in

Review Buku Classics : Kisah Dokter Dolittle

Grameds, apakah kamu merupakan pecinta novel dengan cerita-cerita klasik? Jika kamu menyukai cerita-cerita klasik maka kamu bisa membaca buku Classics : Kisah Dokter Dolittle. Buku ini merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Mungkin bagi kamu jarang mendengar tokoh Dokter Dolittle namun pada dongeng dan cerita klasik di Amerika dan Inggris, Dokter Dolittle ini sudah banyak dikenal loh.

Novel ini mengisahkan seorang dokter yang menyukai binatang yaitu John Dolittle, M.D. Saking cintanya dengan binatang, Dokter Dolittle hingga memenuhi rumahnya dengan berbagai binatang dan mempelajari bahasa mereka dengan bantuan burung nuri yaitu Polynesia.

Petualangannya dimulai ketika Dokter Dolittle mendengar adanya penyakit yang merebak di antara monyet-monyet di Afrika, Dokter Dolittle bersama dengan hewan-hewannya berangkat ke Afrika untuk memberi bantuan. Seperti apakah petualangan Dokter Dolittle hingga sampai ke Afrika?

 

Sinopsis Buku Classics : Kisah Dokter Dolittle

Holiday Sale

Dokter Dolittle adalah seorang dokter yang cukup hebat dan baik hati dimata semua orang maupun binatang. Ia menghabiskan waktunya tinggal di Puddebly yaitu sebuah desa kecil di Inggris, disana ia tinggal bersama dengan saudara perempuannya yang bernama Sarah Dolittle dan juga hewan-hewan peliharaannya.

Hewan-hewan peliharaannya dapat dikatakan beragam dan masing-masing memiliki namanya sendiri. Seperti ada Polynesia si burung nuri yang cerdas, Jip si anjing, Gub-Gub si babi yang cengeng, Chee-Chee si monyet lincah, Too-Too sang burung hantu penghitung keuangan, dan Dab-Dab si bebek. Sayangnya kegemarannya terhadap binatang tidak dapat diterima sepenuhnya oleh pasien-pasien Dokter Dolittle. Mereka merasa terganggu setiap berobat ke Dokter Dolittle karena hewan-hewan peliharaannya ini. Akhirnya Dokter Dolittle tidak memiliki pasien dan ia akhirnya mengalami kebangkrutan. Seekor penjual pakan kucing memberikan saran kepada Dokter Dolittle untuk menjadi dokter hewan saja dibandingkan dokter umum.

Dokter Dolittle bisa memahami bahasa hewan berkat burung nuri yang cerdas, ia belajar bahasa binatang dengan Polynesia. Karena ia memiliki watak yang baik hati dan ia bisa memahami bahasa binatang maka banyak hewan yang juga suka dengan Dokter Dolittle. Dokter Dolittle mendapatkan pasien binatang yang dibawa oleh pemiliknya atau mereka datang sendiri ke rumah Dokter Dolittle dan tinggal di rumahnya. Dokter Dolittle kembali mendapatkan uang untuk menghidupi dirinya, saudara dan hewan-hewan peliharaannya.

Namun sayangnya setelah berjalan lama, Dokter Dolittle mendapatkan penolakan lagi dari warga sekitar karena ia menyimpan seekor buaya di rumahnya bahkan saudaranya pergi dari rumah karena Dokter Dolittle tidak mau menyingkirkan buaya itu. Dokter Dolittle yang memahami bahasa binatang selalu mencoba mengatakan kepada warga bahwa buaya tersebut sudah berjanji tidak akan menggigit manusia, namun siapa yang percaya jika binatang bisa berbicara? Karena buaya ini, Dokter Dolittle tidak mendapatkan pasien yang membawakan hewan peliharaannya berobat dan hanya ada hewan-hewan yang sendirinya mendatangi Dokter Dolittle dan tidak dapat membayar jasanya.

Hingga suatu hari Dokter Dolittle mendapatkan surat dari monyet-monyet di Afrika dimana mereka meminta pertolongan dokter Dolittle. Monyet-monyet ini sedang terserang wabah dan tentu sebagai dokter yang baik hati dan pecinta binatang ia bersedia membantu monyet-monyet itu. Keinginan nya yang kuat tidak didukung dengan materi yang ia miliki, pasalnya Dokter Dolittle tidak tahu bagaimana caranya hingga sampai ke Afrika, uang yang ia miliki tinggal sedikit, ia tidak memiliki kendaraan dan tempatnya jauh, ia juga tidak bisa menyewa kapal karena ia tidak memiliki banyak uang.

Atas saran Polynesia si burung cerdas, Dokter Dolittle meminjam kapal milik salah satu nelayan di Puddleby untuk berlayar ke Afrika. Ada banyak rintangan yang dialami oleh Dokter Dolittle selama perjalanannya di air menuju Afrika. Mulai dari kapalnya yang bocor, terdampar di Jollinginki dimana rajanya membenci orang-orang kulit putih, bertemu dengan bajak laut yang kejam, dan rintangan lainnya yang sangat berat. Dokter Dolittle yang membawa hewan peliharaan untuk ikut serta dalam perjalanan sehingga ia tidak sendiri menghadapi berbagai rintangan itu hingga sampai ke Afrika menyelamatkan monyet-monyet

Akankah Dokter Dolittle dapat kembali dengan selamat? Dan bagaimana petualangan lainnya yang dialami Dokter Dolittle? Akankah hewan-hewan peliharaan dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi? Nah Grameds kamu bisa melanjutkan kisah Dokter Dolittle ini pada buku nya.

 

Profil Penulis Buku Classics : Kisah Dokter Dolittle

Penulis buku ini adalah Hugh John Lofting yang lahir pada Januari 1886 dan meninggal pada September 1947. Hugh John Lofting adalah penulis Inggris-Amerika. Lofting menjalani pendidikan akademiknya di Mount St Mary’s College di Spinkhill, Derbyshire. Dari tahun 1905-2906 ia belajar mengenai teknik sipil di Institut Teknologi Massachusetts di Cambridge.

Lofting memiliki karir sebagai insinyur sipil sebelum mendaftar di resimen Pengawal Irlandia Angkatan Darat Inggris dalam Perang Dunia Pertama. Ia tidak ingin menulis kepada anak-anaknya mengenai perang yang brutal dan menyengsarakan namun ia menulis surat-surat imajinatif yang sebenarnya menjadi dasar dari novel Doctor Dolittle.

Karena terluka parah saat perang, ia bermigrasi ke Killingworth bersama keluarganya pada 1919. Ia pernah menikah 3 kali dan memiliki 3 anak salah satunya adalah Christopher sang putra yang juga menjadi pelaksana warisan sastra sang ayah.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Classics : Kisah Dokter Dolittle

Pros & Cons

Pros
  • Buku ini mengasah imajinasi anak-anak melalui ceritanya
  • Bahasanya mudah dipahami pembaca
  • Menghadirkan konflik yang juga terjadi ditengah masyarakat saat ini
Cons
  • Ceritanya terlalu fiksi bagi orang dewasa

Kelebihan Buku Classics : Kisah Dokter Dolittle

Buku ini merupakan karya sastra anak yang menghadirkan cerita dan konflik yang cukup mengasah imajinasi anak-anak mulai dari perjalanannya menuju Afrika yang ditimpa berbagai masalah dan caranya untuk selamat dan keluar dari masalah-masalah itu sendiri. Seluruh konflik dan pemecahan masalahnya dapat digambarkan dengan mudah sesuai dengan imajinasi anak-anak.

Bahasa yang digunakan pada novel ini sangat sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak. Buku ini tidak menggunakan bahasa baku yang memiliki arti yang sulit dipahami dan jarang didengar namun buku ini menjelaskan dan menjabarkan ceritanya dengan bahasa yang mudah dipahami.

Selain itu buku ini tidak hanya menghadirkan konflik yang dapat ditemukan pada cerita anak-anak namun konflik pada novel ini seperti konflik yang terjadi di kehidupan nyata namun dibungkus dalam tulisan dan pembawaan yang cocok dengan anak-anak. Contohnya adalh ketika sang Dokter menyuruh raja singa untuk ikut membantu merawat monyet dan raja hutan itu tidak mau. Hal ini seperti permasalahan kesenjangan sosial yang ada di masyarakat.

Kekurangan Buku Classics : Kisah Dokter Dolittle

Ada kelebihan tentu ada kekurangan dari buku Classics : Kisah Dokter Dolittle. Kekurangan buku ini ada pada cerita fiksinya yang mungkin tidak masuk akal bagi orang dewasa. Ketika Dokter Dolittle yang merupakan dokter umum pindah profesi menjadi dokter hewan tentu keduanya juga merupakan profesi yang berbeda meski merupakan “dokter”. Tentu keahlian dan pendidikan yang ditempuh keduanya juga berbeda. Dokter yang ingin pindah profesi tentu harus mengikuti kembali pendidikan sesuai dengan profesi tujuannya. Namun Dokter Dolittle tidak melakukannya tanpa harus menempuh pendidikan kedokteran hewan.

 

Pesan Moral Buku Classics : Kisah Dokter Dolittle

Buku ini mengajarkan banyak sekali berbagai pesan moral yang dapat kita ambil dan renungkan. Melalui Dokter Dolittle, kita diajarkan untuk tidak meningkatkan kesenjangan sosial. Kita semua adalah sama dan jangan sampai kita juga menginjak-nginjak orang lain yang mungkin dibawah kita dalam hal materi atau dalam hal pendidikan. Selain itu buku ini juga menyampaikan pesan bahwa tidak ada hierarki antara kulit putih dan kulit hitam karena yang lebih penting adalah sikap baik kita terhadap manusia. Buku ini mengajarkan juga mengenai kerjasama dan saling tolong menolong antar makhluk hidup di dunia. Kita sebagai manusia yaitu makhluk yang memiliki akal budi dan perasaan harus bisa membantu makhluk hidup lain seperti binatang.

 

Penutup

Grameds itu dia adalah berbagai ulasan singkat dan sinopsis mengenai buku Classics : Kisah Dokter Dolittle. Buku ini cocok untuk kamu yang suka sekali dengan novel-novel fiksi dengan latar cerita masa lampau.

Jika Grameds tertarik membaca buku ini, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu.

Gramedia senantiasa menjadi #SahabataTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Classics: Kisah-kisah Perjalanan Dokter Dolittle (The Voyages Of Doctor Dolittle)

Classics: Kisah-kisah Perjalanan Dokter Dolittle (The Voyages Of Doctor Dolittle)

The Voyages of Doctor Dolittle—Kisah-Kisah Perjalanan Dokter Dolittle—by Hugh Lofting—384 hlm. Sinopsis Dokter Dolittle pergi berlayar bersama Tommy Stubbins, asisten kecilnya, juga Polynesia si burung nuri dan Chee-Chee si monyet, serta beberapa teman setianya ke Pulau Monyet Laba-Laba. Di tengah perjalanan, kapal mereka karam dan mereka mendarat di sebuah pulau terapung yang misterius. Di sana mereka bertemu dengan siput raksasa yang menyimpan suatu rahasia yang luar biasa.

The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar)

The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar)

The Call of the Wild (Panggilan Alam Liar) adalah sebuah animal story, atau cerita tentang hewan. Tokoh utamanya adalah seekor anjing blasteran St. Bernard besar dengan seekor anjing gembala Scotch (Scotch Collie) bernama Buck. Buck ini awalnya tinggal di sebuah rumah Hakim Miller yang hangat dan nyaman di California. Tapi suatu hari, salah satu pegawai Hakim Miller yang jahat menculik Buck dan menjualnya kepada penadah anjing. Pada masa-masa itu, demam emas sedang berlangsung di daerah Klondike, Kanada. Daerah yang dingin bersalju. Mereka butuh anjing-anjing penarik kereta salju. Mereka butuh anjing-anjing dalam jumlah yang sangat besar. Jadi, dimana-mana terjadi banyak penculikan anjing, dan Buck termasuk menjadi salah satu korbannya.

Kisah-Kisah Tengah Malam (Tales of Mystery and Terror)

Kisah-Kisah Tengah Malam (Tales of Mystery and Terror)

Kisah-Kisah Tengah Malam berisi 13 cerita pendek karya klasik Edgar Allan Poe. Masing-masing cerita akan membawa pembaca menuju pengalaman penuh ketegangan, teror, dan misteri. Beberapa cerpen Edgar Allan Poe yang terkenal, seperti Black Cat, The Fall of the Usher, dan Tell-Tale Heart bisa kalian temukan dalam kumpulan cerpen ini. Saat membaca Kisah-Kisah Tengah Malam, pembaca diajak memasuki rumah tua misterius, pembalasan dendam, kegelisahan sang pembunuh, hingga terombang-ambing dalam badai di lautan. Dan pada akhirnya, kumpulan cerpen pilihan ini akan membuat pembaca terkagum-kagum pada master horor gotik, Edgar Allan Poe.

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.