in

Review Buku Brand Gardener

Ketika anda sedang berkendara menggunakan motor atau mobil, mungkin dengan tidak sengaja  anda akan melihat papan besar yang berada di pinggir jalan atau terkadang mendapatkan selebaran-selebaran dimana isinya adalah sebuah produk dari sebuah perusahaan. Isinya biasanya menjelaskan keunggulan dari produk tersebut. 

Tanpa disadari kita akan selalu melihat berulang kali papan atau selebaran tersebut dan menciptakan mindset di dalam pikiran terkait dengan produk tersebut. Bisa jadi malah di kemudian hari kita berencana untuk membeli produk tersebut. Ini disebut dengan iklan atau pemasaran dari suatu perusahaan yang berusaha untuk mendorong masyarakat untuk membeli produk tersebut.

Jika kita mendengar  kata seperti iklan, pemasaran atau perusahaan, sebagian besar dari kita akan memiliki pemikiran dan mengaitkannya dengan tipu daya, pengaruh, atau kapitalisme. 

Berbagai konotasi yang cenderung negatif nyatanya wajar jika terkait dengan dunia periklanan, sebab inti yang biasa dilihat di berbagai media adalah strategi untuk menarik pelanggan sehingga ada transaksi jual beli barang atau jasa, dan tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan keuntungan pada perusahaan penyedia produk.

Namun sebenarnya, dunia periklanan tidak seburuk itu. Di zaman sekarang dimana segala hal kian cepat berkembang, dunia periklanan juga tidak lepas dari tuntutan untuk terus beradaptasi. 

Selain itu,  banyak isu yang perlu diperhatikan juga oleh para pengusaha dan praktisi periklanan, selain daripada hal-hal yang berkaitan dengan leadership, management,dan profit.

Pada saat ini periklanan atau pemasaran sangat penting untuk suatu perusahan, mereka berlomba-lomba merebut hati para masyarakat, dengan menciptakan ide-ide kreatif agar produk yang di iklan kan memiliki daya tarik yang tinggi. 

Ini bisa meningkatkan value dari perusahaan tersebut. Namun, ada beberapa perusahaan yang tidak secara rutin atau malahan tidak sama sekali beriklan, contohnya seperti perusahaan lamborghini, perusahaan mobil mewah asal Italia ini sangat diminati oleh banyak orang. 

Pertanyaan nya apakah dia mengiklankan produknya? Nyatanya jarang malah hampir tidak terdengar iklan dari produk ini, ini disebabkan dengan pangsa pasarnya, bahwa mereka menargetkan market untuk kalangan tertentu. 

Ini membuktikan bahwa perusahaan mereka memiliki value yang sangat tinggi, karena produk mereka sudah dikenal oleh masyarakat luas, hanya saja tidak semua orang bisa mendapatkannya.

Contoh lainnya adalah perusahaan apple, siapa yang tidak tahu dengan perusahaan ini. Perusahaan teknologi yang didirikan oleh  steve job ini memproduksi alat komunikasi yang menjadi primadona saat ini, sebut saja Iphone, macbook, ipad, dll. 

Namun, sampai saat ini mereka masih rutin mengiklankan produknya di berbagai lini media massa. Mengapa mereka masih melakukan itu, padahal perusahan mereka sudah memiliki value yang tinggi apalagi mereka sudah dikenal di seluruh dunia? 

Mereka beriklan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada produk baru yang dirilis dan tentunya lebih canggih dari sebelumnya. Sebut saja salah satunya adalah Iphone, sudah merilis banyak tipe handphone nya, setiap ada tipe baru yang dirilis, selalu dibanjiri peminatnya, bahkan ada yang rela mengantri semalaman untuk mendapatkannya. 

Ini dikarenakan produknya sudah memiliki value yang tinggi di mata masyarakat. Ini dibuktikan banyak orang yang mampu untuk membeli nya walaupun harganya yang tidak murah. 

Kualitas produknya sebenarnya memang tidak bisa diragukan lagi, selalu memberikan sentuhan inovasi terhadap perangkat baru yang dirilisnya. Selain itu, menggunakan produk apple, tanpa disadari atau tidak banyak yang beranggapan menaikkan derajat pemakainya, dipandang sebagai orang dari kelas menengah ke atas.

Betapa pentingnya periklanan untuk sebuah produk, namun tidak bisa dikesampingkan bahwa tidak bisa asal-asalan juga dalam beriklan. 

Harus paham metode-metodenya, agar produk dari suatu perusahaan bisa dilirik dan diminati oleh konsumen. Jangan juga terlalu percaya diri untuk mengikuti atau mengimitasi cara beriklan dari perusahaan yang sudah besar dan sukses. 

Ada beberapa kasus suatu perusahaan kecil mencoba untuk meniru gaya beriklan perusahaan besar, mereka jor-joran dalam budgeting nya dalam beriklan agar bisa sama persis dengan yang sudah sukses. 

Namun pada akhirnya produk yang diiklankan tersebut kurang mendapatkan perhatian dari khalayak, malahan yang terjadi adalah karena terlalu over budget dalam beriklan, perusahaan tersebut mengalami kerugian yang cukup besar, hingga mendekati pailit.

Selalu dibekali pengetahuan nya sebelum memulai sesuatu. Dalam artikel ini yang mengangkat tema terkait periklanan, cocok sekali dengan buku Brand Gardener karya Handoko Hendryono yang membahas seputar periklanan. Semoga para pembaca diharapkan bisa lebih paham terkait isi bukunya seputar dunia periklanan.

Mari kita simak artikel ini selengkapnya. 

Tentang Buku

Holiday Sale

Penulis: Handoko Hendryono

Tanggal Terbit: 2012

Penerbit: Literati.

Jumlah Halaman: 355 Halaman

ISBN: 9786028740340

 

Pros & Cons

Pros
  • Gaya penulisannya yang mudah dipaham.
  • Isi buku berdasarkan pengalaman dari penulis
Cons
  • Ada beberapa penjelasan menggunakan story telling, ada sebagian pembaca yang tidak tertarik dengan itu

Sinopsis

Periklanan adalah upaya untuk menarik perhatian pelanggan atau klien. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan pesan yang persuasif dalam bentuk gambar, video, maupun kata-kata mengenai produk atau layanan yang akan ditawarkan. Pada umumnya, iklan memiliki sebuah kreatifitas agar dapat disukai oleh para pelanggan.

Semua pebisnis dan perusahaan akan saling berkompetisi untuk membuat desain periklanan yang menarik untuk mengalahkan satu sama lain. Dalam bisnis, iklan memang bertujuan untuk menarik pelanggan baru dengan menetapkan target pasar serta menjangkau mereka dengan kampanye iklan yang efektif.

Periklanan dapat menjadi sebuah bentuk komunikasi efektif yang dibangun oleh perusahaan kepada pelanggan. Secara umum, ada beberapa jenis periklanan yang bisa kita lihat sekarang. Yang pertama adalah online advertising  yang tersebar di dunia internet.

Biasanya jenis ini menggunakan sebuah website, media sosial, aplikasi dan lain-lain untuk memasarkan produknya. Yang kedua adalah Iklan media cetak, biasanya menggunakan koran sebagai media nya, namun saat ini tidak terlalu populer seperti iklan online. 

Namun, jenis iklan ini masih sering digunakan untuk mempromosikan produk atau sebuah layanan. Yang ketiga adalah iklan televisi yang paling populer sebelum adanya media online. Banyak perusahaan besar yang menggunakan iklan televisi untuk menjangkau target pasar di dalamnya.

Suatu bentuk komunikasi brand kepada khalayak bisa disebut iklan, apabila memenuhi ciri-ciri sebagai berikut ini. Pertama berupa komunikasi berbayar, brand membayar sejumlah uang dalam rangka untuk mengkomunikasikan informasi atau pesan tersebut, tanpa adanya pembayaran publikasi informasi terkait suatu produk atau layanan tidak dapat dikategorikan sebagai iklan. 

Kedua, bukan komunikasi personal, ini diartikan bahwa pemasang iklan dan konsumen tidak ada kontak secara personal, karena advertising sifatnya monolog atau informasi disampaikan satu arah oleh brand. Ketiga, Komunikasi bersifat cepat dan massal, dimana brand yang di informasikan menjangkau jutaan orang sekaligus dalam suatu publikasi.

Keempat, sponsornya dapat diidentifikasi, ketika kita melihat suatu iklan, pasti ada sponsor yang mengiringinya, tentunya sponsor tersebut merupakan penjual atau produsen produk yang diiklankan, bila tidak disertakan sponsornya bisa jadi informasi tersebut sarat akan propaganda atau publisitas.

Review Buku

 

Brand Gardener membahas mengenai bagaimana para pelaku di dunia periklanan, komunikasi dan marketing harus merubah pandangan dan cara berkomunikasi mereka mengikuti perubahan perilaku masyarakat yang sangat cepat ini bisa juga disebut dengan chaotic era.

Di jaman yang serba digital ini, dimana penyebaran info merupakan hal yang dapat dilakukan dengan cepat, mudah, dan murah, membuat para masyarakat di dunia menjadi lebih selektif dalam memilih produk yang mereka gunakan. Mereka tidak akan mudah  terpercaya terhadap iklan yang mereka lihat di tv atau janji-janji manis yang diberikan oleh suatu brand.

Oleh karena itu, para pemilik brand harus beradaptasi mencari cara bagaimana menyampaikan pesan dengan cara yang lebih kreatif dan efektif kepada konsumennya agar brand tersebut menjadi sebuah brand yang mudah dipercaya, sehingga konsumen tidak ragu untuk  membeli produk yang dikeluarkan brand tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu bagaimana proses kreatif itu dilakukan, bagaimana melakukan storytelling yang baik agar brand tersebut memiliki nilai dan dapat diterima oleh masyarakat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa beriklan itu sangat penting, ada beberapa hal yang bisa didapatkan dengan beriklan. Yang pertama meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Saat pelanggan melihat iklan produk dari suatu perusahaan di televisi, billboard, ataupun internet, mereka akan mengetahui produk yang mereka tawarkan.

Dengan demikian, iklan menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk menumbuhkan bisnis. Semakin aktif memasang iklan, semakin besar peluang pelanggan dalam menjangkau produk atau layanan suatu perusahaan.

Yang kedua adalah sebagai promosi produk atau layanan dari suatu perusahaan. Pasalnya ketika memasang iklan merekam mencantumkan keunggulan-keunggulan produk atau layanan serta mengajak untuk menggunakan produk atau layanan tersebut.

Yang ketiga sebagai perbandingan dengan kompetitor, ini dimaksudkan untuk berlomba-lomba membuat desain semenarik mungkin dengan kualitas yang lebih bagus sebagai perbandingan bagi konsumen. Sebagai contoh, ketika konsumen ingin membeli suatu produk, ia akan melihat berbagai macam iklan produk yang ada, dan akan membandingkannya.

Untuk mendapatkan iklan yang bagus  perlu adanya rancangan yang baik agar iklan yang dipasang dapat  menarik minat dari pelanggan.

Merancang strategi periklanan, yaitu dengan membuat tujuan yang jelas supaya memudahkan membuat seperti bagaimana dan dimana akan memasang iklan, mengatur budget periklanan dengan mempertimbangkan biaya dan cash flow beserta tujuannya.

Melakukan riset terhadap kompetitor dan konsumen untuk mengetahui bagaimana kompetitor melakukan pengiklanan hingga kenali kebutuhan dan di mana konsumen sering melihat iklan, lakukan riset harga  untuk mengetahui biaya yang perlu dikeluarkan untuk memasang iklan serta potensi jumlah orang yang melihat iklan itu, serta membuat action plan dan timetable untuk membantu dalam memenuhi deadline periklanan. Hal ini karena penyedia iklan sangatlah ketat untuk urusan jadwal dan booking.

 

Lalu melakukan usaha periklanan, dengan membuat format yang mudah diingat dan berbeda dalam iklan kemudian pastikan untuk tetap konsisten menggunakan gaya  yang dipilih, tunjukkan dan tonjolkan branding dalam iklan, pastikan iklan tidak berantakan dan mudah dimengerti pelanggan, selalu cantumkan informasi relevan yang membuat calon konsumen ingin ketahui seperti jam buka atau alamat toko, buatlah konsumen mudah menghubungi dengan baik, jika mencantumkan harga pastikan informasi tersebut mudah ditemukan dan diingat, pastikan seluruh detail kontak-informasi-produk-harga sudah update dan akurat, gunakan bahasa yang simpel supaya mudah dimengerti.

Mau tau apa saja pembahasan selengkapnya, anda bisa mendapatkan secara menyeluruh dengan mengakses Gramedia.com untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap dan detail dari buku Brand  Gardener karya Handoko Hendryono.

 

Kelebihan dan Kekurangan

Sebuah buku pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dalam isi ceritanya, ada beberapa keunggulan yang terdapat dalam buku Brand Gardener karya Handoko Hendryono ini.

Kelebihan yang pertama adalah isi buku memiliki gaya penulisan yang santai ala anak muda namun berbobot. Banyak topik-topik yang sebenarnya eksklusif di dunia periklanan dan bisnis, namun dijelaskan secara lengkap dengan diberi contoh nyata yang dekat dengan kehidupan kita. Ini membuat para pembaca akan lebih mudah memahami dan mengerti isi buku tersebut.

Kelebihan yang kedua adalah isi buku ini berdasarkan pengalaman pribadi dari penulis, dimana dia sudah menggeluti dunia periklanan ini selama puluhan tahun. Jadi apa yang disampaikan merupakan  sebuah fakta dari penulis, dan menyampaikannya kepada para pembaca.  Selain itu, penulis juga berbagi kiat-kiat agar bisa  sukses dalam menekuni di bidang periklanan dan bisnis nya.

 

Untuk kekurangan yang terdapat buku ini adalah dimana beberapa bagian menjelaskan menggunakan story telling, untuk beberapa pembaca yang tidak menyukai itu akan beranggapan isi buku menjadi membosankan.

Secara keseluruhan buku ini sangat direkomendasikan untuk para pembaca ketika mengisi waktu luang untuk memperkaya pengetahuan seputar dunia periklanan dan bisnis atau sebagai pedoman ketika sedang atau akan menjalani dunia periklanan dan bisnis.

Kesimpulan

Dalam buku Brand Gardener ini, penulis membagikan pengalamannya selama puluhan tahun bergelut di dunia advertising. Buku ini berisikan opini dan pengalamannya yang sangat beragam, dari yang sifatnya profesional hingga yang dekat dengan keseharian orang-orang.

Melalui buku ini, memberikan penjelasan kepada pembaca terkait dengan dinamika dunia periklanan, komunikasi, dan ekosistem bisnis di Indonesia yang semakin lama semakin berkembang. Buku ini juga memberikan pengetahuan yang benar-benar baru.

 

Pembaca seperti diajak untuk masuk ke dunia yang sebelumnya terlalu tertutup dan hanya bisa melihat sekilas dari sisi luarnya saja. Pembaca juga disajikan berbagai kisah inspiratif dari berbagai pengusaha Indonesia yang menggunakan brand bukan sekedar identitas penjualan.

Namun mampu menanamkan nilai yang berharga ke dalamnya dan membawanya ke tempat yang lebih tinggi. Bagian ini menjelaskan agar pembaca mengerti akan dunia bisnis itu dimana tidak hanya mengejar keuntungan saja. Melainkan ada tanggung jawab besar yang harus dilakukan oleh para pengusaha.

Dalam buku ini juga diberikan tips-tips serta metode-metode dalam dunia advertising yang bermanfaat dan mudah dipahami oleh pembaca.

Sehingga pembaca yang sedang menjalankan bisnisnya, bisa mendapatkan pengetahuan lebih dalam dan bisa mengaplikasikannya agar bisnisnya bisa semakin lancar. Sedangkan bagi pembaca awam, bisa mendapatkan sugesti untuk segera mungkin untuk menjalankan bisnis, dan menerapkan  metode-metode yang sudah dijelaskan dalam buku ini.

Demikianlah review buku dari Brand Gardener karya Handoko Hendryono. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, serta bisa menumbuhkan minat untuk membaca buku secara keseluruhannya. Diharapkan artikel ini bisa memberikan beberapa gambaran dari isi bukunya.

Anda bisa mendapatkan dan mencari informasi buku best seller lainnya yang menarik, langsung saja anda mengakses Gramedia.com untuk mendapatkannya.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy