in

Review Buku A Brief History of Time by Stephen Hawking

Alam semesta memiliki sejuta rahasia dan misteri di dalamnya. Satu-satunya yang dapat manusia pelajari secara detail dan mendalam dari seluruh alam semesta ini adalah Bumi. Yap! Tempat kamu dan seluruh makhluk hidup lainnya tinggal.

Bumi adalah salah satu bagian dari sebuah tata surya yang ada di alam semesta ini. Jika kamu memperbesar kacamata tentang tata surya dari Bumi, Matahari, dan planet lainnya, tata surya kita ini adalah salah satu dari milyaran tata surya yang ada di galaksi Bima Sakti atau Milky Way.

Lalu, bagaimana dengan alam semesta? Apa itu alam semesta? Secara singkatnya, alam semesta adalah tempat dimana seluruh milyaran dari galaksi yang di semesta ini. Sangat memusingkan mempelajari alam semesta tanpa ada teori di dalamnya.

Alam semesta diartikan sebagai sebuah ruang waktu kontinu dengan segala energi dan materi yang ada di dalamnya. Alam semesta juga merujuk kepada konsep kosmos, dunia, dan alam. Alam semesta hanya merujuk kepada alam dimana kita berada. 

Sama seperti kisah perjalanan penciptaan manusia, alam semesta juga sangat sulit untuk dijelaskan. Banyak sekali ilmuwan dari bidang fisika dan astronomi yang tertarik dan memfokuskan penelitian di alam semesta ini.

Apakah kamu sudah mulai pusing dengan penjelasan tentang alam semesta? Atau malah kamu semakin tertarik dengan keseluruhan pembahasan yang ada di dalam semesta ini?

Kali ini kita akan membahas salah satu buku dari Stephen Hawking yang berjudul A Brief History of Time. Secara garis besar, buku ini akan membahas dan menjelaskan tentang aktivitas yang terjadi di luar angkasa. Teori fisika juga akan turut menyertai penjelasan dalam buku ini. 

Selain itu, buku ini juga akan menjelaskan tentang asal usul dari terciptanya alam semesta. Meskipun buku ini terkesan sebagai sebuah buku pelajaran tentang fisika dan astronomi, tetapi buku ini sangat menarik untuk kamu baca dan pahami untuk menambang pengetahuanmu tentang dunia ini loh.

Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas buku karya Stephen Hawking, A brief History of Time yang menjelaskan tentang segala sesuatu yang terjadi di luar angkasa dan apa itu alam semesta. Jangan lupa untuk menyiapkan kepala yang dingin dan waktu yang luang. Karena semakin kamu membaca buku ini, akan semakin tertarik kamu kepada latar belakang alam semesta ini.

Review Buku A Brief History of Time

Holiday Sale

Salah satu buku Stephen Hawking yang sangat terkenal dan menjadi best seller adalah buku A Brief History of Time. Secara garis besar, buku A Brief History of Time ini membahas tentang aktivitas yang terjadi di luar angkasa. Ada juga teori-teori fisika hingga bagaimana asal usul dari alam semesta.

Pada bab pertama dalam buku ini, Stephen Hawking mengangkat topik tentang “Gambaran Alam Semesta”. Buku ini menjelaskan bagaimana bentuk dari alam semesta, pendapat yang pro dan kontra tentang alam semesta, dan lain-lain.

Pada bab pertama di buku A Brief History of Time, Stephen Hawking menyebutkan bahwa ada ilmuwan yang melihat alam semesta berada di atas punggung kura-kura. Pernyataan tersebut sering kali dianggap sebagai lelucon.

Hal ini dikarenakan mereka berpikir bagaimana bisa alam semesta ada di atas punggung kura-kura dan kura-kura menjadi penopang dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Bahkan bumi saja sudah lebih besar dibandingkan dengan kura-kura.

Kira-kita apa yang sebenarnya kamu tahu tentang alam semesta? Apakah kamu punya teori sendiri yang bisa menjelaskan apa itu alam semesta dan bagaimana bentuknya?

Masuk pada bab kedua dari buku A Brief History of Time ini. Kamu akan dipertemukan dengan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut adalah ruang dan waktu. Kedua hal ini akan selalu mengikuti kamu dan kita semua sepanjang hidup. Ruang menentukan dimana posisi kamu, dan waktu akan menentukan kapan, berapa lama, dan pukul berapa. 

Dalam buku ini, kamu akan dihadapkan dengan konsep-konsep dari ruang dan waktu yang tak akan pernah terpisahkan dari manusia. Bab ini juga sangat menarik. Terkadang kita sebagai manusia lupa akan dimensi yang selalu bersama kita. Namun, buku ini mengingatkan kita akan hal tersebut.

Dalam bab ketiga buku yang ditulis oleh Stephen Hawking ini, menjelaskan jawaban dari pertanyaan yang sangat sering muncul tentang alam semesta. “Apakah alam semesta memiliki akhir dan ujung?”. Pertanyaan sederhana, tetapi sangat sulit untuk membuktikannya. 

Meskipun terkesan menjawab pertanyaan tersebut. Namun, lagi-lagi kita akan balik kepada ciri khas dari alam semesta. Tidak ada sesuatu yang pasti dan selalu misterius. Stephen Hawking menjelaskan jawaban dari pertanyaan tentang ujung alam semesta dengan teori yang pernah dikeluarkan oleh dirinya.

Teori Big Bang, yang menyatakan bahwa alam semesta tercipta akibat adanya ledakan yang sangat besar. Stephen Hawking juga menghubungkannya dengan pertanyaan tentang ujung alam semesta. DImana, dari ledakan yang terjadi untuk menciptakan alam semesta, maka ruang dari alam semesta juga ikut meluas akibat ledakan tersebut.

Segala sesuatu yang bertabrakan dan meledak akan membuat ruang lingkupnya juga semakin besar. Lagi-lagi jawabannya tidak pasti bukan? Namun buku ini selalu menarik untuk dibaca lebih lanjut.

Ketika kamu memasuki bab-bab selanjutnya, kamu akan dihadapkan dengan konsep-konsep yang kulik semakin mendalam dan menarik. Tak sampai disitu saja. Pada bab terakhir yang merangkum keseluruhan bab, Stephen Hawking mengatakan sesuatu yang menjadi pamungkas dari buku ini.

Jika seorang manusia dapat menemukan sebuah atau beberapa buah teori yang lengkap, maka manusia tersebut kemungkinan dapat menjawab pertanyaan yang selama ini menjadi misteri.

Pertanyaan tersebut adalah alasan mengapa alam semesta, kita, dan seluruh makhluk yang ada di dunia ini. Jawaban dari pertanyan tersebutlah yang menjadi pamungkas dari sebuah nalar manusia.

Buku A Brief History of Time ini tak hanya membahas tentang segala hal yang menyangkut alam semesta, fisika, dan astronomi. Namun, Stephen Hawking juga membahas tentang fakta-fakta para ilmuwan lainnya. 

Ilmuwan tersebut beberapanya adalah Albert Einstein, Galileo Galilei, dan Isaac Newton. Meskipun buku A Brief History of Time ini adalah buku sains, tetapi Stephen Hawking tetap membuat satu bagian khusus untuk istilah-istilah yang sulit untuk dipahami oleh orang awam.

Pada bagian akhir buku A Brief History of Time, Stephen Hawking juga menuliskan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dana penerbitan bukunya dan seluruh orang yang membaca bukunya. 

Tentunya dalam sebuah bagian akhir dari buku pengetahuan, akan dilampirkan juga sejarah ataupun biodata dari penulis asli buku. Hal ini diterapkan juga dalam buku  A Brief History of Time. Pada lembar terakhir ada sebuah lampiran singkat yang berisi tentang biodata dan sejarah dari Stephen Hawking.

Kesimpulan

Setelah membaca buku A Brief History of Time ini, kamu secara sedikit demi sedikit akan mulai mengetahui tentang bagaimana alam semesta, apa itu alam semesta, dan bagaimana seluruh hal yang ada di alam semesta beraktivitas.

A Brief History of Time memang bukan termasuk kedalam buku biasa. Buku A Brief History of Time ini  terbilang bisa dijadikan sebagai buku pelajaran anak-anak SMA. Dengan alur bahasan topik yang sangat terstruktur dapat membuat seseorang yang membacanya lebih mudah untuk mengerti dari pembahasan yang dipaparkan/

Jadi, bagi kamu yang menyukai buku-buku tentang ilmu pengetahuan, khususnya pada buku yang berbau sains, fisika, astronomi, dan alam semesta, buku ini sangat direkomendasikan. Oleh karena itu, apakah kamu tertarik untuk mencoba membaca buku ini? 

Profil Penulis

Sumber: Pinterest.com

Stephen Hawking adalah seorang ilmuwan fisika yang sangat terkenal. Stephen Hawking sudah menghasilkan banyak sekali karya yang membantu dunia sains. Beberapa diantaranya adalah teori Big Bang, teori Gravitasi Kuantum dan teori Radiasi Hawking. 

Stephen Hawking lahir di Oxford, Britania Raya pada 8 Januari 1942. Stephen William Hawking adalah nama lengkap dari Stephen Hawking. Sejak kecil, Stephen Hawking selalu tertarik dengan ilmu pengetahuan. 

Meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu, Stephen Hawking mendapatkan pelajaran dari kedua orang tuanya, bahwa pendidikan adalah hal yang utama. Perjalanan hidupnya sangat tidak mudah. Banyak sekali masa-masa sulit yang dilalui oleh Stephen Hawking.

Dikarenakan kondisi ekonomi keluarganya yang tidak mendukung, Stephen Hawking harus berusaha mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya. Meskipun begitu, Stephen Hawking memiliki banyak sekali teman yang akrab dengan dirinya untuk sama-sama bermain dan berbicara tentang tentang dunia luar.

Stephen Hawking juga dijuluki sebagai “Einstein” di sekolahnya dulu. Pada awalnya, Stephen Hawking bukan seseorang yang selalu mendapat nilai bagus. Namun, Stephen Hawking mengalami perkembangan yang pesat. Stephen Hawking mulai menemukan bidang yang ia sukai, yaitu ilmu pengetahuan.

Stephen Hawking terinspirasi dari guru matematikanya di sekolah dulu, Tahta. Setelah itu, Stephen Hawking mulai memutuskan untuk mempelajari lebih dalam tentang matematika di universitas. Meskipun ayah dari Stephen Hawking sempat melarang, karena ia merasa khawatir dengan jurusan matematika pada saat itu.

Ayahnya menyarankan Stephen Hawking untuk mengambil jurusan kedokteran dan berkuliah di universitas yang sama dengannya, yaitu di University College, Oxford. Pada saat itu, belum ada jurusan matematika di Oxford, Stephen Hawking memutuskan untuk belajar fisika dan kimia. Walaupun kepala sekola saat itu menyarankan Stephen Hawking untuk menunggu satu tahun, Stephen Hawking dianugerahi beasiswa pada Maret 1959 setelah menjalani ujian beasiswa.

Dalam menjalani kehidupan berkuliah di jurusan fisika, Stephen Hawking merasa pelajaran tersebut terlalu gampang, dan dia belajar hanya biasa-biasa saja. Ia pun mulai bersosialisasi dengan orang-orang di kampus Oxford.

Pada saat ujian, para penguji Stephen Hawking ditantang olehnya. Jika Stephen Hawking berhasil menjadi lulusan terbaik di universitas ini, ia akan melanjutkan studinya ke universitas Cambridge. Namun, jika ia menjadi lulusan terbaik kedua, maka ia akan bertahan di Oxford. 

Para penguji Stephen Hawking, saat itu mengetahui bahwa orang ini adalah orang yang sangat pintar bahkan lebih dari pemahaman mereka. Akhirnya Stephen Hawking berhasil masuk ke Cambridge untuk belajar lagi dan memperoleh gelar doktoralnya.

Hawking adalah orang yang pertama kali menjelaskan tentang teori kosmologi. Stephen Hawking menjelaskan bahwa teori ini menggabungkan teori relativitas umum dengan mekanika kuantum. Stephen Hawking juga seorang anggota dari Kehormatan Royal Society of Arts (FRSA).

Dikarenakan hasil kerja kerasnya, Stephen Hawking pernah mendapatkan penghargaan BBVA Foundation of Knowledge Award. Hawking juga menjadi salah satu guru besar di Universitas Cambridge yang mengajar tentang Matematika Lucasian.

Stephen Hawking mengalami sakit yang berhubungan dengan saraf. Sakit ini adalah sklerosis lateral amiotrofik (ALS) yang sangat langka. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig yang melumpuhkan seluruh tubuh orang yang mengidap penyakit ini.

Sepanjang hidupnya, Stephen Hawking menggunakan alat bantu untuk menopang dirinya berkomunikasi. Stephen Hawking meninggal dunia pada 14 Maret 2017 di usianya yang sudah 76 tahun.

Cerita hidup dari Stephen Hawking sangatlah menarik, bukan? Bukan perjalanan yang mudah untuk menjadi seorang ilmuwan modern, tapi Stephen Hawking membuktikan perjalanannya.

Kelebihan dan Kekurangan

Buku A Brief History of Time ini mempunyai sistematika penulisan yang sangat baik, Mulai dari penyusunan setiap bab yang sangat terstruktur yang membuat buku ini mudah sekali untuk dibaca. Hal ini juga yang membuat buku ini berbeda dengan buku pengetahuan tentang sains lainnya.

Setiap materi dalam bab dijelaskan dengan detail dan spesifik, bahkan pada bagian atau istilah tentang sains yang biasanya sulit dimengerti oleh orang awam bisa tersampaikan dengan baik dalam buku ini.

Beberapa orang yang telah membaca buku ini mengatakan bahwa, pada awalnya mereka tidak ada kecenderungan untuk menyukai ilmu pengetahuan tentang sains. Namun, setelah membaca buku ini, mereka merasa bahwa pengetahuan tentang sains adalah sesuatu yang menarik.

Keistimewaan lain dari buku ini adalah sang penulis. A Brief History of Time ditulis oleh seorang ilmuwan, fisikawan terbaik dalam sejarah dunia, yaitu Stephen Hawking.

Walaupun buku ini memiliki berbagai macam kelebihan, tentunya setiap karya manusia memiliki kekurangan. Yap! Kekurangan yang dimiliki oleh buku A Brief History of Time ini terletak pada visualnya. Dalam buku ini, tidak ada satupun gambar yang menarik untuk membantu pembaca memahami lebih detail tentang penjelasan yang dipaparkan dalam setiap babnya.

Jika buku ini memberikan lebih banyak gambar yang mendukung setiap penjelasan yang disampaikan oleh Stephen Hawking, tentunya saat membaca buku ini akan semakin terasa menyenangkan.

Bagi orang yang jarang membaca, buku ini menjadi sebuah tantangan besar. Hal ini karena pembahasan menarik yang cenderung berat dapat membuat mereka yang pertama kali ingin membaca akan merasa sangat bosan dan malas.

Jadi, alangkah lebih baik jika buku A Brief History of Time ini dilengkapi dengan berbagai gambar  seperti yang dilakukan oleh beberapa buku sains lainnya. Harapannya dengan banyaknya visual yang membantu menjelaskan tersebut, dapat membuat orang yang membaca semakin menikmati buku ini.

Jika kamu ingin mengetahui lebih detail tentang penjelasan alam semesta, teori fisika, dan seluruh kegiatan astronomi dan fisika lainnya, kamu bisa mendapatkan buku yang sering menjadi best seller ini di Gramedia.com loh!

Jangan lewatkan keseruan menikmati buku-buku lainnya, baik tentang ilmu pengetahuan, kisah nyata, fiksi, dan informasi umum bersama buku-buku yang ada di Gramedia ya. Jika kamu tertarik dan ingin membeli buku-buku yang informatif dan menambah wawasan, kamu bisa mendapatkannya di www.gramedia.com.

Selamat membaca, Grameds!

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy