in

Penyebab Kenapa Hati Gelisah dan Ingin Menangis, Kamu Pernah Mengalaminya?

Pernahkah Grameds merasa gelisah saat di kamar sendirian. Hati tiba-tiba terasa sedih dan rasanya ingin menangis tanpa sebab. Hal itu bukan pertanda kamu cengeng lho, Grameds. Terkadang menangis tanpa sebab meripakan indikasi bahwa kamu mengalami stres, perubahan hormonal, kelelahan, dan lain-lain. Yuk, kita ikuti apa saja penyebab gelisah hungga ingin menangis tanpa sebab.

 

Kenapa Hati Gelisah dan Ingin Menangis

(Sumber foto: www.pexels.com)

Hati yang gelisah dan keinginan untuk menangis bisa disebabkan oleh berbagai faktor emosional, fisik, dan psikologis. Beberapa penyebab umum meliputi:

1. Stres

Stres bisa membuat hati gelisah dan kadang membuat kita ingin menangis. Ketika kita menghadapi banyak tekanan dari pekerjaan, masalah pribadi, atau situasi yang tidak menentu, tubuh kita merespons dengan berbagai cara, termasuk perasaan gelisah. Pikiran kita bisa jadi penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan yang sulit dikendalikan, sehingga bikin kita merasa tidak nyaman dan cemas sepanjang waktu.

Perasaan ini sering kali begitu kuat sampai-sampai kita merasa ingin menangis sebagai cara untuk melepaskan ketegangan yang terpendam. Menangis bisa jadi semacam pelepasan emosional yang membantu kita merasa sedikit lebih lega. Jadi, kalau kamu merasa hati gelisah dan ingin menangis saat stres, itu sebenarnya cara alami tubuhmu untuk mencoba mengatasi dan mengurangi beban yang sedang kamu hadapi.

2. Masalah Pribadi

Konflik dalam hubungan, masalah keluarga, atau kesulitan pribadi lainnya sering kali membuat hati terasa berat dan gelisah. Misalnya, ketika kita menghadapi konflik dengan teman atau keluarga, putus cinta, atau mengalami kesulitan finansial, perasaan kita jadi campur aduk.

Pikiran kita terus-menerus memikirkan masalah itu, mencari solusi atau merasakan sakit hati, sehingga sulit untuk merasa tenang. Kadang, rasa frustrasi dan kesedihan begitu mendalam sampai-sampai air mata pun tak terbendung.

Menangis jadi cara kita untuk meluapkan emosi yang terasa begitu berat. Ini normal dan manusiawi, karena setiap orang pasti punya titik lemah saat menghadapi masalah pribadi yang sulit. Jadi, kalau kamu merasa hati gelisah dan ingin menangis karena masalah pribadi, itu adalah reaksi alami yang membantu kita melepaskan beban emosional yang menumpuk.

 

3. Perubahan Hormonal

Perubahan hormonal kerap membuat mood berubah bak rollercoaster, terutama pada wanita selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause, di mana hormon-hormon dalam tubuh berfluktuasi secara drastis.

Perubahan ini bisa memengaruhi suasana hati, membuat kita merasa lebih mudah tersinggung, sedih, atau cemas. Terkadang, kita mungkin merasa ingin menangis tanpa tahu penyebab pastinya, dan itu bisa sangat membingungkan.

Ini adalah respons alami tubuh terhadap perubahan hormonal yang memengaruhi otak dan emosi kita. Jadi, kalau kamu merasa hati gelisah dan ingin menangis karena perubahan hormonal, itu sebenarnya tubuhmu yang sedang menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Mengetahui hal ini bisa membantu kita lebih memahami dan menerima perasaan tersebut sebagai bagian dari siklus alami tubuh.

Mengungkap Rahasia Sukses Leonard Hartono dalam Buku A Book by Overpost: Business 101

 

4. Kelelahan Fisik dan Emosional

Ketika tubuh kita lelah karena kurang tidur atau terlalu banyak aktivitas, energi kita terkuras habis. Ditambah lagi, kalau kita juga sedang menghadapi tekanan emosional, seperti masalah di tempat kerja atau konflik pribadi, beban itu jadi terasa dua kali lipat. Saat tubuh dan pikiran sudah sangat lelah, kita jadi lebih rentan terhadap perasaan cemas, sedih, atau frustrasi.

Kadang-kadang, perasaan ini bisa begitu kuat sampai-sampai kita merasa ingin menangis sebagai cara untuk melepaskan semua ketegangan dan kelelahan yang menumpuk. Menangis bisa memberikan sedikit kelegaan dan membantu kita merasa lebih baik.

Jadi, kalau kamu merasa hati gelisah dan ingin menangis karena kelelahan fisik dan emosional, itu adalah cara alami tubuhmu untuk memberi tahu bahwa kamu butuh istirahat dan waktu untuk merawat diri sendiri.

 

5. Kenangan atau Trauma

Kadang-kadang, ingatan tentang kejadian menyakitkan atau traumatis tiba-tiba muncul kembali tanpa kita duga. Bisa jadi karena sesuatu yang mengingatkan kita, seperti tempat, lagu, atau bahkan aroma tertentu.

Ketika kenangan itu datang, perasaan yang terkait dengannya, seperti rasa sedih, takut, atau marah, bisa kembali dengan kuat. Hal ini membuat kita merasa tidak nyaman dan gelisah, seolah-olah kita sedang mengalami kejadian itu lagi. Keinginan untuk menangis sering muncul sebagai cara tubuh kita untuk melepaskan emosi yang terpendam.

Menangis bisa membantu kita memproses perasaan tersebut dan memberikan sedikit kelegaan. Jadi, kalau kamu merasa hati gelisah dan ingin menangis karena kenangan atau trauma, itu adalah cara alami tubuh dan pikiran untuk mencoba mengatasi dan meredakan beban emosional tersebut.

 

6. Perasaan Tidak Berdaya

Saat kita merasa tidak punya kontrol atas situasi atau masalah yang kita hadapi, entah itu di tempat kerja, dalam hubungan, atau aspek lain dari hidup, rasa putus asa bisa muncul. Perasaan tidak berdaya ini membuat kita merasa terjebak dan bingung tentang apa yang harus dilakukan.

Kebingungan dan ketidakpastian ini bisa menumpuk, menyebabkan kegelisahan yang mendalam. Terkadang, beban emosional ini begitu besar sampai-sampai kita merasa ingin menangis sebagai cara untuk meluapkan semua ketegangan dan kekecewaan.

Menangis bisa membantu meredakan perasaan sesaat dan memberikan kita ruang untuk berpikir lebih jernih. Jadi, kalau kamu merasa hati gelisah dan ingin menangis karena merasa tidak berdaya, itu adalah reaksi alami tubuh dan pikiran yang berusaha mengatasi situasi yang sulit tersebut.

 

Cara Meredakan Gelisah

(Sumber foto: www.pexels.com)

Meredakan hati yang gelisah membutuhkan kombinasi pendekatan fisik, emosional, dan mental. Berikut beberapa cara yang bisa membantu:

1. Bernapas Dalam-dalam

Teknik bernapas dalam-dalam bisa jadi solusi ampuh buat meredakan gelisah. Ketika kita cemas, napas sering kali jadi pendek dan cepat, bikin kita semakin tidak nyaman.

Nah, dengan bernapas dalam-dalam, kita bisa menenangkan tubuh dan pikiran. Caranya cukup duduk dengan nyaman, lalu tarik napas dalam-dalam lewat hidung sampai perut mengembang. Tahan sebentar, terus hembuskan perlahan lewat mulut.

Rasakan keteganganyang keluar saat napas dihembuskan. Ulangi beberapa kali sampai Grameds merasa lebih tenang. Teknik ini membantu memperlambat detak jantung dan membuat tubuh lebih rileks, jadi kita bisa lebih siap menghadapi situasi dengan kepala dingin.

 

2. Berdoa atau Meditasi

Berdoa dan meditasi bisa jadi cara jitu buat meringankan rasa gelisah. Saat kita berdoa, kita berdiskusi dengan Tuhan, mencurahkan segala masalah dan kekhawatiran.

Hal ini membuat kita merasa lebih tenang karena merasa tidak sendirian, seolah ada yang mendengarkan dan memberi kekuatan. Di sisi lain, meditasi membuat kita fokus pada saat ini, bukan pada kecemasan tentang masa lalu atau masa depan.

Untuk melakukan meditasi caranya cukup mudah. Yakni, duduk dengan nyaman, pejamkan mata, dan fokus pada napas yang dihirup dan dikeluarkan. Kadang bisa sambil mengucapkan kata atau kalimat yang menenangkan.

Berdoa dan meditasi bisa membuat pikiran lebih jernih, hati lebih tenang, dan membantu kita menghadapi gelisah dengan lebih santai. Jadi, saat merasa gelisah, coba luangkan waktu sejenak buat berdoa atau meditasi, biar perasaan lebih damai.

 

Rahasia Bersikap Tenang Dalam Kondisi Apa pun

 

3. Olahraga Ringan

Olahraga ringan bisa jadi solusi efektif untuk meringankan rasa gelisah. Saat kita bergerak, tubuh melepaskan endorfin, yaitu hormon kebahagiaan yang membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Grameds bisa mencoba jalan-jalan santai di taman, bersepeda, atau melakukan yoga. Kegiatan ini ntidak hanya membuat tubuh lebih sehat, tapi juga membantu pikiran jadi lebih rileks.

Selain itu, olahraga ringan bisa mengalihkan perhatian kita dari pikiran-pikiran yang membuat cemas, memberi waktu buat otak kita istirahat dari kekhawatiran.

Dengan rutin berolahraga, kita bisa merasa lebih tenang dan siap menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih baik. Jadi, saat hati lagi gelisah, luangkan waktu sebentar buat olahraga ringan agar hati terasa lega.

 

4. Berbicara dengan Orang Terdekat

Ketika kita merasa cemas atau stres, curhat pada teman, pasangan, atau keluarga bisa membantu melepaskan beban yang kita rasakan. Mereka bisa memberikan dukungan emosional, perspektif baru, atau sekadar jadi pendengar yang baik.

Kadang-kadang, hanya dengan mengungkapkan apa yang ada di pikiran kita, perasaan jadi lebih lega dan masalah terasa lebih ringan. Selain itu, orang terdekat biasanya paham siapa kita dan bisa memberikan saran atau solusi yang tepat.

Jadi, kalau Grameds sedang merasa gelisah, jangan ragu buat berbicara pada orang-orang terdekat. Siapa tahu mereka bisa membuat kamu untuk merasa lebih baik dan mencari solusi atas permasalahan yang kamu alami.

 

5. Menulis Jurnal

Saat kita menuliskan perasaan dan pikiran kita,cara tersebut membantu mengeluarkan semua yang terpendam di dalam kepala dan hati. Proses ini bisa memberikan kejelasan tentang apa yang sebenarnya mengganggu kita dan sering kali membantu menemukan solusi atau sudut pandang baru.

Selain itu, menulis jurnal memberikan ruang bagi kita untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi, sehingga bisa sangat melegakan. Meluangkan waktu setiap hari untuk mencatat apa yang dirasakan dan dialami juga bisa menjadi alat yang kuat untuk refleksi diri dan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri.

Jadi, kalau hati lagi gelisah, coba deh ambil pena dan kertas, tuliskan semuanya. Kamu mungkin akan merasa lebih tenang dan lega setelahnya.

 

6. Mendengarkan Musik yang Menenangkan

Musik dapat memiliki efek yang sangat menenangkan dan mengurangi kecemasan. Pilihlah lagu-lagu yang lembut dan menenangkan untuk membantu meredakan stres. Gramed juga bisa memilih musik instrumental sambil melakukan meditasi sebelum tidur.

 

7. Menghindari Kafein dan Gula Berlebih

Kafein yang terdapat dalam kopi, teh, dan minuman berenergi, adalah stimulan yang bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang pada akhirnya bisa membuat kita merasa lebih cemas.

Begitu juga dengan gula berlebih, yang bisa menyebabkan lonjakan energi yang cepat diikuti oleh penurunan drastis, hal itu bisa membuat suasana hati kita jadi tidak stabil.

Dengan mengurangi konsumsi kafein dan gula, tubuh dan pikiran kita bisa lebih tenang dan seimbang. Sebagai gantinya, pilih makanan dan minuman yang menyehatkan, seperti air putih, teh herbal, dan camilan sehat yang bisa memberikan energi stabil sepanjang hari. Jadi, kalau kamu sering merasa gelisah, coba deh kurangi kafein dan gula, dan perhatikan perbedaannya dalam tingkat kecemasan kamu.

8. Melakukan Hobi atau Aktivitas yang Disukai

Saat kita terlibat dalam kegiatan yang kita sukai, pikiran kita akan terdistraksi dari kekhawatiran dan stres yang sedang dihadapi. Hobi seperti membaca, menggambar, berkebun, atau bermain musik bisa membantu kita fokus pada hal-hal positif dan memberikan rasa pencapaian.

Selain itu, melakukan aktivitas yang kita sukai juga bisa melepaskan endorfin, hormon yang meningkatkan perasaan bahagia dan rileks. Dengan meluangkan waktu untuk melakukan hobi atau aktivitas favorit, kita memberi diri sendiri kesempatan untuk beristirahat secara mental dan emosional.

Jadi, saat merasa gelisah, cobalah untuk melakukan sesuatu yang Grameds sukai agar kekhawatiranmu teralihkan dan pikiranmu menjadi lebih positif.

9. Mengatur Pola Tidur

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional kita. Ketika kita tidur dengan cukup, otak kita memiliki waktu untuk memproses emosi dan memulihkan diri dari stres sehari-hari. Sebaliknya, kurang tidur atau tidur yang tidak teratur bisa memperburuk kecemasan dan membuat kita merasa lebih gelisah.

Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan, untuk membantu tubuh mendapatkan ritme tidur yang konsisten. Hindari kafein dan layar elektronik sebelum tidur karena keduanya bisa mengganggu kualitas tidur.

Dengan menjaga pola tidur yang teratur, kita bisa bangun dengan perasaan lebih segar, tenang, dan siap menghadapi tantangan sehari-hari. Jadi, jika kamu sering merasa gelisah, perhatikan pola tidurmu dan usahakan untuk memberikan tubuh istirahat yang cukup.

10. Perbanyak  Rasa Syukur

Rasa syukur dapat membantu mengubah perspektif kita, untuk membuat kita lebih sadar akan kebaikan yang ada di sekitar kita, dan mengurangi fokus pada masalah yang membuat kita gelisah.

Selain itu, rasa syukur bisa meningkatkan hubungan sosial kita karena kita cenderung lebih menghargai dan memperlakukan orang lain dengan lebih baik. Jadi, saat merasa gelisah, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan atau menulis hal-hal yang kamu syukuri, dan perhatikan bagaimana perasaanmu menjadi lebih tenang dan positif.

Rasa syukur juga bisa meningkatkan hubungan kita dengan Sang Pencipta. Menjalin kedekatan dengan Tuhan akan mengurangi ketergantungan manusia dengan duniawi, sehingga mampu mengurangi kegelisahan dan kesedihan atas apapun yang sedang menimpa kita.

 

Rekomendasi Buku untuk Dibaca saat Gelisah

Berikut adalah rekomendasi buku yang bisa Grameds baca ketika sedang gelisah:

1. Jika Kita Tak Pernah Baik Baik Saja

Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja

Buku ini akan memperlihatkan kamu tentang mengarungi hidup adalah seni mencintai diri sendiri dari segala kekurangan, dan berusaha memperbaikinya. Buku karya Alvi Syahrin akan mengajak kamu mengenal arti kecewa dan bahagia, demi mencintai diri sendiri. Semua buku-buku karyanya sangat menyejukkan hati. Tulisannya tidak menghakimi dan serasa kamu sedang mengobrol dengan teman dekat yang begitu mengerti apa yang kamu alami.

 

2. The Things You Can See Only When You Slow Down

The Things You Can See Only When You Slow Down

The Things You Can See Only When You Slow Down merupakan buku yang ditulis oleh seorang Biksu Buddha populer asal Korea Selatan bernama Haemin Sunim. Buku ini berhasil terjual sebanyak tiga juta eksemplar di Korea, dan menjadi best seller selama 41 minggu. Lewat buku ini, sang penulis mengajak kita untuk beristirahat, dan membaca dengan lambat.Dengan menawarkan petunjuk jalan menuju kesejahteraan dan kebahagiaan di delapan bidang – termasuk hubungan, cinta, dan kerohanian – Haemin Sunim menekankan pentingnya menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang lain dan berbelas kasih serta memaafkan terhadap diri sendiri.

Dapatkan semua koleksi buku pengembangan diri ini di Gramedia.com.

 



Live Apakah Anda berminat jika disediakan fasilitas baca buku sepuasnya di Gramedia ?
  • Ya, tentu saja!
    90% 90% 3.6k / 4k
  • Tidak
    9% 9% 408 / 4k


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila Wu