Rating 3,8/5
Grameds, apakah kamu pecinta buku-buku Korea? Buku-buku yang ditulis oleh penulis Korea, dengan latar belakang cerita yang kaya akan budaya dan kehidupan sehari-hari di Korea, tentu menambah daya tarik tersendiri. Salah satu buku yang layak kamu baca adalah Book’s Kitchen. Buku ini menawarkan cerita mendalam tentang pekerjaan, persahabatan, cinta, keluarga, dan kesehatan mental.
Book’s Kitchen membawa pembaca ke dalam perjalanan emosional yang menggambarkan realitas kehidupan dan tantangan para karakter utamanya. Dengan gaya penulisan yang jujur dan menyentuh, penulis berhasil menyoroti pentingnya dukungan sosial dan hubungan antar manusia dalam menghadapi masalah-masalah hidup.
Jika kamu penasaran dengan cerita dari Book’s Kitchen, baca artikel di bawah ini. Artikel ini membahas ulasan, sinopsis, serta kelebihan dan kekurangan buku Book’s Kitchen. Dapatkan gambaran lebih jelas tentang apa yang membuat buku Book’s Kitchen ini istimewa dan layak dibaca. Simak artikel selengkapnya di bawah ini!
Table of Contents
Sinopsis Buku Book’s Kitchen
Buku ini menceritakan sebuah tempat bernama Book’s Kitchen ini berlokasi di Soyang-ri, Korea Selatan. Soyang-ri Book’s Kitchen ini adalah kompleks yang terdiri atas empat bangunan yang menggabungkan book cafe (tempat menjual buku dan mengadakan berbagai acara) dan book stay (penginapan). Tiga bangunan diantaranya digunakan untuk penginapan atau book’s stay masing-masing merupakan rumah peristirahatan terpisah bertingkat dua lantai. Lantai dasar di satu bangunan yang tersisa yang tidak digunakan menjadi book stay dijadikan book cafe dan lantai duanya dijadikan tempat tinggal staf. Keempat bangunan ini terhubung oleh kebun botani dengan dinding kaca ditengah tengahnya seperti tanda +
Ada 7 bab yang menceritakan tokoh yang datang ke Soyang-ri Book’s Kitchen. Buku ini akan menceritakan tokoh-tokoh yang memiliki latar belakang yang berbeda namun semuanya memiliki kesamaan yaitu mereka sama-sama mengambil jeda dari rumit dan rumitnya kehidupan.
“Beristirahatlah sejenak sambil mencium aroma buku baru.” Setelah menjual perusahaan startup-nya, Yu-jin memilih melakukan sesuatu yang tidak termasuk dalam rencana hidupnya. Ia membeli tanah di Soyang-ri dan membuka “Soyang-ri Book’s Kitchen”, book café sekaligus penginapan. Tempat yang dikelilingi pegunungan yang damai dan danau yang indah, tempat seseorang bisa membaca buku dan menulis sepuas hati, tempat orang-orang bisa bertukar cerita dan saling menghibur, tempat seseorang bisa mengistirahatkan hati yang kacau dan menemukan kedamaian.
Orang-orang yang tersesat dalam hidup berdatangan ke Soyang-ri Book’s Kitchen, baik sengaja maupun tidak sengaja. Mereka tiba dengan pikiran galau, tetapi ketika meninggalkan Soyang-ri Book’s Kitchen, mereka pergi dengan hati yang lebih ringan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri mereka sendiri.
Berikut ini adalah daftar isi dari buku Book’s Kitchen dimulai dari Prolog, Soyang-ri Book’s Kitchen, Bab 1 Nenek dan Langit Malam, Bab 2 Selamat Tinggal Usia Dua Puluhanku, Bab 3 Jalan Paling Singkat dan Optimal, Bab 4 Mimpi di Malam Musim Panas, Bab 5 Pukul 6 Pagi di Hari Jumat Kedua di Bulan Oktober, Bab 6 Salju Pertama Kerinduan dan Kisah, Bab 7 Karena Natal, Epilog 1 Ketika Cahaya Bintang dan Angin Berhenti Sejenak, Epilog 2 Hari Ini, Tepat Setahun Yang Lalu.
Profil Penulis Buku Book’s Kitchen
Profil penulis buku book’s kitchen ini adalah Kim Jee-Hye. Kim Jee-hye terlahir sebagai anak kedua dalam keluarga yang memiliki banyak anak perempuan dan tumbuh besar menjadi anak yang sangat cerewet. Ia kuliah di fakultas jurnalisme dan penyiaran karena ia bermimpi menjadi produser acara sitkom.
Namun, ia dengan berani melepaskan impian itu setelah mengetahui hasil ujiannya. Ia pernah bekerja di bagian perencanaan dan pemasaran strategis di sebuah perusahaan IT, tetapi ia meninggalkan perusahaan itu pada suatu hari di musim panas ketika COVID-19 sedang merajalela. Ia kemudian mulai menulis novel sambil sesekali mengerjakan terjemahan. Semakin lama ia duduk di kafe setempat dan menulis, semakin ia mencintai dirinya sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Book’s Kitchen
Kelebihan Buku Book’s Kitchen
Kelebihan pertama yang dapat dilihat dari buku Book’s Kitchen ini adalah dari covernya yang menarik. Covernya menggambarkan situasi suatu tempat yang ada lapangan rumput hijau dan langit yang biru cocok untuk melepas penat dari kegiatan sehari-hari. Covernya sangat eye catching ini tidak akan membuat kamu merasa bosan.
Kelebihan lain buku Book’s Kitchen ini ada pada ceritanya yang tidak hanya membahas mengenai satu masalah atau satu tema, buku ini menceritakan mengenai banyak sekali masalah atau cerita yang bisa kita nikmati, mulai dari cinta, persahabatan, keluarga, pekerjaan hingga penyakit mental. Bagi grameds yang merasa sedang dalam masa memiliki masalah tersebut maka buku Book’s Kitchen ini cocok banget untuk kamu miliki dan baca.
Meski buku Book’s Kitchen ini awalnya berbahas Korea yang tandanya buku versi Bahasa Indonesianya merupakan terjemahan namun bahasa terjemahan yang digunakan tidak kaku dan mudah dipahami dengan baik. Bahkan terjemahannya juga dapat membuat perasaan pembacanya ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para tokoh.
Selain itu karena buku Book’s Kitchen ini dituliskan oleh penulis asal korea dan buku aslinya berupa bahasa korea, ada beberapa istilah yang memang tidak dapat diterjemahkan seperti istilah makanan dalam istilah korea atau suatu tempat dalam istilah korea. seperti kkwabaegi atau artinya donat yang dipilin. Namun jangan khawatir penulis memberikan catatan kaki agar pembaca tidak kebingungan dan masih mengetahui artinya.
Karena novel Book’s Kitchen ini menceritakan berbagai kisah kehidupan dari berbagai tokoh pada setiap bab nya yang berbeda, maka ada banyak pesan kehidupan yang dapat kita ambil dan renungkan untuk kehidupan kita. Atau dari kisah kehidupan yang disajikan, sesuai dengan kehidupan atau kisah yang kamu jalani.
Kekurangan Buku Book’s Kitchen
Ada kelebihan tentu ada kekurangan, begitu juga dengan buku Book’s Kitchen. Salah satu kekurangannya adalah ceritanya pada bab awal terasa sangat membosankan. Alurnya mungkin tampak lambat dan membingungkan di awal, membuat pembaca perlu sedikit bersabar. Namun, pada bab 3, cerita mulai menemukan alurnya, dan tokoh-tokoh yang awalnya terasa terpisah mulai terhubung satu sama lain. Setelah itu, ceritanya bisa dinikmati dengan lebih baik dan menjadi semakin menarik.
Selain itu, kekurangan lain dari Book’s Kitchen adalah banyaknya tokoh yang diceritakan. Setiap bab menghadirkan karakter yang berbeda-beda, yang mungkin membuat pembaca merasa kesulitan mengikuti perkembangan cerita. Nama-nama para tokoh yang berasal dari bahasa Korea juga bisa menjadi tantangan tersendiri. Pembaca yang tidak familiar dengan nama-nama Korea mungkin akan kesulitan mengingat dan membedakan antara satu tokoh dengan yang lain.
Meskipun begitu, kekurangan-kekurangan tersebut tidak sepenuhnya mengurangi daya tarik Book’s Kitchen. Dengan sedikit usaha lebih dalam memahami alur cerita dan tokoh-tokohnya, pembaca tetap bisa menikmati pesan-pesan mendalam yang disampaikan melalui buku Book’s Kitchen ini. Kekayaan cerita dan tema-tema yang diangkat membuat buku ini tetap layak untuk dibaca.
Penutup
Grameds, itu dia adalah ulasan singkat mengenai buku Book’s Kitchen. Buku ini cocok untuk kamu yang sedang merasa penat dari kehidupan sehari-hari dan ingin menemukan sesuatu untuk menghindari atau “pergi sejenak” dari rutinitas. Buku ini akan memberikan banyak nya kata-kata hangat yang membuat kamu nyaman dan bisa semangat kembali. Ada banyak kisah hidup yang dapat kita pelajari dari masing-masing tokoh yang memiliki latar belakang dan cerita yang berbeda.
Jika Grameds tertarik membaca buku Book’s Kitchen ini, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca
Penulis: Devina
Rekomendasi Buku Terkait
Pasukan Buzzer (Comment Corps)
Internet. Propaganda. Dan manipulasi opini publik. Sam-goong, Chatatkat, dan 01810 pada awalnya membentuk Tim Aleph sebagai perusahaan pemasaran online yang menawarkan jasa mempromosikan produk atau perusahaan. Dengan Sam-goong yang ahli menyusun strategi, Chatatkat yang pintar merangkai kalimat, dan 01810 yang jago komputer, mereka pun dengan cepat menguasai cara memanipulasi orang-orang melalui internet. Suatu hari, Tim Aleph menerima permintaan pekerjaan yang aneh. “Kalian pernah mendengar situs bernama Kafe Jumda? Jika kalian berhasil menghancurkan situs itu dalam waktu satu bulan, aku akan memberi kalian sembilan puluh juta won.” Dengan keyakinan polos dan menggebu-gebu bahwa mereka bisa mengubah dunia, Tim Aleph pun mulai beraksi. Ketiga pemuda itu sama sekali tidak menyadari bahwa mereka mungkin terlibat dalam permainan politik berbahaya dan organisasi rahasia yang tidak segan-segan menyingkirkan siapa saja yang dianggap bisa merugikan mereka… dengan cara apa pun.
Fish In The Water
Fish in the Water bertutur tentang kisah intens yang menjungkirbalikkan imajinasi, dengan komposisi kuat untuk menunjukkan pertentangan antara ambisi dan ketakutan, kebebasan dan kendali, kebahagiaan dari cinta dan luka dari kehilangan, serta arti kehidupan, terkadang dengan tenang dan terkadang dengan fantastis. Penulis berharap pembaca bisa dengan bebas menemukan arti dari novel ini tanpa interpretasi yang tergesa-gesa. Silakan menyelami novel ini, tarik napas dalam-dalam, lalu ajukan pertanyaan dan berikan jawaban tentang hidup. Novel ini dipenuhi emosi yang terpatri halus dalam setiap kalimatnya, kesan jelas yang menenangkan hati dan menjernihkan pikiran, serta topik-topik filosofis yang membuat pembaca berpikir dengan saksama. Jika kalian adalah pembaca yang pernah menikmati dunia penulis melalui lirik-lirik lagunya yang singkat dan masih menginginkan lebih, semoga kalian menikmati dunia luas yang dibentangkannya dalam novel ini.
Cinderella Dan Empat Kesatria#1
Eun Ha Won benar-benar seperti Cinderella! Sungguh tak disangka, kakek yang ditolong Ha Won di jalan ternyata Direktur Kang—pengusaha Korea yang sangat kaya. Dan dia bersedia membantu mewujudkan keinginan Ha Won: keluar dari rumah yang ditinggalinya bersama sang ibu tiri. Ha Won pun kemudian tinggal di rumah mewah bersama tiga cucu tampan sang direktur dan pengawal pribadi yang keren. Tapi menjadi kaya tak berarti kehidupan Ha Won menjadi mulus. Banyak yang iri padanya karena kedekatannya dengan kakak-beradik keluarga Kang. Ditambah lagi entah kenapa Kang Ji Woon—sang cucu ketiga—membencinya sejak pertemuan pertama. Kapankah ia mendapatkan ketenangan yang diinginkannya?
- 14 Days Isabella
- A dan Z
- Agensi Rumah Tangga
- Albiandra: The Untold Story
- Anne of Avonlea
- Antologi Cerita Anak Muslim di Mancanegara
- April : Fallen
- Anatomi Rasa Karya
- Athar: Cinta dalam Ikhlas
- Arkananta
- Book’s Kitchen
- Bukan Kekasih Impian
- Catatan Harian Menantu Sinting
- Children of Blood and Bone
- Diskoneksi
- Eat Drink Sleep
- Enola Holmes dan Kereta Kuda Hitam
- Garis Batas
- Ghosting Writer
- Gyo
- Haji Murad
- Highly Unlikely
- Hotel Mooi Indie
- Iblis Menjelma Senapan Berburu
- Imama Al-Hafidzh
- Istana Merah
- Jais Darga Namaku
- Kemelut Rodansih dan Dua Anaknya
- Kenangan Manis Takkan Pernah Habis
- Klasik Bahasa Inggris White Fang
- Konstelasi Andro dan Mega: Dunia Tanpa Zodiak
- Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu?
- Laiqa: Mana Hijrah?!
- Laiqa: Siniar Semut Kecil
- Laiqa: Hijab for Sisters
- Laiqa: Rope That Binds
- Lelap dalam Lautan Bintang
- Lit: Left Unsaid
- Malam Seribu Jahanam
- Mari Pergi Lebih Jauh
- Masquerade Hotel
- Me Minus You
- Mencintaimu Sampai Kau Mau
- Menyelamatkan Teetee
- Merah Kirayu
- Mickey7
- Muslimah Keren
- Nadira
- Norwegian Wood
- Mata Hari (The Spy)
- My Long Black : Unsent Letters
- Paracosm D'arte
- Parnassus Keliling
- Pada Sebuah Kapal
- Perempuan di Rumah No 8
- Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut
- Rara Mendut
- Romansa Stovia
- Rumah di Mango Street
- Rumus Ciuman Sempurna
- Sang Pemenang Berdiri Sendirian
- Sarhad
- Seandainya
- Senyum Karyamin
- Seperti Sungai Yang Mengalir
- Serikat Anjing Mandiri
- Sidney Sheldon's The Phoenix
- Sikencur
- Sihir Perempuan
- Suluh Rindu
- Sumur Anjing Gila
- The Boyfriend
- The Count of Monte Cristo
- The Dragon's Promise
- Ther Melian - Discord
- The Night Mark
- The Night Swim
- The Power
- The Snatched and The Snapped
- Toko Buku Kucing Hitam
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 3
- Tumbal Genderuwo
- Yang Katanya Cemara Karya
- Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati
- Yang Tak Kunjung Usai
- We Hunt the Flame: Memburu Api