in

Review Buku I See You Like a Flower: Rekomendasi Buku Puisi Terbaik

I See You Like a Flower – Grameds sedang mencari referensi buku bacaan puisi terbaik? Gramedia punya koleksi buku puisi terjemahan yang recomended Kamu baca berjudul I See You Like A Flower karya penulis Korea Selatan Na Tae Joo. Buku berisi 72 puisi Na Tae Joo ini cukup populer di negara asalnya dan banyak dijadikan referensi untuk beberapa film dan Drama Korea terkenal.

Identik dengan hal romantis yang puitis, karya Na Tae Joo ini juga sudah banyak dibaca oleh para artis terkenal Korea. Grameds sudah bisa membaca versi bahasa Indonesianya yang diterjemahkan oleh Hyacinta Louisa, kumpulan puisi I See You Like A Flower akan memberi pembaca banyak makna tentang kehidupan, termasuk soal percintaan. Simak reviewnya berikut ini, mulai dari informasi buku, kelebihan dan kekurangan, serta tentang penulis buku ini:

Informasi Buku

Holiday Sale

I See You Like a Flower

  • Judul Buku : I See You Like A Flower
  • Pengarang : Na Tae Joo
  • Penerbit : Penerbit Haru
  • Tahun Terbit :18 Juli 2020
  • Bahasa : Indonesia
  • Penerjemah : Hyacinta Louisa
  • Jumlah Halaman : 164

Buku Na Tae Joo dari negeri ginseng berisi kumpulan puisinya sendiri. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, buku ini berisi 72 puisi yang dipilih oleh penulis, paling populer di kalangan pembaca di Internet. Tidak seperti kumpulan puisi biasa, kumpulan puisi ini terbagi menjadi tiga bagian, yang sebagian besar termasuk dalam kategori puisi pendek.

Meski demikian, buku I See You Like A Flower tersebut telah dibaca oleh beberapa artis terkenal Korea, seperti J-hope from BTS, Siwon From Super Junior, Kim Hanbin (B.I), Joy From Red Velvet, dan Jisoo Form Blackpink. Hal tersebut otomatis menarik banyak penggemar dari berbagai belahan dunia. Puisi-puisi yang terdapat dalam buku ini bertema romansa dan dikemas dengan baik sehingga tidak menimbulkan emosi yang aneh atau menyinggung.

Meskipun bahasa asli buku ini adalah bahasa Korea, buku tersebut telah berhasil diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerjemah dan editor tanpa kehilangan orisinalitas dan estetika puisi tersebut. Salah satu puisi dalam buku ini yang berjudul “Bertanya Pada Angin”, berisi tentang menanyakan angin apakah bunga masih mekar atau bulan muncul di sini.

Puisi terbaik tersebut berhasil membuat pembaca bertanya dan bernostalgia apakah dia masih menunggu seseorang atau apakah dia menangis sambil menyanyikan lagu yang dinyanyikan untuk dirinya sendiri. Banyak puisi yang menyentuh hati dan membuat pembaca menyadari banyak hal tentang perasaan mereka.

I See You Like a Flower

Review Buku I See You Like a Flower

Buku puisi I See You Like A Flower ini adalah bacaan yang sempurna untuk remaja yang sedang belajar tentang romansa atau tertarik dengan romansa. Buku ini cocok tidak hanya untuk remaja, tetapi juga untuk orang dewasa dan orang tua yang ingin melewatkan atau mengingat hari-hari romantis mereka.

Koleksi puisi Na Tae Joo ini membahas banyak tema yang berkaitan dengan transisi bulan dan musim. Namun, tema yang paling umum digunakan adalah bunga. Sesuai dengan judul bukunya. Selain itu, puisi-puisi di dalamnya beragam, ada yang berupa puisi dengan bait panjang, dan ada juga puisi dengan bait pendek.

Hal istimewa dari buku ini adalah ilustrasi penuh warna yang indah. Lukisan bunga rata-rata begitu indah sehingga benar-benar bisa memanjakan mata pembacanya. Secara keseluruhan, kumpulan puisi ini sangat bagus. Karena puisi-puisi di dalamnya menarik dan banyak yang bisa menyentuh hati pembaca.

Ada banyak cerita tentang cinta dan kerinduan, tetapi banyak puisi tentang prasyarat untuk pesan kehidupan. Buku yang mengharukan dan mempesona dengan ilustrasi yang ditinggalkan oleh Penerbit Haru dalam warna-warna cerah. Pembacaan puisi setiap orang memang berbeda-beda, namun tema romansa yang curahkan Na Tae Joo dapat mewakilkan kesadaran perasaan setiap orang.

Itulah sebabnya, buku ini mungkin cocok untuk semua kalangan yang pasti memiliki pengalaman romantisnya masing-masing dalam pengalaman hidupnya. Buku I See You Like A Flower ini memang berisi kumpulan puisi sederhana, tetapi mudah untuk menyentuh seseorang. Ini sederhana dan menyenangkan, juga, ilustrasinya bagus, sederhana tapi lucu.

Sampul indah ini adalah kumpulan puisi indah yang muncul di drama Korea. Sekalipun puisi Na Tae Joo menjadi populer di kemudian hari, tidak diragukan lagi bahwa isinya disusun dengan kata-kata yang indah, beberapa bagian dapat dibaca dan dipahami, dan beberapa bagian jauh di lubuk hati seolah bisa menyentuh emosi pembaca. Kedalaman makna yang hanya Tuhan dan penulis yang tahu.

Syair-syair yang bisa ditemukan dalam beberapa puisi ini akan menyentuh mereka dan seolah ingin mendalami makna puisi tersebut secara mendalam. Sebagian orang mungkin merasa masih perlu mengasah kepekaan terhadap puisi. Namun kumpulan puisi I See You Like A Flower akan mengantar pembaca menyelami dirinya untuk memahami tiap baik puisi Na Tae Joo.

Bahkan dalam kumpulan puisi, yang membuat buku ini menarik untuk dibaca adalah ilustrasi warna-warni yang dikandungnya, yang sangat memanjakan mata. Melalui buku ini, pembaca bisa melihat gambaran-gambaran cinta, merasakan kerinduan yang menyeruak, dan membaca buku ini serta merasakan emosi yang mungkin ada jika hati sedang merasa sakit.

Tentu, sebagian besar cerita adalah tentang perasaan cinta dan kerinduan, tetapi ada banyak puisi yang penting untuk pesan kehidupan yang disampaikan Na Tae Joo. Ini juga mencakup banyak tema tentang waktu, seperti bulan dan perubahan musim, tetapi sebagian besar waktu, tema-tema itu adalah Bunga.

Maka jangan heran jika judul buku puisi ini adalah I See You Like A Flower. Hal yang baik tentang buku ini adalah bahwa puisinya beragam. Beberapa puisi pendek dan beberapa puisi panjang yang baik juga ada saling melengkapi tiap makna yang ingin disampaikan penyair asal Negeri Ginseng ini. Sebagai penikmat puisi romance, tentu sayang jika Grameds melewatkan buku ini.

Seperti yang kita tahu bahwa tema tentang cinta bisa dibahas sangat luas. Termasuk persoalan romansa yang ditulis oleh Na Tae Joo. Soal romansa tentu tidak sependek tentang perasaan terhadap seorang pasangan. Tetapi juga untuk keluarga teman atau hal-hal yang menyenangkan dalam hidup kita. Itulah sebabnya puisi Na Tae Joo bisa memiliki banyak makna.

Penulis juga menyampaikan banyak gagasan untuk terus memotivasi diri. Dalam hal ini, konsep cinta tidak hanya untuk seorang pasangan, tetapi juga untuk mencintai diri sendiri. Syair puisi Na Tae Joo juga memberi gambaran luas tentang hal tersebut dengan bagaimana cara menikmati hidup, tidak mudah menyerah, dan bagaimana memaknai hidup kita menjadi lebih indah seperti mekarnya bunga-bunga.

Seperti salah satu syair yang ditulis Na Tae Joo tentang bunga-bunga liar. Dalam pemahaman kita, bunga-bunga liar mungkin tidak mendapat perhatian khusus seperti bunga-bunga hias lainnya yang memang dirawat dan dinantikan kemekaran dan keindahannya. Bunga liar tersebut bahkan tidak dirawat, hidup sendiri atau bahkan akan mati sendiri. Namun bunga liar itu pun tetap memiliki keindahan dan pesonanya sendiri.

Dalam puisi tersebut, Na Tae Joo memaknai bahwa bunga liar sekalipun akan indah jika bermekaran. Simbol bunga liar ini bisa kita pahami diri kita yang mungkin sering rendah diri atau tidak percaya diri. Namun sebenarnya kita masih memiliki nilai-nilai yang baik dalam diri dan kehidupan kita yang berharga. Dalam praktiknya kita juga memiliki waktu sendiri untuk mekar dan indah tanpa harus bergantung pada pandangan orang lain, melainkan dari diri kita sendiri.

Layaknya seperti bunga liar yang mungkin bagi sebagian orang tidak menarik, tidak bunga hias yang benar-benar indah bagi mereka. Namun siapa sangka, bunga liar tersebut juga memiliki prosesnya sendiri untuk menjadi indah. Dan bisa jadi hanya diri kita sendiri yang perlu menyadari bahwa diri kita istimewa dan terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Dari tema ini kumpulan puisi I See You Like a Flower juga bisa jadi bacaan yang menarik untuk menyadari banyak hal indah dalam diri kita.

Kepiawaian penulis dalam merangkai tiap bait puisinya tidak heran jika beberapa puisinya diangkat dalam film maupun drama Korea yang akhirnya juga sukses menarik perhatian. Dalam praktiknya puisi sebagai salah satu karya sastra adalah bentuk hasil dari sebuah kebudayaan yang artinya juga mewakili situasi sosial yang sedang terjadi dalam hal ini keromantisan. Dari isi buku yang menarik ini, sepertinya buku kumpulan puisi Na Tae Joo ini cocok dijadikan kado valentine, baik untuk pasangan atau teman baik.

Berdasarkan review singkat tentang buku kumpulan puisi berjudul I See You Like a Flower ini memiliki kelebihan maupun kekurangan yang sampai pada pembaca. Berikut ini rangkuman dari kelebihan dan kekurangan buku I See You Like a Flower karya Na Tae Joo.

I See You Like a Flower

Kelebihan Buku I See You Like a Flower

  • Buku ini sebenarnya adalah buku terjemahan, bukan buku asli Indonesia, namun tidak kehilangan orisinalitas dan keindahannya. Selain itu, bahasa yang dipilih oleh penerjemah sangat tepat sehingga pembaca tidak akan merasa terganggu atau tidak nyaman saat membaca.
  • Puisi-puisi dalam buku ini pendek, namun tetap memiliki makna yang sangat dalam yang mampu membekas di benak pembaca.
  • Memiliki banyak nilai-nilai dan pesan kehidupan yang bijak.
  • Bacaan yang sederhana mudah dipahami dan dapat menghibur pembacanya. Termasuk dapat mengubah suasana perasaan pembacanya menjadi lebih menyenangkan dan menyentuh.

Kekurangan Buku I See You Like a Flower

Buku ini tidak terlalu tebal dan tidak terlalu padat, sehingga beberapa pembaca mungkin merasa sedikit tidak puas setelah membaca keseluruhan buku. Mungkin juga ada salah paham karena ada beberapa istilah dan hal yang jarang digunakan di Indonesia.

Berdasarkan review di atas, apakah kamu tertarik membaca buku I See You Like a Flower? Kira-kira apa alasan para artis korea membaca buku ini? Apakah seromantis itu? atau buku ini jadi inspirasi mereka dalam berkarya?

Jika kamu ingin tau jawaban lengkapnya, maka kamu perlu baca langsung isi buku ini dan temukan perasaan yang kamu dapat dari puisi-puisi Na Tae Joo ini.

