in

5 Perbedaan Orang Pintar dan Cerdas

Pintar dan cerdas merupakan istilah yang digunakan sebagai kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan kualitas dari seseorang. Dalam kesehariannya seringkali ditemukan banyak orang yang memiliki asumsi bahwa pintar dan cerdas merupakan kedua hal yang memiliki pengertian dan definisi yang sama atau dalam kata lain banyak orang beranggapan bahwa pintar merupakan sinonim atau persamaan padanan kata dari cerdas. 

Kendati demikian, faktanya kata pintar dan cerdas merupakan kata memiliki makna yang hampir sama namun apabila dilihat dan ditinjau dari definisinya makna dari kedua kata tersebut sebenarnya sangatlah berbeda.

Perbedaan Orang Pintar Dan Cerdas

Perbedaan antara pintar dan cerdas dapat dilihat dan di tinjau dari asal kedua istilah tersebut. Contohnya pintar merupakan kualitas yang datang dari bentuk pembelajaran yang diserap dan diadopsi sebagai bentuk perilaku yang dipelajari sedangkan kecerdasan pada dasarnya memiliki sifat bawaan dari pribadi orang itu sendiri. 

Dengan kata lain pintar merupakan sebuah perilaku yang dapat dipelajari sedangkan cerdas merupakan sebuah hal yang didapatkan tanpa harus mempelajari sesuatu sebagai bahan acuannya atau dalam kata lain cerdas merupakan suatu hal bawaan.

Pintar / Kepintaran

Hakikatnya pintar dalam hal ini merupakan kepemilikan terhadap bakat untuk memperoleh solusi apabila berada di dalam situasi yang sulit dengan lebih cepat daripada yang lain atau dengan kata lain memiliki kualitas yang berbeda dalam hal untuk meningkatkan cara kerja otak. 

Pintar juga dapat mengacu pada penerapan atau bentuk aplikasi dari hal-hal yang sudah dipelajari seperti dalam halnya pada saat membuat keputusan emosional ataupun mengambil keputusan dalam bisnis dengan cara yang cerdas. Cerdas dalam hal ini merupakan sebuah status yang diperoleh.

Orang pintar dapat memahami apapun dengan sangat baik maka dari itu orang pintar tentunya mempunyai cakrawala pengetahuan dan informasi dengan cakupan yang lebih luas dibanding dari orang-orang pada umumnya sehingga pengetahuan yang dimiliki tersebut dapat digunakan untuk menjadi senjata utamanya. 

Berdasarkan pandangan umum, orang pintar dapat juga dikenal atau disebut sebagai orang yang disiplin dan teratur. Hal ini dikatakan berdasarkan pandangan bahwa orang pintar selalu bisa mengerjakan seluruh hal yang diberikan dengan baik karena memahami tentang pembagian waktu dan bagaimana cara menggunakan waktunya dengan efisien sehingga dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tepat waktu. 

Namun, pada dasarnya tetap saja pintar atau kepintaran bukan lah yang didapatkan dengan cuma-cuma. Melainkan menjadi pintar membutuhkan proses yang cukup panjang atau bahkan memerlukan banyak waktu dengan periode yang sangat lama untuk dapat memahami segala sesuatu dengan baik. 

Sehingga setelah itu dapat mengerjakan atau melaksanakan semua arahan atau perintah yang diberikan kepada orang tersebut dan hal ini juga yang mengakibatkan bahwa orang pintar hanya mampu untuk menjawab hal-hal yang sudah ia pelajari dan apabila dari itu mereka butuh belajar lagi untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi yang baru sehingga pada akhirnya dapat menjawab terkait hal-hal baru yang ditanyakan di mana sebelumnya belum dapat terjawab.

Cerdas / Kecerdasan

Pada dasarnya, kecerdasan atau cerdas merupakan hal yang bersifat bawaan dari lahir dan hal ini tidak dapat dicari di manapun dan berbeda konsepnya dengan kepintaran. Kecerdasan atau cerdas dalam hal ini dapat juga dikatakan sebagai bentuk kemampuan dalam rangka mendapatkan serta menerapkan beberapa hal seperti, pengetahuan, informasi, serta keterampilan.

Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring

Untuk menguasai berbagai bidang, orang cerdas menggunakan logikanya sebagai sarana pendukungnya untuk mempertimbangkan pola pikirnya untuk melakukan penalaran terhadap sesuatu. Sehingga pada akhirnya orang cerdas tidak hanya menguasai satu bidang saja melainkan orang cerdas dapat menguasai sebuah bidang dengan cakupan yang lebih luas. Untuk mengukur tingkatan kecerdasan seseorang biasanya dilakukan dengan melaksanakan tes IQ. 

Tes ini dibuat untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan kognitif seseorang. Nantinya hasil tes ini ditampilkan berupa skor nilai dalam angka yang tingkatannya dilihat sebagai ukuran dari kemampuan serta potensi intelektual yang dimiliki oleh seseorang. Dengan kata lain tes ini dapat melihat kemampuan atau kapasitas seseorang dalam rangka mendapatkan pengetahuan atau informasi serta memproses hal-hal tersebut.

Menjadi orang yang dikategorikan sebagai orang cerdas, dianggap sebagai seseorang yang memiliki sifat yang luar biasa namun tidak bisa dikatakan sebagai seorang yang praktis karena orang cerdas memiliki pikiran yang kompleks dan cenderung sulit untuk dipahami oleh orang banyak karena butuh satu sama lain untuk saling mengerti apa yang dimaksud dari orang cerdas tersebut. 

Oleh karena itu orang cerdas harus memiliki kemampuan untuk menjabarkan apa yang ada di dalam pikirannya agar mudah dituangkan dan dipahami oleh orang banyak sehingga ide atau gagasan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan hasil yang mudah dicerna dan ide maupun gagasan tersebut dapat terlaksana.

Kecerdasan merupakan kualitas bawaan dan biasanya hal ini menjadi hal yang diwariskan secara turun temurun. Struktur genetik dari tiap tiap orang berbeda dan hal tersebut yang dapat menjadi perbedaan tingkat kecerdasan masing-masing orang yang ada. 

Oleh karena hal ini merupakan hal yang bersifat diwariskan dari garis keturunan sebelumnya, tidak ada upaya khusus maupun tambahan yang dapat digunakan untuk dapat menjadi orang cerdas. Selain itu, kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang yang dikembangkan dengan baik nantinya dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi serta dapat memanfaatkan hal yang baru didapatkan tersebut dengan sangat baik.

Orang cerdas terlihat lebih santai apabila dibandingkan dengan orang pintar yang sebelumnya dikatakan sebagai orang disiplin dan teratur. Namun hal ini bukan merupakan hal yang negatif melainkan ingin menyampaikan bahwa orang cerdas memiliki kemampuan untuk mengetahui kapan ia bisa untuk menempatkan dirinya untuk bersantai serta menempati dirinya untuk serius.

Dengan demikian orang cerdas cenderung lebih fleksibel dibandingkan dengan orang pintar karena orang cerdas lebih mengandalkan kemampuan kritis yang dimilikinya serta pengalaman-pengalaman yang sudah dilaluinya untuk digunakan sebagai referensi dalam penyelesaian apabila terjadi suatu masalah. dalam hal emosional pun orang yang cerdas cenderung memiliki emosi yang lebih stabil apabila dibandingkan dengan orang pintar. Maksud dari mengendalikan emosi dengan stabil dalam hal ini yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi agar tidak cepat mengalami perubahan yang drastis apabila dihadapkan dengan kondisi atau situasi yang tidak nyaman dan mampu menghadapinya dengan sikap yang rasional serta memiliki jalan pola pikir yang dapat membantu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun hal ini menjadi nilai tambahan bagi orang cerdas karena orang cerdas memiliki kecenderungan lebih mudah untuk menjaga kestabilan emosinya.

Perbedaan Orang Pintar dan Orang Cerdas

Sumber: Pinterest.com

Berikut ini adalah perbedaan yang akan dijelaskan terkait dengan perbedaan yang dimiliki antara orang pintar dan orang cerdas, antara lain;

  • Cerdas – sebelum lahir, Pintar – setelah lahir

Adanya interaksi yang dibutuhkan dalam rangka untuk memahami sesuatu terlebih dahulu dengan menggunakan rangkaian waktu tertentu hal tersebut dibutuhkan seseorang untuk dapat dikatakan untuk menjadi orang pintar. 

