Esther Bunny merupakan buku kategori self-improvement karya Esther Kim yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada tahun 2023. Karakter kelinci gemas Esther Bunny yang sangat populer dipadukan warna pink membuat cover buku ini terlihat sangat manis.
Karakter Esther Bunny juga diciptakan oleh Esther Kim selaku penulis sekaligus visual arts. Esther Bunny divisualisasikan sebagai kelinci kecil dengan hati lembut dan positif. Karakternya ceria, ekspresif, senang bergaul, dan suka menyemangati diri sendiri.
Karakter Esther Bunny tidak hanya membuat gemas, tapi juga memberikan inspirasi. Hal ini terlihat dari berbagai arts Esther Bunny yang sudah release dan diperjualbelikan sebagai merch. Esther Bunny memiliki efek influensi yang besar terhadap penggemarnya karena inspiratif.
Lalu, sebenarnya apa sih isi dari buku Esther Bunny? Nah, biar semakin yakin untuk memiliki bukunya, Grameds bisa simak review singkat ini, ya.
Table of Contents
Penulis Buku Esther Bunny
Setelah ditelusuri, personality Esther Bunny ternyata merupakan representasi dari kreatornya, yaitu Esther Kim. Tidak hanya sekadar iseng, Esther Kim menciptakan karakter Esther Bunny sebagai bentuk unjuk dirinya setelah lama merasa dikucilkan dan diremehkan. Ia ingin memberi bukti pada orang-orang bahwa dirinya berbakat.
Esther Kim adalah seorang wanita keturunan Korea yang lahir di Amerika Serikat. Ketika remaja, ia sempat tinggal di Tokyo namun kini kembali menetap negara kelahirannya. Perawakannya yang sangat Asia membuat ia seringkali merasa terkucilkan karena tinggal di Amerika Serikat, ia terlihat tampak berbeda dari orang-orang di negara tersebut.
Tinggal di tiga negara: Korea, Amerika, dan Jepang, membuat Esther Kim tidak lantas merasa menjadi bagian dari ketiganya. Esther Kim kerap mempertanyakan siapa jati diri ia sebenarnya. Ia merasa kesepian karena tidak tahu di mana seharusnya ia berada.
Esther Kim merasa terasing di antara teman-teman dari lingkungan dan budaya yang berbeda darinya. Sementara itu, ketika di rumah, ia merasakan perbedaan generasi dengan orangtuanya. Ia semakin tidak mengerti jati dirinya dan itu membuatnya merasa sedih dan terkucilkan.
Dari sanalah, muncul keinginan untuk membuktikan pada dunia bahwa ia adalah sosok yang berbakat. Esther Kim mengubah mindset-nya, pernah tinggal di tiga negara yang berbeda tentu membuatnya memiliki pengalaman yang berbeda pula. Berkat berbagai pengalaman budaya itu, ia lantas menampilkan dunianya sendiri melalui berbagai cara, mulai dari ilustrasi, desain, lisensi karakter, art director, dan pameran.
Esther Bunny kemudian tercipta. Karakter ini terdiri dari berbagai personality Bunny yang berbeda-beda, yang mana personality tersebut diciptakan dari layer-layer yang ada pada diri Esther Kim. Ternyata, kelinci imut ini menjadi populer dan memiliki banyak penggemar dari berbagai negara, seperti Korea, Jepang, Taiwan, dan Thailand.
Dalam karyanya yang terkesan imut, terkandung pemikirannya yang lembut dan feminin. Karyanya juga merefleksikan fashion dan berbagai latar budaya yang dialami. Dengan berbagai latar budaya tempatnya tumbuh, Esther Kim berhasil membuat karya yang unik di berbagai bidang, mulai dari ilustrasi fashion, design, lisensi karakter, art directing, dan karya unik lainnya.
Esther Bunny bahkan memiliki toko sendiri mulai dari online store hingga offline store. Karakter kelinci itu sudah menjadi ikon unik berbagai kolaborasi bisnis, mulai dari case ponsel, tas, stiker, payung, sticky notes, dan lain-lain. Saat ini, Esther Bunny sudah menjadi ikon populer yang bisa ditemukan di berbagai negara, tidak hanya melalui gambar 2D, tetapi juga sebagai buku bacaan.
Sinopsis Buku Esther Bunny
“Disayangi semua orang memang mustahil, tapi kita selalu bisa menyayangi diri sendiri.”
Esther Bunny adalah bentuk representatif dari berbagai perjalanan hidup dan gejolak emosi sang kreator, Esther Kim, di mana ia sering kali merasa harus terus berjuang untuk berkembang dan mencintai dirinya sendiri.
Buku dengan tebal 245 halaman ini menyajikan berbagai kalimat penyemangat yang positif dengan ilustrasi Esther Bunny yang lembut dan menggemaskan. Buku dengan tone pink-putih ini akan memberikanmu inspirasi dan motivasi untuk tetap hidup dan mencintai diri sendiri.
Buku Esther Bunny terdiri dari empat bagian isi, meliputi: Hari ini aku memilih kebahagiaan, Hidup tidak selamanya pahit, Hari yang menyenangkan meskipun sepi, dan Aku sayang diriku. Kamu akan mengenal Ribbon Bunny, Rose Bunny, Yellow Bunny, dan Bunny lainnya dengan berbagai karakter yang akan dijelaskan dalam buku ini dilengkapi ilustrasi yang menggemaskan.
“Di dalam diriku ada begitu banyak Bunny. Para Bunny itu adalah diriku yang muncul bergantian dengan suara dan bentuk berbeda. Awalnya aku bingung yang mana diriku sebenarnya. Lalu aku tersadar bahwa semua Bunny adalah diriku. Maka aku putuskan untuk menerima sosokku yang berbeda-beda.” (Esther Bunny, hal. 13)
Ribbon Bunny yang menyukai hal-hal imut, tertarik pada fashion dan budaya. Rose Bunny yang banyak memperhatikan orang lain dan sangat peka. Yellow Bunny yang workaholic, berpikiran negatif, dan keras pada dirinya sendiri. Seperti itu gambaran karakter-karakter yang ada.
“Kini, aku memutuskan untuk mengarahkan antena yang biasa kugunakan untuk memahami orang lain ke sisi dalam diriku. Aku memutuskan berusaha memahami diri sendiri!”
Melalui buku Esther Bunny, Esther Kim ingin para pembaca terus mengingat bahwa mereka harus mendengarkan dan menyayangi diri sendiri. Dedikasinya menyebarkan kalimat semangat lewat ikon Esther Bunny juga ditunjukkan dari ketersediaan buku ini di berbagai negara.
Review Buku Esther Bunny
Esther Bunny mulanya adalah karakter kelinci yang diciptakan oleh Esther Kim, seorang kreator Korea-Amerika yang juga sempat menghabiskan masa remajanya di Tokyo. Latar belakangnya hidup di kota-kota metropolitan memengaruhi selera fashion dan karyanya yang ‘keren’ namun merefleksikan kesepian. Esther Bunny lalu ia hadirkan dalam bentuk sebuah buku.
Buku ini menyajikan halaman-halaman awal yang akan membuat pembaca ikut merenung dengan pertanyaan, Siapa aku?
Who am I? Sebenarnya siapa aku? Apa hal yang kusukai? Bagaimana kepribadianku?
Berawal dari kebingungan tentang identitas diri karena ada 3 negara dalam dirinya yaitu Korea, Amerika, dan Jepang, Esther Kim menciptakan karakter kelinci yang diberi nama Ribbon Bunny, Rose Bunny, Yellow Bunny, Lavender Bunny, dan Cream Bunny. Para Bunny ini masing-masing memiliki sifat dan karakter unik yang mirip dengan Esther Kim sendiri dalam beberapa aspek.
Penerimaan dan cinta terhadap diri sendiri menjadi topik utama di buku ini. Buku ini berisi ilustrasi-ilustrasi yang lucu dengan tulisan-tulisan pendek yang menginspirasi, menghangatkan, dan menyemangati diri sendiri.
Esther Bunny mengingatkan betapa pentingnya untuk mengenali diri sendiri, agar tidak terjebak dalam kebingungan identitas tentang siapa jati diri kita sebenarnya. Caranya, dengan mencari tahu hal apa yang benar-benar kita sukai.
Buku ini juga mengajarkan kita untuk jangan ragu memberikan batasan. Contohnya, dengan menjauhi unsafe people, belajar untuk berkata “tidak” pada hal-hal yang tidak kita sukai. Jangan berpura-pura setuju dengan hal tersebut dan pada akhirnya membuat kita justru kehilangan diri sendiri. Sangat tidak apa-apa untuk kontra terhadap suatu hal yang tidak sesuai dengan diri kita ataupun pemikiran kita.
Meski pembentukan diri kita memang bisa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan, teman, pendidikan, dan sebagainya, namun karakter yang sudah terbentuk dengan kuat pada akhirnya tidak akan mudah tergoyahkan di mana pun berada, sehingga kita tetap bisa menjadi diri sendiri dan menerima diri apa adanya.
Penutup
Tidak ada poin yang benar-benar baru dalam buku ini, mungkin kebanyakan dari kita sudah mengetahui, misalnya tentang bagaimana berpikiran positif adalah pilihan kita sendiri, pentingnya beristirahat dan memahami batasan, hingga berinvestasi kepada diri sendiri. Namun, buku ini akan menjadi teman yang hangat dan memberimu semangat.
Covernya sangat menggemaskan dengan warna pink pastel dan karakter bunny yang imut. Halaman bukunya sangat colorful dengan artwork yang cute dan tulisan yang singkat tapi bermakna. Bahasa dalam buku ini juga ringan seperti personal diary.
Mungkin buku ini bukan cup of tea untuk semua orang karena harganya yang mahal dan isinya yang berupa kata-kata penyemangat, namun buku ini memberikan pesan penting bahwa cintai diri sendiri terlebih dahulu sebelum kita mencintai orang lain. Ucapkan terima kasih pada diri kita sendiri dan berikan pujian pada diri sendiri dengan kata-kata yang baik.
Esther Bunny layak dinikmati, dikoleksi, atau menjadi referensi mantra penyemangat di saat kita merasa kehilangan diri sendiri. Kamu tidak akan menyesal membacanya karena buku ini sarat dengan nilai seni yang bermakna dan membuka mata hati serta pikiranmu.
Kamu bisa dapatkan buku Esther Bunny di toko gramedia terdekat atau di gramedia.com. Kamu juga bisa beli versi digitalnya melalui ebooks.gramedia.com. Yuk, beli bukunya sekarang juga!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Ananda Aprilia
Rekomendasi Buku Terkait
The Things You Can See Only When You Slow Down
Dengan menawarkan petunjuk jalan menuju kesejahteraan dan kebahagiaan di delapan bidang termasuk hubungan, cinta, dan kerohanian – Haemin Sunim menekankan pentingnya menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang lain dan berbelas kasih serta memaafkan terhadap diri sendiri.
Lebih dari dua puluh ilustrasi penuh warna yang menyertai ajarannya berfungsi sebagai selingan visual yang menenangkan, mendorong kami untuk memperhatikan bahwa ketika Anda melambat, dunia melambat bersama Anda.
The Things You Can See Only When You Slow Down ditulis berdasarkan latar belakang pengalaman Haemin Sunim yang relevan dengan pengalaman masyarakat. Sang penulis tidak memberikan tips dan trik secara langsung, tetapi melalui gagasan dalam rangkaian kalimat yang dapat kita renungkan sendiri jawabannya.
Merawat Luka Batin
Merawat Luka Batin adalah buku yang ditulis oleh seorang Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa bernama dr. Jiemi Ardian Sp.Kj. Buku ini berisi tentang proses berpikir, bukan sekadar berpikir dengan positif. Saat perasaan sedang tidak baik-baik saja, terlebih pada keadaan depresi, proses pikir kita biasanya ikut andil dalam memperburuk keadaan.
Namun, sulit bagi kita untuk menyadari proses berpikir yang bermasalah ini karena kita menganggapnya sebagai cara kita melihat realitas. Menyadari pikiran yang keliru saat hal itu muncul bukanlah hal yang mudah.
Referensi:
- Kim, Esther. 2023. Esther Bunny. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku A Slow Fire Burning
- Review Buku Alien Karya Lee Chanhyuk
- Review Buku Artemis Fowl
- Review Buku Boundary Boss: Berani Tentukan Batasan
- Review Buku Crying In H Mart
- Review Buku Dari Priyayi sampai Nyi Blorong
- Review Buku Esther Bunny Karya Esther Kim
- Review Buku Finding Ikigai in My Journey
- Review Buku How To Win An Argument
- Review Buku Jangan diklik #1: Rahasia Ayu
- Review Buku Jangan Diklik #2: Ketika Sukma Terjaga
- Review Buku Kambing Hitam Teori Rene Girard
- Review Buku Kisah dari Halaman Belakang
- Review Buku Kuasa Uang
- Review Buku Life Without Limits: Tanpa Lengan Dan Tungkai
- Review Buku Memory For Forgetfulness
- Review Buku Merakit Kapal
- Review Buku N Or M
- Review Buku Nusantara Karya Bernard H. M. Vlekke
- Review Buku Our Violet Ends
- Review Buku Para Perawan (The Maidens)
- Review Buku Perbaiki Diri, Perbarui Hati
- Review Buku Practical Step To Think And Grow Rich
- Review Buku Saga Dari Samudra Karya
- Review Buku Saha Mansion
- Review Buku Sepasang Sepatu Tua
- Review Buku Seribu Wajah Ayah
- Review Buku Stargirl
- Review Buku Ten Years Challenge
- Review Buku Tetap Waras Di Tengah Orang Toksik
- Review Buku The Circle Blueprint
- Review Buku The Devil All The Time
- Review Buku These Violent Delight
- Review Buku Verity
- Review Buku We Hunt The Flame
- Review Buku Wizard Bakery
- Review Komik Jujutsu Kaisen
- Review Novel Atharrazka
- Review Novel Buku Besar Peminum Kopi
- Review Novel Book Shamer
- Review Novel Catur Karya Blueantlawarm
- Review Novel Fahrenheit 451 Mass Market
- Review Novel Hijab for Sisters 4
- Review Novel Jiva: Kala Kehidupan Misteri Menyapa
- Review Novel Keep Up with Us
- Review Novel Moby Dick
- Review Novel Parijs van Java
- Review Novel Pemetik Bintang
- Review Novel Puisi Mbeling
- Review Novel Punching the Air
- Review Novel Second Chance
- Review Novel The Book of Two Ways
- Review Novel Tokyo dan Perayaan Kesedihan
- Review Novel To All the Boys I’ve Loved Before
- Review Novel To The Bone
- Review You, Ketika Cinta Tidak Pernah Terucap