Resensi Novel Bintang Tere Liye – Bintang adalah buku keempat dari serial Bumi yang ditulis oleh Tere Liye. Tere Liye ialah nama pena dari seorang penulis novel tersohor di Indonesia. Tere Liye lahir di Indonesia, tepatnya di Lahat pada 21 Mei tahun 1979 dan memiliki nama asli, yaitu Darwis.
Tere Liye adalah salah satu penulis yang mana hasil karyanya (buku-bukunya) kerap kali masuk ke dalam penjualan best seller dan top ten di Indonesia. Terlebih, beberapa hasil karya tulis Tere Liye pun diangkat ke dalam bentuk layar lebar, di antaranya Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, dan sebagainya.
Salah satu hasil karya tulis Tere Liye yang juga menempati jajaran best seller Indonesia yang akan dibahas pada artikel, yaitu Bintang. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa Bintang adalah novel keempat dari serial Bumi. Novel ini pertama kali terbit pada tahun 2017 oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Novel Bintang bukanlah akhir cerita atau novel dari serial Bumi sebab masih banyak novel-novel berikutnya yang sedang mengantre untuk dibaca dan dinikmati, di antaranya Ceroz dan Batozar (2018), Komet (2018), Komet Minor (2019), Selena (2020), Nebula (2020), Si Putih (2020), dan Lumpu (2020).
Dalam novel Bintang dan novel-novel serial Bumi sebelum ini, dikisahkan bahwa Klan Bintang adalah klan yang paling menakjubkan dari klan yang lain. Keberadaan Klan Bintang jauh dan masih menjadi ‘tanda tanya besar’ alias misterius sehingga membuat klan ini tidak pernah ada yang membahas atau tertulis di dalam buku-buku klan lain.
Novel Bintang mengisahkan petualangan ketiga remaja SMA–bisa dikatakan persahabatan ketiga anak–yang memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi dan banyak, mereka bertiga adalah Raib, Seli, dan Ali. Di novel sebelumnya dari serial Bumi sudah menjelaskan terkait kisah Raib, kemudian di novel berikutnya menceritakan kisah Seli, dan pada novel ini mengisahkan seorang yang sangat genius bisa diibaratkan seorang cendekiawan, bernama Ali.
Table of Contents
Tokoh-Tokoh di Novel Bintang
1. Raib
Raib berasal dari klan Bulan dan merupakan keturunan murni ke-21 dari klan Bulan, ia juga pewaris “Buku Kehidupan”. Ia memiliki hobi, yaitu membaca buku. Raib memiliki berbagai kekuatan dan kemampuan, di antaranya dapat menghilang, dapat melakukan teknik teleportasi, pukulan berdentum, dan tameng transparan.
Selain itu, ia memiliki teknik berbicara pada alam, teknik sentuhan tangan menenangkan dan teknik penyembuhan, mempunyai sarung tangan Bulan yang dapat dilipatgandakan kekuatannya, dan memiliki Buku Kehidupan yang dapat membuka portal antarklan atau dunia paralel
2. Seli
Seli, teman karib dari Raib, berasal dari klan Matahari dan merupakan seorang petarung dari klan Matahari pertama yang besar dan tumbuh di klan Bumi. Ia adalah generasi ke-30, tepatnya sejak evakuasi klan Matahari ke klan Bumi. Seli mempunyai watak kerap mengomel apabila dirinya penasaran dan ingin tahu akan banyak hal.
Kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh Seli, di antaranya mampu mengeluarkan petir dari tangannya, terbang menggunakan kekuatan kinetik, mempunyai sarung tangan klan Matahari yang dapat dilipatgandakan kekuatannya, mampu mengeluarkan cahaya dan suhu panas, dapat menyerap rasa sakit yang kemudian diubah menjadi kekuatan berlipat ganda.
3. Ali
Ali adalah teman lain dari Raib, berasal dari klan Bumi, yaitu klan terendah. Di sekolah, Ali dikenal sebagai pembuat onar dan malas, tetapi dirinya sangat cerdas dan genius. Ia mampu menguasai berbagai dasar bahasa dari klan Bulan meski hanya semalam. Kemampuan dan kekuatan yang ia miliki, di antaranya dapat berubah menjadi seekor beruang raksasa, tetapi dalam kondisi tidak sadar karena terpengaruh rasa emosionalnya.
Dengan kekuatan besar yang dimilikinya serta fisik yang kuat, akhirnya Ali mempunyai sarung tangan yang dapat mengatur mode beruang sehingga perubahannya terjadi di tangan saja dan mampu menggunakan kekuatan tersebut secara sadar. Tak hanya itu, ia adalah orang yang gemar bereksperimen sehingga pada saat itu ia menyuntik kode genetik Seli dan raib, hingga akhirnya ia memiliki kekuatan menghilang, pukulan berdentum, teknik teleportasi, mengeluarkan petir ketika mode beruang, dan tameng transparan.
4. Miss Selena (Miss Keriting)
Miss Selena atau terkadang mereka memanggilnya dengan Miss Keriting, merupakan seorang guru Matematika di sekolah yang ternyata adalah seorang petinggi di Klan Bulan. Sikapnya sangat tegas, galak, dingin, tetapi memiliki disiplin yang amat tinggi.
5. Pak Gun
Pak Gun merupakan seorang guru Biologi yang tegas, memakai kacamata tebal, cerdas, bersikap disiplin, dan cukup memiliki sikap otoriter atau sewenang-wenang. Akan tetapi, yang menarik dari Pak Gun ini, yaitu metode pengajarannya sangat menyenangkan sebab menggunakan metode bergaya modern.
6. Faar
Faar merupakan orang yang bersahabat, memiliki pendirian yang teguh, dan baik hati.
7. Sekretaris Dewan Kota Zaramaraz
Sekretaris Dewan Kota Zaramaraz dari klan Bintang ini adalah orang yang ambisius dan ingin sekali menguasai Klan Bintang, Klan Bulan, dan Klan Matahari, serta menghancurkan klan permukaan.
Pertarungan melawan si Tanpa Mahkota akan berakhir di sini. Siapapun yang menang, semua berakhir di sini, di Klan Komet Minor, tempat aliansi Para Pemburu pernah dibentuk, dan pusaka hebat pernah diciptakan.
Dalam saga terakhir melawan si Tanpa Mahkota, aku, Seli, dan Ali menemukan teman seperjalanan yang hebat. Bersama-sama kami melewati berbagai rintangan, memahami banyak hal, berlatih teknik baru, dan bertarung bersama-sama. Inilah kisah tentang persahabatan sejati!
Sinopsis Novel Bintang Tere Liye
Raib, Seli, dan Ali, mereka adalah murid SMA kelas 11 dan berteman baik. Penampilan mereka sama seperti para murid SMA lainnya, tetapi siapa sangka bahwa mereka memiliki dan menyimpan banyak rahasia besar.
Raib, seorang remaja pada umumnya, tetapi tanpa disangka merupakan seorang putri keturunan dari klan Bulan, memiliki kekuatan menghilang dalam sekejap. Kemudian, Seli adalah seorang remaja berasal dari klan Matahari yang berada di Bumi sebab mamanya yang berasal dari Matahari turun dan menetap di Bumi. Ia mempunyai kemampuan dapat mengeluarkan petir.
Lalu, yang terakhir adalah Ali, seorang remaja berasal dari klan Bumi, yakni klan terendah. Ia mampu mengubah tubuhnya menjadi seekor beruang apabila berada dalam situasi dan keadaan mendesak. Dalam novel Bintang ini, Ali terlihat sangat pandai, genius, dan cerdik. Logika dan berbagai penjelasan yang dirinya paparkan sangatlah masuk akal atau logis.
Terlebih lagi, ia menciptakan ILY 3.0 version yang telah didesain lebih canggih dari sebelumnya dengan menambahkan teknologi baru yang dipelajari di Klan Bintang. Karena keingintahuan yang sangat tinggi, akhirnya mereka pun berjumpa dengan berbagai tokoh hebat dari setiap dunia paralel.
Bintang merupakan nama sebuah Klan dari dunia paralel yang bisa dikatakan sebagai Klan Titik Terjauh, klan terhebat, dan paling memukau apabila dibandingkan dengan ketiga klan lainnya, yaitu klan Bumi, Bulan, dan Matahari. Sebelumnya, mereka bertiga telah kembali dari Klan Bintang dan membawa pesan penting, yaitu Sekretaris Dewan Kota dari Klan Bintang memiliki niat hendak menghancurkan klan permukaan dengan cara membinasakan pasak bumi.
Ketika Raib, Seli, dan Ali kembali dari klan Bintang, mereka bertiga lekas menuju ke perpustakaan sentral klan Bulan sebab mereka telah ditunggui oleh Av di sana. Miss Selena, Panglima Tog bersama elite Pasukan Bayangan, ikut bergabung ketika mereka sampai.
Raib, Seli, dan Ali sesegera mungkin menyampaikan pesan Faar, yakni rencana Dewan Kota Zaramaraz. Kemudian, pertemuan itu seketika menjadi kalut dan gaduh. Ketika Raib beserta teman-temannya telah menyampaikan pesan Faar, Av meminta mereka segera kembali dan pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat.
Raib, Seli, dan Ali lekas Klan Bulan dan Klan Matahari pun mencari cara agar rencana tersebut tidak berhasil. Hingga akhirnya, Mereka membuat keputusan mencari pasak bumi yang dimaksudkan oleh Sekretaris Dewan Kota untuk kemudian menyegelnya atau menutupinya. Sebagai hasil dari pertemuan itu, mereka berita memutuskan mengirimkan pasukan kecil ke Klan Bintang untuk mencari pasak bumi yang hendak diruntuhkan oleh Sekretaris Dewan Kota.
Dua pekan kemudian, para rombongan pun segera berangkat yang mana terdiri dari Raib, Ali, Seli, dan Pasukan Matahari serta 10 anggota Pasukan Bayangan. Berikutnya, dibentuklah gabungan tim atau kelompok antara Klan Bulan dan Klan Matahari. Raib, Seli, dan Ali turut serta dalam misi penting tersebut, tentunya dengan didampingi oleh Miss Selena, guru Matematika di sekolah mereka.
Setelah mendengar niat dan rencana dari Dewan Kota Zaramaraz, sesegera mungkin Raib, Seli, serta Ali menghubungi Av dan pimpinan dari Klan Matahari untuk memberitahukan berita penting terkait ancaman penghancuran pada ketiga klan permukaan.
Dua minggu pun berlalu, selama itu dilakukan pertemuan dan rapat antara elit Klan Bulan dan Klan Matahari, lalu ditetapkan bahwa rencana paling aman untuk saat ini ialah menemukan dan segera mengamankan pasak bumi yang hendak dihancurkan oleh Dewan Kota Zaramaraz.
Untungnya, dengan kemampuan dan segala analisis yang Ali lakukan, dari ribuan pasak bumi yang ada, Ali berhasil mendapati 6 titik pasak bumi yang sangat berpotensial dapat menghancurkan klan permukaan. Ali berhasil mengecilkan kemungkinan aliran magma yang mereka cari, kemudian menyisihkan 6 saja. Akan tetapi, itu tetap bukanlah suatu rencana dan perjalanan yang mudah.
Kesempatan mereka untuk mengecek dan memeriksa berbagai pasak itu ialah dengan menyusuri lorong-lorong kuno di Klan Bintang. Dengan kata lain, mereka juga perlu memasuki berbagai ruangan yang tidak bertuan dan amat berbahaya. Belum lagi, Pasukan Bintang yang terus memperbaharui teknologi mereka untuk menangkap Raib, Seli, dan Ali.
Untungnya, pada petualangan dunia paralel kali ini, Raib, Seli, dan Ali didampingi oleh Miss Selena, selaku guru Matematika serta para petarung terbaik lainnya dari klan Bulan dan klan Matahari.
Mereka melancarkan ekspedisi dengan memasuki berbagai kapsul yang sudah disediakan oleh klan Bulan dan klan Matahari, sementara Raib, Seli, dan Ali menaiki ILY. ILY adalah kapsul rancangan dan diciptakan oleh Ali yang tentunya lebih intelektual dan modern apabila dibanding dengan 2 kapsul sebelumnya.
Ekspedisi mereka masih berlangsung dengan baik. Akan tetapi, saat hendak dimulai perjalanan yang sesungguhnya, salah satu kapsul perlu direlakan sebab tidak kuat akan sambaran angin puting beliung. Terlebih lagi, mereka harus kehilangan beberapa orang dalam kurun waktu tidak sampai sehari.
Lalu, mereka mendapati rintangan yang lebih bera lagi. Ketika berada di pasak kelima, tidak ada satupun yang memberitahu atau menunjukkan bahwa mereka telah mencapai di tempat yang ditargetkan itu. Mereka malah melanjutkan ekspedisi terakhir ke pasak enam, tetapi semua itu sia-sia sebab tidak ada yang meninggalkan jejak apapun. Mereka dilanda kecewa dan tidak ada yang dapat dilakukan.
Namun, beruntungnya mereka bertemu dengan keluarga dari klan Bintang yang selalu siap membantu dan menolong mereka. Meskipun mereka harus berhadapan dengan lengket dan baunya sampah, tetapi hingga kini pun mereka masih selamat.
Mereka kecewa sebab masih belum dapat melindungi dan menyelamatkan seluruh warga klan permukaan. Akan tetapi, di balik itu pun mereka senang karena tidak ada lagi bahaya yang merenggut korban.
Di tengah paniknya pemikiran karena kelelahan dan rasa hampir putus asa, ketika beristirahat, secara diam-diam mereka kembali ke klan Bintang dan melakukan petualangan. Sebab petualangan itulah, Ali dapat mengetahui dan menyadari bahwa dirinya pun memiliki sarung tangan istimewa yang sama seperti kedua temannya, yakni Raib dan Seli.
Tak hanya itu, mereka menemukan pasak yang akan mematikan seluruh warga klan permukaan. Dengan tanpa pikir panjang, Raib, Seli dan Ali bergegas kembali pulang dengan rasa gembira dan menyampaikan apapun–termasuk benda–yang mereka temui kepada Miss Selena. Akan tetapi, hal tersebut tak sesuai ekspektasi sebab Miss Selena justru hampir memarahi mereka.
Mengapa demikian? Apa yang sebenarnya mereka sampaikan kepada Miss Selena? Kemudian, benda apa yang mereka temui?
Temukan jawabannya dengan membaca novel Bintang dari serial Bumi sekarang juga! Jangan lupa pula untuk membaca dan mengoleksi ke-11 buku dari serial Bumi karya Tere Liye ini.
Akhirnya, Raib, Seli, dan Ali kembali bertualang. Kalian sudah kangen dengan trio ini? Misi mereka adalah menyelamatkan Miss Selena, guru matematika mereka. Tapi, apakah semua berjalan mudah? Siapa yang bersedia membantu mereka? Kali ini, si genius Ali memutuskan meminta bantuan dari sosok yang tidak terduga, karena musuh dari musuh adalah teman.
Apakah Raib bisa melupakan masa lalu itu dengan memaafkan Miss Selena? Bagaimana dengan Tazk? Apakah Raib bisa bertemu lagi dengan ayahnya, atau itu masih menjadi misteri? Bagaimana dengan jejak ekspedisi Klan Aldebaran 40.000 tahun lalu? Benda apa saja yang ditinggalkan oleh perjalanan besar tersebut? Pertarungan panjang telah menunggu mereka.
Kesimpulan Resensi Novel Bintang karya Tere Liye
Dalam novel keempat serial Bumi ini, pada akhirnya banyak yang mengakui kegeniusan Ali sebab di sini pula ia terlihat amat pandai dan cerdik. Berbagai penjelasan yang dipaparkan olehnya sangatlah logis. Apalagi dirinya telah membuat ILY 3.0 version dengan desain yang lebih canggih dari sebelumnya, terlebih ia menambahkan pula teknologi baru yang telah dipelajari dari klan Bintang.
Bagi yang belum paham betul akan serial Bumi ini, mungkin akan mengira bahwa Bintang adalah novel terakhir dari serial Bumi. Akan tetapi, siapa sangka bahwa di akhir novel ini masih bersambung ke novel selanjutnya.
Dengan kata lain, petualangan mereka belumlah selesai sebab masih banyak misteri dan teka-teki yang belum terselesaikan serta terpecahkan. Kemudian, dapat dikatakan pula novel ini memiliki korelasi dengan novel sebelumnya, yakni Matahari. Hal itu berbeda dengan kedua novel sebelumnya Bumi dan Bulan yang tampaknya dapat berdiri sendiri.
Selain itu, serial Bumi ini memiliki banyak moral value yang dapat kita ambil dan terapkan di kehidupan sehari-hari, misalnya, makna persahabatan yang sesungguhnya, kerja sama dalam menghadapi rintangan, dan sebagainya. Lalu, karena novel ini bergenrekan fantasi, daya khayal kita akan semakin kuat
Sama seperti novel-novel sebelumnya dari serial Bumi, novel Bintang ini cocok untuk dibaca dan dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa sekalipun. Dalam novel Bintang ini pula, penulis telah berhasil membuat kita sebagai pembaca menerka-nerka kisah dan kejadian apa yang hendak terjadi berikutnya serta apa saja makhluk yang akan dijumpai lagi oleh Raib, Seli, dan Ali.
Sayangnya, di novel Bintang ada beberapa istilah yang sedikit diubah dan beberapa kesamaan di buku sebelumnya, seperti halnya bertemu dengan berbagai hewan raksasa, penjelajahan ke lorong kuno, dan semacamnya. Namun, di balik berbagai kesamaan itu, terdapat hal-hal yang baru sehingga novel ini masih layak serta asyik untuk dibaca dan dinikmati.
Bagi kalian yang hendak membaca novel Bintang ini, ada baiknya membaca novel-novel sebelumnya, seperti Bumi, Bulan, dan Matahari. Hal itu dilakukan agar kalian memahami dan mengerti alur cerita yang ada.
Akan tetapi, bagi kalian yang sudah selesai membaca novel ini, segera baca dan miliki novel-novel berikutnya agar dapat berjelajah menelusuri kehidupan di dunia paralel bersama Raib, Seli, dan Ali.
Itulah Resensi Novel Bintang karya Tere Liye. Apabila kalian penasaran dengan petualangan seru dari ketiga sahabat, yakni Raib, Seli, dan Ali jangan lupa untuk baca dan koleksi ke-11 seri novel Bumi karya Tere Liye sekarang juga.
Bagi Grameds yang tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun atau ingin mencari novel dengan berbagai genre, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.
Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia
Sumber: dari berbagai sumber
Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya.
Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan.
Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.
- Urutan Novel Tere Liye
- Resensi Novel Bumi Tere Liye
- Resensi Novel Bulan Tere Liye
- Resensi Novel Matahari Tere Liye
- Resensi Novel Bintang Tere Liye
- Resensi Novel Komet Tere Liye
- Resensi Novel Komet Minor Tere Liye
- Resensi Novel Selena Tere Liye
- Resensi Novel Nebula Tere Liye
- Resensi Novel Si Putih Tere Liye
- Resensi Novel Ceroz dan Batozar Tere Liye
- Resensi Novel Sagaras
- Review Novel Bibi Gill
- Resensi Novel Ily Tere Liye
- Resensi Novel Lumpu Tere Liye
- Resensi Novel Pulang Pergi
- Resensi Novel Selamat Tinggal
- Resensi Novel Tentang Kamu
- Resensi Buku Rindu Tere Liye
- Review Novel Negeri Di Ujung Tanduk
- Resensi Novel Bedebah Di Ujung Tanduk Tere Liye
- Resensi Buku Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
- Review Novel Janji Tere Liye
- Rekomendasi Novel Tere Liye Terbaik
- Rekomendasi Novel Fiksi Indonesia
- Review Novel Si Anak Cahaya
- Review Novel Sepotong Hati yang Baru
- Review Novel Pergi
- Review Novel Yang Telah Lama Pergi