Novel merupakan sebuah karangan prosa yang berbentuk narasi panjang mengenai kehidupan manusia beserta orang lain di sekitarnya, dengan penggambaran sifat dan watak tokoh serta menghadirkan kompleksitas tertentu. Cerita dalam novel berhubungan dengan imajinasi dan representatif dari pengalaman dalam kehidupan manusia.
Novel menjadi salah satu bacaan yang paling diminati oleh hampir seluruh kalangan, karena mengembangkan imajinasi yang terkait dengan pengalaman hidup manusia. Selain itu, yang menjadikan novel menjadi bacaan yang menarik, yaitu karena setiap novel memiliki pesan dan nilai moral yang terkandung dalam ceritanya.
Pesan moral dan nilai moral yang didapatkan pada cerita dalam novel menjadikan novel sebagai bacaan yang bukan hanya menghibur saja, tetapi memiliki manfaat lain dalam pengembangan diri seseorang. Terutama, novel yang mengangkat tema cerita mengenai kehidupan manusia yang bersifat inspiratif dan motivasional.
Di bawah ini merupakan rekomendasi novel yang mengangkat tema tentang kehidupan yang wajib untuk kalian baca dan miliki. Berikut uraiannya.
Table of Contents
Update Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan Agustus 2022
Surti + Tiga Sawunggaling – Goenawan Mohamad
Surti + Tiga Sawunggaling adalah kisah tentang tiga ekor burung sawunggaling yang tiap malamnya keluar dari kain yang dibatik seorang perempuan bernama, Surti. Tiga burung ini kerap membawa kisah yang senantiasa membuat Surti terhibur. Burung-burung ini kerap membawakan cerita tentang Jen, seorang komandan gerilya, aktivis pergerakan yang mati dibunuh tentara Belanda.
Anak-anak Semar – Sindhunata
Maka kau adalah samar, ya, Semar. Janganlah kau samarterhadap kegelapan, jangan pula kau samar terhadap terang. Hanya dengan hatimu yang samar, kau dapat melihat terang dalam kegelapan, kebaikan dalam kejahatan. Hanya dengan hatimu yang samar pula, kau dapat melihat kegelapan dan terang; kejahatan dalam-kebaikan.
Anak-anak Semar karya Sindhunata berkisah tentang Semar sebagai pernbawa harapan dan pengingat akan nilai-nilai serta akar budaya di tengah zaman yang bergerak begitu cepat. Dalam buku dengan ilustrasi lukisan karya Nasirun ini, wajah Semar kerap beru-bah-ubah. Kadang ia disebut Sang Parnomong, sosok yang selalu melindungi rakyat kecil dan tertindas. Lain waktu, ia juga seperti pohon rinclang yang dengan samar bayangannya bisa memberikan keteduhan bagi siapa pun yang ada di dekatnya.
Silmarillion (The Silmarillion) – J.r.r Tolkien
Karya epik legendaris Tolkien yang mendahului
“THE LORD OF THE RINGS”
Ketiga Silmaril adalah batu-batu permata sempurna buatan Fëanor, Elf yang paling cemerlang di antara seluruh rasnya.
Ketika permata-permata itu dicuri Morgoth, Penguasa Kegelapan pertama, untuk memenuhi maksud dan tujuannya sendiri,
Fëanor dan kaum kerabatnya mengangkat senjata dan mengobarkan perang dahsyat yang berlangsung sangat lama, untuk
merebut kembali ketiga Silmaril. Inilah kisah tentang pemberontakan mereka melawan dewa-dewa, dan sejarah Zaman Pertama
yang penuh kepahlawanan di Middle-earth.
Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer – Pramoedya Ananta Toer
—– catatan pulau buru —–
… kalian para perawan, telah aku susun surat ini untuk kalian, bukan saja agar kalian tahu tentang nasib buruk yang biasa menimpa para gadis seumur kalian, juga agar kalian punya perhatian terhadap sejenis kalian yang mengalami kemalangan itu… Surat kepada kalian ini juga semacam pernyataan protes, sekalipun kejadiannya telah puluhan tahun lewat…”
PRAMOEDYA ANANTA TOER
Bumi – Tere Liye
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh.
Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru, teman-temanku baik clan kompak.
Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang.
Update Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan Agustus 2022
Kitalah yang Ada di Sini Sekarang – Jostein Gaarder
Leo, Aurora, Noah, Alba, Julia, Máni, Cucu-Cucu Kesayanganku.
Hari ini aku membolak-balik buku Dunia Sophie yang kutulis
lebih dari 3 dasawarsa lalu. Bak disambar petir,
aku tersadar ada satu pertanyaan penting yang belum kutanyakan.
Itu seakan-akan membuka sebuah ruang besar kosong dalam diriku.
Karena itulah, aku menulis surat ini untuk kalian.
Jostein Gaarder mencoba mencari jawaban atas pertanyaan terpenting itu, kemudian menuliskannya dalam bentuk surat untuk cucu-cucunya dan seluruh pembaca di dunia. Mulai dari menguak momen keajaiban yang pernah dialaminya ketika kecil, mengamati kepik rerimbunan hutan, memperbandingkan antara ahli ortopedi dan astronaut, hingga mitologi Nordik. Dengan lugas dan menyenangkan, Jostein mengajak para cucunya dan pembaca untuk menyadari bahwa Kitalah yang Ada di Sini Sekarang, di Bumi ini, di Semesta ini, di Waktu Geologis saat ini.
“Bacaan bagus untuk generasi milenial, menjelaskan mengapa kehidupan ini tetaplah ajaib, meskipun kini sains seolah-olah bisa menjelaskan segalanya. Percaya, harapan,
dan kasih sayang tetaplah hal utama bagi masa depan manusia.”
—Prof. Dr. Bambang Sugiharto, Pakar Filsafat
Jostein Gaarder adalah sosok di balik Dunia Sophie. Sebuah buku yang terus bertahan menjadi bestseller sejak terbitnya dan merupakan buku pengantar filsafat paling populer hingga saat ini. Tetapi, ternyata menurut penulisnya sendiri, ada satu pertanyaan terpenting yang tertinggal. Sebuah pertanyaan yang mengguncang fondasi filsafat hidup seorang Jostein Gaarder. Apakah pertanyaan itu? Nah, melalui buku terbarunya, Jostein mengajak pembaca mencari jawabannya.
Writers & Writing – Adi K.
Kau bercita-cita ingin menjadi seorang penulis, namun kau tidak tahu harus memulai dari mana. Kau juga memiliki gairah yang besar untuk menulis, tapi tidak tahu harus belajar dari siapa. Untungnya, melalui buku ini kau bisa belajar dari para penulis dunia yang berkecimpung di dunia kepenulisan yang sesungguhnya. Dari mereka, kau bisa banyak belajar tentang menulis, mulai dari bagaimana memulai, cara menemukan ide, teknik-teknik penulisan, hingga memotivasi diri untuk menulis.
Hidup (To Live) – Yu Hua
Buku peraih penghargaan yang awalnya dilarang terbit lalu menjadi buku paling berpengaruh di China dekade terakhir ini. Dari seorang anak tuan tanah kaya yang menghabiskan waktu di meja judi dan ranjang pelacur, Fugui kehilangan harta dan orang-orang yang dicintainya. Dia berusaha bertahan hidup di tengah kekejaman perang saudara, absurditas Revolusi Kebudayaan, hingga bencana kelaparan yang melanda China akibat kekeliruan kebijakan Mao.
Kisah tragis kehidupan seorang Fugui merangkum kengerian perjalanan sejarah negeri China di tengah ingar-bingar revolusi komunis. To Live adalah karya kontroversial salah satu novelis terbaik China yang sempat dilarang beredar di China, telah meraih berbagai penghargaan sastra internasional, difilmkan, dan telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa. Dengan kata-katanya yang sederhana namun bergemuruh dan menggugah, Yu Hua bercerita tentang sebuah China. Yang begitu nyata, tanpa basa-basi.
The Haze Inside – Aiu Ahra
Orang yang punya tujuan bisa berhasil ataupun gagal juga tergantung pilihannya, apakah dia mau berjuang atau menyerah, atau dia memang ditakdirkan Allah untuk nggak dapat apa yang jadi tujuannya.
Rigel kini berada di persimpangan jalan. Sebentar lagi is akan lulus dari pesantren, namun is tak tahu, hal apa yang harus is lakukan setelah masa wajib belajar sembilan tahunnya usai? Haruskah is bekerja? Atau lanjut ke universitas? Tapi jurusan apa? Apa profesi yang ingin is lakukan? Buntu. Rigel tak tahu jawaban dari semua pertanyaan itu. Di sisi lain, Ghazi, sahabatnya sejak SMP, terlihat menjauh darinya sejak insiden yang membuatnya dihukum keras oleh pondok. Demi persahabatan, Rigel ingin membantu, tapi Ghazi sangat tertutup tentang masalahnya sendiri. Hingga satu peristiwa akhirnya membuat Rigel dan tiga kawannya terseret jauh dan membuat mereka terancam dikeluarkan dengan tidak hormat: Membuat orangtua kecewa dan menghancurkan masa depan mereka.
Cinta Suci Zahrana – Habiburrahman El-Shirazy
“Zahrana adalah seorang wanita cerdas yang memiliki mimpi-mimpi tinggi. Sejak sekolah, ia tahu apa yang diinginkannya maka ia akan berusaha keras untuk meraihnya. Demi mengejar impiannya, Zahrana bahkan mengambil kuliah di dua jurusan di dua kampus berbeda pada waktu bersamaan. ia ingin menjadi ahli arsitektur, dan memanfaatkan serta mengajarkan ilmunya demi memajukan kualitas hidup masyarakat.
Update Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan Juli 2022
Sang Pemanah (The Archer/O Caminho do Arco) – Paulo Coelho
Paulo Coelho, pengarang buku bestseller internasional SANG ALKEMIS, menceritakan kisah inspiratif tentang seorang anak yang mencari kebijaksanaan dan pelajaran tentang kehidupan dari Sang Pemanah. Buku ini disertai ilustrasi-ilustrasi indah oleh Martin Dima.
Gandewa adalah pemanah ulung yang pernah sangat termasyhur, namun dia telah mengundurkan diri dari duna ramai. Suatu hari, seorang anak lelaki datang mencarinya bersama seorang asing. Begitu banyak yang ditanyakan anak ini, dan Gandewa menjawab dengan menggambarkan Jalan Busur serta prinsip-prinsip utama dalam menjalani kehidupan yang bermakna.
Dalam cerita yang disampaikan dengan sederhana ini, Paulo Coelho bertutur tentang pokok-pokok penting dalam kehidupan, antara lain kerja keras dan antusiasme, berani mengambil risiko, tidak takut gagal, dan menerima hal-hal tak terduga yang disodorkan oleh nasib.
Novel The Shark Caller: Sang Pemanggil Hiu – Zillah Bethel
“Aku ingin bisa memanggil hiu. Kumohon ajari aku mantranya dan tunjukkan caranya!” Di tengah keputusasaannya menjadi pemanggil hiu untuk membalaskan kematian orangtuanya, Blue Wing terpaksa berteman dengan pendatang baru yang amat menjengkelkan, Maple Hamelin. Awalnya mereka bak air dan minyak, susah sekali akrab.
Namun ketika air pasang mengembuskan kasak-kusuk adanya harta karun, mereka pun mencoba menaklukkan perbedaan dan menantang hiu paling mematikan di lautan. Keduanya berkelana di antara deburan ombak, menjalin persahabatan, memupuk keberanian, dan menguatkan hati untuk memaafkan. Semuanya terjadi di tepi pantai indah Papua Nugini.
Who Are You? – Jung Wooyul
Apakah kau tahu bahwa orang yang suka memukul teman di sampingnya ketika tertawa adalah orang yang ingin keberadaannya diakui? Apakah kau tahu bahwa orang yang suka gonta-ganti profil medsos sesuai isu terkini sebenarnya kurang pintar bergaul? Apakah kau tahu, barang yang kaumiliki, kebiasaan, dan tindakan sehari-hari yang tak kausadari ternyata bisa menjadi petunjuk isi hati dan kepribadianmu? Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial.
Agar tidak terjadi konflik dalam pergaulan, penting sekali untuk bisa memahami orang lain. Tapi, ada hal yang yang jauh lebih penting dan lebih sulit: memahami diri sendiri dengan baik. Melalui ilustrasi-ilustrasi berwarna yang menarik, buku ini akan membantumu mengenali pikiran bawah sadar yang sering kali terabaikan, supaya kau bisa memahami alasan sesungguhnya di balik emosi-emosi yang kaurasakan dalam bersosialisasi.
Si Anak Badai – Tere Liye
Badai kembali membungkus kampung kami. Kali ini aku mendongak, menatap jutaan tetes air hujan dengan riang. Inilah kami, Si Anak Badai. Tekad kami sebesar badai. Tidak pernah kenal kata menyerah.
Buku ini tentang Si Anak Badai yang tumbuh ditemani suara aliran sungai, riak permukaan muara, dan deru ombak lautan. Si Anak Badai yang penuh tekad dan keberanian mempertahankan apa yang menjadi milik mereka, hari-hari penuh keceriaan dan petualangan seru.
Moga Bunda Disayang Allah – Tere Liye
“Gelap! Melati hanya melihat gelap.
Hitam. Kosong. Tak ada warna….
Senyap! Melati hanya mendengar senyap.
Sepi. Sendiri. Tak ada nada…
Bercerita tentang Melati, bocah berusia 6 tahun yang awalnya dia sangat periang dan lucu, melati mulai buta dan tuli sejak dia berusia 3 tahun. Selama 3 tahun ini dunia melati gelap. Dia tidak memiliki akses untuk bisa mengenal dunia dan seisinya. Mata, telinga dan semua tertutup baginya.
Melati tidak pernah mendapatkan cara untuk mengenal apa yang ingin dikenalnya. Rasa ingin tahu yang dipendam bertahun tahun itu akhirnya memuncak, menjadikan Melati menjadi frustasi dan sulit dikendalikan. Orang tuanya berusaha berbagai macam cara untuk bisa mengendalikan Melati. Bahkan tim dokter ahli yang diundang oleh orang tuanya tidak berhasil mengendalikan Mel
Update Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan Juni 2022
Manusia dan Badainya – Syahid Muhammad
Karena salah satu pemandangan paling puitis adalah melihat seseorang dan takut-takutnya. Dan penderitaan dan tubuhnya yang gemetar, melangkahkan keimanannya, untuk mengambil sikap, pergi dari hal-hal yang memaku dan mengikat, kehormatannya dan haknya sendiri untuk tumbuh.
Moral Code – Patrick Kellan
Biar ragamu saja yang mati, jiwamu tetap menjadi penasihat bumi lewat tulisan dari kehidupan yang kau amati.
Patrick Kellan, penulis yang masih asing di kalangan umum, namun begitu populer bagi puluhan bahkan ratusan ribu anggota dalam grup KBM (Komunitas Bisa Menulis) yang didirikan oleh Mbak Asma Nadia. Cerita yang ia suguhkan mengandung makna yang dalam, pesan moral dan pelajaran hidup.
5cm : Aku, Kamu, Samudera, dan Bintang Bintang – Donny Dhirgantoro
Ia di sini sekarang, perjalanan pulang setelah Mahameru—Perjalanan Hati—puncak tertinggi Jawa, dan segala tentangnya. Alih pandangnya sekarang melihat jendela kereta Matarmaja yang melaju membawanya pulang menuju Jakarta. Pejaman mata dan tarikan nafasnya, seakan mencoba menjawab segala pertanyaan besar yang terus memenuhi benaknya semenjak kemarin Ranu Kumbolo hilang dari pandangannya.
Pertanyaan-pertanyaan yang bukan dari siapa-siapa, tetapi dari dirinya sendiri. Teruntuk yang tidak lain adalah diriku sendiri… Zafran, manusia paling idealis, humanis, dan fantastis… Manusia paling keren ditongkrongan ini… Sebenarnya, untuk siapa kamu melakukan semua yang ingin kamu lakukan di dunia ini? Untuk kebahagiaan diri kamu? Atau untuk kebahagiaan orang lain? Apakah kamu seorang manusia yang hanya hidup untuk ngabis-ngabisin waktu aja? Celingak-celinguk, berbagi tanah, air, dan udara, namun tanpa tujuan. Menjadi manusia hanya untuk menuh-menuhin bumi, ngabisin airnya, ngabisin oksigennya.
Hanya menjadi seonggok daging yang bisa berbicara, berjalan, dan punya nama—tanpa punya makna? Apakah kamu telah menjalani hidup yang kamu mau? Hidup yang kamu inginkan? Bukan yang orang lain inginkan dari kamu? Apakah kamu mencintai diri kamu sendiri? Apakah ada seseorang yang kamu cintai, lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri? Adakah cintamu yang terbalas? Atau mungkin tak terbalas? Atau ada yang begitu mencintaimu, tapi kamu tidak bisa membalasnya. Pernahkah kamu mengalami kesedihan yang luar biasa dalam hidup kamu? Pernahkah kamu mengalami kebahagiaan yang luar biasa dalam hidup kamu? Apakah kamu hidup dalam ketakutan-ketakutan kamu? Atau dalam harapan-harapan kamu? Apa yang harus kamu perbuat? Zafran termenung sejenak, namun beban pertanyaan yang baru saja menghunjam itu terasa ringan saat di bangku kereta, tak jauh darinya, ia melihat Genta, Riani, Ian, Arial, dan Dinda tersenyum kepadanya.
Novel Anak Rantau – A. Fuadi
Hepi, perantau bujang yang menyalakan dendam di tepi danau.
Martiaz, ayah yang pecah kongsi dengan anaknya di simpang jalan.
Datuk, kakek yang ingin menebus dosa masa lalu di tengah surau.
Pandeka Luko, pahlawan gila yang mengobati luka lama di rumah usang.
Apakah “alam terkembang jadi guru” menjadi amanat hidupnya?
Mungkinkan maaf dan lupa menjadi penawar bagi segenap luka?
Ikuti petualangan Hepi bersama Attar penembak jitu dan Zen penyayang binatang, bertemu semua tokoh ini, bertualang mendatangi sarang jin, menghadapi lelaki bermata harimau, memburu biduk hantu, dan menyusup ke markas pembunuh. Semuanya demi melunasi sebuah dendam, sebuah rindu.
Janji – Tere Liye
Kita semua adalah pengembara di dunia ini.
Ada yang kaya, pun ada yang miskin. Ada yang terkenal, ternama, berkuasa, juga ada
yang bukan siapa-siapa.
Ada yang seolah bisa membeli apapun, melakukan apapun yang dia mau, hebat sekali.
Ada yang bahkan bingung besok harus makan apa.
Tapi sesungguhnya di manakah kebahagiaan itu hinggap?
Di manakah hakikat kehidupan itu tersembunyi?
Apakah seperti yang kita lihat dari luar saja?
Inilah kisah tentang janji.
Kita semua adalah pengembara di dunia ini.
Dari hari ke hari. Dari satu tempat ke tempat lain.
Dari satu kejadian ke kejadian lain. Terus mengembara.
Dan kita pasti akan menggenapkan janji yang satu ini: mati.
Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan
1. Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja – Alvi Syahrin
Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja
Bagaimana cara agar aku bisa mencintai diriku sendiri ketika yang aku lakukan kepada diriku hanya lah
kesalahan-kesalahan bodoh tanpa henti?
Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja
Sulit mencintai seseorang yang melakukan kesalahan terus menerus. Lalu, bagaimana kalau aku sendiri yang terus melakukan kesalahan? Bagaimana mungkin aku bisa mulai untuk mencintai diriku sendiri?
Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja
Lalu, bagaimana cara agar aku dapat menerima segala kekuranganku?
Bagaimana aku bisa menjadi diriku sendiri jika aku sendiri saja tidak menyukai diriku sendiri?
Kita sering mengalami krisis, tak pernah baik-baik saja. Sulit untuk menerima keadaan dan menyalahkan diri sendiri. Mengarungi perjalanan hidup merupakan tentang seni mencintai. Termasuk mencintai diri sendiri dengan segala kekurangan, dan berusaha memperbaiki kesalahan yang telah kita perbuat.
Novel Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja merupakan karya ketiga dan menjadi menutup seri novel “Jika Kita Tak Pernah…”, yang ditulis oleh Alvi Syahrin, novelis ternama Indonesia. Alvi Syahrin melalui tulisannya dalam Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja, mengajak kita untuk mengenal arti dari perasaan kecewa dan bahagia, demi mencintai diri sendiri dan sesuatu yang lebih dari segalanya.
Bagi kalian yang seringkali merasa hidup kalian tidak baik-baik saja, sering merasa kecewa karena patah hati dan kehilangan, ingin mencoba melepaskan yang telah pergi, dan sulit untuk mencintai diri sendiri, kalian harus segera mendapatkan dan membaca novel Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja ini.
2. Guru Aini – Andrea Hirata
Siapa yang tak kenal dengan Andrea Hirata, seorang novelis ternama Indonesia yang kerap kali membuat karya fenomenal. Andrea Hirata pada tahun 2020 kembali menerbitkan sebuah novel dengan mengangkat tema pendidikan di Indonesia, berjudul Guru Aini.
“Ini persamaan hidupku sekarang, Bu.” kata Desi sambil menyerahkan buku catatannya ke tengah meja. Bu Amanah, yang merupakan guru matematika, tersenyum getir melihat persamaan garis lurus dengan variabel-variabel yang dibuat sendiri oleh Desi.
Desi mendefinisikan variabel x1: pendidikan, dan variabel x2: kecerdasan. Kedua variabel itu tampak biasa saja, tapi yang menarik perhatian Bu Amanah adalah konstanta a: pengorbanan.
Desi menyatakan, “Pendidikan membutuhkan pengorbanan, Bu. Pengorbanan merupakan nilai tetap, konstan, dan tak boleh berubah”
Konon, kata banyak orang berdasarkan penelitian yang tidak diketahui penjelasannya, umumnya idealisme anak muda yang baru lulus dari perguruan tinggi akan bertahan paling lama 4 bulan. Setelah masa idealisme itu berakhir, mereka akan berubah menjadi sering mengeluh, menggerutu, dan menyalahkan, seperti banyak orang lainnya.
Lalu, secara menyedihkan mereka akan terseret arus deras sungai besar rutinitas dan basa-basi birokrasi, serta tunduk patuh pada sistem yang buruk. Dalam kenyataan hidup seperti itu, seberapa jauh Desi berani mempertahankan idealismenya menjadi guru matematika di sekolah pelosok?
Novel Guru Aini menceritakan tentang perjuangan Desi yang harus mengajar di sebuah sekolah yang ada di daerah pelosok. Sebagian besar murid di sekolah itu memiliki ketakutan akan matematika dan bersikap antipati.
Termasuk Aini, dari dulu ia tidak pernah mendapatkan nilai yang baik pada pelajaran matematika. Namun, Aini memiliki mimpi untuk menjadi seorang dokter, agar bisa menyembuhkan penyakit ayahnya.
Maka itu, Aini berjuang untuk melawan ketakutannya terhadap matematika dan menekuninya. Dengan bantuan Bu Desi, Aini terus berjuang untuk menjadi ahli dalam pelajaran matematika.
Apakah Desi dapat bertahan untuk mengajar di sekolah tersebut dan berhasil membimbing Aini untuk menggapai mimpinya?
Untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut, kalian bisa membaca secara lengkap perjalanan Desi dan Aini dengan membeli novel Guru Aini sekarang juga.
3. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa – Alvi Syahrin
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa
Kamu melihat kehidupan teman-temanmu, mereka sudah mencapai impiannya.
Sementara, kamu masih ada di titik ini, dan masih menggenggam harapan. Di dalam hati kamu berkata pelan, “Kapan mimpiku ini akan terwujud?”
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa
Sepanjang jalan mencapai tujuan, ada kalanya kamu melihat sekelilingmu untuk menakar jauh jangkauan dirimu. Atau, kamu malah membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain. Lalu, akhirnya lupa melanjutkan perjalananmu sendiri.
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa
Apakah benar, segala usaha dan upaya yang telah kamu lakukan selama ini melebur bersama perasaan kecewa yang kamu bangun sendiri? Benarkah sesuatu yang hanya kamu lihat dalam dunia maya berhasil membuatmu merasa bukan apa-apa?
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa akan menemanimu mengarungi perjalanan hidupmu.
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa ditulis untuk kamu yang khawatir tentang masa depan. Para murid yang masih sekolah, mahasiswa yang sedang kuliah, seorang fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan, para pekerja di usia seperempat abad.
Kamu yang lahir sebagai anak pertama yang selalu tertekan, anak tengah yang tidak pernah dilihat, dan anak bungsu yang selalu diremehkan, serta anak rantau yang merindukan rumah.
Tenang saja, kau tidak sedang dikejar oleh waktu. Baca setiap lembarnya dengan penuh kesadaran bahwa hidup adalah tentang berusaha memberikan yang terbaik, terjatuh dan bangun lagi, dan tidak berhenti percaya bahwa segala perjuangan yang kamu lakukan tidak akan sia-sia.
Bukankah sebaiknya semua hal yang fana di dunia ini tidak selayaknya membuatmu kecewa?
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa ditulis oleh Alvi Syahrin, seorang novelis ternama Indonesia asal Ambon, yang juga dikenal populer di media sosial. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tanggal 1 November 2019.
Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa dituliskan dalam format dibagi menjadi 45 cerita pendek yang akan menceritakan tentang kondisi yang mana terkadang realita yang terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi kita, tetapi ketika menghadapi kondisi tersebut, kita harus terus bergerak dan terus menjalani hidup.
Bagi kalian yang sedang merasa khawatir akan masa depan dan kerap kali merasa kecewa karena ekspektasi, kalian bisa mendapatkan ‘teman’ yang dapat mengerti segala persoalan yang sedang kamu alami dengan membaca novel Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa karya Alvi Syahrin ini.
4. Rembulan Tenggelam Di Wajahmu – Tere Liye
Tutup mata kita, lalu tutup pikiran kita dari carut marut kehidupan. Mari sejenak berpikir takjim. Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita.
