in

Resensi Buku Sebuah Usaha Melupakan: Proses Hati Menjadi Dewasa

Resensi Buku Sebuah Usaha Melupakan – Pada akhirnya patah hati memang selalu meninggalkan luka, ada yang membekas dan tak bisa hilang, ada pula yang tidak memiliki bekas. Tergantung seberapa keras dan dalam kesedihan yang menghujam.

Kisah-kisah sedih tentang cinta dan patah hati memang selalu menarik untuk menjadi topik pembahasan yang tiada habisnya. Walaupun memiliki inti yang sama, setiap penulis memiliki warna dan cara yang unik dalam mengekspresikannya.

Boy Candra sebagai salah satu penulis yang terkenal dengan banyak karya fiksi dan non fiksinya yang puitis menuliskan satu karya tentang patah hati. Sebuah Usaha Melupakan, buku milik Boy Candra yang menceritakan bagaimana susah payahnya sosok ‘aku’ harus move on dari kekasih di masa lalunya.

Sebuah Usaha Melupakan adalah rangkaian cara untuk melepaskan dan mengikhlaskan harapan yang sempat jadi cita-cita. Kisah sendu yang mengalir indah dikemas dalam buku menjadi paket lengkap bagi para pembaca yang sedang patah hati atau setidaknya memiliki cerita yang sama.

Sebuah Usaha Melupakan

Buku Sebuah Usaha Melupakan ini pertama kali dipublikasikan pada 2016 lalu dan berhasil menduduki tangga best seller di banyak kota di Indonesia. Buku dengan cover awal yang eksentrik ini memang cukup membuat banyak pembaca penasaran dan menduga-duga bagaimana akhirnya.

Tidak seperti buku non fiksi kebanyakan yang memiliki sampul sederhana, Boy Candra selaku penulis selalu memilih cover yang menarik. Belum lagi judulnya yang juga unik cukup menggelitik rasa penasaran kita tentang isi dari buku ini.

Sebuah Usaha Melupakan ini telah dicetak ulang berkali-kali, dengan cover edisi terbaru yang juga semakin menarik. Bagi para pembaca yang suda mengikuti Boy Candra dari awal mungkin sudah tidak ragu lagi kualitas karya yang satu ini.

Tapi, jika buku ini adalah buku pertama Boy Candra yang kamu baca, mungkin ulasan berikut ini akan bermanfaat untukmu.

Profil Boy Candra

Holiday Sale

Boy Candra nama di balik kesuksesan buku best seller seperti Dongeng-Dongeng yang Tak Utuh, Surat Kecil Untuk Ayah dan Sebuah Usaha Melupakan. Penulis yang lahir di Sumatera Barat pada 21 November 1989 lalu ini terkenal rutin dalam menuliskan karya baru.

Proses kreatifnya sebelum menjadi penulis besar seperti sekarang diketahui sejak dirinya yang sudah gemar menulis dari usia dini. Saat masih di sekolah dasar hingga kini Boy memang tertarik dengan banyak karya tulis.

Dia sendiri juga sudah mulai menjalani hobi menulisnya pada 2011 lalu, di blog pribadinya. Kendati sudah sering kena tolak penerbit, Boy tidak pernah menyerah untuk rajin menyodorkan karyanya. Hingga pada akhirnya 2013 karya pertamanya yang berhasil diterima dan diterbitkan adalah Origami Hati.

Novel pertamanya cukup mendapatkan respons yang mengejutkan, oleh karena itu selain Origami Hati, Boy Candra semakin rajin menuliskan novel baru yang tidak kalah menarik. Sebut saja beberapa novel seperti Catatan yang Pendek untuk Cerita yang Panjang (2016), Cinta Paling Rumit, Jatuh dan Cinta (2018) serta Ingkar (2020).

Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi (2016) juga menjadi satu dari beberapa novel karya Boy Candra yang telah diadaptasikan ke film yang rilis pada Oktober 2020 lalu. Selain novel fiksi dan non-fiksi, Boy Candra juga kerap menuliskan penggalan puisi, atau kutipan-kutipan indah di media sosial twitternya. Selain itu penulis 32 tahun ini juga kerap aktif membagikan momennya di instagram.

Tentang Buku Sebuah Usaha Melupakan

Sebuah Usaha Melupakan

Buku ini merupakan rangkain tulisan puitis Boy Candra tentang bagaimana seseorang yang sedang patah hati melupakan sang mantan. Tentang bagaimana caranya membiasakan diri untuk terbiasa tanpa orang tersebut. Juga bagaimana caranya dia kembali bangun dan menatap masa depan, tanpa sosok yang dulu pernah ada.

Buku ini menggunakan sudut pandang aku sebagai karakter utama yang membawa kita menelusuri kisahnya dari awal hingga akhir cerita. Pada bab awal dari buku ini menceritakan tentang rasanya mencintai, memiliki kekasih hati yang begitu dibanggakan.

Penggambaran hubungan antara pria dan wanita yang begitu mencintai dan saling support. Hingga pada suatu ketika keduanya harus menghadapi perbedaan jarak yang memisahkan. Dalam hubungan jarak jauh yang sulit ini, perasaan cinta salah satunya pun semakin memudar.

Tokoh ‘aku’ di sini menyadari bahwa kekasihnya disana sedang bersama orang lain. Dia merasakan rasanya dikhianati oleh orang yang paling dia percaya demi sebuah perselingkuhan. Perasaan hancur, marah, sedih dan kecewa pun mewarnai kisah pada bab selanjutnya.

Karakter ‘aku’ yang penuh dengan perasaan kecewa, dia memaki sang kekasih dan mengutuknya. Demi sebuah pelampiasan diri atas kekecewaan yang tidak bisa dibendung lagi. Berbagai sajak menyayat, tulisan yang arogan pun mewarna setiap halaman buku ini.

Lalu, pada bagian selanjutnya buku ini dipenuhi dengan luapan kesedihan yang kini sudah tidak terlalu dalam. Ada sebuah perubahan emosi, dimana ‘aku’ berubah menjadi sosok yang jauh lebih dewasa.

Dia mulai menentukan sikap, mencari cara untuk menenangkan diri, menerima kenyataan, dan menerima semua perasaan yang kadang muncul. Dia mencoba berdamai dengan rasa sedihnya sendiri, mengatakan pada dirinya hal-hal yang bisa membuatnya tegar.

Sebagai manusia dengan hati yang masih patah, ‘aku’ mulai mencari cara untuk melupakan. Bukan melupakan dia yang sudah pergi, tapi melupakan kesedihannya, melepaskan harapannya. Hal-hal yang dia tahu tidak lagi dapat dia perjuangkan.

Maka, saat itulah dia sadar bahwa hanya dengan melepaskan harapan, kesedihannya bisa berkurang. Dengan menerima kekecewaan, lukanya bisa sembuh. Manusia mungkin tidak bisa melupakan sebuah kenangan, tapi kenangan bisa mendewasakan kita.

Kini tokoh ‘aku’ telah menyadari apa yang perlu dia perjuangkan, dan apa yang harus ditinggalkan. Masa depan, bisa terwujud jika kita mau bangkit dan itulah yang dilakukan ‘aku’. Dia melanjutkan hidupnya, menjalani hari-hari tanpa mantan kekasihnya.

Di akhir buku, menceritakan penggalan motivasi yang membuat kita menjadi lebih kuat. Setelah bangkit dari jatuh, setelah tumbuh dari patah ‘aku’ kini bertemu seorang yang baru. Dia bisa menemukan cinta yang lain. Tanpa ada lagi perasaan sesal dari masa lalu, tanpa ada lagi tujuan untuk melampiaskan.

Kenyataannya, hidup memang tidak selalu indah, tapi melalui cerita dan pengalaman sedih kita bisa banyak belajar dan menjadi dewasa dalam bersikap.

Sebuah Usaha Melupakan ditutup dengan manis oleh Boy Candra dengan berbagai kutipan indah yang menghangatkan hati. Sama dengan karya lain miliknya yang selalu puitis, buku ini bisa menjadi teman curhat kamu, tanpa ada yang menggurui atau menyalahkanmu. Kamu bisa mendapatkan segudang karya Boy Candra lainnya di Gramedia.

Sebuah Usaha Melupakan

Nilai Kehidupan dari Sebuah Usaha Melupakan

Melalui cerita dan pengalaman diri sendiri dan juga orang lain, selalu ada hal yang bisa kita ambil untuk menjadi pelajaran hidup. Begitu pula dengan buku ini, melalui ‘aku’ kita bisa belajar bagaimana rasanya dan susah payahnya seseorang untuk tidak sekedar menerima, namun juga bangkit dari rasa sakit.

