangkah demi selangkah. Eits, buku ini ditulis oleh psikolog, lho, sehingga informasi dan berbagai tipenya bakal tepat sasaran, terpercaya, dan informatif. Nggak percaya? Yuk, baca!

 

 

Perlukah ke Psikolog atau Psikiater Ketika Sedang Sakit Hati? 

Apakah kondisi patah hati ini sangat mengganggu aktivitasmu, di mana kamu tak dapat belajar, bekerja serta melakukan berbagai aktivitas harian dengan baik selama berbulan-bulan? Atau, kamu tak dapat mengontrol kesedihan, sehingga tidak lagi sanggup makan minum dan hanya mengunci diri di kamar saja? Jika hal-hal tersebut terjadi pada diri kamu, segeralah untuk mencari pertolongan ahli.

Kamu dapat mengunjungi psikolog untuk kemudian mendapatkan bantuan atau sebagai “teman bicara”. Selain itu, jika diperlukan, intervensi berupa obat-obatan dapat  dilakukan dengan mengunjungi dokter kejiwaan ataupun psikiater. Meski hampir semua orang mengalaminya, tetapi bukan berarti sembuh dari patah hati adalah hal yang tidak mungkin, ya.

Jadi, dapat dikatakan bahwa pergi ke psikolog atau psikiater setelah sakit hati bisa dibilang wajib dan bisa juga tidak. Dengan kata lain, balik kembali ke diri sendiri, apakah perlu ke ke psikolog atau tidak.

Demikian pembahasan tentang obat sakit hati, semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku tentang semangat menjalani hidup, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: Dari berbagai sumber

 

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.