Karena pada dasarnya orang pintar mendapatkan status pintar tersebut pada saat orang tersebut mempelajari tentang suatu hal dan hasil belajar tersebut digunakan untuk memahami atau menguasai suatu hal dan ini artinya bahwa orang yang pintar mendapatkan statusnya setelah ia dilahirkan karena proses dia mempelajari sesuatu dilakukan ketika ia sudah dilahirkan.

Sementara daripada itu, cerdas merupakan sebuah status yang bisa didapatkan sejak dilahirkan, hal ini secara langsung juga dipengaruhi oleh faktor genetik atau dapat juga dikatakan faktor keturunan dari orang tua. 

Untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang dapat dilakukan dengan melakukan tes IQ (intelligence Quotient). Salah satu kegunaan dari tes ini adalah untuk mengukur sejauh mana seseorang dapat melakukan analisis dan pemecahan terhadap sebuah masalah yang dihadapi. 

Selesai dari melakukan tes tersebut, hasil tes ini nantinya akan ditampilkan berupa skor nilai dalam angka yang dapat dilihat tingkatannya guna digunakan sebagai ukuran dari kemampuan serta potensi intelektual yang dimiliki oleh seseorang.

  • Cerdas – Lebih Kreatif, Pintar – Disiplin dan Teratur

Orang pintar pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk memiliki kepribadian yang lebih teratur apabila dibandingkan dengan orang cerdas, hal ini dapat dijelaskan karena sudah dinilai sebelumnya terkait dengan perilaku orang pintar yang dapat lebih mampu untuk mengikuti arahan dan aturan dari apa yang sudah didapatkan atau diberikan kepada orang tersebut. 

Dalam hal ini untuk menjadi pintar sepatutnya dibutuhkan jangka waktu tertentu agar dapat memahami atau menguasai suatu bidang karena pada dasarnya hal tersebut tidak dapat dicapai atau ditempuh dengan waktu yang singkat. 

Oleh karena itu dalam menyelesaikan sebuah masalah orang yang pintar cenderung menggunakan cara-cara yang tersusun dan terkonsep dengan baik sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan secara bertahap.

Berbeda dengan orang yang pintar, orang yang cerdas akan berpikir dengan cara pikir yang kreatif untuk mencari solusi dengan cepat apabila sedang dalam penyelesaian suatu permasalahan yang sedang dihadapi. 

Hal ini disebabkan karena orang cerdas berpikir atau mencoba untuk menyelesaikan masalahnya berdasarkan dari kemampuan berpikir kritis yang dimilikinya atau juga dapat mempelajari dari pengalaman-pengalaman sebelumnya yang sudah dihadapi. 

Sehingga orang yang cenderung cerdas tidak seperti orang pintar yang menyelesaikan masalah dengan cara yang terkonsep dan tersusun dengan baik melainkan menyelesaikan masalah dengan cara melakukan penerapan dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, dan berikutnya masalah yang sedang dihadapi sekarang dapat juga digunakan sebagai bahan belajar untuk menyelesaikan masalah yang berikutnya mungkin akan dihadapi.

  • Cerdas – Berpikir Pendek, Pintar – Berpikir Panjang

Orang pintar memiliki kecenderungan untuk berpikir untuk jangka panjang kedepannya. Hal ini disebabkan karena mereka dapat memperkiraan keadaan yang akan terjadi dengan lebih detail karena mereka memiliki cara berpikir yang tersusun dengan baik dan dengan konsep yang terstruktur. 

Jadi, mereka dapat mempertimbangkan apa yang akan terjadi kedepannya berdasarkan dari informasi atau pengetahuan yang mereka dapatkan. Oleh karena itu tidak heran apabila orang yang pintar lebih cenderung berpikir panjang karena memang pada dasarnya mereka dapat berpikir dengan konsep yang baik serta pemecahan masalah yang lebih sistematis dibandingkan dengan orang yang dikategorikan sebagai orang cerdas.

Sedangkan orang cerdas dapat dikatakan tidak berpikir panjang atau dengan kata lain berpikir pendek disebabkan karena orang yang cerdas tidak terlalu banyak berpikir menggunakan konsep berpikirnya, sebagai layaknya orang pintar yang memiliki kemampuan untuk mengkonsepkan solusi dari suatu masalah serta apa yang akan terjadi kedepannya apabila mengambil keputusan tersebut. 

Melainkan orang yang cerdas lebih memilih untuk langsung bertindak dengan mengkaji dari permasalahan yang pernah terjadi sebelumnya sebagai bekal untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. 

Hal ini juga membuat pandangan terhadap orang cerdas sebagai sosok yang praktis karena apabila dihadapkan dengan sebuah masalah orang yang cerdas lebih memilih untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan secepat mungkin tanpa harus mencari solusi dengan cara yang kompleks dengan banyak pertimbangan yang dipikirkan.

  • Cerdas – Mengandalkan Logika dan Pengetahuan, Pintar – Mengandalkan Pengetahuan

Orang yang cerdas memiliki seyogyanya memiliki kecenderungan untuk mempunyai lebih dari satu bidang untuk dikuasai olehnya. Hal ini merupakan hasil dari kemampuan seorang yang cerdas dalam menggunakan logika penalarannya serta pengetahuannya sebagai faktor pendukung yang dimilikinya.

Berbeda dengan orang yang cerdas, orang yang dikategorikan sebagai orang yang pintar akan mengandalkan semua bentuk informasi dan pengetahuan yang telah dipelajari olehnya sebagai bekal dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapinya. 

Dalam hal lain dengan konteks yang sama, orang yang pintar dapat dipastikan dapat menjawab semua permasalahan dan mencari solusi sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. 

Maka, dengan demikian tidaklah heran apabila ditemukan faktanya di lapangan bahwa orang yang pintar akan lebih unggul di dalam bidang akademik karena kemampuannya untuk mempelajari semua hal yang diberikan sehingga memiliki kecakapan dalam hal mengerjakan tugas akademik yang diberikan kepada orang tersebut.

  • Cerdas – Selalu Berusaha, Pintar – Selalu Berpikir

Kecenderungan yang dimiliki oleh orang cerdas pada saat permasalahan datang adalah selalu berusaha agar dapat menyelesaikan permasalahan yang datang tersebut. Dalam hal ini orang yang cerdas tidak terlalu banyak untuk berpikir karena terlalu banyak untuk membuang waktu tetapi tidak menghasilkan sesuatu yang pasti. 

Lain halnya yang dimiliki oleh orang pintar, kecenderungan yang dimiliki oleh orang pintar dalam hal ini adalah kecenderungan untuk memikirkan cara untuk menemukan solusi terhadap masalah yang sedang dihadapinya. 

Hal ini dapat dikatakan sebagai hal yang baik karena ini adalah bentuk dari hati-hati dalam mengambil langkah atau keputusan ketika sedang dihadapkan oleh sebuah permasalahan. 

Oleh karena itu sebelum benar-benar mengambil keputusan biasanya orang pintar akan lebih banyak berpikir bagaimana cara yang terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

 

Dengan demikian, berikut adalah perbedaan yang dapat dilihat dari orang pintar dan orang cerdas yang dapat kamu ketahui dengan seksama. 

Masing-masing dari keduanya memiliki hal yang dapat dikembangkan menjadi sebuah kemampuan yang semakin lebih baik lagi kedepannya apabila masing-masing dari kedua jenis orang tersebut dapat memanfaatkan apa yang menjadi milikinya dengan baik dan tepat.

Karena pada dasarnya orang pintar dan orang yang cerdas hanya berbeda dari sudut pandang pada saat mengambil keputusan ketika menghadapi sebuah masalah dan juga berbeda dari faktor pendukung yang dimilikinya. 

Kiranya informasi ini dapat bermanfaat untuk kita semua, untuk saling mengetahui terkait dengan perbedaan yang dimiliki antara orang pintar dan orang cerdas, dan semoga kedepannya masing-masing dari kita dapat memanfaatkan apa yang kita miliki dengan penerapan yang baik dan tepat.

Jika kamu ingin mendapatkan berbagai macam buku tentang ilmu pengetahuan, kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com ya! Jangan patah semangat untuk selalu membaca! Semangat, Grameds!



Live Apakah Anda berminat jika disediakan fasilitas baca buku sepuasnya di Gramedia ?
  • Ya, tentu saja!
    93% 93% 632 / 678
  • Tidak
    6% 6% 46 / 678


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.