Berikut ini beberapa nilai yang bisa diambil dari Sebuah Usaha Melupakan, yang perlu kita highlight.

1. Menerima Kenyataan dengan Ikhlas

Kita sadar bahwa hidup tidak selalu berharap seperti yang kita inginkan. Tapi kadang sebagai manusia, kita sering lupa akan hal itu. Kita sering kali marah dan menyalahkan keadaan saat hal-hal yang kita rencanakan tidak terjadi.

Lebih buruk lagi, apa bila bahkan yang terjadi adalah sebaliknya. Hal yang tidak pernah kita harapkan. Tapi apa daya, sebagai manusia kita hanya bisa merencanakan dan kenyataan sering kali terjadi diluar kendali.

Oleh karena itu, sebaiknya sebagai seseorang yang sadar akan hal itu, kita perlu menerima kenyataan. Satu-satunya cara kita untuk bisa terus berdamai dengan kehidupan. Meskipun kadang menerima kenyataan terlalu sulit.

Apalagi jika hubungannya dengan sebuah kehilangan. Tapi dengan menerimanya, ikhlas. Maka hati akan jauh lebih ringan dan tenang. Kita tidak akan selalu dirundung emosi dan penyesalan di kemudian hari.

2. Tegar

Manusia tidak diberikan masalah dan banyak cobaan agar terpuruk, melainkan untuk menguji seberapa kuat dan tegar hati dan mental kita. Belajar dari pengalaman dalam buku ini, penulis seolah mengajak kita untuk terus menjadi seseorang yang kuat dan tegar, meskipun ditimpa banyak kenyataan yang tidak menyenangkan.

Walaupun dalam buku memang sempat digambarkan bahwa ‘aku’ ini pernah merasakan kekecewaan, kemarahan dan menyalahkan orang lain. Tapi hal tersebut merupakan reaksi yang wajar. Selalu ada sebuah masa transisi dimana kita bersikap seperti itu.

Awalnya mungkin perih, tapi kemudian ada sedikit kelegaan di dalam hati dan membuat kita jauh lebih tegar. Sehingga, apabila suatu hari kita mengalaminya lagi kita jauh lebih siap dan dewasa dalam bersikap.

3. Sikap Memaafkan

Dengan memaafkan artinya kita sudah selangkah lebih baik dari orang tersebut. Manusia adalah tempatnya salah, maka ketika manusia melakukan kesalahan kita bisa memberikan maaf kepada dia yang pergi.

Memaafkan seorang yang berbuat salah bukan artinya kita menormalisasi kesalahan tersebut, tapi hal itu adalah demi kita sendiri, supaya terhindar dari kebencian. Memaafkan orang lain membantu kita lepas dari rasa sedih, kekecewaan dan kemarahan.

Apabila Tuhan saja bisa memaafkan umatnya, mengapa kita tidak? Memaafkan akan membantu kita berbesar hati. Melatih kita untuk sabar, dan menjadi orang yang jauh lebih baik lagi. Pada buku ini, tersirat sikap memaafkan yang ditandai dengan ‘aku’ yang sudah bisa berdamai dengan kenyataan.

Dia menerima kenyataan bahwa pacarnya memilih selingkuh, dan supaya terlepas dari perasaan menyakitkan, dia memilih untuk memaafkan dan berdamai dengan itu semua. Sehingga tidak ada lagi sisa kebencian. Dia kini bisa melihat hal-hal lebih jauh lagi dengan hati yang tenang dan bahagia.

4. Sikap Menghargai Diri

Penting untuk kita juga sadar seberapa perlunya menghargai diri sendiri. Saat kita menghargai diri sendiri, maka kita bisa mengerti kemauan kita serta hal yang kita perlukan saat ini. Jika hatimu sedang patah seperti ‘aku’ maka cara kamu menghargai diri adalah dengan melupakannya.

Melepaskan harapan yang kamu buat sendiri untuk dia yang sudah pergi. Sebab perasaan sakit hati itu sendiri hanya akan terus membuat kita sakit dan melupakan masa depan, melupakan apa yang masih kita miliki.

Oleh karena itu, Boy Candra juga memberikan contoh sikap menghargai diri sendiri dengan melepaskan harapannya. Memilih untuk melupakan semuanya. Mencoba untuk memulai hidup yang baru, dengan atau tanpa dia.

Dengan kita bisa menghargai diri sendiri, pada akhirnya kita bisa menghargai orang lain. kita memberikan kesempatan untuk orang lain di sekitar yang masih ada untuk kita saat ini. Akhirnya saat semua sudah terlewati, nantinya kita bisa memahami dan menghargai pilihan si dia yang pergi.

5. Introspeksi Diri

Karena sakit hati, manusia belajar untuk memaafkan diri sendiri dan juga orang lain. Melalui kekecewaan manusia belajar untuk berusaha menjadi lebih baik, karena tahu rasanya dikecewakan. Sehingga kita tidak ingin mengulang karma dengan mengecewakan orang lain juga.

Melalui pengalaman hidup kita bisa belajar menerima, berdamai, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Buku ini sebenarnya tidak hanya sekedar tips untuk melupakan mantan. Lebih dari itu, buku ini juga mengajak kita yang pernah patah untuk berubah menjadi versi terbaik diri kita.

Sebuah Usaha Melupakan

Kelebihan Buku Sebuah Usaha Melupakan

Rangkaian tulisan Boy Candra yang terlukis indah dalam Sebuah Usaha Melupakan, membuat para pembacanya senang dan ikut terbuai ketika menyelesaikan tiap halamannya. Sehingga membaca buku ini akan terasa mudah dan cepat.

Gaya bahasa dan pemilihan katanya tidak kelewat dalam, tapi justru hal tersebut membuat kita mudah memahaminya. Penggunaan sudut pandang ‘aku’ sebagai orang pertama yang membawa kita ke seluruh cerita, membuat pembaca sangat memahami karakter ‘aku’.

Semua pemikiran dan emosi si ‘aku’ juga bisa tersampaikan dengan baik ke para pembaca. Dibuku ini juga terlihat ada pengembangan karakter aku yang akhirnya bisa bersikap lebih dewasa. Meskipun ini merupakan bacaan non fiksi tapi dikemas seolah kita sedang membaca novel fiksi pendek.

Selebihnya, ada banyak paragraf bisa kamu jadikan kutipan atau kata-kata mutiara khas Boy Candra yang melengkapi keseluruhan buku ini.

Kekurangan Buku Sebuah Usaha Melupakan

Untuk ukuran buku non fiksi yang cukup ramai, sebenarnya buku ini memiliki beberapa kekurangan. Secara teknis penulisan masih banyak terdapat kesalahan penulisan seperti typo pada beberapa halaman di beberapa bab.

Kesalahan penulisan pada buku jenis ini sebenarnya bisa mengurangi kenyamanan dalam membaca. tapi selain itu, tidak ada hal lain lagi yang menjadi kekurangan dalam buku ini. jika kamu tertarik membaca buku jenis ini, segera dapatkan karya Boy Candra ini untuk menemani hari-harimu.

Kesimpulan

Sebuah Usaha Melupakan sebenarnya tidak hanya sebatas buku motivasi yang mengajak kita supaya cepat melupakan sang mantan, atau kiat-kiat agar cepat melupakan masa lalu. Tapi, rupanya Boy Candra juga memaparkan ide yang lebih dari itu.

Bahwa Sebuah Usaha Melupakan adalah sebuah proses hati. Di mana semua manusia pasti pernah merasakannya. Selalu ada fase kita berbinar-binar akan cinta, kemudian merasakan sakit dan penyesalan.

Juga fase ketika hati yang patah harus struggle dengan berbagai cara untuk membiasakan diri tanpa cinta lagi. Kemudian bertemu orang baru di masa depan.

Melalui itu semua, kita belajar cara menjadi dewasa, kita belajar menjadi kuat dan berani mengambil sikap. Tanpa pengalaman ini, kita hanya bisa melihat dunia dengan satu sudut pandang saja. Oleh karena itu, apabila kamu sedang mengalami patah hati, kecewa, dan sedih tiada tara.

Jangan menyerah, itu adalah cara kita untuk menjadi dewasa. Tidak perlu menyalahkan dunia atas apa yang menimpa, tapi terima saja. Dengan begitu perasaan akan jauh lebih tenang dan hidup lebih ringan.

Sebuah Usaha Melupakan

Demikian resensi buku Sebuah Usaha Melupakan karya Boy Candra. Tentunya akan lebih seru jika Grameds membaca langsung bukunya di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan selalu memberikan produk-produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Inka

Written by Ananda