Hai kamu yang berulang tahun mulai 23 Juli sampai 22 Agustus, bagaimana harimu? Sebagai seseorang yang terlahir dengan zodiak leo, akan membuatmu kerap terlihat menyenangkan karena leo dikenal dengan sikap terbuka dan percaya dirinya.
Selain itu, leo juga memiliki segudang sifat positif lainnya. Misalkan saja dikenal sebagai sosok yang berjiwa pemimpin dan juga cerdas dalam mengambil keputusan.
Hal lain yang menarik dari seorang leo yaitu tak mudah menyerah dan juga berusaha mewujudkan apa yang diinginkan atau mencari tahu hal yang belum mereka kuasai.
Tapi tentu saja terlahir sebagai leo juga lengkap dengan sisi negatif. Salah satunya leo seringkali memiliki pribadi yang egois. Yang lebih menyebalkan, saking egoisnya, mereka bahkan bisa menjadi posesif pada orang-orang di sekitarnya, termasuk pada pasangan.
Nah untuk kalau kamu leo dan sedang butuh bacaan di saat bad mood datang karena posesifmu kambuh, Gramedia Digital punya beberapa rekomendasi untukmu.
Table of Contents
1. Whistle in the Dark – Emma Healey
Kalau posesifmu sedang menghantui, bagaimana jika menyalurkan energi untuk membaca sesuatu yang bisa membuat penasaran?
Buku dari Emma Healey ini bisa menjadi salah satu pilihan. Bercerita tentang seorang remaja 15 tahun yang tiba-tiba menghilang. Ia kembali setelah empat hari, dalam kondisi penuh luka di tubuhnya.
Jen, ibu Lana, penasaran dengan apa yang terjadi pada putrinya. Namun rasa penasaran sang ibu justru menjadikan kisah hilangnya Lana menjadi sebuah misteri yang butuh dituntaskan.
2. Perfume – Patrick Suskind
Benarkah Leo sorang yang posesif? Hati-hati ya pada perasaanmu sendiri. Jika tidak bisa seperti kisah di novel thriller legendaris yang satu ini.
Berkisah tentang Jean Baptiste Grenouille yang memiliki kemampuan penciuman yang lebih dari manusia pada umumnya. Sejak kecil ia terbiasa membedakan bau-bauan di sekitarnya sampai akhirnya ia terobsesi pada aroma tubuh seorang wanita cantik.
Obsesinya itu menjadikan dirinya posesif dan pada akhirnya ia mencari cara untuk bisa memiliki wanita tersebut dengan cara yang tidak wajar.
3. When We Danced on Water – Evan Fallenberg
Adakalanya ketakutan kegagalan atau ketakutan jika ditinggal pasangan menjadi alasan untuk menjadikan seseorang menjadi posesif. Tapi adakalanya sebagai manusia, kita memang harus merasakan pahit, untuk belajar di masa depan.
Gagal dalam hubungan, atau merasakan hal yang tidak menyenangkan memang hal lumrah. Bisa jadi nantinya justru akan membawamu pada pertemuan dengan seseorang yang melengkapi dan mengobati luka hatimu.
Seperti yang terjadi dalam novel ini. Teo dan Vivi bertemu dan menyatu dalam seni dan tarian, menguak luka yang pernah mereka lalui dan mengungkap identitas atas hubungan kini mereka jalani.
4. Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Masalah Besar – Richard Carlson
Cemburu karena pasangan jalan bersama teman-temannya tanpa mengajakmu? Atau curiga pasangan dekat dengan orang lain?
Duh jangan sampai kecurigaan atau dugaanmu itu memancing posesifmu dan membuat keadaan semakin memburuk ya. Karena semua masalah punya porsinya masing-masing dan dapat diselesaikan juga sesuai dengan porsinya.
Seperti yang tertuang di buku ini. Dengan gaya tulisan yang mudah dipahami, buku ini menyajikan cara-cara membentuk perspektif yang lebih positif tersebut sehingga kita akan belajar untuk berdamai dengan diri sendiri dan lebih peduli.
Hidup kita akan lebih terfokus pada masa kini, hubungan kita dengan orang lain akan menjadi lebih baik, dan batin kita akan menjadi lebih tenang.
5. Galau is Over: Curhat, Kuis Kepribadian dan Tips Antigalau Ala Tania – Veronica W.
Emosi sedang naik turun, sesaat galau, lalu hilang. Sesaat posesif, lalu terasa biasa saja. Ada yang pernah mengalami?
Daripada berlama-lama galau dengan suasana negatif, bagaimana kalau mengusirnya dengan membaca buku ini.
Buku ini lengkap membahas aneka kegalauan remaja sekaligus cara mengatasinya dengan gaya penyajian yang berbeda. Semoga kamu berhasil mengatasi kegalauanmu, ya!