Hai, Grameds! Pernahkah kalian merasa kebingungan saat menulis kode program atau mencoba memahami logika dari sebuah algoritma yang kompleks? Nah, ada satu cara yang bisa membuatnya menjadi lebih mudah, yaitu menggunakan pseudocode! Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu pseudocode, dan bagaimana cara menggunakannya. Selain itu, kita juga akan melihat beberapa contoh sederhana yang akan membantu kita memahami konsep ini lebih baik. Yuk, kita mulai petualangan kita dengan pseudocode!
Table of Contents
Apa itu Pseudocode?
Sebelum memahami pseudocode, penting untuk mengetahui apa itu bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan oleh mesin atau perangkat lunak untuk membuat sebuah program.
Sedangkan pseudocode sebenarnya bukan bahasa pemrograman, melainkan sebuah bentuk penulisan algoritma menggunakan kode yang berisi bahasa tiruan dari bahasa pemrograman. Pseudocode adalah sebuah cara untuk menulis alur logika atau algoritma dalam bentuk yang mirip dengan bahasa pemrograman, namun lebih mudah dipahami oleh manusia.
Pseudocode menggunakan bahasa yang lebih natural dan tidak terikat oleh aturan sintaksis dari bahasa pemrograman tertentu. Fungsi utama pseudocode adalah untuk memecahkan masalah dengan menuliskannya dalam kalimat sederhana sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami oleh manusia.
Kata pseudocode berasal dari dua kata yaitu “pseudo,” yang berarti imitasi atau tiruan, dan “code,” yang berarti kode atau simbol.
Tidak seperti bahasa pemrograman yang harus mengikuti aturan tertentu agar dapat dibaca oleh mesin, penulisan pseudocode lebih fleksibel dan tidak memiliki aturan baku atau format tertentu.
Jika bahasa pemrograman dirancang untuk dibaca oleh mesin atau komputer, pseudocode dirancang untuk dibaca oleh manusia. Singkatnya, pseudocode adalah cara yang lebih sederhana untuk menuliskan kode pemrograman.
Buku ini akan membantu mengembangkan programmer pemula mengeksplorasi dua elemen dasar ’kode komputer’ yaitu algoritma, dan apa yang terjadi ketika mereka penuh dengan bug! Pelajari cara menulis algoritma yang mengarahkan komputer untuk mencari, mengurutkan, dan membuat keputusan, lalu beralih ke online untuk mencoba keterampilan barumu di situs web pendukung.
Coding mungkin terdengar seperti suatu hal yang rumit untuk dilakukan, tetapi tahukah kamu coding juga bisa dilakukan oleh anak-anak? Dengan belajar menulis coding dan membuat program sendiri, anak akan semakin fasih dalam berteknologi. Tentunya hal ini juga bermanfaat pada tumbuh kembangnya, yaitu dapat mengasah kreativitas anak dan juga problem solving.
Bug adalah suatu kesalahan yang terjadi pada pemrograman sehingga membuat sebuah perangkat tersendat dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bug bisa disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya ketidaktelitian programmer saat dalam proses membuat suatu program.
Buku Belajar Coding: Algoritma & Bug akan memandu anak untuk mengetahui bagaimana mencari, mengurutkan, serta membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah dalam penulisan algoritma. Buku ini juga memuat tips-tips untuk menghindari dan mengatasi bug yang muncul pada program yang anak buat.
Ciri-ciri Pseudocode
(Sumber foto: www.pexels.com)
Pseudocode memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari sintaksis bahasa pemrograman. Berikut beberapa ciri tersebut:
-
Menggunakan Bahasa Natural
Pseudocode sering menggunakan bahasa natural yang mudah dipahami oleh siapa saja, baik oleh programmer maupun non-programmer.
-
Struktur yang Jelas
Pseudocode memiliki struktur yang jelas, biasanya mengikuti logika pemrograman seperti perulangan (loops), percabangan (conditionals), dan penugasan (assignments).
-
Tidak Tergantung pada Sintaks
Pseudocode tidak terikat oleh sintaksis dari bahasa pemrograman tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai alat komunikasi universal antara berbagai pemrogram.
-
Detail Algoritma
Meskipun tidak terikat pada sintaksis, pseudocode tetap harus memberikan detail algoritma yang cukup jelas sehingga dapat diterjemahkan langsung ke dalam kode program.
-
Konsistensi
Penggunaan istilah dan struktur harus konsisten untuk memudahkan pemahaman.
-
Menggunakan Simbol
Pseudocode menggunakan simbol atau sintaks dari suatu program, seperti ?, <, >, <=, >=, dan sebagainya.
-
Dapat Digunakan untuk Pemrograman
Notasi pseudocode bisa digunakan untuk bahasa pemrograman.
Fungsi Pseudocode
Pseudocode memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Mempermudah Pemahaman
Pseudocode membantu dalam mempermudah pemahaman algoritma bagi orang yang tidak terbiasa dengan bahasa pemrograman.
2. Perencanaan Program
Digunakan dalam tahap perencanaan untuk mendeskripsikan alur logika program sebelum menulis kode sebenarnya.
3. Alat Dokumentasi Penyelesaian Masalah
Pseudocode bisa menjadi alat dokumentasi, yaitu sebagai jembatan penghubung antara pengguna dan bahasa pemrograman. Pseudocode akan mendokumentasikan seluruh proses pengolahan data tersebut.
4. Komunikasi
Memfasilitasi komunikasi antara tim pengembang yang mungkin menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda.
5. Membantu Menerjemahkan Bahasa Pemrograman
Pseudocode membantu pengguna menerjemahkan bahasa pemrograman ke dalam bahasa yang lebih sederhana agar dapat dimengerti oleh manusia.
6. Lebih Ringkas dan Praktis
Pseudocode lebih mudah dibuat karena tidak bergantung pada sistem tertentu dan algoritmanya lebih ringkas serta mudah dibaca.
Struktur Pseudocode
Dalam menuliskan algoritma pseudocode, diperlukan tugas struktur dasar yang terdiri dari:
-
Judul
Judul yang digunakan dalam pseudocode adalah judul algoritma yang akan diterapkan atau judul yang ingin ditulis oleh penulis. Sebagai contoh, jika kamu ingin membuat program untuk menghitung luas persegi, maka judul akan ditulis seperti ini:
Program <Nama Program>
Contohnya: Program Menentukan_Luas_Persegi
-
Deklarasi
Bagian ini mencakup deklarasi informasi tentang algoritma yang akan dibuat, yaitu penjelasan mengenai variabel (var) atau konstanta yang digunakan untuk menghitung rumus tertentu. Variabel adalah tempat penyimpanan data yang akan digunakan.
Deskripsi <namaVariabel: <tipe_data>; maka ditulis
Deskripsi
var panjang, lebar, luas : integer;
-
Implementasi
Implementasi berisi proses atau langkah-langkah yang akan dilakukan oleh algoritma, atau inti dari algoritma itu sendiri. Artinya, pengguna harus memasukkan nilai pada masing-masing variabel yang akan dihitung dan seterusnya. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
Implementasi
Read(panjang);
Read(lebar);
luas ? panjang*lebar;
Write (luas);
Setelah memahami struktur-struktur dari pseudocode, langkah selanjutnya adalah menuliskan struktur-struktur tersebut secara berurutan untuk membentuk sebuah algoritma yang lengkap. Sebagai contoh:
Contoh:
Algoritma pseudocode untuk menentukan luas persegi panjang
Judul: Program Menghitung_luas_persegi_panjang
Deklarasi
var panjang, lebar, luas : integer;
Implementasi
Read(panjang);
Read(lebar);
luas ? panjang*lebar;
Write (luas);
### Kelebihan dan Kekurangan Pseudocode
Kelebihan Pseudocode
Penggunaan pseudocode memiliki kelebihan sebagai berikut:
-
Mudah Dipahami
Pseudocode menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa sehari-hari, sehingga mudah dipahami oleh manusia, baik oleh programmer maupun non-programmer.
-
Fleksibel
Tidak terikat pada aturan sintaksis dari bahasa pemrograman tertentu, sehingga dapat digunakan oleh siapa saja, tanpa perlu menguasai bahasa pemrograman spesifik.
