Sudah tidak diragukan lagi. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, dan hati nurani. Berbeda dengan ciptaan lainnya. Manusia memiliki genetika dan struktur yang sangat detail. Hal ini membuat banyak sekali ilmuwan dan atau peneliti tertarik untuk mengkaji dan menganalisis manusia secara lebih mendalam.
Kisah penciptaan manusia memang menjadi sesuatu yang paling abstrak dan sangat sulit untuk dijelaskan. Banyak perdebatan tentang kisah penciptaan manusia. Baik secara agama, sosial, psikologis, teori, dan biologis.
Kisah penciptaan manusia selalu menjadi fenomena dan kejadian yang tidak dapat diprediksikan serta dijelaskan. Keadaan dan situasi yang sangat unik membuat kisah penciptaan ini sangat sulit bahkan terbilang mustahil untuk mengetahui secara lengkap dan detail.
Sejak kisah penciptaan manusia, banyak sekali orang, peneliti, ilmuwan hingga para ahli yang mencari tahu tentang kebenaran kisah tersebut. Berbagai cara mereka lakukan guna meneliti hal ini hingga menciptakan sebuah teori tentang penciptaan dan pengembangan , serta perubahan.
Teori tersebut dikenal dengan teori evolusi. Teori yang membahas bagaimana manusia bisa berkembang dari yang memiliki otak berukuran kecil, hingga memiliki otak seperti manusia pada saat ini.
Pertanyaan lain pun muncul saat teori evolusi mulai mendapatkan jawaban atas kisah penciptaan ini. Pertanyaan yang selalu ada, yaitu “mengapa manusia yang menjadi satu-satunya spesies yang berkembang dan mengalami perubahan hingga sesempurna sekarang?”. Pertanyaan pertama belum dapat terjawab, tetapi muncul pertanyaan lain.
“Mengapa hanya manusia?”. Pertanyaan yang tentunya tidak dapat kamu jawab secara langsung. Butuh riset dan analisis yang kuat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun, tak dapat dipungkiri. Jika mereka yang menganut keagamaan dalam hidupnya.
Mereka akan meyakini bahwa manusia adalah spesies yang dipilih Tuhan dan dibentuk oleh Dia yang memang berkuasa atas segala apapun. Ya, meskipun tak jarang masih ada orang yang akan menentang kisah penciptaan menurut keagamaan.
Tak hanya teori dari keagamaan, banyak sekali teori revolusi yang disajikan oleh ilmuwan tentang proses berkembangnya manusia. Ada yang ingat tidak, kalau nenek moyang manusia adalah monyet? Yap! Ini adalah salah satu teori evolusi yang mengklaim asal mula dari manusia hingga seperti sekarang ini.
Tanpa berlama-lama lagi, yuk, mari kita bahas buku Genom yang menjelaskan kisah tentang penciptaan manusia. Siapkan pikiran kamu dan fokus untuk membacanya ya. Berikut adalah penjelasan review dari buku Genom, kelebihan dan kekurangannya, serta profil dari penulis buku Genom tersebut. Selamat membaca!
Table of Contents
Review Buku Genom
Buku ini adalah salah satu buku yang termasuk berat dan sulit untuk dibaca. Mengapa? Hal ini dikarenakan Matt Ridley menggunakan istilah-istilah biologis yang menceritakan tentang pengembangan dan pertumbuhan dari genetika yang sangat asing bagi orang awam.
Namun, secara keseluruhan buku Genom ini adalah dinikmati alur ceritanya. Tentu saja banyak sekali pengetahuan baru yang bisa kamu dapatkan saat membaca buku ini. Saat ada istilah baru dan penjelasannya, secara spontan kamu akan mengeluarkan kalimat “oh.. ternyata begitu..”.
Buku ini memang berat selayaknya buku sains tentang pengetahuan. Namun, buku ini memberikan banyak sekali pembelajaran, khususnya bagi orang awam yang tidak begitu paham dengan istilah biologi.
Jika kamu adalah salah satu tipe pembaca buku yang selalu penasaran dengan segala sesuatu, kamu pasti cocok dengan buku ini. Pertanyaan “kenapa bisa begitu?” atau “Kok bisa ya?” yang biasa kamu tanyakan, akan terjawab sedikit demi sedikit pada pembahasan di buku Genom ini.
Seperti yang sudah kita ketahui dan pasti akan selalu diingatkan oleh penulis buku ini, Matt Ridlye, bahwa Genom adalah cara pengoprasian suatu spesies termasuk tentang mnausia. Buku ini memiliki sekitar dua puluh tiga kromosom (yang dibahas satu per satu dalam setiap bab dari buku ini).
Kedua puluh tiga kromosom yang dimiliki manusia tersebut berisi tentang kode unik genetika yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan lainnya, menjadikan kita sebagai diri kita sendiri, dan memberitahukan bahwa setiap manusia unik. Tidak ada manusia yang sama persis antara satu dengan yang lainnya.
Hal yang menjadikan setiap manusia pada dasarnya unik dan tidak ada satupun yang sama antara satu dengan yang lainnya, walaupun mereka kembar, adalah karena perpaduan acak dari gen yang diwariskan oleh leluhur. Pada nantinya, kita semua akan mewariskan gen tersebut juga kepada keturunan kita selanjutnya.
Tujuan para ilmuwan dan peneliti genetika melihat hal tersebut adalah mereka ingin mencari tahu dan memetakan bagaimana perpaduan acak tersebut bisa terjadi. Kejadian yang paling terasa dengan situasi kita saat ini terletak dalam Bab 19 yang menjelaskan tentang manipulasi genetika.
Pada bab 19 ini, manipulasi genetik telah mampu dilakukan oleh manusia sampai saat buku dari Genom ini ditulis. Memang banyak sekali pro dan kontra yang menemani keberhasilan manusia dalam memanipulasi genetik ini.
Meskipun begitu, manipulasi genetik ini dilakukan para ilmuwan dan peneliti genetika untuk mencari cara dalam menyembuhkan penyakit yang tidak memiliki obat, seperti kanker. Walaupun tujuan utama dari manipulasi genetik ini untuk mencari tahu obat suatu penyakit, tetapi banyak sekali berita yang beredar bahwa manipulasi genetik dilakukan hanya untuk merekayasa manusia dengan gen-gen yang unggul.
Hal ini terjadi, dikarenakan banyak dari mereka yang melihat bahwa keberhasilan manipulasi genetik yang terjadi pada hewan dan tumbuhan dengan bibit unggul (gen unggul), hanya diperuntungkan untuk keperluan komersil saja. Sehingga banyak sekali tuduhan terhadap rekayasa genetika sampai saat ini.
Begitu membaca Bab 19 buku ini, kamu akan terhubung dengan situasi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini. COVID-19 adalah sebuah penyakit yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Obat hanya untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan akibat virus mematikan ini.
Antibodi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam memerangi COVID-19. Antibodi ini mengingatkan kita pada gen. Seperti yang dibahas pada buku Genom ini. Kutipan dari Bab 19 dalam buku ini menambah banyak sekali perspektif baru.
Hal yang sangat bijaksana yang dijelaskan dari buku ini adalah yang pertama, mengoptimalkan apa yang telah dianjurkan. Kedua, mempraktekkannya. Ketiga, selama tubuh kita baik-baik saja, maka bersyukurlah kamu dengan cara memberikan prioritas test kamu kepada orang-orang yang lebih membutuhkan penanganan.
Mungkin banyak sekali pro dan kontra tentang hal tersebut. Namun, inilah yang akhirnya pemerintah sarankan juga kepada masyarakat Indonesia. Penangkal dari virus ini adalah antibodi yang ada dalam diri kita sendiri.
Maka lebih baik jika bersikap seperti orang sehat yang mengoptimalkan segala sesuatu supaya tubuh kita tetap sehat dan antibodi kita terjaga secara mandiri. Ingat yang dikatakan buku ini bahwa gen memengaruhi.
Lakukan vaksin untuk menjaga antibodi kita dan tetap melakukan protokol kesehatan sehingga virus tidak menyebar secara luas.
Akhir dari buku Genom ini menyinggung tentang sebuah kehendak bebas. Kehendak bebas ini dikaitkan dengan terlepas dari apapun rupa, bentuk, cetakan, dan warisan yang manusia peroleh, suka atau tidak suka, kita tetap memiliki kendali atas diri kita sendiri. Bukan orang lain yang mengendalikan.
Pada titik atau kejadian tertentu, sifat genetika yang dimiliki seseorang dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitarnya dan juga dari keputusan gaya hidup yang dimiliki oleh orang tersebut.
Contoh mudah yang dapat dibayangkan adalah dengan penyakit diabetes. Salah satu penyakit yang dapat diperoleh dari hasil warisan tetua kita. Meskipun kamu memiliki kecenderungan bawaan dari penyakit diabetes ini, belum tentu kamu akan menderita penyakit ini seumur hidup kamu.
Mengapa bisa begitu? Hal ini dikarenakan pilihan kamu selama masa hidup. Jika kamu sudah mengetahui adanya penyakit keturunan bawaan diabetes ini, kamu seharusnya memilih gaya hidup yang lebih sehat dan bersih, sehingga kamu bisa mencegah terkena penyakit ini.
Banyak sekali orang yang berhasil menjaga pola hidupnya untuk tetap sehat, sehingga mereka dijauhkan dari penyakit ini. Namun, meskipun kamu tidak ada bawaan penyakit diabetes, pola dan gaya hidup kamu juga mempengaruhi loh.
Walaupun kamu tidak ada riwayat diabetes, tapi jika kamu makannya sangat jorok, banyak mengandung gula, dan malas berolahraga. Siapa yang sangka bahwa kamu yang tidak memiliki riwayat apapun tentang penyakit ini malah menjadi salah satu pasiennya?
Oleh karena itu, buku ini juga menerangkan tentang kehendak bebas yang juga berperan penting dalam proses kehidupan manusia. Dengan adanya kehendak bebas yang dimiliki oleh setiap manusia, kita dapat memilih dan melihat peluang atau opsi mana yang terbaik yang bisa kita jadikan pilihan.
Begitulah review dari buku Genom karya Matt Ridley ini. Kalau menurut kamu gimana nih? Apakah kamu sudah mulai tertarik dan menemukan keunikan dari buku yang satu ini?
Kesimpulan
Meskipun memiliki istilah genetik, biologis yang sangat sulit untuk dicerna, buku ini mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan manusia. Bukan hanya dari dalam tubuh seperti DNA, RNA, bakteri atau virus, melainkan juga dari bagaimana kita melihat pengetahuan sebagai sebuah ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan keseharian.
Contohnya terdapat pada bab 19 dalam buku Genom ini. Rekayasa genetika telah banyak dilakukan, ada pro dan kontra, tetapi rekayasa genetika ini bisa kita jadikan pembelajaran bahwa segala sesuatu belum tentu ada jawaban pasti.
Jadi, secara tidak langsung buku ini juga mengajarkan kita tentang menerapkan pengetahuan dalam penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan keseharian, seperti memberikan penanganan kepada yang membutuhkan terlebih dahulu.
Belajar mengerti bahwa gen tidak selamanya membawa segala sesuatu yang buruk untuk diwariskan. Melainkan kita memiliki kehendak bebas yang bisa menentukan perjalanan hidup kita akan dibawa kemana dan bagaimana.
Profil Penulis
Penulis dari buku Genom ini adalah Matt Ridley. Matt memiliki nama asli Matthew White Ridley, 5th Viscount Ridley. Matt Ridley lahir pada 7 Februari 1958. Matt adalah seorang wartawan dan pengusaha Britania Raya. Matt Ridley dikenal sebagai seorang penulis yang membahas tentang sains, lingkungan hidup, dan juga ekonomi.
Matt Ridley telah mengeluarkan banyak buku, seperti The Red Queen: Sex and The Evolution of Human Nature pada tahun 1994 lalu. Kemudian, Matt Ridley juga menerbitkan buku Genome pada tahun 1999 silam. Buku ini kembali diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2005 lalu.
Selanjutnya, Matt Ridley juga mengeluarkan buku The Rational Optimist: How Prosperity Evolves pada tahun 2010 dan di tahun 2015 lalu ia mengeluarkan bukunya yang berjudul The Evolution of Everything: How Ideas Emerge.
Selain membuat buku-buku saint, lingkungan hidup, dan juga ekonomi, Matt Ridley juga menerbitkan sebuah blog dan menjadi kontributor untuk surat kabar The Times secara reguler.
Kelebihan dan kekurangan Buku Genom
Buku Genom memiliki keunggulan pada pembahasan tentang genetika yang sangat jelas. Matt Ridley membuat buku yang berisi dengan ilmu pengetahuan biologi menjadi sesuatu kisah yang menarik.
Meskipun Matt Ridley terlihat sangat jelas untuk berusaha mengurangi penggunaan istilah sains dan menjelaskannya secara mudah dengan menggunakan perumpamaan sederhana atau dengan bahasa yang lebih mudah untuk dimengerti.
Buku Genom karya Matt Ridley ini juga menyajikan banyak sekali data-data dan fakta-fakta unik yang membuat pembaca semakin penasaran dengan kisah penciptaan manusia ini. Ilmu pengetahuan dikemas Matt Ridley dengan semenarik mungkin hingga semua orang akan hanyut dalam penjelasannya.
Buku ini menyajikan secara lengkap dua puluh tiga kromosom dalam tubuh manusia yang berhubungan dengan kisah penciptaan manusia. Setiap kromosom akan dibahas secara lengkap dengan data dan analisis mendalam dari berbagai ahli, sampai pada bab terakhirnya yang kedua puluh tiga.
Meskipun buku ini sangat tebal dan membutuhkan waktu yang lama untuk memahaminya, tetapi buku ini menjadi salah satu buku best seller yang banyak diminati oleh orang-orang karena penyajian ilmu pengetahuan yang sangat detail dan mendalam
Banyak kisah yang dapat disangkut pautkan dengan segala sesuatu yang ada dan telah terjadi di dunia ini. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak sekali pembaca yang tidak mau melepaskan buku ini ketika sudah memulai membacanya.
Meskipun banyak sekali kelebihan dari buku ini. Tak menutup kemungkinan bahwa buku ini juga memiliki kekurangan di dalamnya. Dengan segala usaha yang dilakukan oleh Matt Ridley dalam rangka mengurangi istilah genetik sains yang begitu sulit, tetapi bagi sebagian orang ini belum berhasil.
Buku ini masih dikategorikan sebagai sebuah buku sains pengetahuan yang sangat berat untuk dibaca. Dalam buku ini, penjelasan gambar atau ilustrasi tentang genetik juga tidak dijelaskan secara detail. Buku ini hanya menyajikan ilustrasi berdasarkan data-data berupa diagram atau foto tentang informasi tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, membuat sebagian pembaca tidak terbayangkan secara visual bagaimana bentuk DNA, RNA, virus, bakteri, dan juga berbagai penyakit langka, serta subjek manusia yang dilibatkan dalam setiap bab dari buku Genom ini.
—
Demikian review dari buku Genom karya Matt Ridley. Jika berbicara tentang manusia si makhluk ciptaan yang paling sempurna, pasti tidak akan ada habisnya untuk dikulik, diteliti, dan diamati secara mendalam. Bagi kamu yang ingin tahu lebih detail tentang kedua puluh tiga kromosom yang ada di diri manusia dengan kisah penciptaannya, kamu bisa langsung mendapatkan buku ini di Gramedia.com loh! Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu memberikan produk yang terbaik, agar kamu memiliki informasi #lebihdenganmembaca.
Kamu juga bisa mendapatkan buku best seller dan informasi lain seputar buku pengetahuan yang pastinya tak kalah menarik dan seru, hanya di www.gramedia.com!
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi Kerja
- Rekomendasi Buku Shio
- Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Buku TOEFL
- Rekomendasi Buku Menambah Wawasan
- Rekomendasi Novel Motivasi
- Review Buku 5 AM Club
- Review Buku Rusak Saja Buku Ini
- Review Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
- Review The Book You Wish Your Parents Had
- Review Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
- Review Buku Titik Nol Karya
- Review Buku The Art of Solitude
- Review Buku This Is Marketing
- Review Buku Yuk Belajar Nabung Saham
- Review Buku Investasi Saham ala Swing Trader Dunia
- Review Novel The Poppy War
- Review Buku Reinventing Your Life
- Review Buku Sabar Paling Dalam
- Review Buku Nyaman Tanpa Beban
- Review Buku Everything is Fucked
- Review Buku Homo Deus
- Review Animal Farm George Orwell
- Review Buku How to Love
- Review Buku Merawat Luka Batin
- Review Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah
- Review Buku Seni Merayu Tuhan
- Review Buku Next Ria Ricis
- Review Buku Humankind
- Review Buku A Brief History of Time
- Review Buku Genom
- Review Buku Leaders Eat Last
- Review Buku The Black Swan
- Review Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda
- Review Buku Hidup Apa Adanya
- Review Buku Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan
- Review Buku The Secret
- Review Buku Cashflow Quadrant
- Review Buku Seri Pengetahuan
- Review Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
- Review Buku Book of Introvert
- Review Buku Lagom: Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia
- Review Buku The Interpretations of Dreams
- Review Buku he Mind And The Brain