Negeri Para Bedebah: Perjalanan Mencari Kebenaran
Review Novel Negeri Para Bedebah – Negeri para bedebah, negerinya para musang berbulu domba, negerinya pencuri berdasi. Tempat dimana kehidupan terasa jauh lebih fiksi dari pada novel fiksi itu sendiri. Dimana realita terasa jauh lebih nyata.
Sebab di negeri para bedebah segala hal bisa terjadi selama melibatkan materi dan kedudukan. Manusia bisa berubah menjadi musang paling manipulatif selama itu demi kekayaan. Namun di negeri para bedebah pula masih menyimpan kebaikan, kemanusiaan dan kesetiaan.
Tere liye dan karyanya selalu menjadi legenda. Sebagai salah satu penulis asli Indonesia yang paling rajin menduduki jajaran best seller, Tere Liye kembali menyajikan sebuah karya tulis dengan warna yang berbeda, Negeri Para Bedebah.
Jika biasanya kita selalu melihat kisah-kisah romantis anak manusia, kali ini Tere Liye mengajak kita masuk ke dalam dunia baru yang jauh lebih luas melalui karyanya ini. dunia politik, ekonomi hingga hukum.
Seperti biasa, tanpa tanggung-tanggung Tere Liye memberikan berbagai hasil penelusuran, pembelajaran dan ilmunya pada kita melalui setiap inci cerita untuk memberikan nuansa baru yang terasa amat nyata.
Melalui novel ini, mampu membukakan pintu baru bagi kita yang masih awam dengan dunia ekonomi politik. Kendati hanya sebatas kisah fiksi, namu alur ceritanya seolah menjadi refleksi kita di dunia nyata.
Tidak heran apabila saat membacanya membuat kita bertanya-tanya apakah benar adanya? Apakah ‘lingkaran setan’ dalam dunia ekonomi politik memang se-’menakutkan’ itu? Apakah di negara ini ada kisah nyata seperti ini?
Tentu, terlepas seperti apa kehidupan ‘politik’ diatas sana atau sama atau tidak dengan gambaran Tere Liye pada novel Negeri Para Bedebah ini, kita perlu menggaris bawahi kenyataan bahwa ini tetap sebuah cerita fiksi.
Apabila mampu membuat kita menjadi begitu tertarik dengan topik, hingga mencoba merefleksikannya maka artinya novel ini sukses membuat para pembacanya masuk dalam dongeng realistis Tere Liye ini.
Pada keseluruhan cerita, menyoroti Thomas atau Tommi sebagai karakter utama yang mengantarkan kita mengarungi alur cerita panjang dalam waktu singkat. Di novel ini total sekitar 433 halaman hanya untuk menjelaskan kurun waktu dua hari.
Memang tidak ada hal yang tak mungkin dalam sebuah karya sastra, seperti halnya miliki Tere Liye ini. Ketika pada umumnya sebuah cerita dengan alur panjang memiliki setting waktu yang panjang pula, tidak dalam Negeri Para Bedebah.
Secara keseluruhan perjalanan Thomas yang tengan mencari cara untuk meluruskan permasalahan Bank Semesta ini hanya terjadi selama dua hari. Selama itu pula kita disajikan begitu banyak rentetan kejadian dan inilah yang menjadikan kekurangan sekaligus kelebihan pada novel ini nantinya.
Negeri Para Bedebah juga sebenarnya merupakan novel pertama, yang kemudian kisahnya dilanjutkan pada novel Negeri Diujung Tanduk dengan ketegangan dan konflik yang tidak kalah seru untuk dibaca.
Table of Contents
Tentang Penulis Novel Negeri Para Bedebah
Darwis atau kerap disapa Tere Liye merupakan penulis berbakat Indonesia yang telah menuliskan begitu banyak karya dan terus digemari para pembaca. Namanya semakin besar melalui rentetan prestasi yang ditorehkan dari karya yang membesarkan namanya.
Sebut saja Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Ayah, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Rindu, Bumi dan masih banyak lainnya lagi. Tidak sedikit pula karya Tere Liye yang sukses besar hingga diadaptasi ke layar lebar.
Setiap tulisannya memiliki makna yang sangat berarti, meskipun itu kisah romansa, kisah keluarga, kisah fantasi dan juga kisah aksi seperti dalam novel Negeri Para Bedebah ini. Tere Liye senantiasa memberikan amanat baik pada setiap karyanya.
Sehingga tidak heran apabila banyak orang yang terus mengikuti novel-novel Tere Liye mulai yang kumpulan cerpen, sajak dan novel seri. Dia juga terkenal mampu melahap segala genre cerita, baik itu dongeng anak-anak hingga politik.
Jika melihat background sang penulis asal Lahat ini, Tere Liye juga bekerja sebagai akuntan dimana mungkin saja pengalaman dirinya dalam dunia kerja sedikit banyak menginspirasi untuk menerbitkan kisah Negeri Para Bedebah. Atau setidaknya dirinya mendapatkan inspirasi dari beberapa peristiwa dalam kehidupan nyata.
Mengulas Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye
Sinopsis Novel Negeri Para Bedebah
Kisah berawal dari Thomas sebagai seorang konsultan keuangan yang sangat terkenal. Keahlian Thomas dalam bidang pekerjaannya ini membuat dirinya bahkan sering diundang menjadi pembicara dalam berbagai kesempatan seperti talk show dan seminar hingga luar negeri.
Thomas bisa dibilang merupakan salah satu figure paling berpengaruh dalam bidang perekonomian hingga mampu mendirikan firma konsultannya bernama Thomas & Co. Ketenaran Thomas membuat banyak orang ingin mengulik sisi dari dirinya yang amat misterius dan latar belakangnya yang gelap.
Thomas rupanya adalah anak yatim piatu yang besar di asrama. Dirinya menyelesaikan pendidikan berasrama hingga kemudian melanjutkan pendidikannya master ekonom di luar negeri. Selebihnya, tidak seorangpun mengetahui informasi tentang keluarganya.
Sedangkan pada sisi lainnya, seorang pemilik Bank nasional yakni Bank Semesta sedang tersandung kasus akibat kelalaiannya dan perbuatannya yang dinilai melanggar undang-undang bisnis perbankan. Serta sejumlah tindakan pelanggaran yang terjadi dilakukan oleh pemilik Bank tersebut, Mr. Liem, yang merupakan satu-satunya saudara kandung Thomas.
Akibatnya, polisi berkumpul untuk mengepung Mr. Liem pada malam hari, akan tetapi karena sang istri justru pingsan karena syok maka penangkapan Mr. Liem diurungkan. Kesempatan ini digunakan olehnya untuk meminta Ram seorang pesuruh menghubungi Thomas untuk membantunya menyelesaikan permasalahan ini.
Kehadiran Thomas bukan tanpa alasan, bukan karena dia seorang konsultan keuangan melainkan karena keduanya masih saudara. Secara pribadi Thomas sendiri sesungguhnya tidak ingin membantu Om Liem karena tragedi di masa lalunya, membuat Thomas membenci Om satu-satunya.
Akan tetapi pada akhirnya Thomas setuju membantu karena tidak ingin melihat kondisi tante Liem semakin buruk. Dirinya akhirnya mampu meloloskan Mr. Liem dari polisi dan karena berhasil kabur, maka masih ada kesempatan untuknya memperbaiki situasi selama polisi belum menangkap Mr. Liem.
Dengan merencanakan sejumlah strategi, Thomas siap mencari jalan keluar untuk meluruskan permasalahan tersebut. Hal ini juga berimbas pada masa lalunya yang sedikit demi sedikit semakin terkuak.
Thomas berusaha mencari bantuan dari pemerintah untuk mendapatkan pinjaman yang mampu membayar Bank Semesta supaya tidak bangkrut. Dalam usahanya, banyak oknum yang juga rupanya menikmati permainan dan mengambil keuntungan di sela-sela kerugian Bank Semesta.
Dengan kecerdikannya, Thomas berusaha menggiring opini publik melalui media dan memaparkan tentang suatu istilah yang disebut dampak sistematis. Dimana sistem keuangan dunia bak jaring laba-laba yang apabila putus satu jaring akan mempengaruhi kerusakan sistem jaringan lainnya.
Oleh karena itu apabila Bank Semesta runtuh maka hal ini akan membawa dampak negatif terhadap kepercayaan nasabah, yang mana akan membawa chaos besar-besaran. Akan tetapi seorang reporter muda, Julia, mampu membaca bahwa opini ini adalah sebuah strategi untuk menolong Bank Semesta saja.
Pada dasarnya Julia sadar bahwa Thomas adalah related party dari pemilik bank tersebut dan inilah yang akhirnya membuat Thomas harus menceritakan kisah masa lalunya yang kelam.
Dari sinilah Thomas membeberkan bahwa dirinya merupakan keponakan Mr Liem yang akhirnya lolos dari kemalangan yang menimpa keluarga besarnya. Di masa lalu terjadi kebakaran yang menewaskan orang tuanya, akibat aksi massa yang marah atas sejumlah kasus yang menimpa keluarganya serta merugikan orang-orang tersebut.
Polisi yang berkedok menyelamatkan keluarganya justru meminta surat penting, jaminan dan akta tanah dan membiarkan kejadian naas tersebut terjadi begitu saja. Sesungguhnya polisi inilah penjahat sebenarnya.
Hanya Thomas, Opa dan Om Liem saja yang mampu selamat, sedangkan orang tuanya terpanggang hangus di rumah Opa. Selepas peristiwa tersebutlah, Thomas akhirnya melepaskan diri dan hidup mandiri di sekolah asrama yang merubah pandangannya terhadap dunia.
Setelah mendengarnya Julia pun memutuskan bergabung membantu Thomas dalam menjalankan misi penyelamatan Bank Semesta. Tentu saja, sebagai tersangka yang melarikan buronan negara tidak mudah jalan Thomas dalam melancarkan misinya.
Terlebih lagi Bank Semesta sendiri sudah hampir ditutup enam tahun lalu, sebelum akhirnya berpindah tangan pada Mr. Liem, yang rupanya bermasalah juga. Ini menjadi tugas berat bagi Thomas untuk melobi semua petinggi diatas. Juga untuk melawan para orang-orang dalam lingkaran politik yang hendak menjatuhkannya.
Tidak heran apabila selama perjalanan panjang tersebut Thomas, Julia dan Maggie juga kerap dihujani berbagai peluru, kepungan polisi dan rentetan halang rintang lainnya selalu mengikuti keduanya. Masih banyak jalan yang harus ditempuh, masih banyak bidak-bidak yang perlu ditaklukan olehnya. Kementerian, kepala deputi bank, badan pengelola pinjaman hingga penguasa partai.
Akankah Thomas berhasil menyelesaikan misinya, setelah ‘terbang’ kesana-kemari untuk mencari aliansi? Kamu perlu menemukan jawabannya dalam novel Negeri Para Bedebah ini.
Kelebihan Novel Negeri Para Bedebah
Melihat karya ini lewat kacamata sastra, novel Negeri Para Bedebah ada banyak alasan mengapa kamu perlu membaca novel ini, terutama bagi para pecinta novel dengan tema yang realistis, kompleks dan alur yang padat.
Dalam novel ini, kita menyadari bahwa Tere Liye benar-benar menunjukkan kepiawaiannya dalam storytelling, menciptakan ketegangan, membubuhkan elemen-elemen yang membuat kisah terasa believable dan nyata.
Dari sini mampu menumbuhkan perasaan campur aduk pembaca seperti rasa penasaran, iba, marah dan bahagia yang membuat buku setebal 433 halaman terasa pendek. Tentunya, kemampuan Tere Liye ini sudah sering diakui para pembaca.
Namun, tidak berhenti disitu saja. Inti cerita Negeri Para Bedebah itu sendiri juga sudah sangat kompleks dan menarik untuk diikuti. Mengambil premis yang cukup sederhana, yakni menghindarkan Bank Semesta dari kebangkrutan, kisah Thomas dan orang-orang yang ‘satu perahu’ dengannya menjadi sangat seru.
Apalagi ditambah batas waktu yang begitu singkat mampu mengaduk-aduk perasaan pembacanya untuk menaruh simpati dan bahkan ikut berharap supaya Thomas mampu menyelesaikan rencananya.
Kekurangan Novel Negeri Para Bedebah
Sebagai kisah panjang yang begitu kompleks dan padat, memang waktu setting dua hari untuk satu buku, bukanlah pekerjaan yang mudah. Tere Liye yang sudah begitu baik menggambarkan setiap detail kejadian dalam buku pun kadang juga memiliki beberapa kekurangan.
Bagi mereka, pembaca yang tidak begitu menyukai cerita terlalu padat mungkin akan merasa bahwa alur Negeri Para Bedebah ini menjadi lambat di awal. Hal ini mampu menimbulkan kesan sedikit ‘boring’ pada awalan cerita.
Pembaca juga membutuhkan konsistensi yang cukup baik saat membacanya karena setiap peristiwa yang digambarkan begitu penting dan rawan terlewat. Akan tetapi hal tersebut tidak menurunkan kualitas dari tulisan Tere Liye pada novel kali ini.
Pesan moral dari Novel Negeri Para Bedebah
Sebagai sebuah kisah yang berlandaskan ekonomi politik, ada sejumlah pesan dari sang penulis yang ingin disampaikan pada para pembaca. Harapannya selain untuk hiburan, juga mampu membuat kita menjadi sosok yang lebih baik dengan mengambil nilai kebaikan para protagonisnya, dan tidak mencontoh antagonis.
Sesuai judulnya, Negeri Para Bedebah memang menggambarkan kehidupan perekonomian dan politik negara yang dipenuhi musang berbulu domba. Dengan sikap-sikap mereka yang sering melakukan penyimpangan moral, hingga harus merugikan orang lain.
Maka dari novel ini, kita bisa mengerti gambaran penyimpangan yang perlu dihindari agar terhindar dari ‘lingkaran setan’. Sejumlah penyimpangan yang tampak dan menjadi halangan Thomas yakni, kecurangan yang kerap dilakukan oleh para kelas elite dan petinggi.
Melakukan penggelapan dana, menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, hingga penghianatan. Masih ada sejumlah penyimpangan lainnya yang digambarkan dalam novel ini, untuk memberikan betapa mengerikannya potensi dari diri setiap manusia yang mampu berubah menjadi ‘monster’ selama itu menyangkut tahta dan uang.
Tere Liye seolah ingin memberitahu kita apabila satu keburukan yang kita lakukan hanya akan membawa keburukan lain yang berakhir tidak baik. Seperti contoh Ram yang menerima imbas dari apa yang dia perbuat.
Sebaliknya ada para protagonis yang membawakan nilai moral yang patut kita contoh supaya terhindar dari permasalahan. Dari Thomas kita belajar bahwa sebagai manusia kita harus banyak menabur kebaikan.
Dalam novel, Thomas membawa gambaran lelaki yang bertanggung jawab, pantang menyerah, menepati janji dan selalu waspada dalam setiap perilaku dan perkataannya. Perilaku inilah yang menggaris bawahi keseluruhan cerita dan juga membantu Thomas menemukan jalan keluar.
Sebagai manusia kita harus bisa bertanggung jawab atas apa yang pernah dilakukan, sebagai penerimaan atas segala konsekuensi. Oleh karena itu, melihat kasus yang sedang dihadapi, Thomas berusaha memenuhi tanggung jawabnya untuk menyelesaikan permasalahan Mr. Liem.
Kendati mengalami begitu banyak halangan dan cobaan baik secara fisik maupun mental, dirinya tidak menyerah begitu saja. Sebab, dia memegang teguh misinya untuk menyelamatkan Bank Semesta.
Thomas yang juga merupakan anggota klub petarung, dimana itu merupakan klub duel yang dilakukan oleh para petinggi dan orang-orang penting untuk sekedar melepas penat, juga menuai sejumlah kebaikannya di masa lalu.
Para anggota klub memegang teguh nilai sebuah janji, dan mereka memiliki janji untuk mewujudkan keinginan dan membantu Thomas yang pasti mereka tepati. Hal inilah yang juga banyak membantu Thomas pada akhirnya.
Atas relasi, kepercayaan dan hubungan yang baik terhadap orang lain, dan karena sudah berjanji mereka menghargai Thomas dan memberikan bantuan. Pada akhirnya sebuah janji memiliki nilai yang begitu besar dan membawa dampak baik pada dirinya.
Kita juga harus menjadi waspada, karena alam kehidupan, kadang meskipun sudah bersikap baik ada kalanya justru orang-orang terdekat atau yang kita percaya mungkin akan berlaku sebaliknya. Boleh jadi karena ucapan atau perilaku kita sendiri yang tanpa disadari mampu menyakiti orang lain.
Melalui Negeri Para Bedebah, Tere Liye tidak sekedar memberitahu kita tentang kenyataan bahwa ‘para bedebah’ memang ada di dunia. Melainkan mengajak kita untuk selalu menuai kebaikan agar tidak menjadi salah satu dari ‘para bedebah’ tersebut.