Rating 4,1/5
Kematian tidak bisa lepas dan terhindar dari setiap manusia bahkan mahkluk hidup di bumi ini. Semua akan mengalami kematian sesuai dengan garis yang sudah ditentukan oleh yang maha kuasa. Kematian juga tidak pernah bisa diprediksi kapan terjadi dan tidak ada orang yang tahu kapan dirinya mati.
Maka dari itu pasti kita semua memiliki ketakutan akan kematian tersebut namun nyatanya secara sadar dan tidak sadar kita juga bisa mengatasi ketakutan tersebut dan tetap hidup dan tidak menjadi kematian sebagai hal yang serius untuk dilalui. Dalam buku The Denial Of Death ini penulis menggunakan psikologi, psikiatri, filsafat, dan antropologi untuk membahas mengenai kematian itu sendiri.
Buku ini tidak menyeramkan ya grameds, justru buku ini akan memberikan wawasan dan pemahaman yang mungkin tidak pernah kita pikirkan mengenai kematian. Maka dari itu grameds buku ini sangat cocok untuk kamu baca jika ingin membaca buku yang berbobot dan ilmiah. Namun sebelum kamu membaca buku ini berikut ini adalah artikel yang akan membahas mengenai sinopsis hingga kelebihan dan kekurangan dari buku The Denial Of Death ini. Simak artikel dibawah ini ya grameds!
Table of Contents
Sinopsis Buku The Denial Of Death
Dalam buku ini, Ernest Becker, di satu sisi, membahas motivasi dasar perilaku manusia, kebutuhan biologisnya untuk menyangkal mengakui kematiannya sendiri. Teror kematian, yang begitu dahsyat dan membuat manusia kewalahan membuat kita bersekongkol untuk menyembunyikannya, dengan menciptakan sistem kepahlawanan yang memungkinkan kita untuk percaya bahwa kita bisa melampaui kematian dengan berpartisipasi dalam sesuatu yang bernilai abadi.
The Denial of Death membahas karya-karya Sigmund Freud, Otto Rank, dan Søren Kierkegaard, saat Becker mengemukakan tesisnya bahwa semua manusia memiliki ketakutan (atau teror) alami terhadap kematian dan mortalitas mereka sendiri, dan, dengan demikian, sepanjang hidup mereka, menggunakan mekanisme tertentu (termasuk represi) dan menciptakan ilusi untuk menghadapi ketakutan ini dan tetap hidup.
Di sisi lain, Becker juga mengungkap, sistem kepahlawanan itu selalu bersifat paradoksal proyek heroik yang bertujuan untuk menghancurkan kejahatan justru malah membawa lebih banyak kejahatan ke dunia. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Becker memberi kita cara baru untuk memahami bagaimana manusia menciptakan begitu banyak kejahatan, perang, pemusnahan etnis, dan genosida.
Filsafat Becker muncul dari empat alur:
1) Dunia tempat kita dilahirkan itu menakutkan (alam yang penuh dengan gigi dan cakar)
2) Motivasi dasar perilaku manusia adalah kebutuhan kita untuk mengendalikan kecemasan dasar kita – yang berasal dari teror kematian.
3) Karena ketakutan kita terhadap kematian begitu besar, maka pikiran bersekongkol untuk membuatnya tetap tidak disadari.
4) Semua proyek heroik, usaha besar, dan aktivitas budaya kita merupakan upaya manusia untuk menyublimkan pengetahuan mengerikan tentang kematian dalam upaya mengatasi dampaknya terhadap kita.
“Sungguh ironis menyedihkan bagaimana kebohongan yang kita butuhkan untuk hidup justru membawa kita pada kehidupan yang sebenarnya tidak pernah menjadi milik kita ” [Becker, 1973: 56].
Tentang Penulis Buku The Denial Of Death
Penulis buku The Denial of Death ini, Ernest Becker, adalah seorang doktor antropologi yang dikenal dengan gagasan-gagasannya yang tidak konvensional. Penelitiannya yang membandingkan praktik Buddhisme Zen dengan psikoanalisis dianggap nyeleneh pada zamannya, karena kedua pendekatan ini dianggap bertentangan satu sama lain. Namun, Becker tetap teguh dengan pemikirannya, bahkan mengecam psikiatri sebagai bentuk fasisme.
Pendekatan Becker dalam akademisi sangatlah unik, karena ia kerap melintasi batas-batas disiplin ilmu. Misalnya, ia menggunakan karya Shakespeare untuk mengajar psikologi, buku psikologi untuk menjelaskan antropologi, dan data antropologi untuk memahami isu-isu di bidang sosiologi. Gaya berpikir lintas disiplin ini membuat Becker menjadi figur yang sulit dikategorikan dalam satu bidang saja.
Lahir pada tahun 1924 dan wafat pada 1974, Becker meninggalkan warisan intelektual yang besar. Salah satu bukunya yang paling terkenal, The Denial of Death, bahkan berhasil memenangkan Penghargaan Pulitzer pada tahun 1974. Karya ini menjadi puncak kontribusinya terhadap pemikiran modern tentang kematian dan eksistensi manusia.
Kelebihan dan Kekurangan Buku The Denial Of Death
Kelebihan Buku The Denial of Death
Grameds buku The Denial of Death ini merupakan buku yang bisa dibilang sebagai cara untuk menyederhanakan dan menyatukan banyaknya konsep psikologi yang sudah ada. Buku ini secara sederhana menjelaskan berbagai teori psikologi dengan metode psikoanalisis bahwa rasa takut akan kematian harus ada di balik semua fungsi normal kita agar organisme dapat dipersenjatai untuk mempertahankan diri. Buku ini juga diambil dari pemikiran-pemikiran dari berbagai ilmuwan lain di dalamnya seperti Sigmund Freud, Otto Rank, dan Soreen Kierkegaard.
Membahas mengenai kematian buku The Denial of Death ini bisa dijadikan sebagai bahan refleksi dan meditasi bahwa kita sebagai manusia terkadang secara sadar dan tidak sadar memikirkan tentang kematian. Buku ini membebaskan kita dari cengkeraman takhayul dan mitologi atas kematian dan ajal. Sebaliknya, buku ini memungkinkan kita untuk melihat dunia dalam segala kekaguman dan kemegahannya serta merasakan kebebasan batin kita dan keajaiban hidup.
Buku ini tidak memberikan solusi untuk menghadapi kematian namun buku The Denial of Death ini dirangkum dengan nasihat-nasihat yang dapat merubah seluruh pemikiran kamu terhadap kematian dan kehidupan. Nasihat-nasihat yang ada pada buku ini tidak menggurui namun lebih kepada nasihat lembut untuk kita bersiap menghadapi kematian.
Kekurangan Buku The Denial of Death
Buku The Denial of Death ini tidak mudah dibaca oleh semua orang, terutama bagi mereka yang baru mengenal literatur ilmiah atau akademis. Gaya penulisan Ernest Becker terkadang terasa rumit karena banyak menggunakan istilah-istilah akademis yang mungkin tidak dipahami oleh pembaca umum. Selain itu, isi buku ini cukup berat, sehingga setiap paragraf dapat memengaruhi proses berpikir dan membutuhkan waktu untuk benar-benar dipahami, bahkan mendorong pembaca untuk berefleksi lebih dalam.
Salah satu kelemahan buku The Denial of Death ini adalah bab-babnya yang kurang teratur, yang bisa membuat pembaca merasa bingung. Becker terlalu banyak membahas tentang Fraud, topik yang mungkin tidak relevan atau menarik bagi sebagian besar pembaca. Akibatnya, beberapa bagian dari buku ini terasa kurang fokus dan bisa membuat pembaca kehilangan arah saat mengikuti alurnya.
Selain itu, meskipun kutipan-kutipan yang digunakan oleh Becker sering kali puitis dan indah, jumlahnya yang terlalu banyak justru menjadi penghalang bagi alur bacaan. Kutipan-kutipan ini, alih-alih memperkuat argumen, malah bisa memperlambat pembaca dalam memahami inti gagasan yang ingin disampaikan, sehingga konsentrasi mereka mungkin teralihkan dari pesan utama buku ini.
Penutup
Nah, Grameds, itulah sedikit ulasan singkat mengenai buku The Denial of Death. Buku ini sangat cocok bagi kamu yang menikmati bacaan yang mengajak untuk merenung dan mendalami aspek pengembangan diri. Dengan tema yang mendalam dan filosofis, buku ini memberikan perspektif baru tentang kehidupan yang mungkin belum pernah kamu pikirkan sebelumnya.
Bagi kamu yang mencari bacaan yang kuat dan penuh makna, buku ini adalah pilihan yang tepat. The Denial of Death menawarkan gagasan-gagasan yang bisa memperkaya cara pandangmu tentang hidup, menjadikannya bacaan yang tidak hanya informatif, tetapi juga memikat bagi siapa pun yang tertarik pada pemahaman diri dan eksistensi.
Jika Grameds tertarik membaca buku The Denial of Death. Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca
Penulis: Devina
Rekomendasi Buku Terkait
Arsitektur Perilaku
Mengambil keputusan tidak selalu terjadi di ruang rapat atau ruang sidang. Mengambil keputusan terjadi pada perilaku sederhana kita sehari-hari ia berkaitan erat dengan proses berpikir logis dan rasional. Benarkah demikian? Rupanya belum tentu. Bahkan cenderung terhitung jarang bagi segelintir orang. Dikemas dengan gaya menulis sehari-hari dan ditulis dari perspektif Ilmu Ekonomi dan Psikologi, buku ini mencoba membahas perilaku dalam konteks dinamika berpikir, keputusan individu, kesimpulan dalam grup, hingga kebijakan publik.
The Psychology of Money
Kesuksesan dalam mengelola uang tidak selalu tentang apa yang Anda ketahui. Ini tentang bagaimana Anda berperilaku. Dan perilaku sulit untuk diajarkan, bahkan kepada orang yang sangat pintar sekalipun. Seorang genius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa mengalami bencana keuangan. Sebaliknya, orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa kaya jika mereka punya sejumlah keahlian terkait perilaku yang tidak berhubungan dengan ukuran kecerdasan formal. Uang, investasi, keuangan pribadi, dan keputusan bisnis biasanya diajarkan sebagai bidang berbasis matematika dengan data dan rumus memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Namun, di dunia nyata orang tidak membuat keputusan finansial di spreadsheet. Mereka membuatnya di meja makan, atau di ruang rapat, di mana sejarah pribadi, pandangan unik Anda tentang dunia, ego, kebanggaan, pemasaran, dan berbagai insentif bercampur. Dalam The Psychology of Money, penulis pemenang penghargaan, Morgan Housel membagikan 19 cerita pendek yang mengeksplorasi cara-cara aneh orang berpikir tentang uang dan mengajari Anda cara memahami salah satu topik terpenting dalam hidup dengan lebih baik.
The Mountain Is You
Buku The Mountain Is You karya Brianna Wiest membahas tentang sabotase diri, yaitu perilaku ketika seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan hal-hal yang menghambatnya untuk mencapai tujuan. Brianna Wiest menjelaskan bahwa sabotase diri adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketakutan, ketidakpercayaan diri, dan trauma masa lalu. Buku ini terdiri atas empat bagian. Bagian pertama membahas tentang apa itu sabotase diri dan mengapa kita melakukannya. Bagian kedua membahas tentang berbagai bentuk sabotase diri. Bagian ketiga membahas tentang bagaimana cara mengatasi sabotase diri. Bagian keempat membahas tentang bagaimana cara membangun diri yang tangguh. Buku The Mountain Is You adalah buku yang bermanfaat untuk siapa saja yang ingin memahami dan mengatasi sabotase diri. Buku ini ditulis dengan gaya yang mudah dipahami dan dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga memberikan motivasi untuk membangun diri yang tangguh, sehingga Anda dapat mencapai tujuan Anda
- A Thousand Stars for Nathan
- Ada Zombie di Sekolah
- Algasya
- Altezza
- Anjanu
- Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong
- Another Episode: S
- April : Fallen
- Arka My Cool Husband
- Arwah
- Asavella
- Be With You
- Bhumi dan Bulan
- Beating Heart
- Big City, Little Things
- Bitter Baby
- Candala
- Class 7e
- City Lite: Behind The Scenes
- Denial Of Death
- Dia Yang Haram
- Dok! Oh Dokter
- Dongeng Kuncing
- God Gives Me You
- Goodbye Fairy
- Hotel Betram (At Betram's Hotel)
- Hiranya dan Margonda
- Hei Intern
- If You Could See The Sun
- Inikah Rasanya?
- Jane's Magical Salon
- Jamila Si Pecinta Gula
- Jas Hujan
- Jeda dan Spasi
- Kamar 807
- Khadijah 1
- L Change The World
- Lautan dan Dendamnya
- Like A Momentary Ray Between Clouds
- Lipstick: A Blackpink Story
- Looking For Mate
- Madar
- Menikah Dengan Setan
- Maktub
- Manuskrip yang Ditemukan di Accra
- Me Minus You
- Museum Kehilangan
- Nirmala
- Nonik Jamu
- Not So Husbandable
- Not Bedtime Stories: 13 Cerita Pendek
- One Enchanted Moment
- Pacar Rasa Selingkuhan
- Perempuan dan Anak-Anaknya
- Perfect Couple
- Petaka Keluarga Inugami
- Perempuan Di Rumah No.8
- Possessive Galaksi
- Possessive Prince
- Princess and the Boss!
- Regret: Ginan dan Nada
- Risol Mas Marvel
- Relung Waktu
- Remuk Redam
- Risalah Teh dan Tiga Keluarga
- Sarinten: Tumbal Kali Tempur
- Scandalicious Siblings
- Sebelas Malam
- Sabariah
- Seminar
- Setelah Putus
- Siklus Pasar Saham
- Siren
- Siwa Sumpah
- Sorry, I Am Gorgeous
- Spiritual Awakening
- Stay With Me Tonight
- Suami 1 Semester
- Summer Triangle
- Sixtwins: Kembar Enam? Emang Ada?
- Tan Peng Nio
- Tantra Ilmu Kuno Nusantara
- TellTale Series: The Cotton Candy Forest
- TellTale Series: Queen of Eye
- TellTale Series: Terdampar di Pulau Berry
- Teenlit: Satria November #2
- True Mothers
- Teori Pernikahan Bahagia
- The Best of BTS Unofficial Book
- Ther Melian - Discord
- The Beast Within The Beauty
- The Doll That Took A Detour
- The Incredible Journey: Perjalanan Pulang
- The Lost Memories
- The Red Affair
- The Ugly Truth
- Toko Buku Abadi
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 5
- Trending Topic
- Tumbal Kosan Bu Andin
- Upacara Kehidupan
- Vio Don't Mess Up
- When Things Don't Go Your Way
- Where The Wild Ladies Are
- Win-Win Solution
- Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati
- Yang Tak Kunjung Usai
- Yang Tertinggal Darinya (Reminders of Him)
- You Are The Reason
>
>
>
>
>