Bijak Mendidik Anak – Semua orang tua di dunia pas menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Melahirkan seorang manusia baru menjadi sebuah tanggung jawab yang besar, karena peran orang tua menjadi penentu utama, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang seperti apa. Maka dari itu, menjadi orang tua merupakan sebuah tantangan, di mana seseorang harus bersiap diri untuk menjadi “tenaga pendidik” buah hatinya sendiri.
Ada banyak metode untuk mempelajari parenting. Bisa dari mengikuti seminar, menonton video sharing dari orang tua lain, membaca jurnal, dan juga membaca buku. Buku Bijak Mendidik Anak karya penulis Astrid Savitri dapat menjadi salah satu buku pilihan bagi Grameds yang sedang menanti buah hati atau masih ingin belajar lebih tentang cara mendidik anak secara bijak. Buku ini berisi 309 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Brilliant Books pada 1 Agustus 2024.
Buku Bijak Mendidik Anak memuat pengetahuan tentang perbedaan gaya parenting zaman sekarang dan zaman dulu. Buku ini juga dapat menjadi teman yang bisa memberikan validasi akan perasaan Moms yang merasa struggling atau bahkan gagal dalam mendidik anak. Selengkapnya tentang isi buku Bijak Mendidik Anak akan diulas di bawah ini. Baca artikel ini hingga selesai ya, Grameds!
Table of Contents
Profil Astrid Savitri – Penulis Buku Bijak Mendidik Anak
Astrid Savitri adalah seorang penulis produktif yang mulai menekuni dunia kepenulisan secara serius sejak 2012. Hingga kini, ia telah menghasilkan puluhan buku nonfiksi dan beberapa novel. Tidak hanya menulis, Astrid juga aktif berbagi ilmu dan pengalamannya melalui berbagai acara sharing dan workshop tentang kepenulisan serta literasi.
Kecintaan Astrid terhadap dunia menulis sebenarnya sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Cerpen-cerpennya kerap diterbitkan di majalah anak-anak ternama, membuktikan bakatnya sejak dini. Meski sempat meninggalkan kebiasaan menulis selama masa remaja dan kuliah untuk mencoba berbagai aktivitas lain, sebuah nostalgia akan karya-karya masa kecilnya membangkitkan kembali semangat menulis. Hal ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan mimpinya menjadikan menulis sebagai profesi yang berkelanjutan.
Karier profesional Astrid dimulai pada 2009 sebagai content writer. Dengan keahliannya dalam bahasa Inggris, ia menulis artikel untuk berbagai situs lokal dan internasional. Pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga mengasah keterampilannya dalam menghasilkan konten berkualitas. Dedikasinya membawa Astrid ke jenjang karier yang lebih serius sebagai penulis penuh waktu.
Sejak 2012, Astrid telah menerbitkan sejumlah karya, termasuk buku nonfiksi yang mendapat penghargaan Buku Terbaik Pertama Kategori Media Sosial dari Perpustakaan Nasional Indonesia. Karya-karyanya tersedia di toko buku dan platform daring seperti Cabaca.id, Storial.co, dan Karyakarsa.com. Astrid juga aktif menulis novel digital, menjangkau pembaca yang lebih luas.
Astrid berkomitmen untuk terus berkarya dan membagikan pengetahuan melalui tulisan. Setiap tahunnya, ia berusaha menerbitkan setidaknya satu buku baru, dengan tema yang beragam mulai dari pengembangan diri, motivasi, kesehatan, hingga panduan praktis. Bagi yang ingin berkolaborasi, baik dalam proyek penulisan maupun sebagai narasumber, Astrid dapat dihubungi melalui email di savitriastrid@gmail.com atau akun Instagram @everythingastrid.
Sinopsis Buku Bijak Mendidik Anak
Sebagai orang tua, sering kali tanpa sadar kita menerapkan pola asuh yang dulu kita alami. Namun, setiap generasi memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda, sehingga pola asuh di masa lalu belum tentu sesuai untuk masa kini. Hal ini kerap menjadi salah satu penyebab munculnya “kegagalan” dalam mendidik anak, yang pada akhirnya dapat memengaruhi perilaku mereka secara negatif.
Untuk mengatasinya, kita perlu terus mengembangkan diri dan mempelajari pendekatan pengasuhan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan anak. Buku ini hadir untuk membantu kita memahami berbagai cara mendidik anak agar mereka tumbuh menjadi individu yang sopan, percaya diri, dan berkarakter kuat. Dengan menerapkan pola asuh yang tepat, diharapkan anak dapat menunjukkan perilaku positif, baik terhadap orang tua maupun lingkungan sekitarnya.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Bijak Mendidik Anak
Kelebihan Buku Bijak Mendidik Anak
Buku ini bukan sekadar buku panduan mendidik anak yang dipenuhi tips dan trik praktis, tetapi juga menjadi teman yang memberikan validasi atas perasaan dan pengalaman banyak ibu. Di dalamnya, pembaca tidak hanya mendapatkan wawasan, tetapi juga merasa dimengerti dan tidak sendirian dalam menjalani peran sebagai orang tua.
Penulis mampu membahas berbagai isu pengasuhan dengan cara yang relevan terhadap perkembangan zaman, sehingga membuat buku ini terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari para ibu. Pengalaman yang dibagikan dalam buku ini tidak hanya relatable, tetapi juga menempatkan penulis sebagai sosok “teman” yang bernasib sama, sehingga pembaca merasa terhubung dengan narasi serta pesan yang ingin disampaikan dalam buku ini . Selain itu, edukasi yang diberikan tidak terasa menggurui. Gaya bahasanya lebih menyerupai sharing ringan, membuat pembaca lebih mudah untuk menerima pesan-pesan yang ingin disampaikan tanpa merasa digurui.
Penggunaan narasi yang sederhana dan mudah untuk dimengerti juga menjadi salah satu kelebihan dari buku ini. Tidak ada istilah yang rumit atau jargon yang membuat pembaca awam kesulitan memahami isi buku. Justru, setiap paragraf yang ada dirangkai dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan terasa hangat, seperti obrolan santai bersama teman.
Di balik setiap tips praktis yang diberikan, buku ini juga membuka banyak wawasan baru bagi para ibu. Tidak hanya soal pola asuh saja, tetapi juga tentang pandangan tentang bagaimana menerima diri sendiri sebagai orang tua yang terus belajar. Buku ini seolah-olah membisikkan bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan, selama kita tetap berusaha menjadi lebih baik.
Kekurangan Buku Bijak Mendidik Anak
Pesan Moral Buku Bijak Mendidik Anak
Pesan moral dari buku Bijak Mendidik Anak ini menekankan bahwa menerapkan pola asuh dari zaman dulu bukanlah hal yang salah, namun penting untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan dan tantangan di masa kini. Setiap generasi memiliki dinamika yang berbeda, sehingga pola asuh yang relevan perlu terus berkembang seiring waktu.
Selain itu, buku ini juga mengingatkan bahwa tidak apa-apa untuk merasa gagal, terutama bagi para ibu baru yang sedang menjalani pengalaman pertama menjadi orang tua. Menghadapi sesuatu yang baru dan penuh tanggung jawab besar tentu bukan hal yang mudah. Namun, setiap kesalahan adalah bagian dari proses belajar, dan setiap kegagalan dapat menjadi pijakan untuk tumbuh menjadi orang tua yang lebih baik
Grameds, itu dia ulasan buku Bijak Mendidik Anak karya Astrid Savitri. Yuk segera dapatkan Buku Bijak Mendidik Anak ini hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menyediakan informasi terbaik dan terlengkap untuk kamu. Selamat membaca!
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku
Breaking the Silence
Air mata diciptakan sebagai bagian dari tubuh manusia. Melarang seseorang menangis sama saja melarangnya menjadi manusia. Padahal, stereotipe bahwa menangis adalah tanda kelemahan bagi laki-laki tidak didasarkan pada kenyataan. Dan sejujurnya, penting bagi semua orang-laki-laki maupun perempuan-untuk merasa bebas mengekspresikan emosinya dengan sehat.
Buku ini membawa kita memahami emosi dan frustrasi yang terpendam dalam diri laki-laki. Sebagai laki-laki, kalian bisa belajar untuk merasa lebih nyaman menunjukkan emosi secara sehat. Dan, sebagai perempuan, kalian bisa membantu laki-laki di sekitar untuk memahami bahwa mengekspresikan emosi secara sehat itu sama sekali tidak salah.
A Guide Book to Slow Down Your Life
Banyak orang telah mengisi hidupnya dengan begitu banyak hal yang seharusnya membuatnya bahagia, tetapi batinnya tetap hampa. Perasaan hampa ini bisa jadi sedang memberi tahu bahwa sudah waktunya bagi kita mengatur ulang hidup. Menjalani kehidupan yang lebih lambat dan lebih sederhana bisa menjadi penawar sempurna bagi banyaknya pekerjaan, padatnya jadwal, dan ramainya rangsangan media digital. Alasan itulah yang membuat banyak orang mencoba mengubah hidupnya dan menerapkan konsep slow living.
Barangkali kita pernah merasa bahwa jika hidup lebih melambat dan sederhana maka hal-hal akan berjalan dengan lebih baik. Kita tergoda untuk meninggalkan dunia yang sibuk dan memasuki situasi yang jauh berbeda demi mendapatkan kedamaian. Untungnya, kita tidak perlu melepaskan segalanya, kembali ke abad ke-19 atau pindah ke pulau terpencil agar merasa lebih bahagia. Melambatkan hidup barangkali dianggap sebuah tren baru oleh beberapa orang. Namun, inti konsepnya adalah tentang mengonsumsi lebih sedikit dan mengambil pendekatan yang lebih lambat untuk kehidupan sehari-hari.
Good Mom Made Mistake
“Kita jadian dengan baik-baik, Mi. Jadi aku mau sekarang kita putus juga dengan baik-baik,” Arman memandangku sendu ketika mengucapkan kalimat terakhir itu. Ia mengucapkan ‘selamat tinggal’. Setelah itu ia memunggungiku. Berjalan dengan pelan. Pergi menjauh. “Cobalah untuk bertahan. Jangan pernah rapuh karena cinta, Mi,” ujar Vira, kakak perempuanku. Malam itu Aku terbangun dan mengatur napas yang mulai sesak karena tangis. Tidak ada lagi dering telepon yang ditujukan untukku atau sms cinta yang dikirim oleh Arman. Dan malam hari akan tampak seperti algojo yang mencambukiku dengan kerinduan. Aku disergap kesepian.
Berkali-kali aku mencoba tertidur. Tapi tidak bisa juga. Dengan malas-malasan aku habiskan waktu dengan mengutak-atik HP baruku. Berharap mataku akan terpejam sendirinya karena lelah. Tapi ternyata sulit. Iseng-iseng aku memencet sembarang nomor dan memasang handsfree HP. Nyambung. Pemilik nomor itu memasang sebuah lagu sebagai nada tunggu HP-nya. I will survive-nya Cake. I will survive… I will survive…. Patah hati dan putus cinta memang deritanya tiada akhir. Kamu tidak sendirian merasakan sakit itu, cerpen-cerpen dalam buku ini akan menemanimu. Menggenggammu mengenal cinta, patah hati, luka dan tawa secara bersamaan. Pada akhirnya cinta akan jadi sesuatu yang indah, cinta bukan untuk ditangisi.
Sumber:
- #PreMarriageTalk: Karena Menikah Butuh Persiapan
- Atur Duitmu!
- Esensialisme: Pentingkan yang Penting Saja
- Generasi Ekspektasi
- Kami (Bukan) Fakir Asmara
- Kaya Harta, Kaya Amal
- Meluruhkan Pilu: Aku Jatuh Cinta dengan Ketidakmungkinan Kita
- Nudge
- Outlive : Memikir Ulang Sains dan Seni Umur Panjang
- Pasta Kacang Merah
- Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja
- Setiap Pebisnis Harus Punya Buku Ini!
- Shaka Oh Shaka
- Solo Leveling 6
- Stoik: Apa dan Bagaimana
- The Cat Who Saved Books
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 4
- Youth X Machinegun 1