-
Dokumentasi yang Baik
Pseudocode dapat berfungsi sebagai dokumentasi yang membantu dalam memahami alur logika dan langkah-langkah dari suatu algoritma, memudahkan proses pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut.
-
Alat Komunikasi
Membantu dalam komunikasi antara anggota tim pengembang perangkat lunak, terutama jika mereka menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda.
-
Memfasilitasi Perancangan Algoritma
Memudahkan perancangan dan pemodelan algoritma sebelum diimplementasikan dalam bahasa pemrograman yang sesungguhnya.
Kekurangan Pseudocode
Selain kelebihan, penggunaan algoritma pseudocode juga memiliki kekurangan sebagai berikut:
-
Tidak Standar
Dikarenakan tidak ada aturan baku, penulisan pseudocode dapat bervariasi antara satu penulis dengan penulis lainnya, yang mungkin menyebabkan kebingungan.
-
Tidak Dapat Dieksekusi
Pseudocode tidak dapat dijalankan atau dieksekusi oleh komputer, sehingga harus diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman sebelum dapat diuji atau digunakan.
-
Kurang Detail
Pseudocode mungkin tidak menyertakan semua detail teknis yang diperlukan untuk implementasi dalam bahasa pemrograman yang sesungguhnya, sehingga memerlukan interpretasi tambahan oleh programmer.
-
Subjektivitas
Dikarenakan menggunakan bahasa yang natural, penulisan pseudocode bisa sangat subjektif dan tergantung pada gaya penulisan penulis, yang mungkin tidak selalu konsisten.
Algoritma berarti solusi. Ketika orang berbicara mengenai algoritma di bidang pemrograman, maka yang dimaksud adalah solusi dari suatu masalah yang harus dipecahkan dengan menggunakan komputer. Algoritma harus dibuat secara runut agar komputer mengerti dan mampu mengeksekusinya. Analisis kasus sangat dibutuhkan dalam membuat sebuah algoritma, misalnya proses apa saja yang sekiranya dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang harus diselesaikan.
Ketajaman dalam menganalisis sebuah kasus dapat dilatih dengan berlatih menyelesaikan kasus-kasus algoritma, mulai dari yang paling sederhana sampai rumit. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam mempelajari algoritma. Esensi dari belajar algoritma adalah membuat solusi untuk menyelesaikan permasalahan, jadi hasilnya adalah dapat menyelesaikan permasalahan. Maka sangat tidak sesuai dengan esensi jika algoritma dipelajari dengan hanya tahu pola- pola atau teknik-teknik algoritma tapi tidak mampu secara logika menyelesaikan permasalahan yang berbeda-beda. Maka dari itu sangat dibutuhkan latihan soal dalam mempelajari algoritma dan pemrograman agar logika terlatih untuk membuat solusi dari permasalahan.
Penulis berharap buku ini dapat membantu para pembaca pada umumnya dan mahasiswa, siswa SMP, SMK, SMA khususnya dalam memahami pemrograman secara lebih baik. Dalam buku ini banyak diberikan penggambaran/ilustrasi secara visual agar pembaca lebih mudah dalam memahami isi buku. Selain itu, dalam buku ini juga diberikan bagaimana mengimplementasikan suatu algoritma dalam bahasa algoritmik, bahasa Pascal, bahasa C, C++, dan Java agar pembaca dapat lebih mudah mengimplementasikannya secara langsung.
