in

Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia dan Fotonya

Foto Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia – Membahas seputar agama Islam di Indonesia memang tidak ada habisnya. Paling tidak kita menjadi tahu bagaimana awal masuknya agama Islam ke Nusantara serta perjuangan para penyebar di masanya.

Namun, tahukah kamu? Terlepas dari kisah betapa kerasnya perjuangan penyebaran Islam di wilayah Nusantara ada beberapa peninggalan yang menjadi bukti bahwa peninggalan tersebut adalah hasil dari budaya Islam pada masanya. Penasaran ada apa saja? Berikut selengkapnya!

Sejarah peninggalan kerajaan Islam di Indonesia

Tidak dapat dipungkiri, kehadiran peninggalan kerajaan agama Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari bumbu sejarah. Salah satu sejarah yang mengungkap peninggalan tersebut ada di artikel berikut ini.

 

Kerajaan Samudera Pasai

Pernah mendengar istilah Samudera Pasai? Kalau membaca perihal pengetahuan awal mula Islam masuk ke Indonesia, pastinya tidak asing dengan Samudera Pasai yang merupakan salah satu kerajaan di wilayah Aceh.

Kerajaan ini memiliki sejarah peninggalan yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Terjadi kisaran tahun 1267-1524, Samudera Pasai dianggap sebagai salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia.

Dahulu kerajaan ini tergolong kerajaan yang sukses. Sebagai pusat perdagangan, meski dulunya adalah dua kerajaan, tidak heran jika kemudian disatukan oleh pedagang skuat Indonesia yang beragama Islam.

Pada masa kerajaan Samudera Pasai ada banyak sekali peninggalannya. Salah satu peninggalan yang paling terkenal berupa

 

Makam Sultan Malik Al-Saleh.

Makam Sultan Malik Al-Saleh, https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Malikussaleh

Deureuham (Koin emas dirham Samudera Pasai)

 

lonceng Cakra Donya

Hikayat para Raja Pasai

Hikayat Raja Pasai. British Library, Or. 14350, f.45v. sumber: https://blogs.bl.uk/

Aceh Darussalam

Meskipun kerajaan Samudera pasai berasal dari wilayah Aceh, ternyata Aceh Darussalam juga punya kerajaan sendiri, lho! Wilayah yang satu ini dikenal dengan kekuasaannya yang merebut Samudera Pasai. Siapa sangka? ternyata kerajaan ini lebih dulu ada dibanding Samudera Pasai.

Uniknya, kerajaan yang satu ini.memang dipimpin oleh seorang Sultan. Namun, lebih tepatnya diambil alih oleh hulubalang (sebutan untuk orang kaya). Namun, karena sistem kepemimpinannya berlawanan jalur, ia pun ditumpas oleh Alaidin Riayat.

Kerajaan ini sempat meraih masa kejayaannya saat diperintah oleh Sultan Iskandar Muda. Betapa suksesnya masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda di masa itu, ia berhasil merebut wilayah Pahang yang dikenal akan kekayaan Timah.

Beliau juga menyerang Portugis guna memperluas pengaruh kesultanan Aceh. Sementara itu, terkait peninggalannya berupa

Grameds dapat lebih memahami mengenai sejarah agama Islam serta menambah wawasan mengenai kerajaan Islam melalui buku Mengenal Kerajaan Islam Nusantara yang ada dibawah ini.

tombol beli buku

Masjid Baiturrahman

masjid Baiturrahman

Uang Emas Kerajaan Aceh

Mata Uang Kesultanan-Kesultanan Islam Aceh Abad 13-17 M sumber: islamtoday.id

 

 

Taman Sari Gunongan

Taman Sari Gunongan
Taman Sari Gunongan, Sumber: by mhanantos (Mar 2016)

Makam Iskandar Muda

Makam Sultan Iskandar
Makam Sultan Iskandar Sumber: kebudayaan.kemendikbud.go.id

 

Kerajaan Demak

Selain kerajaan di wilayah Aceh, ada pula Kerajaan yang bernaung di Jawa Tengah. Namanya adalah kerajaan Demak, di jawa Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama. Hadirnya kerajaan yang satu ini memberi efek penting dalam penyebaran Islam.

Sejarah kerajaan Islam di Jawa sendiri dimulai dari masa Hindu-Buddha hingga peralihan ke masa Islam. Dimana hal ini dibahas dalam buku Genealogi Kerajaan Islam di Jawa yang mentitik fokuskan pada transformasi politik dan religius dari kerajaan Hindu-Buddha menuju kerajaan Islam di Jawa.

tombol beli buku

Mengapa sangat penting? Tentu saja penting! Pastinya kamu ingat dengan para Walisongo, kan? Nah! Walisongo dianggap sebagai penyebar agama Islam di Jawa. Salah satunya adakah Raden Patah, sang putra dari Raja Brawijaya dari Kerajaan Demak.

Terbayang ,kan seperti apa pentingnya? Terlebih mengingat letak kerajaan ini yang berada di pesisir Utara. Terkenal dengan kekayaan maritimnya, Demak juga begitu dikenal dengan strategisnya wilayah pelayaran dan ekonominya.

Mengingat masa berakhirnya kerajaan Demak yang tidak mehyenangkan, tidak heran sejumlah peninggalan pun ditemukan. Di antaranya adalah

Pawestren

Pawestren. All rights reserved by alwayslovecandy

Masjid Agung Demak,

Masjid Agung Demak, Sumber foto: reddit

Soko Tatal

Soko tatal
Soko tatal sendiri yaitu salah satu soko dari empat soko guru sebagai penopang bangunan utama Masjid Demak. Source: https://kumpulandoa-mustajab.blogspot.com/2018/01/sejarah-dibalik-soko-tatal-masjid-demak.html

Makam Sunan Kalijogo,

Makam_Sunan_kalijaga
makan sunan kalijaga. Sumber: https://travelingyuk.com/

Pintu Bledeg,

Pintu Bledeg
Pintu Bledeg. sumber: pariwisata.demakkab.go.id/

Kerajaan Cirebon

Terlepas dari bahasan Kerajaan Demak, untuk wilayah Jawa Barat sendiri ada kerajaan Cirebon. Kerajaan yang satu ini memiliki batas wilayah yang menjadi tanda antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah.

Selain itu, Cirebon juga lebih dikenal dengan istilah Caruban. Nama yang diberikan oleh Ki Gendeng dengan makna campuran dan sesuai dengan keadaan aslinya. Benar! Pada masa itu Cirebon dianggap sebagai wilayah yang berisi campuran orang.

Terutama dari kalangan rantauan. Baik itu perdagangan hingga saudagar yang menginap hanya untuk berbelanja. Pada masa itu juga bercampur baur antar agama, suku, budaya hingga adat dari berbagai macam daerah.

Namun, untuk Kerajaan Cirebon sendiri didirikan oleh pangeran Walang sungsang yang merupakan putra Raja Siliwangi. Pada masa itu, penyebaran agama Islamnya dibantu oleh keponakan pangeran Walang sungsang.

Tebak, siapa beliau? Keponakan beliau adalah Syarif Hidayatullah, atau Sunan Gunung Jati. Tahukah kamu? Hingga sekarang pun sebenarnya kesultanan yang satu ini masih bertahan. Hanya saja berbedanya sudah tidak lagi dikuasai oleh siapa pun.

Pelajari berbagai sejarah munculnya kerajaan Islam di Jawa lainnya dalam buku Dibalik Runtuhnya Majapahit & Berdirinya Kerajaan2 Islam Di Jawa yang membahas secara detil mengenai kronologi kemunculan kerajaan Islam pada masa tersebut yang pastinya sesuai fakta.

tombol beli buku

Ada pun sejumlah peninggalan dari kerajaan Cirebon berupa makam dan sejumlah Keraton.

Keraton Kanoman,

Keraton Kanoman Cirebon https://www.javatravel.net/

 

Keraton Kasepuhan Cirebon,

Keraton Kasepuhan Cirebon. Foto Gmap Anindita Irnilaningtyas
Keraton Kasepuhan Cirebon. Foto Gmap Anindita Irnilaningtyas

Keraton Keprabon,

Keraton Kacirebonan

keraton kacirebonan
keraton kacirebonan. sumber: merbabu.com

Masjid Sang Cipta Rasa

Masjid Sang Cipta Rasa,
Masjid Sang Cipta Rasa, sumber:daaruttauhiid.org

 

Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati, sumber:wisatakita.website

Kereta Singa Barong Kasepuhan.

Kereta Singa Barong Kasepuhan.
Kereta Singa Barong Kasepuhan., sumber: bobo.grid.id

Malaka

Percaya atau tidak, Malaka juga dulunya adalah sebuah kerajaan. Omong-omong tentang Malaka, kerajaan yang satu ini sudah ada sejak tahun 1405-an. Kerajaan Malaka memiliki kontribusi yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di wilayah Asia Tenggara.

Terlebih saat mengetahui sejarahnya, kesultanan yang satu ini sempat mengalami kekalahan 2x barulah berdiri menjadi sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Muhammad Iskandar Syah. Perihal hampir runtuhnya Kerajaan Malaka juga beliau pernah bekerja sama dengan Tiongkok.

Kerja sama yang saling menguntungkan ini tidak lain untuk mempertahankan kerajaan Malaka. Siapa sangka jika taktik pendekatannya justru memanfaatkan perkawinan politik? Sebuah ide yang sangat cerdas sekali, bukan?

Namun, pada akhirnya Kerajaan Malaka takluk di bawah raja Alfonso, yang merupakan raja Portugis. Tidak begitu banyak peninggalan kerajaan Malaka. Namun, yang jelas terdapat

Masjid Agung Deli

Masjid Agung Deli
Masjid Agung Deli, sumber: ksmtour.com

Masjid Johor Bahru / Masjid Sultan Abu Bakar

Masjid Johor Bahru Masjid Sultan Abu Bakar
Masjid Johor Bahru Masjid Sultan Abu Bakar, sumberL republika.co.id

 

Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Masjid Raya Baiturrahman Aceh, sumber: pinterest.com

Ternate

Apa yang ada di benakmu saat mendengar nama Ternate? Pasti seperti ada yang janggal saat nama Tidore tidak disebutkan, ya! Nah! Siapa sangka kalau Ternate rupanya dulunya sebuah kerajaan. Namun, kalau menimbang sejarahnya, kerajaan Ternate dulunya adalah kerajaan Gapi.

Tahukah apa itu kerajaan Gapi? Adalah kerajaan dengan empat kerajaan Islam tertua yang ada di wilayah Indonesia. Kerajaan Ternate pada akhirnya berdiri sendiri. Menimbang wilayahnya yang sangat strategis, kerajaan Ternate banyak dikunjungi oleh para pedagang.

Hanya saja yang menjadi pertanyaan besar adalah ketidaktahuan kapan pastinya kerajaan ini berubah corak menjadi negara keislaman. Portugis yang mukanya memiliki misi berdagang pun jadi berubah haluan menaklukan kerajaan ini.

Bahkan terjadi pula peperangan saudara untuk berebut tahta. Pemberontakan oleh Sultan Baabullah juga tak dapat dihindarkan. Tentu saja ini terjadi pasca Sultan Chairun wafat. Namun, berkat  Sultan Baabullah lah Portugis berhasil diusir dari bumi pertiwi.

Hingga saat ini pun kesultanan Ternate sebenarnya masih bertahan. Hanya saja tidak seaktif dulu lagi. Terlebih mengingat kabarnya hanya tinggal simbol. Beberapa peninggalan

Masjid Jami Sultan Ternate

Masjid Jami Sultan Ternate
Masjid Jami Sultan Ternate, sumber: inakoran.com

Istana Sultan Ternate

Istana Sultan Ternate
Istana Sultan Ternate, sumber: albantani.blogspot.com

Benteng Tolukko

Benteng Tolukko
Benteng Tolukko, sumber: kostisolo.co.id

Makam Sultan Baabullah

Makam Sultan Baabullah
Makam Sultan Baabullah, sumber: alif.id

Peninggalan Kaligrafi

Selain peninggalan berupa bangunan bersejarah, masjid ataupun hikayat, ada pula peninggalan Kaligrafi yang bisa kita nikmati hingga saat ini. Hanya saja karena jumlahnya terbatas, sering kali kita harus mengunjungi lokasinya.

1. Makam Fatimah Binti Maimun di Gresik

Makam Fatimah Binti Maimun di Gresik
Makam Fatimah Binti Maimun di Gresik, sumber: sofiaabdullah.wordpress.com

Ada banyak sekali peninggalan pada masa silam. Salah satu peninggalan Kaligrafi yang sudah dikenal sejak saat dulu adalah makam Fatimah binti Maimun yang ada di wilayah Gresik. Nah! Kira-kira apa sih yang menjadikan makam ini dijuluki peninggalan?

Perlu diketahui, makam Fatimah binti Maimun bukan hanya sekadar peninggalan saja, melainkan juga sebagai simbol bahwa pada masa tahun meninggalnya beliau sudah ada agama Islam di wilayah tersebut.

Mungkin buat yang belum tahu siapa Fatimah binti Maimun akan bertanya-tanya, ya! Jadi, beliau adalah salah seorang wanita beragama Islam yang wafat dengan batu nisan bertuliskan kaligrafi Arab kufi.

Bisa dikatakan makamnya adalah makam dengan batu nisan tertua di Indonesia. Bukan hanya keberadaan agama Islam saja yang dibuktikan dengan batu nisan tersebut, melainkan juga keberadaan komunitas Islam di wilayah Gresik.

Sementara itu, terkait gaya tulisannya pun menunjukan ciri khas seorang pendatang dari pantai tersebut. Di mana di antaranya ada orang berasal dari kawasan Timur Tengah dan bisa dipastikan mereka adalah pedagang.

Mengapa pedagang? Jelas saja. Hal ini karena sebelumnya pernah ditemukan gaya tulisan serupa di wilayah Phanrang, Champa bagian selatan. Hubungan antara pedagang Timur Tengah dengan pedagang Champa tersebut membentuk jalur lintasan dagang orang muslim.

2. Kaligrafi Maulana Malik Ibrahim

Kaligrafi Maulana Malik Ibrahim
Kaligrafi Maulana Malik Ibrahim, sumber: siwisangnusantara.blogspot.com

Selain bukti adanya makam Fatimah binti Maimun, ada pula peninggalan sejarah Islam lainnya yang berupa kaligrafi Maulana Malik Ibrahim. Kabarnya, kaligrafi yang tertulis di batu nisan beliau tak banyak orang bisa membacanya.

Bahkan bisa dipastikan hanya ahli sejarah saja yang mampu membacanya. Terkait hal itu pula bisa kita saksikan bahwa tulisan kaligrafinya bernaung di atas batu marmer. Dengan corak yang halus, membuat banyak sekali pertanyaan apakah pada masanya sudah secanggih itu?

Maksudnya adalah apakah pada masa itu sudah ada orang yang bisa membuat karya seni secanggih itu? Namun, seorang peneliti mengungkap bahwa batu nisan tersebut kemungkinan impor asal Gujarat, India. Mengapa demikian?

Alasannya sederhana saja. Karena batu nisan marmer sudah banyak dijumpai di Gujarat India. Bahkan sangat familiar di pemakaman. Bisa dikatakan untuk mendatangkan batu nisan tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama.

Nah! Lantas apa dong tulisan di batu nisannya? Tulisan di batu nisan Maulana Malik Ibrahim adalah tulisan yang besar merupakan kalimat Basmallah. Dilanjut pada kalimat besar yang kedua adalah Syahadat tauhid.

Dilanjut lagi dengan Q.S Ar-Rahman ayat 26-27, dapat di bawah tulisan Basmallah terdapat Q.S At-Taubah ayat 21 dan ayat 22 di bawahnya. Ada pun di bagian akhirnya merupakan ayat kursi. Sementara itu, di bawahnya lagi ada pula pujian doa untuk beliau.

 

3. Kaligrafi Makam Sunan Giri

Kaligrafi Makam Sunan Giri
Kaligrafi Makam Sunan Giri, sumber: jejakpiknik.com

Selain Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri pun memiliki kaligrafi pada batu nisan di makamnya. Sunan Giri merupakan salah satu Walisongo yang begitu berjasa dalam penyebaran agama islam di wilayah Jawa.

Sunan Giri selain dikenal sebagai penyebar agama Islam juga dikenal sebagai pendiri keraton di wilayah Gresik. Beliau adalah warga asli Blambangan dan dilahirkan pada 1442. Karena memiliki banyak sekali julukan, sering kali banyak orang yang kebingungan.

Namun, buat kamu yang kepengen mempelajarinya lebih dalam sepertinya wajib tahu siapa julukan beliau. Seperti halnya Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden ‘Ainul Yaqin dan Joko Samudra. Beliau wafat dan dimakamkan di daerah Gresik, Jawa Timur.

4. Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati, sumber: pesantrenkaligrafipskq.com

Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok Walisongo yang satu ini? Sunan Gunung Jati merupakan salah satu tokoh yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Sunan gunung jati adalah salah satu Walisongo dengan makam bergaya unik.

Mengapa? Kombinasi kaligrafinya perpaduan asal Jawa, Arab dan juga China. Bukan hanya itu saja, setiap arsitekturnya juga tersusun secara rapi seolah sudah menempati bagian-bagianya sendiri. Salah satu tulisan Jawa menempati bagian limasannya.

Untuk bagian desain interiornya dipenuhi dengan kaligrafi China dan dilengkapi pula oleh porselen beserta keramik. Selain itu, hal yang tak kalah menakjubkan adalah benda-benda tersebut rupanya sangat unik dan terpampang di sepanjang jalan pemakaman beliau.

Lantas dimana letak kaligrafi arabnya? Jelas saja kaligrafi Arab memenuhi ruang lingkup hiasan kaligrafinya yang menghiasi indahnya bangunan beserta dinding makam tersebut. Pastinya jika kamu menyaksikan ini sudah pasti akan kagum, deh!

5. Makam Ratu Nahrsiyah Samudra Pasai

Makam Ratu Nahrsiyah Samudra Pasai
Makam Ratu Nahrsiyah Samudra Pasai, sumber: museumnasional.or.id

Peninggalan lainnya yang bercorak Islam ada makam ratu Nasriyah. Siapa sangka jika makam yang satu ini dinobatkan sebagai salah satu makam terindah di wilayah Asia Tenggara? Makam ini berupa ukiran dan batu pualam yang bagus.

Diungkapkan oleh seorang Prof Dr C Snouck Hurgronje, yang menyaksikan makam tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Makam.Ratu Nasriyah memiliki ukuran tinggi yang menyatu dengan jiratnya.

Bukan hanya itu saja, seluruh bagian makamnya juga konon kabarnya terbuat dari batu pualam. Batu yang satu ini khusus didatangkan dari kawasan Gujarat, India. Bahkan bisa disaksikan sendiri pada gambarnya, bahwa seluruh bagian makam ini dipenuhi kaligrafi.

“Inilah kubur yang bercahaya, yang suci, Ratu yang terhormat, almarhumah yang diampunkan dosanya, Nahrasiyah, putrid Sultan Zainal Abidin, putra Sultan Ahmad, putra Sultan Muhammad, putra Sultan Malukussaleh. Kepada mereka itu dicurahkan rahmat dan diampunkan dosanya, meninggal dunia dengan rahmat  Allah pada hari Senin 17 Zulhijjah 832.”

Di atas adalah makna dari ungkapan pada kaligrafi di makam Ratu Nashriyah. Adapun pada sisi makam yang lain terdapat kaligrafi yang tertera di dalam Al-Qur’an. Seperti halnya surat Al-Baqarah ayat 285  dan 298.

Bukan hanya itu saja, terdapat pula surat Yasin serta Q.S Al-Imran atlyat 18 dan 19. Karena kekaguman Prof Dr C Snouck Hourgronje akan makam Ratu Nashriyah, sampai-sampai dituliskannya dan diterbitkan menjadi sebuah buku.

Sekalipun makam.tersebut sudah ada sejak sangat lama, hingga saat ini pun masih utuh. Bahkan tidak ada kerusakan dari makam batu pualam tersebut. Seolah sikap dan keindahan sang ratu terwakilkan oleh batu pualam indah.

So? Itulah beberapa peninggalan Islam yang ada di Indonesia. Pada dasarnya ada banyak sekali peninggalan yang belum dibahas satu persatu. Terlebih jika membahas seputar peninggalan yang berkaitan setiap kerajaan.

Pastinya akan sangat banyak. Meskipun begitu, sebagai generasi penerus bangsa kita memang patut mengetahuinya. Bahkan melestarikan pula agar generasi selanjutnya tidak asing dengan kisah-kisah kesultanan seperti ini.

Selain daripada itu, hikayat-hikayat juga bisa dengan mudah dibaca saat ini. Dengan internet saja tentunya. Membaca hikayat juga salah satu bentuk mengabadikan dan melestarikan sejarah Islam di Indonesia.

Buku Terkait Kerajaan Islam di Indonesia (Nusantara)

 

Sejarah Islam di Jawa

Kerajaan Islam di Indonesia (Nusantara) dan Sejarahnya 2

Beli Buku di Gramedia

Tidak mudah mengkaji sejarah Islam, khususnya di Tanah Jawa, sebab terbatasnya data-data tentang kapan dan bagaimana Islam datang dan berkembang di Jawa. Narasi yang dipahami hingga saat ini bahwa Islam masuk ke Jawa dibawa oleh para pedagang muslim sekaligus pendakwah dan kemudian dikembangkan lebih kreatif oleh para wali, khususnya Walisongo.

Tetapi, apakah narasi itu sudah cukup menjelaskan tentang sejarah Islam di Jawa?
Para sejarahwan berbeda pendapat. Berbagai hasil riset mereka sudah dibukukan berdasarkan perspektif serta fokus kajian yang berbeda-beda sehingga menghadirkan kebergaman pemahaman. Banyaknya publikasi buku-buku sejarah Islam di Jawa, termasuk buku ini, tentu dapat memperkaya khazanah pemahaman kita tentang bagaimana Islam di Tanah Jawa.

Namun, buku ini menjelaskan tiga hal pokok, yaitu awal mula kedatangan Islam, para penyebar Islam dan strategi penyebaran Islam di Tanah Jawa. Keunggulan buku ini adalah pada penjelasan kondisi sosial masyarakatJawa, asal-usul orang Jawa, serta keadaan Jawa pra-Hindu-Budha. Dengan demikian, kajian buku ini lebih komprehensif dari buku lainnya.

 

Genealogi Kerajaan Islam Di Jawa

Kerajaan Islam di Indonesia (Nusantara) dan Sejarahnya 3

Beli Buku di Gramedia

Buku ini menyajikan sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa dari masa Hindu-Buddha hingga peralihan ke masa Islam. Titik fokus yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana terjadinya transformasi politik dan religius dari kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha menuju kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.

Dengan gaya bahasa yang populer, buku ini bermaksud memberikan penjelasan ringan dan mudah dipahami tentang peralihan peradaban di Jawa pada masa lalu.

 

Jejak Islam Dalam Kebudayaan Jawa

Kerajaan Islam di Indonesia (Nusantara) dan Sejarahnya 4

Beli Buku di Gramedia

Agama dan budaya adalah pengikat kuat bagi masyarakat agar selalu terhubungan dengan nilai luhur, dengan nilai sosial, dan dengan kehangatan masa lalu. Di saat perubahan terjadi secara cepat, agama, dan budaya menyediakan ruang untuk membangun kohesivitas sosial dan sarana untuk mencapai ketenangan rohani.

Peran Islam dalam budaya Jawa tidak bisa diabaikan untuk pembangunan masyarakat dan kebudayaannya. Buku ini muncul sebagai upaya untuk melihat jejak Islam dalam kebudayaan Jawa. Islam di Jawa tumbuh berkembang dengan pesat dan menjadi satu anyaman yang kuat dan menguatkan dengan nilai sosial yang ada di masyarakat. Buku ini ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai eksistensi nilai Islam dalam kebudayaan Jawa dan bagaimana cipta, karsa, dan karya manusia Jawa dilihat kembali sebagai khazanah untuk menggali kearifan lokal, seraya tetap mendorong pembangunan manusia yang unggul dan berdaya saing, sehingga pembaca bisa menapaki kembali kekayaan khazanah nilai luhur agama dalam kebudayaan Jawa.

 

Artikel Terkait Kerajaan Islam di Indonesia (Nusantara)

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Yufi

Saya biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Tema yang saya sukai adalah tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Instagram saya Yufi Cantika