Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships karya penulis Indonesia Meilinda Sutanto, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada 30 Juni 2024, berisi 224 halaman penuh wawasan mendalam mengenai hubungan dan keluarga. Dalam buku ini, Meilinda kembali mengangkat tema keluarga, namun dengan fokus baru—membawa para pembaca memahami esensi pernikahan yang lebih dalam, cara membangun keluarga yang harmonis, dan mengatasi trauma lintas generasi agar keluarga yang dibangun bersama dengan pasangan bisa lebih harmonis.
Bila Grameds memiliki rencana untuk membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius, kamu bisa beli buku ini karena ada banyak sekali pembahasan spesial. Ini adalah panduan berharga bagi siapa pun yang ingin menjalin hubungan lebih serius dengan fondasi yang kuat.
Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships cocok untuk dibaca oleh:
– Mereka yang hendak menikah dan ingin memahami bagaimana menciptakan hubungan yang memuaskan.
– Orang yang ragu atau takut berkomitmen karena luka masa lalu
– Pasangan yang ingin menjaga hubungan jangka panjang tanpa menikah,
– Orang tua dan anggota keluarga dari pasangan yang menikah
– Mereka yang telah menikah dan sedang beradaptasi dengan kehidupan pernikahan, termasuk dalam hal komunikasi dengan pasangan atau keluarga baru.
Di bawah ini Gramin berikan sedikit bocoran informasi dari ulasan buku ini! Baca artikelnya sampai selesai ya!
Table of Contents
Profil Meilinda Sutanto – Penulis Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships
Meilinda Sutanto adalah seorang terapis konstelasi keluarga bersertifikat sekaligus penulis buku terlaris asal Jakarta, Indonesia. Ia berfokus pada disfungsi keluarga yang sering dialami oleh masyarakat Asia, dengan misi membantu individu untuk lebih menerima diri dan hubungan mereka dalam konteks keluarga yang kompleks. Melalui pendekatan penuh empati, Meilinda membantu para kliennya menemukan cara untuk berdamai dengan keluarga dan hubungan mereka, sehingga mereka bisa menjalani hidup lebih autentik dan harmonis.
Sebagai pendiri Family Constellation Lab, Meilinda menyediakan berbagai layanan konseling yang dirancang secara khusus untuk menjawab kebutuhan individu, pasangan, maupun kelompok dalam memahami dinamika keluarga mereka. Lab ini mengadakan lokakarya terapi kelompok serta sesi individu dan pasangan, dengan metode konstelasi keluarga sebagai alat terapi utama. Terapi konstelasi keluarga yang ditawarkan di sini memungkinkan klien untuk melihat pola-pola emosional dan konflik yang diwariskan lintas generasi, sehingga mereka dapat menemukan penyembuhan yang lebih mendalam dan mengembangkan hubungan yang lebih sehat dan penuh makna.
Dengan pengetahuan mendalam dan pendekatan yang personal, Meilinda terus menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin memulihkan hubungan dan menemukan keharmonisan dalam keluarga mereka.
Sinopsis Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships
Di era sekarang, pernikahan telah mengalami pergeseran tren. Angka pernikahan terus menurun, sementara perceraian semakin meningkat, dan kasus KDRT seakan menjadi berita yang tak kunjung reda. Hal ini wajar membuat banyak orang—mungkin termasuk kamu—bertanya-tanya, apakah pernikahan benar-benar seburuk itu?
Jawabannya adalah tidak, asalkan bersama pasangan yang tepat dalam hubungan yang sehat. Dalam ilmu konstelasi keluarga, kegagalan dalam rumah tangga sering kali dilihat sebagai dampak dari pola-pola negatif yang belum sembuh dan diwariskan dari generasi ke generasi. Itulah mengapa, memahami pasanganmu, keluarganya, serta sejarah emosionalmu sendiri menjadi langkah penting sebelum menjalani hubungan jangka panjang.
Buku ini tidak berfokus pada cara membuat pernikahan seindah dongeng, melainkan menuntunmu untuk mengenali dan mengatasi trauma turun-temurun yang bisa merusak hubungan. Dengan menggunakan metode konstelasi keluarga untuk menggali akar masalah, buku ini membantumu menemukan jalan untuk membangun, menjaga, dan mentransformasi hubungan agar menjadi lebih sehat, intim, dan memuaskan.
Kelebihan dan Kekurangan Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships
Kelebihan Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships
Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships benar-benar menawarkan wawasan yang menyeluruh tentang bagaimana membangun, mempertahankan, dan menyeimbangkan hubungan yang sehat dalam lingkup keluarga dan pernikahan. Dalam buku ini, Meilinda Sutanto mengupas berbagai dinamika hubungan, mulai dari interaksi dengan pasangan, orang tua, mertua, hingga saudara. Ia menjelaskan secara rinci bagaimana kita dapat bersikap dan mengambil peran yang seimbang dalam keluarga dan hubungan. Buku ini secara khusus menarik karena memberikan pemahaman mendalam tentang titik keseimbangan yang ideal antara keluarga dan pasangan, yang sering kali menjadi sumber konflik dalam rumah tangga.
Salah satu kelebihan utama dari buku ini adalah penyampaiannya yang ringan namun tetap penuh makna. Meilinda berhasil mengemas topik-topik rumit terkait hubungan dan keluarga dalam bahasa yang mudah dipahami. Meskipun mengangkat konsep-konsep yang mendalam, termasuk trauma lintas generasi dan teknik konstelasi keluarga, penulis mampu menjelaskan dengan gaya bahasa yang mengalir, runtut, dan mudah untuk dimengerti. Hal ini membuat I Do sangat enak untuk dibaca.
Meilinda juga mendapat inspirasi dari psikoterapis ternama asal Jerman, Bert Hellinger, yang pertama kali mengenalkan metode terapi Family Constellation. Hellinger sendiri sudah dikenal secara luas dalam dunia psikologi sebagai pelopor terapi yang membantu orang-orang untuk memahami akar masalah keluarga yang sering kali tersembunyi di bawah lapisan trauma turun-temurun. Mengambil konsep ini sebagai fondasi dari bukunya, Meilinda mengaplikasikannya dalam konteks pernikahan dan hubungan sehingga memberikan sudut pandang baru yang relevan bagi pembaca. Buku ini tidak hanya terinspirasi dari Hellinger saja, tetapi juga lahir dari pengalaman akademis Meilinda sendiri saat menempuh studi Psikologi di Harvard Extension School, Amerika Serikat.
Kelebihan lainnya adalah keluasan pengetahuan Meilinda yang sangat terasa dalam setiap bab. Penulis memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang bagaimana terapi ini bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang terapis yang berpengalaman, ia mampu menyajikan pemaparan tentang terapi konstelasi keluarga secara sistematis, dengan memberikan contoh-contoh nyata yang mudah dimengerti serta solusi praktis yang bisa langsung diterapkan pembaca. Setiap bab dilengkapi dengan kisah-kisah permasalahan nyata yang kerap terjadi dalam rumah tangga, baik permasalahan kecil maupun besar. Contoh-contoh ini bukan hanya sekadar cerita saja, tetapi juga dibarengi dengan cara penyelesaiannya yang aplikatif. Bagi pembaca yang merasa mengalami situasi serupa, solusi-solusi yang disampaikan Meilinda dapat menjadi referensi yang berguna untuk menyelesaikan konflik atau permasalahan mereka sendiri.
Kekurangan Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships
Salah satu kekurangan dari buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships mungkin terletak pada penggunaan teori Family Constellation yang cukup spesifik dan terkadang terasa abstrak, terutama bagi pembaca yang baru pertama kali mengenal konsep terapi ini. Meskipun Meilinda Sutanto berusaha menyajikannya dalam bahasa yang ringan dan mudah untuk dicerna, pembaca awam mungkin masih perlu pemahaman dasar tentang teori ini agar bisa sepenuhnya menangkap dan menerapkan saran-saran yang diberikan. Akibatnya, mereka mungkin merasa harus mencari referensi tambahan untuk memahami sepenuhnya gagasan konstelasi keluarga yang menjadi inti pendekatan buku ini.
Pesan Moral Buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships
Pesan moral yang disampaikan oleh buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships adalah pentingnya memahami batasan tanggung jawab dalam hubungan keluarga. Anak adalah tanggung jawab orang tua, bukan saudara, dan tanggung jawab utama setiap orang adalah diri sendiri, pasangan, dan anak-anaknya. Mengatur porsi tanggung jawab ini dengan baik akan membantu kita menjaga keseimbangan dan mencegah harapan-harapan yang tidak realistis. Dengan begitu, kita tidak akan sibuk mengorbankan diri untuk orang lain dan malah berharap mereka membahagiakan kita. Buku ini secara tidak langsung mengajarkan kita bahwa dengan berfokus pada tanggung jawab kita sendiri adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan bahagia.
Selain itu, buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships ini mengingatkan bahwa hubungan tidak akan langsung sempurna—mereka perlu diusahakan dan dikembangkan. Sama seperti berlian yang perlu diproses untuk menjadi indah, sebuah hubungan juga membutuhkan usaha, kesabaran, dan komitmen dari kedua belah pihak untuk mencapai kedewasaan dan kebahagiaan yang diidamkan. Pesan ini mendorong pembaca untuk tidak mencari kesempurnaan instan dalam pasangan, melainkan untuk bertumbuh bersama menuju kesempurnaan dalam perjalanan hubungan mereka.
Grameds, itu dia ulasan buku I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships karya Meilinda Sutanto. Bagi kalian para pasangan yang memiliki rencana untuk menikah, disarankan untuk mendapatkan novel I Do: Family Constellations Guide to Next Level Relationships yang bisa kamu pesan di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menyediakan informasi terbaik dan terlengkap untuk kamu. Selamat membaca!
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku Terkait
Nikah Maps: Jalan Terus! Pasti Ketemu Jalan Keluar
Pernikahan adalah ibadah terlama, perjalanan panjang. Menjalankannya butuh ilmu. Tak hanya di masa memantaskan diri, ilmu dibutuhkan hingga nanti berumah tangga. Apa jadinya menjalankan hidup ini tanpa arahan? Kita bisa tersesat, bahkan diam karena tak berani melangkah. Ada yang maju mundur, karena bingung harus apa. Nikah Maps adalah buku yang berisi petunjuk tanpa basa-basi, arahan yang membantu siapapun di masa menjadi, mencari dan menjaga. Sebagaimana berjalan mencapai suatu tujuan, tentunya kita membutuhkan peta agar tidak tersesat.
Buku ini membahas banyak hal, dimulai dari akarnya. Bagaimana berdamai dengan diri sendiri, memaafkan masa lalu, membenahi kehidupan. Juga tip mencari dan menemukan pasangan yang tepat. Dan yang terpenting bagaimana bisa menjalankan rumah tangga dengan tenang. Pembaca akan diarahkan untuk jalan terus, agar bertemu jalan keluar dari setiap tantangan yang dimilikinya.
Teori Pernikahan Bahagia
Hermawan memiliki sebuah teori seputar pernikahan yang menekankan pada kesesuaian latar belakang keluarga. Teori ini membuatnya meragukan pilihan calon suami putrinya. Raina menganggap alasan ayahnya tidak masuk akal dan bersikeras untuk tetap menikah dengan Zefki. Begitu pula dengan Zefki. Meskipun menghadapi tentangan dari keluarganya, yang menjunjung tradisi dalam balutan busana agama, Zefki memutuskan tetap menikahi Raina, tidak peduli jika itu berarti ia harus meninggalkan keluarganya. Pernikahan mereka kemudian membuka jalan bagi serangkaian konflik.
Seiring berjalannya waktu, pasangan ini diuji dengan berbagai tantangan yang lebih rumit dari sekadar perbedaan latar belakang. Masalah internal dalam hubungan mereka, rasa tidak saling percaya, termasuk ketidaksetiaan pasangan, membuka jalan kehancuran bagi pernikahan mereka. Meski keduanya masih bersama, Hermawan merasa perlu bertanya kepada putrinya untuk mengkonfirmasi teorinya. Raina terjebak; ia tidak tahu apakah harus berkata jujur atau bohong kepada ayahnya.
500 Tanya Jawab Pernikahan dan Problematika Rumah Tangga
Pernikahan dalam Islam merupakan prosesi ijab kabul yang sakral dan bukan saja dilihat oleh mata manusia, tetapi juga disaksikan oleh Allah beserta para malaikat. Bagaimana tidak? Rangkaian kalimat dalam upacara pernikahan membuat banyak hal yang tadinya haram dilakukan oleh seorang laki-laki dan perempuan, setelah itu menjadi halal bahkan bernilai ibadah. Selain itu, pernikahan juga merupakan gerbang menuju kehidupan baru yang dijalani seorang pasangan suami istri yang sepakat untuk mengikatkan diri dengan hukum Allah selama hidup berumahtangga.
Oleh sebab itu, agar sejak awal pernikahan yang dilakukan tidak mengandung keraguan atau bahkan bertentangan dengan syari’at Islam, maka buku ini sangat penting untuk dijadikan pegangan bagi kaum awam dalam persoalan fikih pernikahan. Pembahasan di dalamnya disusun sedemikian rupa agar mudah dipahami dan menyentuh langsung pada persoalan yang membutuhkan jawaban segera. Selamat membaca.
Sumber:
- https://www.goodreads.com/book/show/214945012-i-do
- https://editorial.femaledaily.com/blog/2024/07/11/ini-3-alasan-buku-i-do-milik-meilinda-sutanto-harus-dibeli
- https://www.linkedin.com/in/meilinda-sutanto-9bba06150?utm_source=share&utm_campaign=share_via&utm_content=profile&utm_medium=android_app
- 1984
- 23:59 : Sebuah Novel
- Alucard
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Doa Anda Tampak Tak Dijawab
- Apa yang Mengendalikan Kehidupanmu?
- Approximating The Distance Between Two People
- Babel: Pertumpahan Darah Sejarah Gelap Revolusi
- Bandung Menjelang Pagi
- Buddha 3: Dewadatta
- Dulu, Kini, dan Nanti
- Festival Hujan
- Flawed
- Gabriel and Zoe
- Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi
- Hukum Perseroan Terbatas
- Impressed
- Inyik Balang
- Janji Untuk Ayah
- Kalung Setengah Hati
- Literature for Teens: The Second Fall
- Make Time: Cara Fokus pada Hal-Hal Penting Setiap Hari
- Mata di Tanah Melus
- Merebah Riuh
- Misadventures Season
- Momo
- Nak, Kamu Gapapa, Kan?
- Perempuan-Perempuan Kelu
- Rampok Memori dan Bintang Sambit (We Could be Heroes)
- Relung Rasa Raisa
- Rembulan Cerminan Hatiku (Moon Represents My Heart)
- Rewrite the Stars
- Sempurna (Perfect)
- Teach Like Finland
- The Boy, the Mole, the Fox and the Horse
- The Punk
- The Star Diaries
- This is Amiko
- We Free the Stars: Melepas Bintang