Hai, Grameds! Pernah nggak kamu membaca buku yang begitu memikat hingga rasanya ingin berbagi pengalaman tersebut dengan orang lain? Atau mungkin kamu sering mencari ulasan buku sebelum memutuskan untuk membelinya? Nah, salah satu cara terbaik untuk mengekspresikan pendapatmu tentang buku dan membantu pembaca lain adalah dengan menulis resensi buku.
Meresensi sebuah buku memiliki banyak manfaat bagi dirimu dan orang lain, lho! Melatih kemampuan menulismu menjadi salah satunya! Artikel ini akan menjelaskan lebih jauh mengenai apa itu resensi, manfaatnya, hingga contoh resensi buku yang baik! Untuk Grameds yang penasaran, tetap ikuti artikelnya ya!
Table of Contents
Pengertian Resensi Buku
Grameds, sebelum pembahasannya terlalu jauh, kita ketahui pengertian dari resensi dulu yuk! Meresensi buku adalah kegiatan memberikan ulasan atau penilaian terhadap sebuah buku yang telah kita baca. Bayangkan ketika kamu selesai membaca sebuah buku yang menarik, kamu ingin menceritakan pengalaman membaca tersebut kepada teman-temanmu. Nah, meresensi buku adalah cara kita menyampaikan apa yang kita rasakan, pikirkan, dan pelajari dari buku tersebut secara lebih terstruktur dan mendalam.
Meresensi buku berarti menulis ulasan tentang isi buku, memberikan pendapat pribadi mengenai kelebihan dan kekurangannya, serta menyampaikan rekomendasi apakah buku tersebut layak dibaca oleh orang lain atau tidak. Dalam meresensi sebuah buku, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan loh, seperti identitas buku, isi atau sinopsis singkat, pendapat pribadi, kelebihan dan kekurangan buku, dan kesimpulan, yang akan kita pelajari bersama di sub bab selanjutnya ya!
Apakah kamu suka membaca cerpen? Atau malah seorang penulis cerpen? Yang jatuh cinta dengan dunia tulis menulis dan selalu ingin menulis cerpen, tapi masih ada rasa ganjal dalam hatimu sehingga menyebabkan kamu tidak yakin dengan tulisan sendiri. “Cerpen” bukan lagi kata asing di telinga masyarakat pada umumnya. Banyak orang tahu dan suka membacanya, bahkan cerpen dapat memikat seseorang untuk menuliskannya. Lalu, bagaimana sih cara menulis cerpen yang baik dan benar? Jika kamu memang seorang penulis cerpen maka harus mengetahui asal kelahiran cerpen dan mengenali cerpen lebih dalam lagi. Temukan rumus-rumus cerpen untuk menumpas “kegalauan” menulis, rambu-rambu kepenulisan cerpen yang sering dilanggar, hingga tips-tips menulis dari penulis terkenal dan simak bagaimana cerpen bisa membuatmu bisa sekolah di luar negeri dengan gratis!
Struktur Resensi Buku
(Sumber foto: www.pexels.com)
Nah, struktur resensi buku terdapat beberapa bagian yang disusun secara sistematis untuk memberikan ulasan yang informatif! Berikut adalah struktur resensi buku yang umum digunakan:
1. Identitas Buku
Identitas sebuah buku meliputi beberapa hal seperti judul buku yang ingin diresensi, nama penulis buku tersebut, nama penerbit yang menerbitkan buku, tahun terbit buku tersebut, jumlah halaman buku, dan jenis buku (fiksi, non-fiksi, biografi, dan lain-lain).
2. Pendahuluan
Di bagian pendahuluan terdapat latar belakang penulis yang isinya informasi singkat tentang penulis, seperti karya-karya terkenal atau latar belakang pendidikannya. Di pendahuluan juga perlu kamu cantumkan alasan mengapa buku tersebut kamu pilih untuk diresensi.
3. Sinopsis Buku
Dalam sinopsis buku, kamu bisa memberikan gambaran umum tentang isi buku tersebut tanpa mengungkapkan terlalu banyak detail atau yang biasa dikenal dengan spoiler. Kamu juga bisa menambahkan tema atau pesan utama yang ingin disampaikan melalui buku tersebut.
4. Analisis Buku
Saat menganalisis buku tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan seperti alur cerita yang menjelaskan bagaimana alur cerita tersebut berkembang dari awal hingga akhir, mendeskripsikan karakter utama dan pendukung dalam perannya, penjelasan latar tempat dan waktu, hingga pengamatan tentang gaya penulisan dari penulis, seperti bahasa yang digunakan, teknik membangun narasi, dan keunikan dari penulis tersebut.
5. Kelebihan dan Kekurangan
Struktur yang sangat penting dalam meresensi buku adalah menulis kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. Kelebihan buku dapat berupa cerita yang bagus, karakter yang kuat dan berkesan, serta gaya penulisan yang menarik. Sementara kekurangan dari buku tersebut dapat berupa alur yang lambat, karakter yang kurang berkembang, dan lain-lain.
6. Kesimpulan
Struktur terakhir adalah kesimpulan. Kesimpulan dapat berupa pendapat pribadi yang berupa ulasan akhir tentang buku tersebut, termasuk kesan setelah membaca. Kesimpulan juga dapat berupa rekomendasi kepada calon pembaca apakah buku tersebut layak untuk dibaca dan apa manfaat dari membaca buku tersebut.
Dengan mengikuti struktur ini, resensi buku akan menjadi lebih teratur sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
Manfaat Resensi Buku
Meresensi buku memiliki berbagai manfaat baik bagi penulis resensi maupun pembaca. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari meresensi buku:
1. Menambah Pengetahuan
Meresensi buku dapat membantu kita memahami isi buku secara lebih mendalam dan kritis. Membaca dan meresensi berbagai jenis buku juga dapat memperluas pengetahuan wawasan kita tentang berbagai topik.
2. Melatih Kemampuan Menulis
Meresensi sebuah buku dapat melatih kemampuan kita dalam merangkai kata-kata, membangun ide, dan menyampaikan pendapat secara tertulis. Dengan latihan menulis resensi, kita juga dapat meningkatkan gaya penulisan kita sehingga memiliki karakter dalam menulis.
3. Mampu Berpikir Kritis
Meresensi buku akan melibatkan analisis kritis terhadap buku, seperti plot, karakter, dan gaya penulisan. Hal tersebut dapat membantu kita untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Belajar menilai kelebihan dan kekurangan buku secara objek dapat membantu kemampuan berpikir kritis.
4. Berbagi Informasi dengan Pembaca Lain
Resensi buku dapat membantu pembaca lain dalam memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ulasan yang menarik dan informatif juga akan meningkatkan minat orang lain untuk membaca buku yang telah kamu resensi.
5. Memberikan Feedback kepada Penulis dan Penerbit
Resensi yang baik dapat memberikan feedback yang berharga kepada penulis dan penerbit mengenai karya mereka. Penulis dan penerbit dapat mempertimbangkan kritik dan saran dari resensi untuk meningkatkan kualitas karya mereka.
6. Membangun Komunitas Pembaca
Meresensi buku dapat menarik pembaca lain untuk berdiskusi dan berinteraksi sehingga dapat membentuk sebuah komunitas yang aktif dan suportif. Dengan meresensi buku juga kita ikut mempromosikan budaya membaca dan meningkatkan literasi di kalangan masyarakat.
Dengan berbagai macam manfaat ini, meresensi buku bukan hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri, namun juga dapat bermanfaat bagi komunitas pembaca dan meningkatkan dunia literasi secara keseluruhan.
Kenalkah anak kamu tentang resensi buku itu apa? Tahukah cara meresensi buku seperti apa? Penting untuk anak kamu mengenal lebih dalam seputar hal-hal tentang resensi, mulai dari pengertian, langkah-langkah membuat, manfaat, tujuan, hingga unsur resensi.
Buku ini menghadirkan cara-cara yang seru dalam menulis resensi untuk anak-anak. Resensi buku mempunyai pengertian yaitu sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Buku ini dikemas dengan bahasa yang ringan sehingga anak mudah memahaminya. Selain melatih anak untuk belajar menulis resensi, buku ini juga mempunyai cerita yang seru dari Maru si Raja Baca. Maru si Raja Baca punya masalah lain! Rupanya, ia ketahuan oleh ibu guru, tidak mengerjakan tugas membuat resensi dengan baik. Ia pun dijuluki juara menulis dari belakang oleh temannya, Yeji. Karena kesal, Maru tidak menghiraukan Yeji yang sering mengganggunya di perpustakaan. Namun, ternyata Yeji punya banyak trik dan cara seru dalam membuat resensi. Apa saja, ya?
Contoh Resensi Buku yang Baik
(Sumber foto: www.pexels.com)
Nah Grameds, kali ini Gramin akan berikan contoh resensi buku yang baik sesuai dengan struktur yang sudah dijabarkan di atas.
1. Identitas Buku
Judul Buku: Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2005
Jumlah Halaman: 529 halaman
Genre: Novel Fiksi
2. Pendahuluan
Latar Belakang Penulis: Andrea Hirata adalah seorang penulis Indonesia yang lahir di Belitung. Laskar Pelangi adalah novel debutnya yang mendapat banyak penghargaan dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Alasan Memilih Buku: Buku ini dipilih karena popularitasnya yang tinggi dan ceritanya yang inspiratif tentang pendidikan di daerah terpencil Indonesia.
3. Sinopsis Buku
Ringkasan Cerita: Laskar Pelangi menceritakan kisah sepuluh anak dari keluarga miskin di Belitung yang bersekolah di sebuah sekolah Muhammadiyah yang hampir runtuh. Dengan segala keterbatasan, mereka berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak, dipimpin oleh dua guru yang berdedikasi, Bu Muslimah dan Pak Harfan.
Tema Utama: Tema utama buku ini adalah perjuangan untuk pendidikan, persahabatan, dan kekuatan mimpi.
4. Analisis Buku
Alur Cerita: Alur cerita bergerak maju dengan beberapa kilas balik untuk memberikan konteks yang lebih dalam tentang latar belakang karakter dan keadaan sosial di Belitung.
Karakter: Karakter utama termasuk Ikal (narrator), Lintang (siswa jenius), Mahar (seniman berbakat), dan anggota Laskar Pelangi lainnya. Setiap karakter memiliki keunikan dan kontribusi penting dalam cerita.
Setting: Latar tempat di Belitung dengan keindahan alamnya dan kondisi sosial ekonomi yang sulit memberikan kontras yang menarik dalam cerita.
Gaya Penulisan: Andrea Hirata menggunakan bahasa yang kaya dan penuh dengan metafora, menciptakan narasi yang mengalir dan emotif.
5. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Buku: Cerita yang inspiratif dan mengharukan, karakter yang kuat dan berkesan, serta gaya penulisan yang indah. Buku ini juga berhasil mengangkat isu pendidikan di daerah terpencil dengan cara yang menyentuh hati.
Kekurangan Buku: Beberapa bagian cerita terasa sedikit bertele-tele dan ada beberapa subplot yang kurang terjelaskan dengan baik.
6. Kesimpulan
Pendapat Pribadi: Laskar Pelangi adalah novel yang sangat menginspirasi dan menyentuh. Kisah perjuangan anak-anak Belitung ini memberikan perspektif baru tentang pentingnya pendidikan dan semangat pantang menyerah.
Rekomendasi: Buku ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan, terutama bagi mereka yang tertarik pada isu pendidikan dan kisah-kisah inspiratif. Cocok untuk pembaca yang mencari cerita yang menyentuh hati dan memotivasi.
Kesimpulan
Grameds, dengan meresensi buku, kita bisa berbagi pengalaman membaca kita dengan orang lain dan membantu mereka memutuskan apakah mereka ingin membaca buku tersebut atau tidak. Selain itu, meresensi buku juga bisa membantu kita menjadi pembaca yang lebih kritis dan peka terhadap berbagai aspek dalam sebuah cerita. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kita tingkatkan dunia literasi dengan menulis buku yang jujur, informatif, dan menarik! Selamat menulis Grameds! Kamu juga bisa mencari lebih lanjut tips meresensi buku melalui kumpulan buku best seller yang tersedia di Gramedia.com.
TULISLAH! Mengembangkan Proses Kreatif Menulis Berita, Feature, Fiksi Karya Pepih Nugraha merupakan buku bacaan bernuansa copywriting atau kepenulisan. Buku ini membahas cara bagaimana mengembangkan proses kreatif menulis yang lebih luas dan inovatif. Membahas proses kreatif menulis berita, proses kreatif menulis feature, proses kreatif menulis fiksi, dan proses kreatif menulis buku. Disampaikan dengan gaya bertutur, konten buku ini merupakan pengalaman puluhan tahun penulis berkecimpung di dunia jurnalistik dan kepenulisan. Pembaca niscaya seperti dibawa masuk ke sebuah dialog interaktif dengan penulis, sehingga lebih termotivasi dan terinspirasi untuk menulis dengan metode yang khas dan berbeda dari yang pernah ada.
Buku Tulislah! ini dipersembahkan untuk umum, untuk siapa saja yang berniat mengembangkan karier di bidang tulis-menulis, dari menulis artikel, berita peristiwa, kajian berbentuk buku, bahkan fiksi berupa novel. Selain itu, buku ini bisa juga menjadi buku ajar (text-book) untuk kalangan pelajar dan mahasiswa. Dan yang terutama, memulainya dengan tulislah. Disampaikan dengan gaya bertutur, konten buku ini merupakan pengalaman puluhan tahun penulis berkecimpung di dunia jurnalistik dan kepenulisan. Pepih Nugraha bekerja di Harian Kompas selama 26 tahun (19902016) sebagai pustakawan, peneliti, kemudian wartawan. Selama berkarier sebagai jurnalis, ia menulis berita dan feature sebanyak 4.400, beberapa di antaranya tulisan sosok sejumlah orang, dari yang ternama sampai yang tidak punya nama. Saat ditugaskan di Kompas.com, ia mendirikan Kompasiana yang merupakan blog terbesar di Indonesia.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien