Pernah membayangkan bagaimana rasanya tumbuh dalam keluarga yang menolak pendidikan formal? Educated adalah memoar luar biasa karya Tara Westover yang mengisahkan perjalanannya melawan keterbatasan demi mendapatkan ilmu. Lahir dalam keluarga Mormon yang menganut survivalisme ekstrem di pegunungan Idaho, Tara dibesarkan tanpa sekolah dan akses terhadap dunia luar. Namun, kehausannya akan pengetahuan membawanya keluar dari kehidupan terisolasi hingga akhirnya meraih gelar PhD dalam sejarah dari Universitas Cambridge.
Buku ini bukan hanya sekadar kisah perjuangan Tara untuk menggapai pendidikan saja, tetapi juga eksplorasi emosional tentang bagaimana ia berdamai dengan masa lalunya, termasuk hubungan yang rumit dengan ayahnya. Bayangkan, Grameds, Tara baru pertama kali menginjak bangku kuliah di usia 17 tahun tanpa pernah merasakan pendidikan formal sebelumnya!
Kisah inspiratif ini sukses mengguncang dunia literasi dan mendapatkan banyak penghargaan. Pada edisi 13 September 2020, The New York Times mencatat bahwa Educated telah bertahan selama 132 minggu berturut-turut dalam daftar Buku Terlaris Nonfiksi Sampul Keras. Buku ini juga memenangkan Penghargaan Alex 2019 dan masuk dalam daftar pendek untuk berbagai penghargaan bergengsi seperti Los Angeles Times Book Prize, PEN America’s Jean Stein Book Award, dan dua nominasi National Book Critics Circle Award.
Versi terjemahan bahasa Indonesia dari memoar setebal 520 halaman ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 14 April 2021 dengan judul Educated (Terdidik): Sebuah Memoar. Sebelum kita menyelami ulasan lebih lanjut, kenalan dulu yuk dengan sosok luar biasa di balik buku ini, Grameds! Bersama Gramin, kita akan mengupas lebih dalam tentang perjalanan inspiratif Tara Westover dan bagaimana pendidikannya mengubah hidupnya.
Table of Contents
Profil Tara Westover – Penulis Buku Educated (Terdidik): Sebuah Memoar
Tara Westover (lahir 27 September 1986) adalah seorang penulis memoar, esais, dan sejarawan asal Amerika Serikat. Karyanya yang paling terkenal, Educated (2018), langsung menduduki peringkat pertama dalam daftar buku terlaris The New York Times saat pertama kali diterbitkan. Buku ini juga berhasil menjadi finalis dalam berbagai penghargaan bergengsi, seperti Los Angeles Times Book Prize, Jean Stein Book Award dari PEN America, serta dua nominasi dari National Book Critics Circle Award. The New York Times bahkan memasukkan Educated dalam daftar 10 Buku Terbaik tahun 2018.
Pengaruh besar yang ditorehkan Westover melalui karyanya membuatnya masuk dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi Time pada tahun 2019. Ia juga pernah menjabat sebagai Penulis Residen A.M. Rosenthal di Shorenstein Center, Harvard Kennedy School pada musim gugur 2019, sebelum kemudian diangkat sebagai Senior Research Fellow di sekolah yang sama pada musim semi 2020. Selain menulis buku, Westover juga aktif berkontribusi dalam berbagai publikasi ternama, termasuk The New York Times dan BBC News.
Sinopsis Buku Educated (Terdidik): Sebuah Memoar
Tumbuh dalam keluarga yang hidup terisolasi di komunitas penyintas di pegunungan Idaho, Tara Westover tidak pernah merasakan pendidikan formal hingga usia tujuh belas tahun, saat ia pertama kali duduk di ruang kelas. Keluarganya begitu terputus dari masyarakat umum sehingga tidak ada yang memastikan apakah anak-anak mereka mendapat pendidikan yang layak, bahkan ketika salah satu kakak laki-lakinya melakukan kekerasan, tidak ada yang campur tangan.
Segalanya mulai berubah ketika salah satu kakaknya berhasil masuk ke perguruan tinggi. Terinspirasi oleh hal itu, Tara pun memberanikan diri untuk mencari kehidupan baru melalui pendidikan. Perjalanannya dalam menuntut ilmu membawanya melampaui batas-batas yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya—menyeberangi lautan dan benua, hingga akhirnya menginjakkan kaki di Harvard dan Universitas Cambridge. Namun, seiring dengan semakin jauhnya ia melangkah, muncul pertanyaan dalam dirinya: apakah ia telah pergi terlalu jauh? Apakah masih ada jalan untuk kembali?
Kelebihan dan Kekurangan Buku Educated (Terdidik): Sebuah Memoar
Kelebihan Buku Educated (Terdidik): Sebuah Memoar
Buku Educated (Terdidik): Sebuah Memoar karya Tara Westover adalah sebuah kisah luar biasa tentang harapan sekaligus catatan kelam masa lalu. Sejak halaman pertama, kita langsung disuguhkan sosok Tara sebagai seorang wanita cerdas dengan kemampuan menulis yang mengagumkan. Dengan gaya bahasa yang puitis dan penuh emosi, ia mengisahkan perjalanan hidupnya yang penuh dengan tantangan, dari tumbuh dalam keluarga yang menolak pendidikan formal hingga akhirnya meraih gelar PhD di Universitas Cambridge. Tidak ada yang menyangka bahwa seorang gadis yang hidup tanpa sekolah di pegunungan Idaho akan menjadi seorang akademisi terkemuka dan penulis memoar yang brilian.
Tara berhasil menarik pembaca untuk ikut masuk ke dalam dunia masa lalunya, merasakan setiap emosi yang pernah ia alami—kesedihan, ketakutan, kebingungan, hingga kebahagiaan kecil yang ia temukan di tengah keterbatasan. Buku ini bukan hanya tentang perjuangan meraih pendidikan saja, tetapi juga perjalanan menemukan jati diri di tengah konflik keluarga yang sangat kompleks. Educated menggambarkan dengan indah bagaimana setiap orang, pada suatu titik dalam hidupnya, mulai menyadari bahwa orang tua mereka bukanlah sosok sempurna, melainkan manusia dengan keterbatasan. Hal inilah yang membuat buku ini terasa begitu dekat dan relatable bagi siapa saja.
Tak heran jika Educated bertahan selama lebih dari 132 minggu dalam daftar The New York Times Bestseller. Kisah Tara begitu kuat dan inspiratif, sehingga siapa pun dapat menikmati dan memetik pelajaran darinya, tanpa memandang genre bacaan yang biasa mereka pilih. Buku ini membuktikan bahwa pendidikan memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah kehidupan dan membuka cakrawala yang lebih luas. Seperti yang dikatakan Bill Gates, “Kisah yang luar biasa, dan benar-benar menginspirasi. Bahkan lebih bagus daripada yang Anda dengar.”
Selain itu, Educated juga membuka mata pembaca terhadap kehidupan di komunitas survivalisme Mormon yang sangat tertutup. The Economist menyebut bahwa Tara membawa pembaca ke dunia yang biasanya tersembunyi dari orang luar. Dengan detail yang tajam dan narasi yang imersif, Westover membuat kita seolah-olah menyaksikan langsung kehidupan yang penuh keterbatasan dan konflik emosional tersebut.
Pertanyaan yang diangkat dalam buku ini juga bersifat universal, seperti yang dikatakan oleh Vogue: Seberapa jauh kita harus memberikan diri kita sendiri kepada orang-orang yang kita cintai? Dan seberapa jauh kita bisa menyangkal mereka agar kita bisa tumbuh dewasa? Konflik batin inilah yang membuat Educated begitu menggugah, karena banyak dari kita pasti pernah mengalami dilema serupa—memilih antara loyalitas kepada keluarga atau mencari jati diri kita sendiri.
Dengan pengakuan dari berbagai pihak, seperti The New York Times Book Review, The Economist, hingga tokoh-tokoh seperti Bill Gates dan Amy Chua, Educated telah membuktikan dirinya sebagai sebuah karya yang tidak hanya inspiratif, tetapi juga relevan bagi semua kalangan.
Kekurangan Buku Educated (Terdidik): Sebuah Memoar
Salah satu kekurangan yang cukup mencolok adalah adanya bagian yang terasa berulang. Beberapa peristiwa dalam kehidupan Tara diceritakan dengan pola yang mirip, sehingga bagi sebagian pembaca, ini bisa terasa monoton dan mengurangi kejutan atau dampak emosional yang seharusnya lebih kuat. Selain itu, ada bagian dimana cerita terasa kurang mendalam, membuat pembaca ingin mengetahui lebih lanjut atau mendapatkan penjelasan yang lebih rinci tentang situasi yang dialami Tara, terutama tentang bagaimana ia berhasil mengejar pendidikannya dengan keterbatasan yang begitu ekstrem.
Buku ini juga mengandung banyak adegan kekerasan, baik fisik maupun emosional, yang bisa menjadi pemicu trauma bagi beberapa pembaca. Banyak pria dan beberapa wanita dalam buku ini digambarkan melakukan tindakan kasar, gila, dan abusif, yang dapat membuat pembaca merasa tidak nyaman atau sulit untuk membaca bagian-bagian tertentu. Bagi mereka yang memiliki pengalaman serupa atau sensitif terhadap isu kekerasan dalam keluarga, buku ini mungkin bisa menjadi bacaan yang cukup berat secara emosional.
Pesan Moral Buku Educated (Terdidik): Sebuah Memoar
Ada saatnya dalam hidup ketika kita mempertanyakan siapa diri kita sebenarnya. Apakah kita adalah produk dari lingkungan kita? Ataukah kita memiliki kendali penuh untuk membentuk diri kita sendiri? Educated mengajarkan bahwa siapa pun yang kita pilih untuk menjadi, apa pun jalan yang kita tempuh, sebenarnya telah ada dalam diri kita sejak awal. Identitas bukanlah sesuatu yang diberikan oleh orang lain, melainkan sesuatu yang kita ciptakan sendiri. Grameds, tidak peduli seberapa sulit masa lalu kita atau seberapa banyak orang yang mencoba mendikte jalan hidup kita, kita selalu memiliki hak untuk menentukan siapa diri kita.
Namun, ada kenyataan pahit yang harus kita hadapi—bahwa tidak semua orang memiliki kemewahan untuk bertanya, untuk penasaran, untuk meragukan dunia di sekelilingnya. Seperti yang dikatakan Tara, curiosity is a luxury for the financially secure. Tidak semua orang memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi tanpa takut kelaparan, tidak semua orang bisa memilih jalan hidupnya dengan mudah. Bagi sebagian orang, bertahan hidup adalah prioritas utama, sementara impian dan pertanyaan yang memenuhi hati mereka harus dikesampingkan. Tapi, Gramin percaya, tak peduli seberat apa pun keadaan kita, selama ada keinginan untuk belajar dan berkembang, harapan itu akan selalu ada.
Grameds, itu dia sinopsis dan ulasan dari buku Educated (Terdidik): Sebuah Memoar karya Tara Westover. Yuk langsung saja dapatkan buku ini dan buku memoar best seller lainnya yang menginspirasi hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Penulis: Gabriela Estefania
Rekomendasi Buku Terkait
Anomali: Memoar Seorang Bipolar
Bagaimana jika di waktu luang tersebut kamu tiba-tiba mendapat kejutan yang memilukan? Misalnya terjadinya perubahan kondisi jiwa dan mental yang membuatmu ingin berontak dan menyalahkan takdir? Kondisi inilah yang dialami oleh seorang perempuan bernama Elnov.
Pada usianya yang masih belia, ia divonis dan dinyatakan sebagai ODB (Orang dengan Bipolar) dan sering dianggap aneh oleh orang-orang di sekelilingnya. Dalam buku ini, Elnov mengatakan bahwa ia didiagnosa mengalami gangguan bipolar tipe 2, bahkan gejala yang ia alami juga sempat menyerang fisik. Saat masih duduk di bangku kuliah, ia sering merasa sesak, mual, dan malas untuk bertemu siapapun. Sudah berbagai upaya yang Elnov lakukan untuk mengatasi masalah ini. Ia juga mendatangi berbagai psikolog dan psikiater, namun hasilnya tetap tidak berubah. Ia belum benar-benar sembuh dari bipolar dan masih harus terus berjuang.
Kumpulan Memoar Demensia di Rumah Kami
Pikun, Demensia, Alzheimer adalah penyakit mematikan yang berlangsung perlahan dan sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkannya. Seiring berjalannya penyakit, bagian otak khususnya pusat memori mengerut dan pada akhirnya mengubah penderita atau Orang Dengan Demensia (ODD) menjadi bukan dirinya yang sebelumnya karena mereka mengalami perubahan perilaku yang kerap ekstrem tanpa mereka sadari. Banyak buku berbicara tentang topik ini dari sisi medis. Banyak orang bicara tentang topik ini. Namun, sebenarnya, bagaimana demensia itu muncul? Bagaimana Orang dengan Demensia (ODD) berlaku sehari-hari? Bagaimana sebaiknya kita memperlakukan mereka? dan yang lebih sensitif, mengapa para pendamping kerap bersikap kasar? mengapa para pendamping masih bisa tertawa? Apa yang dirasakan para pendamping? Apa yang membuat mereka mau menjadi pendamping?
Dipanggil Untuk Mencinta: Memoar Uskup Surabaya Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo
Panggilan telepon dari Nunsius atau Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta pada 21 Oktober 2024 membawa kabar mengejutkan bagi Agustinus Tri Budi Utomo yang akrab disapa Romo Didik. Nunsius menyampaikan bahwa Paus Fransiskus menunjuk Romo Didik menjadi Uskup Keuskupan Surabaya. Selama 15 bulan, posisi itu kosong setelah Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono wafat pada 10 Agustus 2023.
Semula Romo Didik menyangka, dia hanya akan diminta memberikan rekomendasi orang yang akan ditunjuk menjadi uskup. Tak pernah terbayang dirinya sendiri yang dipilih oleh Sri Paus. Kepada Nunsius, dia bahkan menyampaikan minimnya kompetensi kanonis yang dia miliki untuk menyandang posisi itu.
Sumber:
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Educated_(memoir)
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Tara_Westover
- https://www.goodreads.com/book/show/35133922-educated
- A Place Called Perfect
- Act Of Money
- Akasha: Takopi's Original Sin 01
- Anak Kecil yang Kehilangan Pundaknya
- Dunia Sophie
- Educated
- Gadis Kretek
- Hidden Potential
- Hidden Potential
- Kami (Bukan) Sarjana
- Kamus Lengkap Nama Bayi: 9999 Nama Bayi Internasional dari Berbagai Bahasa Dilengkapi Artinya
- Kecerdasan Emosional
- Kukira Kau Obat Ternyata Patah Hati Terhebat
- Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib
- MetroPop: Dewa Angkara Murka
- Negeri 5 Menara
- Pertanyaan-Pertanyaan untuk Tuhan
- Petualangan di Puri Rajawali
- Seni Menjadi Orang Tua Hebat
- The Art of Stoicism
- The Kremlin School of Negotiation
- Teruslah Bodoh Jangan Pintar