5 Contoh Algoritma Pseudocode
(Sumber foto: www.pexels.com)
Untuk memahami pseudocode lebih dalam, mari kita lihat beberapa contoh algoritma pseudocode berikut ini:
1. Mencari luas lapangan sepak bola
Judul
Program luas_lapangan_sepak_bola
Deskripsi
var panjang, lebar, luar : integer;
Implementasi
panjang ? 100;
lebar ? 64;
luas ? panjang*lebar;
print luas;
2. Menentukan sebuah bilangan adalah ganjil atau genap
Judul
Program ganjil_genap
Deskripsi
var bilangan : integer
Implementasi
READ bilangan
IF (bilangan modulus 2 = 0) THEN
PRINT “genap”
ELSE
PRINT “ganjil”
ENDIF
3. Menghitung mundur
Judul: Program hitung_mundur
Deskripsi
var bilangan : integer
Implementasi
FOR (bilangan ? 5; nilangan > 0; bilangan–)
PRINT bilangan
ENDFOR
4. Menghitung luas segitiga
Judul: Program hitung_luas_segitiga
Deskripsi
var luas, alas, tinggi : integer;
Implementasi
alas ? 25 ; tinggi ? 30 ;
luas ? ½*alas*tinggi
write (luas)
5. Menghitung luas lingkaran
Judul: Program hitung_luas_lingkaran
Deklarasi
var phi, float; var r, luar, integer;
Implementasi
phi ? 22/7 ; read (r) ; (diinput user)
luas ?phi*r*r
write (luas);
Nah, itu dia contoh pseudocode sederhana untuk pemula yang bisa kamu coba, Grameds. Kamu juga bisa mempelajari tentang pseudocode dan hal-hal terkait pemrograman melalui kumpulan buku teknologi yang tersedia di Gramedia.com.
Algoritma dan pemrograman merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa pada program studi rumpun informatika. Namun, seringkali mata kuliah ini dipandang sebagai mata kuliah yang sulit dipahami dan sering dianggap sebagai salah satu mata kuliah yang ‘menakutkan’. Seiring dengan perjalanan waktu, peminat materi algoritma dan pemrograman tidak hanya terbatas pada mahasiswa program studi rumpun Informatika saja, tetapi meluas pada berbagai bidang studi lainnya, bahkan untuk umum. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk menyusun suatu panduan praktis belajar algoritma dan pemrograman yang bersifat mudah dipahami serta tidak terlalu kompleks seperti pada buku buku algoritma dan pemrograman lainnya.
Buku ini disusun sebagai pedoman praktis untuk belajar algoritma bagi siapa saja yang berminat tanpa perlu latar pengetahuan khusus seperti matematika atau pemahaman tentang bahasa pemrograman tertentu. Ruang lingkup materi algoritma meliputi pengertian algoritma, pemrograman, variabel dan operasi aritmatika dasar, struktur kendali dasar seperti sekuensial, seleksi, dan iterasi, pengenalan struktur data array dan record, prosedur dan fungsi, pengelolaan file serta penggunaan database sederhana.
Agar memudahkan pembaca memahami algoritma, semua contoh algoritma dilengkapi dengan implementasi menggunakan bahasa pemrograman Python, yang berjalan pada Google Colab . Pemilihan bahasa pemrograman Python didasari oleh fakta bahwa Pyhon merupakan salah satu bahasa pemrograman yang mudah dipelajari, dan Sangat populer digunakan untuk berbagai kebutuhan. Lingkungan eksekusi pada Google Colab dipilih agar pengguna dapat langsung mencoba kode program tanpa harus direpotkan dengan proses instalasi software pendukung. Pemilihan layanan komputasi awan seperti Jupyter Notebook yang berjalan pada Google Colab, Text Editor, CSV Editor, dan database PostgreSQL yang dijalankan pada situs neon.tech, memudahkan pengguna untuk menjalankan program dari mana saja selama tersedia koneksi internet.
Buku ini terbit sebagai pengantar praktis dan pemberi motivasi bagi siapa saja yang ingin belajar algoritma dan pemrograman sehingga guna menghindari kompleksitas, beberapa materi spesifik pemrograman untuk bidang ilmu komputer tidak disertakan.
- Ala Carte
- Apa Itu Friendzone
- Beda Trailer dan teaser
- Beauty Privilege
- Boys Don’t Cry
- Buzzer
- Childfree
- Chill
- Cegil
- Connecting Room
- Cowok Fiksi
- Dejavu
- Disrupsi Teknologi
- Emot Batu
- Fabel
- Flexing
- Gap Analysis
- Gaji Kompetitif
- Happy Graduation
- Istilah untuk Orang Merasa Paling Benar
- Inovatif
- Jamet
- Low Profile
- Old Money
- Pseudecode
- Sugar Daddy
- Slebew
- Pengertian NPWP
- Pengertian Pertumbuhan Penduduk
- Privilege
- Represif
- Subjektif
- Tanda Kecakapan Khusus Pramuka (TKK)
- Ottoke
- Vibes
- Volunteering
- You Can Call Me
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien