Resensi Novel Bulan karya Tere Liye – Sudahkah membaca novel Bumi, buku pertama dari serial dunia paralel karya Tere Liye? Apabila sudah, tentu tak sabar dong untuk membaca novel kedua dari serial Bumi yang bertajuk Bulan. Novel Bintang berhasil terbit setahun setelah Bumi terbit, yakni pada tahun 2015 oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Antusiasme para pembaca menjadikan novel pertama dari serial Bumi menduduki Best Seller Indonesia sehingga melakukan beberapa kali cetak. Kemudian, saat novel kedua dari serial Bumi ini terbit, tak tanggung-tanggung para pembaca menggarap dengan cepat novel ini hingga laris di pasaran dan mengalami beberapa kali cetak pula.
Masih menceritakan petualangan dari tiga sekawan, pada novel Bulan ini dikisahkan Ali, Seli, dan Raib yang dibawa oleh Miss Selena dan Av untuk melakukan diplomasi di Klan Matahari. Tujuannya adalah untuk membuka portal atau gerbang yang sudah ribuan tahun lamanya ditutup. Mereka mencurigai kemunculan Tamus beserta Pasukan Tanpa Bayangan yang berupaya untuk keluar dari penjara kegelapan itu.
Mereka ke sana juga dibantu oleh Buku Kehidupan milik Raib, ketiga sekawan dari klan Bumi itupun ditemani Miss Selena, Av, juga Ily (pemuda klan Bulan). Mereka datang tidak dengan tangan kosong, melainkan dengan kelebihan dan kemampuan masing-masing.
Table of Contents
Tonton Review Bulan
Sinopsis Novel Bulan karya Tere Liye
Dalam novel Bulan petualangan antara Raib dan kedua kawannya masih berlanjut. Miss Selena akhirnya muncul di sekolah saat beberapa bulan setelah kejadian di klan Bulan. Miss Selena memberikan kabar menyenangkan bagi para murid yang mempunyai jiwa petualang, seperti Raib, Ali, dan Seli.
Miss Selena bersama Av berniat untuk mengajak mereka berkunjung ke klan Matahari selama kurang lebih dua minggu. Av memiliki rencana hendak menemui ketua konsil klan Matahari. Diduga Konsil klan Matahari ingin menguasai klan matahari guna mencari federasi dalam melawan Tamus yang diperkirakan akan bebas dan juga membebaskan raja tanpa mahkota.
Saat sudah di klan Matahari mereka disambut oleh Festival Matahari Bunga Matahari. Di saja Raib, Seli, Ali, juga Ily diminta untuk menjadi peserta kesepuluh dari Festival Bunga Matahari oleh ketua konsil klan Matahari, yaitu Av dan Miss Selena.
Dengan segala kemampuan yang dimiliki oleh Seli, Raib, dan Ily bersamaan dengan senjata panah dan pemukul, mereka mempunyai tekad untuk melewati rintangan yang sangat berbahaya itu.
Festival Bunga Matahari merupakan suatu ajang kompetisi terpenting di klan Matahari dan sudah menjadi sebuah tradisi pada tiap tahunnya.
Sembilan kontingen atau rombongan dari sembilan fraksi seluruh negeri berkompetisi untuk mendapati bunga matahari pertama mekar di suatu tempat yang dirahasiakan. Barangsiapa yang menemukan bunga tersebut maka kontingen yang bersangkutanlah yang akan menjadi pemenang di festival itu.
Peserta lombanya, yaitu anak muda tangguh, dan sudah terlatih, serta menguasai kemampuan untuk mempertahankan hidup dengan baik. Hal itu karena akan ada berbagai rintangan untuk menemukan dan mendapati bunga tersebut. Apabila yang memetik adalah orang dengan penuh ambisi, bunga matahari itu akan mengeluarkan senjata dan kekuasaan. Sementara, apabila yang memetik adalah orang dengan penuh keingintahuan, bunga matahari itu akan memberikan ilmu baru, pengetahuan, dan teknologi.
Perjalanan pertama, mereka memperoleh petunjuk untuk mendapati bunyi suling yang tak terhenti. Kemudian, mereka pun berhasil mendapati petunjuk itu sesudah mendengar ada suara air terjun. Lalu saat melakukan perjalanan untuk menuju ke petunjuk selanjutnya, mereka banyak menghadapi rintangan, di antaranya serangan dari burung, gorila, tergenang banjir yang meluap, bahkan tunggangan mereka, yakni empat harimau pun menghilang. Mereka terpaksa berjalan kaki untuk mendapatkan petunjuk berikutnya.
Setelah menghadapi berbagai rintangan yang ada dan melewati berbagai perjalanan yang cukup melelahkan, mereka memutuskan untuk singgah di salah satu pedalaman atau perkampungan untuk sekadar makan siang dan beristirahat. Akan tetapi, mereka justru diusir oleh warga setempat sebab mereka merupakan peserta kompetisi Festival Bunga Matahari.
Saat mereka memutuskan untuk pergi, mereka melihat ada seorang anak perempuan yang merasa kesakitan karena tergigit ular berbisa di sawah. Raib dengan segera memberikan obat penawar dari Hana dan anak perempuan itu pun seketika sembuh. Akhirnya, mereka diperbolehkan oleh seorang habib daerah setempat dan diizinkan untuk melepas lelah di kediamannya.
Kemudian, mereka meneruskan perjalanan ke sebuah danau ditemani oleh pemburu dan bertemu dengan rombongan dari peserta lain. Mereka turut menolong peserta lain yang nyaris dimakan oleh gurita di danau sekitar meski terluka-luka, tetapi mereka enggan menyerah dan terus berjuang.
Petunjuk berikutnya, yaitu lembah jamur yang mana area itu cukup berbahaya sebab jamur itu dapat mengeluarkan tinta beracun. Mereka nyaris celaka karena tidak sanggup untuk menahan tinta dari jamur tersebut. Untung saja, ada empat harimau yang tiba-tiba menyelamatkan mereka, harimau itu adalah tunggangan mereka yang pernah hilang sebelumnya.
Petunjuk terakhir, yakni halaman rumah ibu Hana. Di sana telah tumbuh bunga matahari di antara ribuan lebah yang mempunyai cahaya. Akan tetapi, ketua konsil klan Matahari sudah berada di sana dan ada kontingen dari Salamander yang lebih awal sudah tiba pertama.
Ketika kontingen Salamander hendak mencabut bunga matahari itu, ketua Konsil klan Matahari melarang mereka sebab rombongan Salamander telah melakukan kecurangan terhadap lawan dari kontingen lainnya.
Maka ketua Konsil dari klan Matahari menyatakan pemenangnya adalah Raib dan kawan-kawan, serta mereka dipersilakan untuk mencabut bunga tersebut. Akan tetapi, Hana justru melarangnya sebab akan membahayakan kehidupan di klan Matahari dan klan Bulan. Ketua Konsil dari klan Matahari tetap ingin Raib dan kawan-kawannya untuk melakukan hal tersebut. Sampai akhirnya, pertarungan dan pertempuran pun terjadi.
Lantas, bagaimana akhir pertarungan mereka? Baca kisah petualangan dan pertempuran mereka di novel kedua dari serial Bumi, yakni Bulan.
Namanya Ali, 15 tahun, kelas 10. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya.
Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir.
Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan.
Karakter Lain dari Klan Bulan di Novel Bulan
Miss Selena
Selena merupakan seorang pengintai dari klan Bulan sekaligus guru Matematika Raib, Ali, dan Seli di sekolahan, tepatnya di klan Bumi. Di sekolahnya, ia kerap disebut sebagai Miss Keriting. Selena memiliki berbagai kemampuan, di antaranya pukulan berdentum, dapat menghilang, teknik teleportasi, tameng transparan, dan mempunyai memori fotografi, serta bakat pengintai.
Av
Av adalah seorang pustakawan di perpustakan pusat kota Tishri di klan Bulan. Ia juga merupakan kakek dari kakek kakeknya Ilo, bahkan usianya sudah ribuan tahun. Av mempunyai kemampuan, di antaranya sentuhan tangan yang menenangkan dan teknik penyembuhan, serta teknik pelindung.
Sebenarnya, Av tidak dapat bertarung. Maka dari itu, dirinya hanya mampu mengobati, memberikan keamanan, juga bertahan.
Ily
Ily adalah anak laki-laki kurang lebih berusia 18 tahun berasal dari klan Bulan. Ily merupakan putra sulung dari Ilo dan Vey. Sama seperti Selena, dirinya juga menempuh pendidikan di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT). Bisa dikatakan, Ily adalah ksatria dari akademi klan Bulan dan mempunyai sikap ulet, kemudian pintar dan memiliki ketahanan yang tinggi. Adapun kemampuan yang dimilikinya, yakni cakap dan terampil dalam menggunakan persenjataan.
Si Tanpa Mahkota
Si Tanpa Mahkota adalah seorang keterunan murni yang ke-20 dari kalangan bangsawan, anak seorang raja. Dirinya menjadi sosok yang jahat diakibatkan sebuah pengkhianatan. Ia telah melakukan petualangan ke berbagai tempat sehingga ilmu yang dimilikinya sudah cukup tinggi dan kekuatannya tidaklah terkira. Sekarang, si Tanpa Mahkota ada di dalam penjara Bayangan bawah Bayang, yakni sepotong dunia kecil yang gelap, tak ada kehidupan dan cahaya di dalamnya.
Fala-Tara-Tana IV
Ia adalah ketua konsil dari klan Matahari yang sangat jahat. Fala-tara-tana IV mempunyai kemampuan petir yang luar biasa dan telekinetik.
Keunggulan dari Novel Bulan karya Tere Liye
Novel kedua dari serial Bumi yang ditulis oleh Tere Liye ini, memiliki keunggulan tersendiri yang mencakup cerita di dalamnya. Hal itu dibuktikan bahwa cerita yang disuguhkan dapat mengoyak perasaan bagi pembacanya. Pada tiap karakter tokoh yang tergambarkan memiliki porsinya masing-masing, terlebih tokoh Raib, Ali, Seli, dan Ily yang mana mereka mempunyai karakter yang sama kuatnya.
Selain itu, kecanggihan teknologi dari klan Matahari dijabarkan secara mendetail oleh Tere Liye selaku penulis novel Bulan. Dengan begitu, pembaca jadi lebih mudah untuk memahami canggihnya teknologi yang sebenarnya ada di luar nalar manusia.
Kemudian, novel ini juga memberikan sebuah arti dari persahabatan yang tulus, rasa kemanusiaan, rendah diri, dan rendah hati. Dengan begitu, menggerakkan hati para pembaca untuk selalu membantu orang lain yang membutuhkan bantuan ataupun pertolongan.
Novel ini juga memiliki ketertarikan tersendiri. Hal itu karena cerita sederhana–sekadar mencari bunga matahari–tetapi mampu menjadi cerita yang mengesankan dengan latar tempat dan waktu yang apik. Dengan hal tersebut, imajinasi para pembaca dibuat seakan bermain pada tiap ceritanya. Contohnya, saat menghadapi gorila, berhasil lolos dari air yang meluap (bah), terjebak di tengah letusan jamur yang beracun, dan berbagai petualangan seru lainnya.
Novel ini juga bersifat edukatif sebab para pembaca jadi lebih mengetahui dan mengenal akan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu Fisika dan ilmu Biologi. Lalu, bagi pecinta atau penggiat novel dengan genre petualangan atau penjelajahan, novel kedua dari serial Bumi ini wajib kalian jadikan koleksi bacaan. Hal itu karena saat membaca novel ini, seakan-akan kalian masuk ke dalam cerita serta merasakan sensasi berbagai ketegangan yang dialami Raib, Ali, dan Seli.
Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui banyak orang, yang disebut Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Kami bertemu tokoh-tokoh hebat. Penduduk klan lain.
Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan “musuh besar”nya. Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini justru awal dari semuanya.
Buku keempat dari serial “BUMI”
Kelemahan dari Novel Bulan karya Tere Liye
Kelemahan suatu karya novel, bukan wujud ketidaklayakan novel tersebut untuk dijadikan sebagai bahan bacaan. Hal itu melainkan sebagai bentuk masukan dan saran dari pembaca kepada penulis agar ke depannya mampu menghasilkan karya yang lebih baik.
Adapun kelemahan dalam novel Bulan, seperti terdapat penulisan dengan menggunakan pola yang berulang atau sama, seperti pola cerita yang kerap kali berulang pada tiap-tiap babnya. Hal itu yang membuat pembaca sedikit jenuh pada bagian-bagian tertentu, terlebih bagian yang berulang tersebut.
Kemudian, meski Bulan ini terbilang novel fantasi anak-anak hingga remaja, tetapi bahasa yang digunakan oleh penulis cenderung nyastra. Hal tersebut yang membuat beberapa pembaca sukar memahami istilah kebahasaan tersebut.
Apabila kalian penyuka genre fantasy, barangkali kalian akan sedikit jenuh di awal sebab konflik yang diciptakan oleh penulis agak lamban. Akan tetapi, di balik semua kelemahan yang ada, novel ini masih sangat bagus dan layak kalian baca karena di dalam ceritanya memuat berbagai amanat yang dapat kalian petik dan terapkan di kehidupan keseharian. Kira-kira, apa saja amanat yang terselip di dalam novel Bulan ini?
Amanat dan Kesimpulan Resensi Novel Bulan Tere Liye
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin keunggulan novel, Bulan memuat arti ketulusan di balik sebuah persahabatan, rasa kemanusiaan, dan rendah hati. Membuat hati para pembaca tergerak untuk selalu membantu orang lain yang membutuhkan. Selain itu memuat unsur edukatif akan wawasan ilmu pengetahuan, seperti pada bidang fisika dan bidang biologi.
Tak hanya itu, novel ini memuat makna mendalam yang bisa dikatakan makna implisit, yakni apabila kalian menginginkan suatu hal, kalian perlu dan harus memperjuangkan hal tersebut dengan sikap yang teguh atau gigih. Kemudian, saat berada di kondisi apapun, jangan lupa untuk selalu menerapkan sikap kemanusiaan. Sebenarnya tidak hanya manusia, melainkan ke hewan sekalipun.
Selain itu, masih banyak sekali amanat yang tersimpan di dalam novel ini. Penasaran?
Yuk, baca novel Bulan dan koleksi kesemua buku dari serial Bumi karya Tere Liye sehingga kalian bisa mengikuti keseruan berbagai petualangan Raib, Ali, dan Seli ke dunia paralel, serta ada berbagai amanat yang terkandung pada tiap akhir ceritanya.
Itulah Resensi Novel Bulan karya Tere Liye. Bagi Grameds yang tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun atau ingin mencari novel dengan berbagai genre, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.
Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia
Sumber: dari berbagai sumber
Awalnya kami hanya mengikuti karyawisata biasa seperti murid-murid sekolah lain. Hingga Ali, dengan kegeniusan dan keisengannya, memutuskan menyelidiki sebuah ruangan kuno. Kami tiba di bagian dunia paralel lainnya, menemui petarung kuat, mendapat kekuatan baru serta teknik-teknik menakjubkan. Dunia paralel ternyata sangat luas, dengan begitu banyak orang hebat di dalamnya.
Kisah ini tentang petualangan tiga sahabat. Raib bisa menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa saja.
CEROS DAN BATOZAR adalah buku ke-4,5 dari serial BUMI
- Urutan Novel Tere Liye
- Resensi Novel Bumi Tere Liye
- Resensi Novel Bulan Tere Liye
- Resensi Novel Matahari Tere Liye
- Resensi Novel Bintang Tere Liye
- Resensi Novel Komet Tere Liye
- Resensi Novel Komet Minor Tere Liye
- Resensi Novel Selena Tere Liye
- Resensi Novel Nebula Tere Liye
- Resensi Novel Si Putih Tere Liye
- Resensi Novel Ceroz dan Batozar Tere Liye
- Resensi Novel Sagaras
- Review Novel Bibi Gill
- Resensi Novel Ily Tere Liye
- Resensi Novel Lumpu Tere Liye
- Resensi Novel Pulang Pergi
- Resensi Novel Selamat Tinggal
- Resensi Novel Tentang Kamu
- Resensi Buku Rindu Tere Liye
- Review Novel Negeri Di Ujung Tanduk
- Resensi Novel Bedebah Di Ujung Tanduk Tere Liye
- Resensi Buku Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
- Review Novel Janji Tere Liye
- Rekomendasi Novel Tere Liye Terbaik
- Rekomendasi Novel Fiksi Indonesia
- Review Novel Si Anak Cahaya
- Review Novel Sepotong Hati yang Baru
- Review Novel Pergi
- Review Novel Yang Telah Lama Pergi