Malaikat itu berkata secara lembut, “Aku memberikan kamu kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya mengenai rahasia kehidupan, dan aku akan menjawab pertanyaan itu langsung sekarang. Lima pertanyaan dan lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?”
Saat itu, apakah kita akan bertanya: Apa itu cinta? Apakah hidup ini bersifat adil? Apakah kekayaan adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup kita? Apakah makna dari kehilangan?
Ray (tokoh utama dalam kisah ini), ternyata memiliki sejumlah pertanyaan yang secara berulang muncul dalam pikirannya sendiri. Ray merupakan anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan. Sejak masa kecilnya di panti asuhan itu, Ray mulai mendapatkan pertanyaan sebelum akhirnya dia mengerti makna hidup dan kehidupannya.
Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu merupakan salah satu mahakarya dari penulis ternama Indonesia asal Sumatera, Tere Liye. Memang, seluruh karya Tere Liye tidak usah diragukan lagi kualitasnya. Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2006.
Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu menjadi salah satu novel yang sangat populer. Kompleksitas dalam cerita dalam novel ini juga berhasil menarik perhatian salah satu produser film yang pada akhirnya mengangkat cerita novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu menjadi film layar lebar yang tayang pada tahun 2019.
Anda perlu mempersiapkan diri untuk memasuki dunia fantasi tentang perjalanan hidup karangan Tere Liye. Di dalam cerita ini hanya ada satu rumus, yaitu semua urusan adalah sederhana. Maka, mari segera dapatkan Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu dan mulai membaca dengan menghela nafas lega.
5. The Midnight Library – Matt Haig
Di antara kehidupan dan kematian, terdapat sebuah perpustakaan yang memiliki jumlah buku yang tak terhingga. Setiap buku di perpustakaan itu memberikan kamu satu kesempatan untuk dapat mencoba dan menjalani kehidupan lain, sehingga kamu bisa melihat apa yang terjadi jika kamu mengambil keputusan lain yang berbeda.
Apakah kamu akan melakukan apa pun secara berbeda jika kamu mendapat kesempatan untuk dapat mengubah hal yang kamu sesali? Apakah benar kehidupan lain jauh lebih baik dibanding kehidupan yang kamu jalani sekarang?
Nora Seed harus mengambil keputusan. Nora Seed dihadapkan pada kemungkinan untuk dapat mengubah hidupnya, memiliki pekerjaan yang berbeda, kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya, dan mewujudkan cita-citanya untuk menjadi glasiolog.
Nora Seed menjelajahi Perpustakaan Tengah Malam untuk mengambil keputusan akan apa sebenarnya yang menjadikan hidup pantas untuk dijalani. Setelah kehidupannya yang dipenuhi berbagai kisah kegagalan dan hal yang ia sesali, apakah Nora Seed pada akhirnya akan mendapatkan kehidupan yang dapat memberikan kebahagiaan sejati?
Keputusan apa yang akan diambil oleh Nora Seed? Bagi kalian yang penasaran, yuk segera temukan jawabannya dengan mendapatkan dan membaca novel The Midnight Library segera!
6. Lima Cerita: Kisah-Kisah Menjadi Dewasa – Desi Anwar
Novel Lima Cerita karya Desi Anwar merupakan kumpulan kisah tentang lima kehidupan yang berbeda. Dalam novel ini, Desi Anwar mengeksplorasi sejumlah perasaan yang bersifat menyakitkan, yang dirasakan selama tumbuh dewasa. Di antaranya kerentanan emosi manusia, dan berbagai tantangan dalam belajar berlayar mengarungi kompleksitas kehidupan, sambil berusaha memahami makna di balik semua hal yang terjadi.
Setiap karakter dalam buku ini memiliki caranya masing-masing untuk menyadari bahwa cara agar dapat memahami dunia ini dan menghadapi realitas yang membingungkan, langkah pertama adalah ia harus merengkuh pergolakan batin yang ia rasakan terlebih dahulu. Berdamai dengan kerapuhannya sendiri, serta memberikan semesta izin untuk dapat bekerja dengan caranya yang tak terduga.
Desi Anwar mendapatkan berbagai komentar positif atas novel Lima Cerita ini, bahkan dari para penulis ternama.
“Kita menyaksikan tabrakan-tabrakan yang sengit antara kebijakan timur dan cara pandang barat. Namun yang aneh, di akhir cerita, kita dengan pasrah menemukan harmoni yang menenangkan setiap pihak, meski sebenarnya tetap berbeda kubu. Di sisi lain, kita seperti mencicipi racikan bumbu Minang yang kaya, pedas, dan nikmat. Tulisan yang dirasakan kadang emosional, dalam, personal, dan spiritual. Alurnya juga berjalan zig-zag antara dunia yang kekinian, dan ketuaan falsafah. Banyak kata sifat hebat yang bisa diberikan kepada buku karya Desi Anwar ini, tapi yang paling menarik menurut saya adalah keberanian untuk jujur.” —A. Fuadi, penulis.
“Saya sempat bertanya-tanya apakah ini fiksi atau kisah yang nyata dialami oleh orang-orang tersebut. Apa pun, seluruh kisah ini sangat menghanyutkan, saya seperti mengenal mereka secara pribadi.” —Eka Kurniawan, penulis.
“Mengenal Desi Anwar sebagai jurnalis, bahkan beberapa kali mendapat kesempatan untuk diwawancarainya, tidaklah sulit untuk menyimpulkan bahwa Desi Anwar merupakan pribadi yang empatik dan memiliki kemampuan introspeksi yang mendalam. Kualitas itu terlihat pada Lima Cerita, rangkaian cerita pendek yang membawa kita menyelam dalam rimba emosi nan subtil, sekaligus akrab melalui sejumlah peristiwa relevan yang kita semua alami dalam hidup. Seperti menghadapi proses pendewasaan, menghadapi jatuh cinta dan patah hati, dan menghadapi kematian. Lima Cerita merupakan karya pertama fiksi Desi Anwar yang tak hanya menjanjikan, tetapi juga mampu mengisi relung batin kita dengan kepuasan.” —Dee Lestari, penulis.
Bagi kalian yang penasaran seberapa mengagumkannya novel Lima Cerita ini sehingga berhasil menuai pujian dari penulis ternama, yuk dapatkan novel ini sekarang!
7. Bahagia Itu Sederhana – Sir John Lubbock
“Bila seseorang merasa dirinya tidak bahagia, itu akibat kesalahannya sendiri, karena Tuhan telah menciptakan semua manusia untuk dapat merasa bahagia” – Epictetus
Sesungguhnya kebahagiaan itu sederhana. Banyak hal sederhana yang ada di sekitar kehidupan kita, kapan saja, dan di mana saja ada di sekeliling kita, dapat membuat kita merasa bahagia. Namun, bahagia bisa menjadi rumit, karena diri kita sendiri. Bahagia bisa dianggap bagaikan sebuah barang yang sangat langka dan mahal.
Bahagia Itu Sederhana ditulis melalui proses perenungan penulis, Sir John Lubbock, mengenai kehidupannya di masa muda yang kesulitan untuk menemukan kebahagiaan, karena kurang memiliki antusiasme.
Melalui perenungannya akan kehidupan dan kebahagiaan, dan disertai dengan sejumlah kutipan dari para tokoh ahli kebijaksanaan yang sangat populer di masa lampau, Sir John Lubbock ingin membagikan hal-hal yang sederhana, tapi berharga. Ia juga ingin memperlihatkan kepada kita sebuah keistimewaan dan anugerah yang kita terima dan bisa kita gunakan sebagai sumber kebahagiaan.
Bagi kalian yang ingin kesulitan untuk merasa kebahagiaan, kalian harus segera membaca novel Bahagia Itu Sederhana.
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Buku Tentang Perempuan
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan
- Review Novel Amba
- Review Novel Badai Pasti Berlalu
- Review Novel Catatan Harian Sang Pembunuh (Diary Of A Murderer)
- Review Novel Funiculi Funicula
- Review Novel Kita Pergi Hari Ini
- Review Novel Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam
- Review Novel Petualangan Jack dan Piggy Natal
- Review Novel The Architecture of Love
- Review Novel The Hunger Games
- Review Novel Samuel
- Review Novel One Of Us Is Next
- Review Novel Angkasa dan 56 Hari
- Review Novel Cantik Itu Luka
- Review Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi
- Review Novel Guru Aini
- Review Novel Garis Waktu
- Review Novel The Star And I
- Resensi Novel Ruin and Rising
- Review Novel Crooked Kingdom
- Review Novel Six Of Crows
- Review Novel Kig Of Scars
- Review Novel Rules Of Wolves
- Review Novel Novel Botchan Natsume Soseki
- Review Novel Must Be a Happy Ending
- Review Novel Merindu Cahaya De Amstel
- Resensi Novel Teluk Alaska