in

Review Berbagai Puisi Tentang Ibu Beserta Contohnya

Pixabay.com

Puisi Tentang Ibu – Ibu menjadi salah satu orang paling berjasa bagi setiap anak. Dalam ajaran Islam, kedudukan ibu sangatlah mulia. Bahkan, lebih tinggi dibandingkan dengan ayah. Setiap ibu telah berjuang dengan penuh pengorbanan bagi anak-anaknya. Sebab beliaulah yang mengandung selama 9 bulan dan melahirkan dengan taruhan nyawa.

Kasih sayangnya untuk sang anak juga selalu mengalir tanpa kenal waktu. Maka tak heran jika kemudian banyak sekali lagu-lagu yang dibuat khusus untuk para ibu. Tak hanya lagu atau nyanyian saja, apresiasi terhadap perjuangan setiap ibu juga dituangkan dalam puisi tentang ibu.

Puisi Tentang Ibu

Kedudukan Ibu dalam Islam

Seperti yang telah disebutkan di atas, ibu memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam agama Islam. Wanita memang sangat dimuliakan, terutama ibu. Setiap anak wajib untuk berbakti kepada orangtua. Tak hanya dalam Al-Quran saja, kemuliaan ibu juga tertulis dalam setiap hadis nabi.

Ibu menjadi cermin baik buruknya sebuah rumah tangga atau keluarga. Sebab ibu yang baik dan salehah tentunya akan mengajarkan hal-hal baik kepada para anak-anaknya. Selain itu, ibu yang baik tentu juga akan berbakti kepada suaminya, sehingga kondisi rumah tangga menjadi lebih tenteram.

kehadiran seorang ibu dalam keluarga sangatlah penting. Tanpa sosoknya, sebuah keluarga tentu akan terasa sangat kurang. Dalam agama Islam tentu kita juga sering kali mendengar bahwa surga berada di telapak kaki ibu. Itulah mengapa semua anak harus senantiasa berbakti dan memperlakukan ibunya dengan penuh kasih sayang dan hati-hati. Sebab ibu menjadi sosok mulia di mana ridhanya menjadi surga bagi anak-anaknya. Berikut adalah beberapa keutamaan Ibu dalam agama Islam:

1. Dimuliakan oleh Allah

Allah memberikan keutamaan pada para ibu, yang menjadi sosok mulia di mata Allah. Ibu diberikan anugrah untuk meneruskan keturunan dengan mengandung dan melahirkan seorang bayi. Dan tak semua wanita mendapatkan kesempatan itu, sehingga ibu dianggap istimewa. Maka dari itu, menjadi seorang ibu juga sangat patut untuk disyukuri. Berbahagia Lah bagi para ibu di dunia.

2. Sosok wanita yang kuat

selanjutnya ibu juga diberikan kekuatan lebih oleh Allah. Di mana ibu diberikan kekuatan dalam keadaan apapun, apalagi saat mengandung bayi di perutnya. Tak mudah tentu membawa bayi yang ada di dalam perut dalam setiap aktivitas, apalagi bagi mereka yang sedang hamil tua. Tanpa kekuatan dari Allah tersebut, ibu tak akan sekuat itu, seperti keutamaan dan kekuatan yang telah Allah berikan kepada Maryam.

Review Berbagai Puisi Tentang Ibu

Ada banyak sekali penyair yang membuat puisi untuk semua ibu. Seperti Joko Pinurbo, Chairil Anwar, Gus Mus, dan masih banyak penyair lainnya. Karya-karya mereka dilatarbelakangi oleh sosok ibu yang selalu menjadi panutan bagi para putra putrinya.

Sikap dan sifatnya yang penuh kasih sayang dan tanpa mengenal lelah atau balas jasa apapun, memang patut diapresiasi. Sajak-sajak menyentuh yang mereka buat berisi penghormatan dan berbagai hal lain yang menggambarkan sosok mulia seorang ibu. Berikut ini adalah ulasan dari karya puisi tentang ibu dari para sastrawan Indonesia:

1. Puisi karya Chairil Anwar

Puisi pertama datang dari sastrawan terkenal yaitu Chairil Anwar. Beliau menuliskan sebuah puisi indah dengan tema ibu. Puisi ini bercerita tentang bagaimana sang penulis mendapat perlakuan dari sang ibu. Setiap ibu memiliki cara tersendiri untuk membimbing dan mendidik anaknya.

Kesabaran dan ketelatenan itulah yang mencoba dituangkan oleh Chairil. Meski cara yang mereka lakukan berbeda, ada yang mendidik dengan penuh kelembutan, ada pula yang mendidik dengan penuh ketegasan. Meski semua itu berbeda-beda, namun pengorbanan dan tujuan seorang ibu tetaplah sama, yaitu memberikan kasih sayang demi kebaikan sang anak. Seperti dalam penggalan sajaknya,

“Setiap kali aku tersilap, ia hukum aku dengan nasehat. Setiap kali aku kecewa, dia bangun di malam sepi untuk bermunajat. Setiap kali aku dalam kesakitan, dia obati aku dengan penawar dan semangat.”

2. Puisi Joko Pinurbo

Selanjutnya ada sajak yang dibuat oleh Joko Pinurbo. Sajak tentang ibu yang menyayat hati ini dibuat oleh Joko dengan kata yang indah dan menyentuh. Pengorbanan seorang ibu yang membesarkan dan mendidik anaknya seorang diri dituangkan dalam lirik-lirik sajaknya. Dalam puisi tersebut dikisahkan perjuangan seorang ibu yang suaminya sedang berjuang untuk negara. Ia harus mengurus sendiri anak-anaknya. Bahkan ibu harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan batin maupun lahir.

Cerita puisi ini juga dapat dimaknai sebagai kisah perjuangan seorang pendidik di sekolah, yang selalu menghadapi banyaknya murid nakal. Meski begitu, ia tetap berjuang dan memberikan yang terbaik.

Dengan harapan, anaknya kelak menjadi anak yang jauh lebih baik lagi. Hingga akhirnya, doa sang ibu hanya bersambut pada orang-orang yang sabar dan menahami perjuangan dan pengorbanan ibu mengasuh sendirian. Seperti dalam penggalan sajaknya yang berbunyi:

“Ibu itu mengasuh anaknya sendirian, sejak suaminya dipinjam negara untuk dijadikan kelinci dalam percobaan sistem keamanan.”

Puisi Tentang Ibu

3. Puisi Arifin C Noer

Kemudian ada puisi tentang ibu dari Arifin C Noer. Puisi ini menggambarkan kasih yang diberikan oleh ibu sepanjang masa. Seperti dalam lagu yang seringkali dinyanyikan anak kecil. Hal itu juga kembali disampaikan oleh Arifin dalam bait puisinya. Di mana pengorbanan seorang ibu memang tak patut diragukan lagi. Adapun puisi berjudul Perempuan Bernama Kesabaran ini memiliki penggalan sajak sebagai berikut:

“Adakah kau seperti perempuan yang bernama kesabaran? Apabila malam menutup pintu-pintu rumah, masih saja ia duduk menjaga anaknya yang sedang gelisah dalam tidurnya.”

Puisi ini juga berisi pengorbanan ibu yang selalu mendahulukan kebutuhan sang anak. Ibu rela menukar keinginannya dengan kebahagiaan sang buah hati. Tak hanya itu saja, setiap kali anaknya melakukan kesalahan, tentu mereka akan segera memaafkan tanpa perlu diminta.

4. Puisi Muhammad Rois Rinaldi

Sajak dari Muhammad Rois Rinaldi tentang ibu berjudul Dari Balik Jendela. Puisi tentang ibu ini menceritakan kesedihan seorang ibu yang ditinggalkan oleh anak-anaknya. Di tengah kesedihan tersebut, ada terbesit bayangan jika anaknya masih ada.

Akan tetapi, tentu saja hal tersebut sia-sia, sebab Tuhan telah memberikan jalan bagi kematian anaknya. Anaknya yang telah meninggal tak mungkin dapat dikembalikan lagi. Penggalan puisi sedih Muhammad Rois ini memberikan sajak yang amat dalam, seperti yang ada dalam penggalannya, yang berbunyi “Kini, pada kerut wajahmu, ada kesedihan, ada kenakalan, ada kepergianku, ada kesendirianmu dan engkau berdoa, kembali hening dalam sepertiga malam.

5. Puisi karya Ahmad Mustofa Bisri.

Puisi tentang ibu selanjutnya juga ditulis oleh Gus Mus atau Mustofa Bisri. Beliau merupakan seorang penyair yang karyanya sudah banyak dibukukan. Salah satu sajaknya tentang ibu bercerita mengenai pengorbanan ibu yang tak akan bisa dibalas jasanya oleh anak-anak.

Sajak berjudul Ibu ini mengisahkan betapa berat perjuangan ibu saat mengandung dan melahirkan. Tak hanya itu, ibu pun dengan penuh kesabaran merawat dan membesarkan anak-anaknya. Beliaulah yang mendidik dan menjaganya supaya tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Maka dari itu sudah sepantasnya seorang ibu memiliki kedudukan yang tinggi di mata para anak-anaknya. Dan wajib hukumnya bagi mereka untuk senantiasa taat dan berbakti kepada ibu. Penggalan sajaknya berbunyi seperti berikut:

“Kaulah, ibu, mentari dan rembulanku. Yang mengawal perjalananku. Mencari jejak sorga di telapakmu.”

6. Puisi Mustafa Ismail

Selanjutnya adalah puisi karya Mustafa Ismail. Apabila seorang anak ditanya, siapa orang paling mereka cintai, sebagian besar pasti akan menjawab ibunya. Pengorbanan setiap ibu memang akan membuat haru anak-anaknya jika diceritakan. Kasih dan sayang yang diberikan sedari anak lahir, tak akan bisa dibalas dengan apapun. Hal tersebut dituliskan oleh Mustafa dalam lirik-lirik sajaknya.

Dalam penggalan liriknya, ia berusaha menggambarkan betapa luasnya kasih yang ibu berikan. Penggunaan kata-kata yang tepat memberikan suasana haru bagi siapapun yang membacanya. Semua yang ia tuliskan mewakili isi hati setiap anak yang ingin mengucapkan rasa terima kasih yang dalam pada semua ibu di dunia.

7. Puisi karya Arief Munandar

Berikutnya ada puisi tentang ibu yang dibuat oleh penyair Arief Munandar. Karyanya memberikan sebuah renungan bagi para anak , bahwa selama ini ibu telah merelakan banyak hal untuk kebahagiaan mereka.

Tak hanya materi saja, jika kita telusur kembali, ibu telah berkorban waktu dan tenaganya demi membesarkan anak-anaknya. Ia pun rela melakukan apapun asal anaknya bahagia. Sebuah perenungan ini hendaknya memberikan pencerahan kepada setiap pembaca supaya memiliki sikap yang baik dan tetap berbakti pada ibunya, apapun keadaannya.

Puisi Tentang Ibu

Sejarah Hari Ibu

Mulianya seorang ibu bahkan sampai dibuat hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Hari ibu menjadi hari besar yang diperingati oleh banyak orang. Biasanya mereka memperingati hari ini dengan berbagai pesan dan kegiatan positif. Beberapa bahkan memberikan hadiah dan kejutan istimewa untuk para ibunya. Hari ibu menjadi spesial bagi para ibu untuk menerima ungkapan terima kasih dari para anak-anaknya.

Sebenarnya peringatan ini telah ada sejak era Presiden Soekarno. [16.11, 25/1/2022] Si_Bad: Penetapan tanggal 22 tersebut mengacu pada pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang saat itu digelar pada 22-25 Desember 1928. Pelaksanaan tersebut dilakukan setelah adanya Kongres Pemuda II.

Kongres Perempuan tersebut dilaksanakan di Yogyakarta, tepatnya berada di Ndalem Joyodipuran. Gedung yang dipakai untuk kongres perempuan itu kini telah menjadi Kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional. Letaknya berada di Jl Brigjen Katamso, Yogyakarta. Ada sekitar 600 perempuan dari berbagai daerah yang mengikuti kongres tersebut. Dan mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda baik suku, agama, ataupun pekerjaannya. Tanggal atau hari pertama kongres itulah yang kemudian ditetapkan menjadi Hari Ibu.

Di berbagai negara, Hari Ibu dirayakan dengan cara yang berbeda-beda. Berikut ini adalah tradisi yang dilakukan di beberapa negara:

1. Perancis

Di sana, hari ibu dirayakan setiap tanggal 26 Mei. Peringatannya dilakukan untuk memperingati hari meninggalnya para suami di perang Dunia II. Bagi para istri yang ditinggalkan suaminya karena PD II tersebut dulu diberikan medali khusus oleh walikota Perancis. Selain itu juga dirayakan dengan memberikan bunga, kue, dan hadiah kepada para ibu.

2. Jepang

Jepang memiliki waktu tersendiri untuk merayakan hari ibu, yaitu setiap tanggal 12 Mei. Biasanya akan diadakan lomba menggambar ibu bagi para anak-anak kecil. Kemudian hasil karya mereka akan dipamerkan ke berbagai penjuru negeri. Selain itu mereka juga biasa merayakan dengan memberi bunga anyelir warna merah yang diberikan tulisan Selamat Hari Ibu kepada para ibu di sana.

3. Inggris

Di Inggris, hari Ibu diperingati setiap hari Minggu, yaitu tiga pekan sebelum Paskah. Biasanya juga diperingati pada pertengahan Maret dan April. Istilah hari ibu di sana dikenal dengan istilah Mothering Sunday. Hari itu dijadikan waktu bagi para ibu untuk berkumpul bersama anak-anaknya. Para ibu yang merantau akan banyak yang pulang di hari-hari tersebut. Peringatannya juga dilakukan dengan memberikan bunga, kartu ucapan, ataupun hadiah lainnya. Tak hanya diberikan kepada ibu kandung saja, namun juga kepada para nenek, ibu tiri, maupun ibu mertua.

Puisi Tentang Ibu

Contoh-contoh Puisi Tentang Ibu

Sosok ibu memang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Inspirasi tersebut kemudian dituangkannya dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah melalui puisi. Anak-anak SD juga kerap kali diminta untuk membuat puisi tentang ibu. Tentu, hal ini untuk memupuk rasa sayang mereka pada sosok yang tak kenal lelah itu. Supaya sedari kecil, mereka terbiasa menyadari bahwa ibu adalah sosok yang patut untuk dikagumi dan terutama dihormati. Berikut ini adalah contoh-contoh puisi tentang ibu dari berbagai penulis :

Ibu

Senyummu adalah harapan
Langkah kakimu adalah impian
Sinar matamu adalah masa depan
dan air matamu adalah pemberontakan

Kaulah Bidadari Surga

Ibu.. 9 bulan..
Aku dalam kandunganmu
Sakitmu…
Keringatmu…
Air matamu…
Ibu…
Engkaulah jalan surgaku

Tak Ada Dunia Tanpamu Ibu

(Griselda, SDN Pajagalan II)
Ibu kau telah melahirkanku
Ketika aku bayi,
Kau selalu memberi asi padaku
Aku sangat sayang pada ibu
Aku sangat cinta pada ibu
Kau selalu menuruti apa yang aku minta
Aku janji,
Jika aku sudah besar nanti
Aku akan menuruti apa yang ibu minta
Tidak ada dunia tanpa engkau ibu
Surga ada di telapak kaki ibu

Ibu

(Rahadatul, Majalah INO)
Ohh Ibu
Engkau yang melahirkanku
Serta merawatku
Ibu juga yang menggendongku
Sampai aku berumur satu tahun
Alangkah bahagianya
Waktu aku kecil dulu
Ibu sudah mengajariku
Apa saja yang belum kutahu

Itulah tadi puisi tentang ibu yang banyak ditulis oleh penyair Indonesia. Betapa setiap ibu telah mempunyai pengorbanan masing-masing. Kasihnya yang seluas samudra tak akan pernah habis ia berikan pada anaknya.

Maka jangan sampai seorang anak menyakiti hati ibunya. Perlakukan ibu dengan baik, sebab kita tak akan bisa membalas jasa-jasanya. Masih banyak pula puisi yang ditulis oleh penyair lainnya. Dapatkan buku-buku kumpulan puisi terbaik lainnya di www.gramedia.com.

 

BACA JUGA:

  1. Kumpulan Contoh Puisi Bertema Keluarga Penuh Makna 
  2. Contoh Puisi Anak Sekolah SD, SMP, dan SMA Berbagai Tema 
  3. Pengertian Puisi: Jenis-Jenis, Contoh, dan Cara Membuat Puisi 
  4. List Best Seller Buku Puisi 
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Aprianto F

Menulis merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan juga menambah wawasan. Selain itu, menulis juga memudahkan kita dalam mendapatkan informasi terbaru, seperti dunia sastra dan puisi.