Resensi Novel Bumi Tere Liye – Tere Liye adalah nama pena dari salah satu penulis produktif dan penuh akan imajinatif dari tanah air. Darwis, nama asli dari Tere Liye. Pria kelahiran tahun 1979 ini, telah menciptakan berbagai karya tulis novel best sellernya dengan berbagai genre, seperti romance, action, sci-fi, fantasy, drama islami, dan sebagainya. Bahkan, beberapa di antaranya juga sudah banyak yang diangkat ke dalam bentuk layar lebar.
Adapun salah satu dari sekian banyak karya tulisnya yang berhasil masuk ke deretan Best Seller Indonesia, yaitu bertajuk Bumi. Novel Bumi merupakan bagian pertama dari serial Bumi. Novel ini berhasil diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada Tahun 2014.
Novel dengan tebal 440 halaman ini, berkisah mengenai petualangan antarklan dengan tokoh utamanya, yaitu Raib. Raib adalah generasi keturunan murni dari Klan Bulan dan ia melakukan petualangan ke dunia paralel bersama dua sahabatnya, yaitu Seli dan Ali. Seli berasal dari keturunan klan Matahari, sementara Ali berasal dari klan Bumi atau tanah. Sebenarnya, mereka bertiga merupakan anak remaja pada umumnya, tetapi di novel inilah awal dari segalanya terungkap.
Table of Contents
Karakter atau Tokoh Utama di Novel Bumi
Tokoh Utama dalam Novel Bumi adalah ketiga sahabat yang terdiri dari Raib, Seli, dan Ali.
1. Raib: Klan Bulan
Raib berasal dari klan Bulan dan merupakan keturunan murni ke-21 dari klan Bulan, ia juga pewaris “Buku Kehidupan”. Raib memiliki berbagai kekuatan dan kemampuan, di antaranya dapat menghilang, dapat melakukan teknik teleportasi, pukulan berdentum, dan tameng transparan.
Selain itu, ia memiliki teknik berbicara pada alam, teknik sentuhan tangan menenangkan dan teknik penyembuhan, mempunyai sarung tangan Bulan yang dapat dilipatgandakan kekuatannya, dan memiliki Buku Kehidupan yang dapat membuka portal antarklan atau dunia paralel
2. Seli: Klan Matahari
Seli, teman karib dari Raib, berasal dari klan Matahari dan merupakan seorang petarung dari klan Matahari pertama yang besar dan tumbuh di klan Bumi. Ia adalah generasi ke-30, tepatnya sejak evakuasi klan Matahari ke klan Bumi.
Kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh Seli, di antaranya mampu mengeluarkan petir dari tangannya, terbang menggunakan kekuatan kinetik, mempunyai sarung tangan klan Matahari yang dapat dilipatgandakan kekuatannya, mampu mengeluarkan cahaya dan suhu panas, dapat menyerap rasa sakit yang kemudian diubah menjadi kekuatan berlipat ganda.
3. Ali: Klan Bumi atau Tanah
Ali adalah teman lain dari Raib, berasal dari klan Bumi, yaitu klan terendah. Ia adalah anak yang sangat cerdas dan genius, mampu menguasai berbagai dasar bahasa dari klan Bulan meski hanya semalam. Kemampuan dan kekuatan yang ia miliki, di antaranya dapat berubah menjadi seekor beruang raksasa, tetapi dalam kondisi tidak sadar karena terpengaruh rasa emosionalnya.
Dengan kekuatan besar yang dimilikinya serta fisik yang kuat, akhirnya Ali mempunyai sarung tangan yang dapat mengatur mode beruang sehingga perubahannya terjadi di tangan saja dan mampu menggunakan kekuatan tersebut secara sadar. Tak hanya itu, ia adalah orang yang gemar bereksperimen sehingga pada saat itu ia menyuntik kode genetik Seli dan raib, hingga akhirnya ia memiliki kekuatan menghilang, pukulan berdentum, teknik teleportasi, mengeluarkan petir ketika mode beruang, dan tameng transparan.
Selena dan Nebula adalah buku ke-8 dan ke-9 yang menceritakan siapa orangtua Raib dalam serial petualangan dunia paralel. Dua buku ini sebaiknya dibaca berurutan. Kedua buku ini juga bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan. Tentang persahabatan tiga mahasiswa, yang diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempat-tempat jauh. Tapi petualangan itu berakhir buruk, saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan.
Sinopsis dari Novel Bumi karya Tere Liye
Cerita ini bermula dari seorang gadis berusia 15 tahun, bernama Raib. Sebenarnya, Raib layaknya remaja pada umumnya, tetap dirinya memiliki satu kemampuan, yakni bisa menghilang. Bagaimana caranya? Hanya dengan meletakkan telapak tangan di wajahnya dan gadis itu bisa langsung tidak tampak di penglihatan.
Sebenarnya, kemampuan aneh itu telah melekat padanya sejak dirinya masih berusia sekitar 2 tahun. Dahulu, Raib gemar bermain petak umpet dengan kedua orang tuanya, kemudian Raib yang sedang meletakkan kedua telapak tangan ke wajahnya tiba-tiba menghilang. Raib merasa bingung sekaligus heran. Ia merahasiakan kemampuan yang dimilikinya itu ke semua orang, termasuk ke orang tuanya.
Meski pernah, orang tuanya merasa ada keanehan pada diri anaknya tersebut, Raib. Hal itu terjadi ketika Raib secara tiba-tiba muncul dihadapan mereka (orang tua Raib), padahal sebelumnya Raib berada di kamarnya. Akan tetapi, pada saat itu keanehan tersebut tidaklah dihiraukan oleh kedua orang tuanya, bahkan sampai saat ini.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Raib mempunyai teman dekat atau bisa dikatakan sahabat, Seli namanya. Mereka berdua sangatlah akrab. Selain itu, Raib mempunyai teman karib bernama Ali.
Awalnya, Ali adalah seseorang yang menyebalkan bagi Raib sebab ada saja ulah dari Ali yang membuat Raib jadi keki. Hal itu dibuktikan dengan kelakukan Ali yang tidak bisa tertib di sekolah sampai aktivitas atau kegiatannya yang menciptakan barang-barang aneh demi mengikuti keseharian Raib. Akan tetapi, siapa sangka? Ali menjadi teman petualangan yang sangat bisa dipercaya dan diandalkan di waktu yang tepat.
Kejadian awal mula dari petualangan mereka adalah saat Raib dan Ali mendapat hukuman dari Miss Keriting. Ya, Miss Keriting merupakan julukan untuk Miss Selena, yakni guru matematika mereka. Raib dan Ali dikeluarkan dari kelasnya dan tidak diizinkan untuk mengikuti jam pelajaran hingga kelas Miss Selena selesai. Raib yang saat itu dilanda bosan, ia akhirnya mengeluarkan kemampuan istimewanya, yaitu menghilang.
Saat dirinya coba menghilang, bersamaan dengan itu Raib melihat sosok bayangan lelaki kurus dan tinggi, kemudian lelaki tersebut memanggil Raib, “Hai, Gadis kecil”. Raib pun kaget dan secara spontan melepaskan kedua tangannya yang menutupi wajahnya, bersamaan dengan itu pula, Ali kaget sebab Raib muncul dihadapannya secara tiba-tiba.
Ali merasa curiga bahwa Raib memiliki kemampuan bisa menghilang. Tanpa hentinya, Ali bertanya kepada Raib. Meski demikian, Raib tidak mengakui bahwa dirinya dapat menghilang dan tetap pada komitmen untuk menjaga kemampuan ini menjadi rahasia pribadinya.
Untuk kehidupan di rumah pun sama seperti remaja kebanyakan, Raib tinggal dan menetap bersama kedua orang tuanya dan dua kucing peliharaannya, yaitu si Putih dan si Hitam. Mereka berdua hidup rukun dan damai, sampai suatu ketika ada hal yang mengubah semua.
Kucing Raib, yakni si Hitam yang biasanya menyambut Raib ketika pulang sekolah, mendadak tidak ada. Raib mencarinya ke seluruh sudut-sudut rumahnya, tetapi tetap saja tak ada si Hitam. Lantas, ia bertanya kepada mamanya mengenai keberadaan si Hitam. Saat itu mamanya terheran-heran sebab Raib hanya memelihara satu kucing yang dinamainya si Putih atau si Hitam, bukan si Putih dan si Hitam.
Peristiwa keanehan berikutnya, yakni secara tiba-tiba muncul sebuah jerawat dengan ukuran yang cukup besar di dari Raib. Seperti remaja pada umumnya, Raib merasa kesal akan jerawat itu sebab menjadi bahan ejekan. Hingga di malam harinya, Raib mencoba menghilangkan jerawat itu di depan cermin kamarnya, dengan konsentrasi penuh jerawat itu pun menghilang dari dahi Raib.
Kemudian, saat itu di dalam cermin muncul lagi sosok bayangan lelaki kurus dan tinggi yang pernah dijumpainya saat di sekolah secara tiba-tiba. Anehnya, lelaki itu bersama dengan kucing milik Raib yang hilang, yakni si Hitam. Lelaki tersebut memberikan tugas pada Raib untuk menghilangkan suatu benda, yakni novel tebal yang sedang dibacanya itu. Lelaki kurus tinggi itu hendak kembali menjumpai Raib esok di malam hari.
Hingga keesokan harinya, lelaki itu hadir lagi di dalam cermin kamar Raib. Ia memaksa Raib untuk menghilangkan novel tersebut, tetapi Raib tidak berhasil. Akhirnya, Raib pun diancam oleh lelaki itu. Kucing setia milik Raib, yaitu si Putih secara tiba-tiba diterkam oleh si Hitam yang mana dirinya berukuran lebih jumbo dari biasanya. Apabila Raib tak lekas menghilangkan novel itu, si Putih yang akan lenyap.
Peristiwa aneh selanjutnya, yaitu saat tower di belakang sekolah secara tiba-tiba roboh dan tepat mengenai Raib dan Seli. Namun, menakjubkannya adalah Raib mampu menghilangkan tower dan Seli mampu menyerap listrik dari tower tersebut. Mereka berdua pun heran serta masih tercengang satu sama lain, kemudian Ali menyadarkan dan segera membawa mereka berdua ke aula.
Saat di aula, dari dinding aula secara tiba-tiba muncul lubang tempat di mana keluarnya lelaki kurus tinggi di cermin Raib beserta pasukannya. Mereka hendak membawa Raib kembali ke klan Bulan, yakni tempat Raib berasal. Sebab kini, Raib berada di klan Bumi, klan terendah. Hingga akhirnya, pertempuran dahsyat pun berlangsung, saat Miss Selena berupaya melindungi para muridnya dari lelaki tersebut yang ternyata bernama Tamus.
Mereka bertiga, Raib, Seli, dan Ali berpindah berada di kamar Raib, kemudian berpindah lagi ke dunia Bulan melalui buku PR Matematika milik Raib. Mereka pun tersesat di kediaman Ilo, tepatnya di kamar Olu. Karena Olu berbaik hati, mereka diizinkan untuk bermalam di rumah Ilo dan diberikan fasilitas yang memadai meski mereka merasakan ada kejanggalan.
Petualangan di klan Bulan pun dimulai. Berawal dari kekacauan di komite kota yang kemudian menghantarkan Raib pada Av, yakni kakek dari kakek buyut Ilo. Raib, Ali, dan Seli mempunyai peran yang amat penting untuk mengembalikan situasi keamanan di klan Bulan. Klan Bulan merupakan salah satu dari empat klan yang ada. Pertama, klan Bumi adalah klan terendak, lalu klan Bulan, kemudian klan Matahari, dan klan Bintang.
Awalnya, keempat klan itu berjalan dan hidup dengan damai, tetapi seluruh sekat antardunia telah ditutup oleh si Tanpa Mahkota sebab kudeta kepemimpinannya. Seorang yang hendak merebut alih kepemimpinan. Namun, beruntungnya si Tanpa Mahkota dapat terpenjara oleh buku kematian.
Tamus yang memorakporandakan kota, menginginkan Raib si pemegang buku kehidupan sekaligus buku PR nya guna mengembalikan si Tanpa Mahkota. Mulanya, Raib dijebak dengan penawanan Miss Selena, kemudian ketiga sahabat itu terpojokkan di ruang perpustakaan. Raib pun dipaksa untuk membebaskan si Tanpa Mahkota, tetapi Raib enggan dan menolaknya.
Tamus beserta para prajurit dengan tanpa henti menyerang, tetapi Raib, Seli, dan Miss Selena terus menghadapi serta melawannya, hingga akhirnya pun satu persatu sudah mulai melemah.
Kemudian, kejadian tidak terkira pun terjadi, di saat krusial dan mencemaskan, Raib mencoba untuk membuka buku itu. Dengan tiba-tiba, Ali berubah menjadi beruang besar yang menghantam Tamus dan melemparnya ke dalam lorong buku kematian bersama dengan si Tanpa Mahkota.
Semua orang pun terheran, Raib, Seli, Av, bahkan Miss Selena, sementara Ali yang berhasil akan pertarungan itu tidak sadar bahwa dirinya dapat berubah menjadi seekor beruang besar.
Bagaimanakah akhir kisah mereka? Dapatkan mereka kembali ke klan Bumi?
Ikuti kisah petualangan Raib, Seli, dan Ali dengan membaca novel Bumi serta miliki ke semua serial Bumi. Dengan demikian, kalian akan turut berjelajah bersama mereka ke klan-klan selanjutnya.
Tere Liye menghadirkan kisah lanjutannya dengan Bulan. Kini anak istimewa itu bernama Seli, masih 15 tahun. Sama halnya seperti remaja yang lain, Seli mendengarkan lagu-lagu yang sedang hits, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama dan film. Perbedaannya, Seli bisa mengeluarkan petir.
Dengan kekuatan itu, Seli bertualang menuju tempat-tempat yang menakjubkan bersama Raib. Dengan bekal hewan tunggangan empat ekor harimau salju sebagai kendaraan mereka selama festival, mereka menghadapi medan berbahaya dan binatang buas dalam hutan hutan yang siap menyerang mereka. Namun, mengapa harus mereka yang mengikuti festival berbahaya ini?
Kesimpulan dari Resensi Novel Bumi Tere Liye
Tere Liye, selaku penulis novel Bumi amatlah cerdas dalam menjabarkan peristiwa satu ke peristiwa lainnya secara bertahap. Hal itu tentunya memudahkan pembacanya dalam memahami alur cerita pada setiap konflik yang dibuat di novel ini. Selain itu, novel Bumi sangat menarik untuk dibaca oleh berbagai kalangan sebab ada banyak moral value yang dapat diambil dari setiap peristiwa dan konflik yang ada, mulai dari pesan yang tersurat maupun tersirat.
Novel Bumi bergenrekan fantasi ini membuat cerita di dalam novel ini sangat imajinatif sehingga pembacanya juga memerlukan daya khayal yang luas dan tinggi. Akan tetapi, sang penulis, yakni Tere Liye telah merepresentasikan setiap kejadiannya secara terperinci, jadi para pembaca–termasuk kita–tidak merasa kebingungan apabila daya khayal kita tidak sampai pada cerita tersebut.
Lalu, novel ini mengusung tema petualangan antara tiga sahabat sehingga sangat memberikan pesan pada pembaca arti dari persahabatan, kemudian kejadian demi kejadian juga tidak mudah diperkirakan sehingga kita sebagai pembaca diharuskan fokus dan tidak boleh lompat halaman meski hanya selembar.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, novel ini cocok untuk dibaca dan dimiliki oleh berbagai kalangan, khususnya remaja, sebab tema yang diangkat pun sangat relevan dengan semangat anak muda. Saat membaca novel ini pun, kita seakan terlibat ke dalam alur cerita dan permainan tokoh yang diciptakan oleh sang penulis.
Kemudian, tak tanggung-tanggung pula, Tere Liye membuat pembaca novel Bumi ini haus akan rasa penasaran yang semakin menggebu sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan, seperti Bagaimanakah kisah selanjutnya, Makhluk apa lagi yang akan mereka hadapi di kejadian berikutnya, dan berbagai pertanyaan lainnya.
Dengan demikian, secara tak langsung, penulis akan menjawab berbagai rasa penasaran tersebut dan mengajak para pembacanya untuk lanjut membaca seri-seri berikutnya, seperti seri kedua dari serial Bumi ini yang bertajuk Bulan.
Itulah Resensi Novel Bumi karya Tere Liye. Apabila kalian penasaran dengan petualangan seru dari ketiga sahabat, yakni Raib, Seli, dan Ali jangan lupa untuk baca dan koleksi ke-11 seri novel Bumi karya Tere Liye sekarang juga.
Bagi Grameds yang tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun atau ingin mencari novel dengan berbagai genre, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.
Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia
Sumber: dari berbagai sumber
Dunia paralel ternyata sangat luas, dengan begitu banyak orang hebat di dalamnya. Kisah ini tentang petualangan tiga sahabat. Raib bisa menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa saja. CEROS DAN BATOZAR adalah buku ke-4 ½ dari serial BUMI
- Urutan Novel Tere Liye
- Resensi Novel Bumi Tere Liye
- Resensi Novel Bulan Tere Liye
- Resensi Novel Matahari Tere Liye
- Resensi Novel Bintang Tere Liye
- Resensi Novel Komet Tere Liye
- Resensi Novel Komet Minor Tere Liye
- Resensi Novel Selena Tere Liye
- Resensi Novel Nebula Tere Liye
- Resensi Novel Si Putih Tere Liye
- Resensi Novel Ceroz dan Batozar Tere Liye
- Resensi Novel Sagaras
- Review Novel Bibi Gill
- Resensi Novel Ily Tere Liye
- Resensi Novel Lumpu Tere Liye
- Resensi Novel Pulang Pergi
- Resensi Novel Selamat Tinggal
- Resensi Novel Tentang Kamu
- Resensi Buku Rindu Tere Liye
- Review Novel Negeri Di Ujung Tanduk
- Resensi Novel Bedebah Di Ujung Tanduk Tere Liye
- Resensi Buku Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
- Review Novel Janji Tere Liye
- Rekomendasi Novel Tere Liye Terbaik
- Rekomendasi Novel Fiksi Indonesia
- Review Novel Si Anak Cahaya
- Review Novel Sepotong Hati yang Baru
- Review Novel Pergi
- Review Novel Yang Telah Lama Pergi