Filosofi Teras–tentunya menjadi judul buku yang beberapa tahun ini sering disebut di berbagai media dan pembicaraan masyarakat. Karya mega best seller dari Henry Manampiring ini membahas tentang filosofi hidup dan cara mengembangkan kebijaksanaan, kejujuran, keberanian, dan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari melalui filsafat Stoisisme/Stoa.
Grameds pasti pernah atau mungkin saat ini memang sedang mengalami berbagai situasi dan tantangan hidup yang rasanya begitu menyesakkan dada. Jika Grameds membaca buku Filosofi Teras, maka kamu akan disuguhkan wawasan dan cara pandang yang inspiratif dalam mencapai kebahagiaan.
Terbitnya Filosofi Teras memang diilhami oleh kehidupan dan pengalaman penulis sendiri. Saat itu, layaknya manusia pada umumnya, Henry Manampiring pernah mengalami kehidupan yang membuatnya dipenuhi emosi negatif.
Namun, Filosofi Teras dengan dasar filsafat Stoa membantunya dalam mengatasi emosi-emosi negatif tersebut dan menghasilkan mental yang tangguh dalam menghadapi dinamika kehidupan.
Buku ini memang menarik karena mampu membuat filsafat jauh dari kesan abstrak dan mengawang-awang atau sebagai topik yang berat. Filosofi Teras memberikan gambaran sehari-hari dan bersentuhan langsung untuk kehidupan sehari-hari berbagai generasi, apalagi untuk generasi Milenial dan Gen-Z.
Biar Grameds semakin yakin untuk membeli dan membaca buku ini. Berikut review buku Filosofi Teras yang akan membantumu lebih tenang dalam menghadapi berbagai peristiwa di kehidupan. Grameds juga bisa mendapatkan buku Filosofi Teras dengan klik link di bawah.
Table of Contents
Sinopsis Buku Filosofi Teras
Judul buku: Filosofi Teras
Penulis: Henry Manampiring
ISBN: 9786233463034
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Mungkin Grameds masih ada yang belum mengetahui mengapa buku ini diberi judul “Filosofi Teras. Ya, penulisan buku Filosofi Teras lahir dari terjemahan langsung dari kata stoa dalam bahasa Yunani yang berarti teras berpilar.
Ada apa dengan Stoa atau teras? Pastinya ini menjadi payung besar yang menjadi gagasan inti dari buku ini. Stoa atau teras berpilar merupakan tempat pertama kali filsafat mengenai alternatif laku hidup (way of life) diperkenalkan dan diajarkan oleh filsuf bernama Zeno di Athena.
Kemudian, Henry Manampiring sebagai penulis buku Filosofi Teras mengalami titik balik setelah mempelajari Stoa atau Stoisisme ini. Oleh karena itulah, ia menuangkan segala pengalaman hidup dan nilai Stoa di dalam buku ini.
Pada Bab 2 buku ini, Henry membeberkan kesaksiannya tentang bagaimana Stoa telah mengubah dirinya dari orang yang sangat pemarah jika terjebak di dalam kemacetan, baik sedang dalam posisi sebagai pengemudi maupun penumpang, menjadi lebih santai bahkan tidak lagi terganggu dengan perilaku pengendara lain.
Ketentraman yang dibawa ajaran Stoa ini dituangkan Henry menjadi bab-bab yang begitu menginspirasi karena dijabarkan dengan contoh-contoh nyata dari pengalaman sehari-hari dirinya maupun orang-orang di sekitar.
Dalam Filosofi Teras kita memang diberitahu tentang manfaat yang bisa diperoleh dari ajaran Stoa, tapi filsafat ini juga dijelaskan sebagai nilai-nilai yang tidak “dogmatis”, karena ia bukan agama yang memiliki aturan mutlak yang tidak boleh dilanggar atau ada ancaman masuk neraka jika tidak dilakukan.
Filosofi Teras percaya bahwa hidup dengan kebajikanlah yang harus dikejar oleh kita semua dengan menggerakkan segala kemampuan untuk mengendalikan emosi negatif. Dengan demikian hidup yang tentram, damai, dan tangguh akan hadir sebagai konsekuensi, sebab kebahagiaan bukanlah tujuan utama yang dicari dalam filosofi ini.
“Tujuan utama dari Filosofi Teras adalah hidup dengan emosi negatif yang terkendali, dan hidup dengan kebajikan (virtue/arete) – atau bagaimana kita hidup sebaik-baiknya seperti seharusnya kita menjadi manusia.”
Namun, untuk bisa hidup dengan kebajikan (virtue/arete), kita harus terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya esensi dan peruntukkan kita sebagai manusia. Oleh karena itu, Stoisisme lebih menekankan pada praktik dan tidak terlalu pada diskusi intelektual menyangkut ide-ide abstrak.
Tidak heran pada bab Sebuah Filosofi yang Realistis dijelaskan bahwa Stoisisme tetap relevan di masa kini meski keberadaannya sudah lebih dari 2.000 tahun, sebab siapa saja bisa mempraktikkannya tanpa bergantung pada atribut-atribut, seperti kekayaan, prestasi akademis, warna kulit, suku, karier, atau pun profesi.
“Siapa pun yang mengingini atau menghindari hal-hal yang ada di luar kendalinya tidak pernah akan benar-benar merdeka dan bisa setia pada dirinya sendiri, tetapi akan terusterombang-ambing terseret hal-hal tersebut.” – Epictetus
Daripada, Grameds semakin penasaran dengan isi dari buku Filosofi Teras secara keseluruhan, maka langsung dapatkan segera bukunya di gramedia.com. Atau kamu bisa mendapatkannya dengan klik gambar buku di bawah ini, ya.
Review Buku Filosofi Teras
Saat membaca Filosofi Teras sepertinya kita dibawa masuk ke sebuah situasi idaman penuh energi positif untuk kehidupan yang sedang kita jalankan saat ini. Ada perasaan menggebu-gebu yang perlu diselami untuk kita yang haus akan kehidupan yang tentram tanpa gangguan emosi negatif.
Filosofi Teras rasanya mampu menjadi buku pengantar Stoisisme. Meski Henry Manampiring menyatakan bahwa buku ini tidak cukup menjelaskan keseluruhan filosofi ini, tapi inti-inti yang diambil dan dijabarkan bisa sangat mudah ditangkap dan relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam buku ini, insight pribadi penulis juga perspektif para praktisi dari banyak bidang digabungkan sehingga membuat Filosofi Teras menjelma layaknya hidangan pembuka terhadap filosofi Stoisisme/Stoa, kemudian kita dibuat penasaran dengan ajaran inti lainnya.
Jadi, sudah selayaknya Filosofi Teras mendapat beberapa penghargaan sejak awal diterbitkannya, sebab jika benar-benar mempraktikkan nilai-nilai yang dijabarkan dalam buku ini kita akan mengalami perkembangan karakter. Meski tentu saja, tidak semua prinsip dalam buku juga filsafat ini sesuai dengan pribadi dan kondisi masing-masing orang untuk mempraktikkannya.
Kelebihan Buku Filosofi Teras
-
Inspiratif dan Memotivasi
Filosofi Teras menawarkan wawasan dan pandangan yang inspiratif dan dapat membantu pembaca untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup. Henry Manampiring memotivasi pembaca dengan menceritakan pengalaman hidupnya sendiri dan memberikan inspirasi tentang bagaimana ia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya. Buku ini memberikan semangat bagi pembaca untuk berpikir positif dan berusaha mencapai tujuan hidup mereka.
-
Mudah Dipahami
Salah satu kelebihan dari buku ini adalah bahasanya yang mudah dipahami. Henry Manampiring menyajikan gagasan dan prinsip-prinsipnya dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Buku ini cocok untuk pembaca dari segala usia dan latar belakang.
-
Menawarkan Solusi
Buku ini juga menawarkan solusi bagi pembaca yang ingin mengatasi masalah dalam hidup mereka. Henry Manampiring memberikan saran dan pandangan yang praktis tentang bagaimana mengatasi masalah dan mengembangkan sikap positif dalam hidup. Buku ini dapat membantu pembaca dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan dalam hidup.
-
Membangun Karakter
Buku ini juga membantu pembaca dalam membangun karakter yang kuat dan positif. Henry Manampiring membahas tentang kebijaksanaan, kejujuran, keberanian, dan sikap-sikap positif lainnya yang dapat membantu pembaca dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan dalam hidup. Buku ini mengajarkan bahwa karakter yang kuat dan positif adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup.
-
Relevan untuk Kehidupan Sehari-hari
Buku ini juga relevan untuk kehidupan sehari-hari. Henry Manampiring memberikan contoh-contoh tentang bagaimana prinsip-prinsip dan gagasan dalam buku ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini dapat membantu pembaca dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan dalam kehidupan mereka.
Kekurangan Buku Filosofi Teras
-
Kurangnya Rincian
Salah satu kekurangan dari buku ini adalah kurangnya rincian tentang prinsip-prinsip dan gagasan yang dibahas. Henry Manampiring lebih banyak memberikan gambaran umum dan saran-saran praktis tanpa memberikan rincian tentang bagaimana dan mengapa prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam hidup.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa buku ini terlalu umum dan tidak memberikan konteks yang cukup tentang prinsip-prinsip dan gagasan yang dibahas. Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa buku ini tidak memberikan konten yang cukup untuk membantu mereka mengatasi masalah yang spesifik dalam hidup mereka. Pembaca mungkin mengharapkan lebih banyak detail dan rincian tentang prinsip-prinsip dan gagasan yang dibahas dalam buku ini.
-
Tidak Ada Diskusi Kritis
Buku ini juga kurang memiliki diskusi kritis tentang prinsip-prinsip dan gagasan yang dibahas. Meskipun Henry Manampiring memberikan pandangan inspiratif dan praktis tentang filosofi hidup, namun dia jarang memberikan kritik atau evaluasi terhadap prinsip-prinsip tersebut. Ini membuat pembaca kurang memiliki pemahaman yang lengkap tentang prinsip-prinsip dan gagasan yang dibahas.
Meskipun demikian, Filosofi Teras tetap merupakan buku yang bermanfaat dan inspiratif bagi banyak pembaca. Buku ini menawarkan wawasan dan pandangan yang berguna dalam mengembangkan karakter yang positif dan mengatasi masalah dalam hidup. Buku ini cocok bagi pembaca dari segala usia dan latar belakang, dan dapat membantu mereka mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup mereka.
Buku Self–Improvement Sejenis Karya Henry Manampiring
-
7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget
Marilah menjadi manusia yang tidak menyebalkan!
Buku ini merupakan hasil Survei Menyebalkan Nasional terhadap lebih dari 1.000 responden yang ditemui penulis. Dalam buku ini Henry memaparkan perilaku-perilaku menyebalkan yang sering kita temui sehari-hari atau kita lakukan tanpa kita sadari.
“Tidak semua orang menjadi manusia yang berguna, tetapi semua orang harusnya bisa menjadi manusia yang tidak menyebalkan,” dengan keyakinan ini, maka 7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget ditulis.
Buku ini bisa menyadarkan kita untuk mengubah dan menumbuhkan sikap juga karakter yang lebih baik di mana saja, termasuk sekolah, tempat kerja, bahkan media sosial. dengan ilustrasi kocak dari Imbong Hadisoebroto buku ini makin terasa segar dan menyenangkan untuk dibaca.
-
Cinta (Tidak Harus) Mati
Buku Cinta (Tidak Harus) Mati ini memiliki perspektif segar atas persoalan sehari-hari kita, sehingga saat membacanya kita diajak untuk tersenyum dan gemas. Henry Manampiring memang menulis buku ini sebagai sebuah refleksi atas berbagai fenomena sehari-hari.
Dalam buku ini, Henry memberikan komentar kritis, usil, bahkan menyebalkan pada berbagai topik, mulai dari kejombloan, percintaan, Twitter, sampai masalah sosial dan budaya lain.
Buku-buku yang dilahirkan Henry Manampiring memang lebih banyak berkutat di bidang pengembangan diri. Khusus buku Filosofi Teras, Henry membalut karyanya dengan ajaran filsafat yang ternyata mampu disampaikan dengan gaya paling sederhana tapi mengena.
Filosofi Teras dan buku-buku karya Henry Manampiring ini bisa Grameds dapatkan di gramedia.com. Dengan mengunjungi web Gramedia, Grameds juga bisa membaca buku self–improvement lainnya sebab sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia akan selalu memberikan produk berkualitas agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Imaginarium
- Review Buku Aku Lala Padamu
- Review Buku Alasan untuk Tetap Hidup
- Review Buku Anak-Anak Tukang
- Review Buku Angsa dan Kelelawar
- Review Buku Beautiful Uncertainties
- Review Buku Belahan Jantungku
- Review Buku Berani Berubah Untuk Hidup Yang Lebih Baik
- Review Buku Chain of Iron
- Review Buku China’s Disruptors
- Review Buku Convenience Store Woman
- Review Buku Filosofi Teras
- Review Buku Hidup Sederhana: Hadir di Sini dan Saat Ini
- Review Buku In the Middle of Everything
- Review Buku Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Besar
- Review Buku Kakeibo
- Review Buku Kapan Nanti: Novel Terbaru Ziggy
- Review Buku Life as We Know It
- Review Buku Lord of The Darkwood
- Review Buku Marketing 4.0
- Review Buku Misteri Listerdale
- Review Buku Penjelajah Antariksa 7: Planet Biru
- Review Buku Pressure and Pleasure
- Review Buku Puisi Perihal Gendis
- Review Buku The Naked Traveler 8
- Review Buku Wabi Sabi
- Review Komik A Couple of Cuckoos
- Review Komik Blue Lock
- Review Komik Boruto
- Review Komik C.M.B.
- Review Komik Death Note
- Review Komik Fight Ippo
- Review Komik Haikyu!!
- Review Komik Love, Blob
- Review Komik Mashle
- Review Komik My Hero Academia
- Review Komik Q.E.D IFF
- Review Komik Ruler of The Land
- Review Komik Spy x Family
- Review Komik The King's Beast
- Review Komik Tomie Part 2 Karya Ito Junji
- Review Novel After All This Time Karya Ollyjayzee
- Review Novel Agaskar
- Review Novel Ayah dan Sirkus Pohon
- Review Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House)
- Review Novel Dari Aku yang Hampir Menyerah
- Review Novel Eknath
- Review Novel Enola Holmes #6: Kasus Perpisahan Gipsi
- Review Novel Fickle and Brittle
- Review Novel Ghosting Writer
- Review Novel Hingga Ujung Cakrawala
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Kipas Merah Muda Misterius
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes - Misteri Nona Bertangan Kidal
- Review Novel Kuliner Aruna dan Lidahnya
- Review Novel Lebih Senyap dari Bisikan
- Review Novel Lelaki di Sudut Cafe
- Review Novel Mata dan Manusia Laut
- Review Novel Mata dan Nyala Api Purba
- Review Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi
- Review Novel Pantai Pesisir
- Review Novel Pembunuhan di Teluk Pixy
- Review Novel Poempm
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 2: That Which Connects Souls
- Review Novel Pulang
- Review Novel Putri Cina
- Review Novel Rumah Hujan
- Review Novel Rewrite My Heart
- Review Novel Salju Pertama di New York
- Review Novel Saman
- Review Novel Semua Ikan di Langit Karya Ziggy Z
- Review Novel Series American Royals 1
- Review Novel Shine
- Review Novel Si Anak Savana
- Review Novel Solo Leveling 3
- Review Novel The Maltese Falcon
- Review Novel The Nightingale
- Review Buku The Taming of The Shrew
- Review Novel The Underling Purpose
- Review Novel Three Act Tragedy (Tragedi Tiga Babak)
- Review Novel White Fang
- Review Novel Yakumo The Abyss Of A Soul
- Review Cursed Bunny
- Review Srimenanti