Penyebab Runtuhnya VOC – Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur merupakan sebuah kongsi dagang Belanda yang memiliki monopoli perdagangan di Asia. Kongsi ini disebut Hindia Timur karena menjadi rumah bagi Geoctroyeerde Westindische Compagnie yaitu sebuah serikat untuk Hindia Barat.
Ketika didirikan, VOC memiliki tujuan utama yang tertulis dalam perundingan 15 Januari 1602 untuk menimbulkan kerusakan pada musuh (Portugis dan Spanyol) serta menjaga keamanan tanah air. Selain tujuan utama tersebut, kongsi dagang ini juga memiliki tujuan lain seperti menjadi penguasa di kerajaan-kerajaan Indonesia.
Dengan tujuan tersebut, VOC memberikan beberapa dampak buruk bagi Nusantara seperti berkurangnya kekuasaan raja, membuat masyarakat Indonesia semakin miskin karena hak spesial yang hanya dimiliki oleh VOC.
Meskipun memiliki hak-hak istimewa serta wewenang khusus untuk berjalan di Indonesia, VOC atau dikenal pula dengan istilah kompeni ini akhirnya runtuh dan bubar pada tahun 1799 dan tercatat menguasai Nusantara selama 197 tahun lamanya sejak pertama berdiri.
Lalu, apa penyebab runtuhnya VOC di Indonesia setelah berdiri dan berkuasa selama 197 tahun? Serta siapakah tokoh di balik Perserikatan Dagang Hindia Timur tersebut? Simak penjelasan lebih detail dalam artikel di bawah ini!
Table of Contents
Penyebab Runtuhnya VOC
VOC merupakan kongsi atau perserikatan dagang Belanda yang didirikan serta dikuasai langsung oleh pemerintah Belanda pada masa penjajahan. Perserikatan ini merupakan gabungan dari banyak perusahaan dagang asal Belanda dan berdiri pada tahun 1602 di Amsterdam dengan kantor pertama di Ambon, Indonesia.
Persaingan yang terjadi antara pedagang Belanda menjadi latar belakang didirikannya VOC. Sebab pedagang asal Belanda mulai menyadari bahwa persaingan antara mereka dapat menyebabkan kerugian untuk pihak Belanda.
Selain itu, muncul pula persaingan dagang dengan pihak Spanyol, Inggris serta Portugis yang akhirnya memperkuat niat kongsi dagang Belanda untuk mendirikan VOC. Perserikatan Dagang Hindia Timur ini juga memiliki tujuan lain ketika mendirikan VOC, di antaranya adalah:
- Menghindari terjadinya persaingan tidak sehat terjadi di antara sesama pedagang Belanda.
- Memperkuat posisi Belanda ketika menghadapi persaingan dengan sesama bangsa Eropa atau Asia.
- Mendapatkan monopoli perdagangan dalam bidang impor serta ekspor.
Dengan tujuan yang ingin diraih oleh VOC tersebut, tokoh-tokoh di baliknya menetapkan beberapa hak istimewa yang hanya dimiliki oleh VOC dan membuat kongsi dagang ini berbeda dari perserikatan dagang yang lain.
Hak istimewa yang dimiliki oleh VOC diberikan secara resmi oleh pemerintah Belanda dan hak tersebut disebut pula sebagai Hak Oktrooi yang mencakup hal-hal berikut:
- Hak monopoli perdagangan di daerah sekitar Tanjung Harapan yaitu bagian selatan Benua Afrika dan bagian selatan Benua Amerika, Selat Magelhaen.
- Mengadakan perjanjian dengan raja atau kepala pemerintahan dari suatu negeri.
- Memiliki serta memelihara angkatan perang sendiri di negara tersebut.
- Memiliki hak untuk mengumumkan perang serta mengadakan perjanjian perdamaian.
- Mengangkat pegawai sesuai dengan kebutuhan.
- Membuat mata uang sendiri.
Hak oktrooi atau hak istimewa tersebut membuat VOC menjadi lebih kuat sekaligus stabil. Oleh karena itulah, sejak berdiri pada tahun 1602, VOC terus mengalami perkembangan hingga akhirnya runtuh pada tahun 1799.
Berkembangnya VOC di Indonesia menjadi salah satu jalan Belanda menjajah Indonesia hingga menorehkan luka dalam di antara masyarakat.
Perjalanan panjang masyarakat Indonesia menghadapi penjajahan Belanda kemudian diabadikan dalam buku sastra Cermin Poskolonial, Membaca Kembali Sastra Hindia Belanda.
Dalam buku karya Rick Honings, Coen can’t Veer dan Jacqueline Bel ini, Grameds dapat mempelajari sejarah penjajahan Belanda di Indonesia yang menyoroti representasi penduduk lokal serta ketimpangan relasi kuasa masyarakat.
Lalu apa penyebab runtuhnya VOC yang telah berdiri selama 179 tahun dengan kekuasan dan hak istimewa tersebut?
Meskipun VOC telah memiliki kekuasaan yang cukup besar, namun pada kenyataannya VOC juga harus menanggung banyak beban. Beban inilah yang kemudian membuat VOC mulai mengalami kemunduran.
Salah satu beban yang membuat VOC runtuh adalah hutang yang terlalu banyak. Selain hutang, ada pula beberapa faktor penyebab runtuhnya VOC seperti berikut:
1. Persaingan Dagang dengan Bangsa Perancis dengan Inggris
Persaingan dagang antara Prancis dan Inggris terjadi untuk menguasai jalur perdagangan global dan wilayah strategis seperti Amerika Utara, Karibia, Afrika, dan Asia. Kedua negara bersaing dalam eksploitasi sumber daya dan pengaruh politik, yang sering kali memicu konflik seperti Perang Tujuh Tahun, di mana Inggris akhirnya mengukuhkan dominasinya di banyak koloni, termasuk Kanada dan India.
2. Kondisi Ekonomi Penduduk Indonesia Menurun.
Kondisi perekonomian penduduk Indonesia yang semakin menurun adalah salah satu faktor runtuhnya VOC di Nusantara. Penduduk di pulau Jawa khususnya memiliki kondisi ekonomi buruk hingga daya beli turun dan tidak mampu membeli barang-barang milik VOC.
3. Perdagangan Gelap yang Berkembang Secara Pesat Hingga Menerobos Permainan Monopoli Perdagangan VOC
Perdagangan gelap berkembang pesat sebagai respons terhadap monopoli ketat yang diberlakukan oleh VOC, memungkinkan pedagang lokal dan asing untuk mencari celah guna melibatkan diri dalam transaksi bebas tanpa kontrol langsung VOC. Aktivitas ini tidak hanya melemahkan dominasi VOC dalam perdagangan, tetapi juga merugikan keuntungan mereka secara signifikan, sehingga memengaruhi stabilitas ekonomi organisasi tersebut..
4. Korupsi
Seperti halnya perserikatan dagang yang lain, korupsi sekaligus kecurangan menjadi biang kerok dari runtuhnya VOC. Beberapa pegawai VOC melakukan korupsi dikarenakan upah yang terlalu kecil.
5. Anggaran Belanja Membengkak
Anggaran belanja membengkak karena banyak digunakan untuk memelihara tentara sekaligus pegawai dengan jumlah banyak. VOC terus merekrut pegawai baru untuk memenuhi kebutuhan di daerah yang baru dikuasai, khususnya di Jawa serta Madura.
6. Pemberontakan dari Masyarakat Indonesia
Penyebab runtuhnya VOC yang berikutnya adalah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Pemberontakan ini akhirnya membuat anggaran serta hutang VOC terus membengkak hingga kongsi dagang Hindia Timur tersebut tak mampu membayarnya.
VOC membutuhkan dana yang cukup besar apabila ingin menumpas pemberontakan masyarakat Indonesia. Namun, dikarenakan hutang, VOC akhirnya runtuh.
Pada 31 Desember 1799, setelah beroperasi hampir selama 2 abad lamanya, VOC akhirnya dibubarkan. Segala kepemilikan serta hutang yang dimiliki oleh VOC kemudian diambil alih oleh Kerajaan Belanda.
Berkuasa selama 197 tahun lamanya, VOC meninggalkan jejak panjang serta kekerasan bagi masyarakat Indonesia. Pemerintahan jajahan Belanda yang menguasai Nusantara pada masa-masa tersebut diwarnai dengan pertempuran militer yang membuat masyarakat semakin terpuruk.
Dalam buku Ras, Kuasa, dan Kekerasan Kolonial di Hindia Belanda karya Peter Carey, terkumpul tujuh esai yang menjelaskan pada pembahasan mengenai konstruksi kolonial atas ras dan identitas di awal abad ke-19 di Jawa dan bagaimana pemerintahan kolonial berusaha merancang peradaban baru pada masyarakat Jawa yang dianggap terbelakang pada saat itu.
Tokoh-tokoh Dibalik Berkuasanya VOC
Bertahannya VOC selama ratusan tahun di Nusantara tentu berkat para anggota serta tokoh-tokoh yang menjalan kongsi dagang dengan metode kekerasan, monopoli dagang, pemerasan hingga pembunuhan di Indonesia.
VOC dipimpin oleh dewan yang memiliki anggota sebanyak 17 orang dan disebut dengan Dewan Tujuh Belas atau de heeren XVII. Dari dewan-dewan tersebut ada pula beberapa tokoh terkenal seperti Johannes van Den Bosch dan Johan van Oldenbarnevelt sang pendiri VOC. Siapa lagi tokoh terkenal di balik VOC? Berikut penjelasannya.
1. Johan van Oldenbarnevelt
Tokoh dibalik berdirinya VOC adalah Johan van Oldenbarnevelt, seorang negarawan Belanda dan juga menjadi tokoh penting dari kemerdekaan Belanda dari Spanyol.
Oldenbarnevelt lahir pada 14 September 1547 di Amersfoort dan mengawali karirnya dalam dunia politik dengan menjadi penasihat hukum di Rotterdam.
Karirnya bidang politik terus berkembang, ia bahkan dipercayai untuk mendapatkan kewenangan setara Perdana Menteri Belanda yang saat itu berada di bawah kekuasaan Spanyol.
Ia kemudian mencetuskan berdirinya VOC tahun 1602 dengan tujuan memberikan wadah bagi perusahaan Belanda yang saling bersaing.
Johan van Oldenbarnevelt juga mencetuskan kebijakan tentang kepemilikan saham di VOC dan berkuasa selama dua abad di Indonesia.
2. Johannes van Den Bosch
Johannes van Den Bosch lahir pada tahun 1780 dan menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang 43. Ketika menjadi Gubernur, ia melaksanakan sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel.
Sistem tersebut dilaksanakan untuk memberikan kas tambahan pada pemerintah kolonial serta Belanda yang sedang mengalami kehabisan dana dikarenakan peperangan di Eropa serta Indonesia.
3. Herman Willem Daendels
Herman Willem Daendels atau yang dikenal sebagai Daendels lahir pada 21 Oktober 1762 di Hatternn, Belanda. Seperti halnya tokoh VOC yang lain, ia adalah politikus Belanda dan menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke 36.
Ia juga mendapatkan kepercayaan untuk melindungi Pulau Jawa dari serangan tentara Inggris. Pulau Jawa menjadi kemudian menjadi satu-satunya daerah koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris di tahun 1807.
Daendels berhasil melindungi Pulau Jawa dengan membuat pribumi Nusantara menjadi armada tentaranya. Selain itu, ia juga membangun rumah sakit, barak militer, beberapa pabrik, benteng serta sekolah militer.
Selama menjabat Gubernur, Daendels juga berusaha untuk mengubah sistem pemerintahan di Solo serta Yogyakarta yang awalnya residen menjadi minister.
Usaha lainnya yang dilakukan oleh Daendels untuk memajukan Nusantara adalah dengan membuat birokrasi menjadi lebih efisien serta mengurangi kasus korupsi.
Di tengah usahanya menumpaskan korupsi, ia juga sempat mendapatkan tuduhan melakukan korupsi untuk memperkaya dirinya.
Hingga akhirnya ia diminta untuk kembali dan pemerintahan di Indonesia digantikan oleh Gubernur Jan Willem Janssens.
Salah satu kebijakan Daendels yang menyita perhatian masyarakat Indonesia adalah pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan.
Dalam Seri Tempo: Jalan Pos Daendels, Grameds dapat mengetahui perjalanan panjang pada setiap ruas-ruas Jalan Raya Pos yang dikerjakan oleh para pribumi pada masa pemerintahan Daendels.
Melalui buku ini, dijelaskan potret-potret Jalan Pos dalam era sekarang, bagaimana perubahan serta gejala sosial apa yang mewarnai ruas jalan tersebut.
Itulah beberapa tokoh di balik kongsi dagang VOC yang berhasil berdiri dan jaya selama hampir dua abad lamanya di Nusantara.
Meskipun para tokoh tersebut berhasil membuat VOC berkuasa bertahun-tahun lamanya, namun akhirnya kongsi dagang tersebut runtuh juga.
Penyebab runtuhnya VOC salah satunya adalah karena pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia serta kasus korupsi yang semakin menjamur.
Keruntuhan VOC menjadi salah awal pergerakan perjuangan masyarakat Indonesia menyambut kemerdekaan setelah bertahun-tahun dijajah oleh orang asing.
Penulis: Khansa
Sumber:
- https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-pembentukan-voc/?srsltid=AfmBOoos9WpjP_V4Zczx4987QJ6Dtzchsibe0n9zT72U_CVKXrVnxKcg#1_Johannes_Van_Den_Bosch
- https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/20/090000779/johan-van-oldenbarnevelt-pendiri-voc-yang-dihukum-mati-belanda?page=all
- https://m.kumparan.com/sejarah-dan-sosial/5-penyebab-keruntuhan-voc-yang-penting-diketahui-21xbugWUqdP
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien