Resensi Shadow and Bone by Leigh Bardugo – Ditulis oleh Leigh Bardugo yang merupakan seorang penulis genre fantasi dewasa muda. Leigh Bardugo juga menjadi salah satu orang yang masuk ke dalam deretan New York dengan bukunya yang berjudul Shadow and Bone.
Novel ini sendiri merupakan buku pertama dari keseluruhan seri Grisha Trilogy yang menceritakan kisah seorang gadis yatim piatu yang memiliki nama Alina Starkov yang dalam hidupnya memiliki teman masa kecil yang selalu bersamanya dan membuat hidupnya lebih berwarna, yaitu Malyen Oretsev.
Kisah yang dibuat oleh Leigh Bardugo ini juga dapat Grameds temui dalam series Netflix dengan genre fantasi dewasa muda dengan judul Shadow and Bone dan Six Of Crows. Shadow and Bone sendiri pertama kali terbit di Indonesia pada tahun dengan judul terjemahan bahasa Indonesia, yaitu Bayang dan Belulang. Buku ini sendiri diterjemahkan oleh Reni Indardini yang sudah menerjemahkan berbagai karya lainnya, seperti Percy Jackson Series, Six of Crows duology, serta Heroes of Olympus Series.
Table of Contents
Resensi Novel Shadow and Bone
Shadow and Bone yang menjadi series pembuka yang menjadi awal bagi Grisha Universe atau Grishaverse yang berlatar belakangkan pada dunia fantasi.
Di dalam alam semesta novel ini, terdapat orang-orang dengan kekuatan ajaib yang juga dikenal dengan sebutan Grisha yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi materi. Etherialki summoners dapat memanipulasi udara, air, atau bahkan api. Selanjutnya, Materialki Fabrikators dapat memanipulasi materi dan juga bahan kimia, serta yang terakhir Corporalki yang terbagi menjadi dua, yaitu penyembuh dan penenang hati yang memiliki kemampuan untuk mempercepat atau memperlambat detak jantung, dan menjadi kaum Grisha yang paling ditakuti oleh orang-orang.
Ravka, yang merupakan sebuah negara yang terinspirasi oleh tsar Rusia atau tsaritsa yang terbagi menjadi dua bagian oleh petak kegelapan yang juga dikenal dengan sebutan Shadow Fold yang didalamnya dihuni oleh berbagai makhluk mengerikan yang disebut sebagai volcra yang memangsa manusia.
Kisah ini kemudian menggambarkan, bagaimana Shadow Fold dan monster volcra sudah memulai proses penyeberangan dari Ravka Timur menuju ke pelabuhan laut dan rute perdagangan Ravka Barat. Dan satu-satunya harapan untuk menghentikan Shadow Fold yang telah ada sejak berabad-abad tahun yang lalu adalah dengan sebuah mitos Sun Summoner atau pemanggil matahari, yang merupakan seorang Grisha dengan kemampuan untuk memanggil cahay amatahari dan menghancurkan kegelapan dan semua monster yang ada.
Pada awalnya Alina Starkov memiliki kehidupan yang sederhana sebagai penggambar peta, namun hal tersebut kemudian dengan cepat berubah ketika kediamannya diserang oleh Shadow Fold yang membuat sahabatnya, Malyen Oretsev mengalami luka yang parah.
Dan pada saat itulah sebuah rahasia besar mengenai jati dirinya yang sebenarnya menjadi terungkap dan nasib negara Ravka yang berada pada tanggungannya. Hingga suatu saat, ia akhirnya dibawa oleh anggota Grisha untuk menjalani pelatihan di dalam istana dan kemudian bekerja sama dengan sosok misterius, Sang Kelam.
Namun, karena tanggung jawab barunya tersebut, membuat Alina harus meninggalkan satu-satunya sahabat yang selalu ada di dalam hidupnya, yaitu Malyen Oretsev. Dimana, Alina harus menyesuaikan dirinya dengan kehidupan barunya tersebut. Dalam kehidupan barunya tersebut, ia dapat memiliki segala hal yang diinginkannya, namun dalam dunia barunya yang didasarkan kekuasaan dan politik, ternyata ia menemukan suatu fakta menarik, bahwa kekuatan sihirnya dapat menjadi beban yang sangat besar dari yang ia bisa bayangkan.
Alina berlatih sebagai seorang Grisha dan mempelajari bahasa bangsa mereka serta cara mereka bertempur, namun dalam menggunakan dan memanggil kekuatan yang ia miliki sendiri, ia tidak memiliki harapan. Ia menghabiskan hari-harinya dengan berlatih dengan Baghra, seorang Grisha kuno yang memiliki kemampuan untuk memperkuat kekuatan orang lain, sama seperti dengan kemampuan the Darkling. Baghra sendiri kesulitan untuk memanggil kekuatan Alina ke luar permukaan hingga ia menemukan ingatan yang terlupakan dari dalam Alina yang menyebabkan hal tersebut.
Dimana, bertahun-tahun lalu, ketika Alina baru saja berusia 8 tahun, seorang Grisha datang ke panti asuhan untuk menguji ia dan juga sahabatnya, Mal untuk mengetahui apakah mereka memiliki kekuatan apapun. Alina yang berpikiran cepat, menyadari bahwa jika ia ketahuan memiliki kekuatan, maka ia akan dipisahkan dari Mal, sehingga ia memutuskan untuk menyembunyikan kemampuannya.
Dengan mendorong dan menyembunyikan kekuatan yang ia miliki ke dalam dirinya, hal tersebut membuatnya kehilangan kesehatan yang ia miliki serta nafsu makan. Namun, setelah ia berpisah dengan Mal sekarang, ia memperbolehkan kekuatannya untuk datang dan pada akhirnya dapat mengendalikan kekuatan tersebut.
Selama pelatihannya tersebut, ternyata the Darkling memiliki ketertarikan pada kemajuan kekuatannya tersebut. Walaupun sebelumnya sudah diperingati oleh Genya bahwa the Darkling memiliki kemampuan untuk menarik semua kaum Grisha, Alina tetap percaya bahwa perasaan the Darkling padanya adalah sesuatu hal yang tidak biasa dan teorinya tersebut terbukti hingga pada suatu saat the Darkling secara tiba-tiba menciumnya.
The Darkling bercerita kepadanya bahwa ia sedang mencari seekor rusa putih yang dikatakan sebagai sebuah mitos, yang tanduk dari rusa tersebut dapat diukir dan dijadikan sebagai sebuah kalung. Kalung tersebut yang kemudian dapat menguatkan kekuatan pribadinya. Dengan kemampuan kalung tersebut, Alina dapat mengontrol dan memanfaatkan kemampuannya sendiri dan menyembuhkan Shadow Fold dan pada akhirnya menyelamatkan Ravka.
Pada suatu hari, di malam perjamuan khusus Raja, dimana setiap Grisha menampilkan kemampuan kemampuan yang mereka di hadapan pengadilan, Alina dikejutkan dengan sebuah jubah baru yang memiliki warna hitam seperti milik The Darkling. Dengan memberikan hadiah semacam itu, the Darkling menyatakan dan mengklaim Alina sebagai muridnya.
Yang kemudian dilanjutkan dengan keduanya memberikan penampilan yang luar biasa, dan setelahnya berbagai momen pribadi di sebuah ruangan. Setelah itu, Alina dikejutkan dengan kehadiran sahabatnya, Mal di dalam istana karena ia telah menulis surat kepadanya tanpa mendapatkan balasan.
Hingga pada akhirnya terungkap, bahwa Mal marah dengan transformasi yang dialami Alina menjadi seorang Grisha. Mal menganggap bahwa Alina telah menyukai kemampuan dan segala kemewahan yang kemampuannya dapat berikan. Keduanya terus berargumen dan pada akhirnya berpisah tanpa adanya penyelesaian. Alina yang kembali ke kamarnya sembari menangis dikejutkan dengan kehadiran Baghra.
Dalam perjalanan kisahnya, Alina akan menemui berbagai rintangan dan harus berhadapan dengan kegelapan, rahasia Grisha, serta rahasia hati.
Karakter Novel Shadow and Bone
Setiap karakter di dalam kisah novel ini sendiri memiliki keunikannya masing-masing yang membuat masing-masing karakternya menjadi lebih menarik.
1. Alina Starkov
Sebagai tokoh utama dari perjalanan kisah ini, Alina Starkov sendiri digambarkan sebagai seorang gadis yang merasa dirinya biasa saja dan tidak memiliki keistimewaan apapun dan selalu merasa tidak ada tempat yang cocok dengannya.
Namun, selama perjalanan ceritanya, Alina mengalami perkembangan karakter setelah rahasia besar tentang dirinya terbongkar. Dimana, karakter Alina digambarkan semakin berani dan juga tangguh.
2. Malyen Oretsev
Selanjutnya sahabat dari Alina Starkov, yaitu Malyen Oretsev yang digambarkan sebagai seorang laki-laki yang memiliki wajah tampan serta memiliki kemampuan untuk melacak sesuatu hal yang luar biasa.
3. Genya Safn
Karakter selanjutnya yaitu, Genya Safn yang merupakan seseorang penyembuh dan yang menjadi teman dari Alina Starkov selama ia menjalani pelatihan di dalam istana.
4. Sang Kelam
Salah satu karakter yang paling menarik perhatian adalah Sang Kelam, yang digambarkan sebagai sosok misterius dan berperan sebagai karakter antagonis dengan aura gelap serta dipenuhi dengan rahasia.
Dalam perjalanan kisah di novel ini sendiri, kita dapat juga melihat perkembangan karakter dari Sang Kelam yang membuat kita semakin penasaran dengan sosok Sang Kelam yang sebenarnya.
Pedoman Konten Novel Shadow and Bone
1. Violence atau kekerasan
Dalam kisah ini, negara Ravka digambarkan sebagai negara peperangan, dan perjuangan dan pengalaman Alina beserta teman-temannya diceritakan di dalamnya. Pada kisah ini juga kita dapat menemukan karakter yang ditembak, dilumpuhkan, dibunuh, ditusuk, dibelah menjadi dua, atau bahkan diceritakan terbagi menjadi beberapa bagian. Walaupun dalam kisah ini, penulis tidak terlalu menekankan pada nilai kekerasannya, terdapat beberapa momen dimana hal ini dapat menjadi sangat mengerikan dan mengganggu pembaca tertentu.
2. Sexual Content atau Konten Seksual
Dalam kisah Shadow and Bone sendiri tidak ada konten seksual yang dijelaskan atau diceritakan secara terang-terangan. Namun, terdapat adegan tunggal yang cukup menjelaskan mengenai hal ini. Terdapat pula beberapa ciuman sesekali di beberapa adegan.
Dalam kisah ini sendiri, karakter yang ada di dalamnya menjalani tantangan orientasi seksual, dan sementara dalam buku ini topik seks bebas bukanlah sesuatu hal yang tabu, penekanan lebih mendalam dalam kamu temukan pada hubungan berkomitmen.
Dalam beberapa adegan pula yang juga melibatkan sang raja yang terus menerus memaksakan dirinya pada seorang pelayan, namun adegan ini sendiri tidak pernah dijelaskan secara rinci, namun trauma dan dampak dari hal ini terlihat tetap ada sepanjang kisah ini.
3. Drug or Alcohol Use atau Penggunaan Narkoba atau Minuman Beralkohol
Dalam kisah ini yang berlatarkan pada negara Ravka diceritakan umur legal seseorang terlihat sangatlah muda. Pada umur 17 atau 18 tahun dari karakter utama kita, diceritakan dan terlihat nampak diceritakan sebagai seseorang yang rutin mengkonsumsi minuman beralkohol.
4. Spiritual Content atau Konten Spiritual
Pada kisah ini sendiri, nilai agama menjadi elemen penting dalam perjalanan cerita yang ada, namun tidak ada penekanan terkait nilai spiritualitas yang sejati. Nilai agama yang ada sendiri disajikan sebagai sebuah sarana comfort atau kenyamanan atau bahkan digunakan sebagai alat manipulasi.
Nilai agama yang dominan pada negara Ravka sendiri adalah pemujaan kepada malaikat, yang diambil dari nilai agama kristen atau katolik, namun tanpa adanya Tuhan atau Kristus itu sendiri.
Malaikat atau orang suci itu sendiri digambarkan sebagai Grisha yang telah mati dan mampu melakukan keajaiban, sehingga hingga sekarang dihormati dan banyak orang berdoa padanya untuk meminta bantuan.
Sebagai tokoh utama yang memiliki kemampuan Sun Summoner atau pemanggil cahaya matahari, Alina mendapati dirinya sebagai orang suci yang masih hidup dan sebuah objek pengabdian tanpa disadarinya sekalipun. Karena hal tersebut, dalam buku ini kita juga dapat melihat bagaimana ia harus terus menerus bergulat untuk mencari identitas dirinya.
5. Language or Crude Humor atau Bahasa dan Humor Kasar
Dalam buku novel ini sendiri, dapat kita temui beberapa karakter yang menggunakan bahasa yang cukup kasar seperti halnya a**, h***, atau d**n. Terdapat pula percakapan atau pembicaraan sesekali tentang hubungan seksual, namun hal ini tidak pernah berlanjut terlalu jauh hingga menjadi vulgar. Dalam buku ini sendiri terdapat sebuah istilah yang disebut “tumbled” untuk menggambarkan hubungan seksual antar karakter satu sama lain.
6. Other Negative Content atau Konten Negatif Lainnya
Dalam buku ini, yang menjadi kunci utama dari keseluruhan ceritanya adalah kekuatan sihir yang berkaitan erat dengan kekejian atau sebuah hal yang tidak natural atau wajar yang dialami penggunanya.
Dimana, umat Grisha sering dituduh sebagai seorang penyihir karena memiliki kemampuannya tersebut. Namun, mereka dengan cepat menunjukkan bahwa mereka bukan mempraktekkan kemampuan sihir, namun sesuatu yang mereka sebut sebagai sebuah ilmu kecil.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dimana beberapa Grisha mampu memanggil dan memanipulasi angin, api, cahaya, atau bahkan kegelapan. Terdapat pula beberapa yang dapat memanipulasi materi, menyembuhkan tubuh manusia, atau bahkan menghentikan detak jantung.
7. Positive Themes
Hal yang menarik dalam cerita ini sendiri adalah bagaimana penekanan pada suatu hal yang benar tetaplah benar dan suatu hal yang salah tetaplah salah. Dimana juga diceritakan, pada orang yang mempraktekkan kekuatan sihir yang dapat menghancurkan akan mendapatkan bayaran yang setimpal, begitu pula yang terjadi pada sisi pahlawan.
Karakter yang digambarkan sebagai sosok yang jahat juga akan mendapatkan pembalasan yang setimpal di akhir serta sosok pahlawan yang ada akan tetap menjadi heroik sampai akhir dan akan mendapatkan penghargaan yang setimpal.
Kelebihan dari Novel Shadow and Bone
- Memiliki alur cerita yang relatif sederhana, namun juga dapat membuat para pembacanya untuk terus penasaran dan melanjutkan kisah perjalanan yang ada di dalam bukunya.
- Memiliki ide cerita yang terkesan baru atau fresh dibandingkan dengan karya lainnya.
- Novel Shadow and Bone sendiri telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para pembacanya sehingga mudah dicerna.
- Novel ini juga memiliki alur cerita yang tidak bertele-tele sehingga tidak mudah membuat para pembacanya bosan.
- Memiliki cover buku yang menarik dari aspek visual sehingga para pembacanya jadi lebih tertarik.
Kekurangan dari Novel Shadow and Bone
- Karakter serta penokohan yang ada di dalam novel Shadow and Bone sendiri terkesan kurang dalam sehingga para pembacanya kurang dapat merasakan perjuangan para tokoh di dalam cerita.
- Tempat atau latar yang ada di dalam cerita ini juga kurang dijelaskan secara rinci dan detail.
Nah, Grameds seperti itulah cuplikan singkat dari Novel Shadow and Bone yang merupakan karya dari penulis Leigh Bardugo yang mengusung tema genre fantasi dewasa muda dan menceritakan perjuangan dan perjalanan Alina Starkov, Malyen Oretsev, dan The Darkling yang dipenuhi dengan rintangan untuk mempertahankan negara mereka.
Kisah yang ada pada buku ini juga dapat Grameds temukan dalam series Netflix yang menggabungkan dua buku pada event serta genre yang berbeda menjadi satu buah timeline yang sama namun dengan sudut pandang yang berbeda dan memiliki judul Shadow and Bone dan Six of Crows. Dapatkan bukunya hanya di Gramedia!
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Buku Tentang Perempuan
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Rekomendasi Novel Tere Liye Terbaik
- Review Novel Norwegian Wood
- Review Novel Scarlet Letter
- Review Novel Ruin And Rising
- Review Novel kekasih Di Musim Gugur
- Review Novel Who Moved My Cheese
- Review Novel Koleksi Kasus Sherlock Holmes
- Review Novel Penelusuran Benang Merah
- Review Novel Rapijali 1,2,3
- Review Novel Di Tanah Lada
- Review Novel Wuthering Height Emily Bronte
- Review Novel Galaxy
- Review Iklas Paling Serius
- Review Buku Tentang Semua Yang Ada di Bumi
- Review Novel The Good Son
- Review Novel The Fall Of Gondolin
- Review Novel I Want To Eat Your Pancreas
- Review Novel Galaksi
- Review Novel Summer in Seoul
- Review Novel Spring in London
- Review Novel Winter in Tokyo
- Review Novel Dari Jendela SMP
- Review Novel The Death Cure
- Review Novel Shadow And Bone