I See You Like a Flower

Potongan Puisi I See You Like a Flower

  • “Kerinduan”
    Ada jalan yang ingin kulalui meski orang berkata jangan
    Ada orang yang ingin kutemui meski ia tak ingin bertemu
    Ada kegiatan yang ingin kulakukan meski sudah dilarang
    Hal itu adalah kehidupan dan rasa rindu
    Yaitu dirimu
  • “Bunga Liar”
    Harus dilihat dengan saksama
    Maka ia terlihat cantik
    Harus dilihat cukup lama
    Maka ia terlihat menarik
    Begitu pula dengan dirimu
    Jangan menyerah dan hiduplah
    Mekarkan bunga betapa indah
  • “Hadiah”
    Hadiah paling besar
    yang aku terima di bawah langit
    adalah hari ini

Tentang Penulis Buku I See You Like a Flower

I See You Like a Flower
Korean Dramaland

Na Tae Joo lahir di Korea Selatan pada 1945. Pada 1971 ia memenangkan Kompetisi Sastra Shinmun Seoul dan kemudian menerbitkan kumpulan puisi pertamanya yang berjudul Under The Bamboo Forest. Hingga saat ini, Na Tae Joo terus menerbitkan koleksi puisi, prosa, dan dongeng.

Dia juga telah menerima penghargaan di Korea seperti Penghargaan Budaya Chungcheongnam-do, Penghargaan Sastra Buddhis Kontemporer, dan Penghargaan Asosiasi Puisi Korea. Puisi-puisinya dijadikan referensi dalam drama School 2013, Encounter, Beautiful Love and Wonderful Life.

Sebenarnya, Na Tae-joo bukanlah orang baru di K-Dramaland, meski karyanya mendapat perhatian khusus di RIABB. Jika kamu pernah menjadi penonton drama tvN, khususnya di tahun 2018, namanya dan beberapa bukunya mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu. Namun, ternyata hubungan antara Na dan RIABB berjalan lebih dalam dari sekadar menyoroti dua bukunya.

Na Tae Joo adalah salah satu penyair Korea Selatan kontemporer paling produktif dan terkenal di abad ke-21. Dia memulai karir menulisnya pada tahun 1971 ketika bekerja sebagai guru sekolah dasar; sebuah profesi yang tidak pernah ia putuskan dan teruskan selama 43 tahun.

Penyair yang menyebut dirinya sebagai ‘penyair pendahuluan’ (?? ??), menggambarkan penyair sebagai “pelayan emosional yang meringankan rasa sakit dan depresi dunia”, dalam sebuah wawancara (dalam bahasa Korea) dengan Lee Yoon-jung .

Dengan setidaknya 125 buku yang diterbitkan hingga saat ini dengan enam di tahun 2018 dan tujuh lainnya di tahun 2017– Na jelas sangat memperhatikan layanan ini. Serialnya ‘Na Tae-joo’s House’ (vol. 1-4), yang ditulis pada tahun 2006 dan 2008, tampaknya menjadi salah satu karyanya yang paling penting karena beberapa volume telah diedit ulang setidaknya dua kali. Namun, sejauh ini tidak ada bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Na telah memenangkan beberapa hadiah sastra selama bertahun-tahun, di antaranya Hadiah Sastra Kim Sang-soo ke-13 pada tahun 2017, Hadiah Sastra ke-24 pada tahun 2016, Penghargaan Masyarakat Penyair Korea ke-41 pada tahun 2009, Penghargaan Budaya Chungcheongnam-do pada tahun 2007, Penghargaan Sastra Park Yong-rae pada tahun 2000 atau Penghargaan Sastra ke-3 tahun 1979, serta Order of Service Merit.

I See You Like a Flower

Selain buku kumpulan puisi berjudul I See You Like a Flower di atas, ada beberapa rekomendasi buku puisi terjemahan lain yang juga layak Grameds baca. Buku-buku terbaik datang dari berbagai tema tidak hanya bertema romance tapi juga tentang filsafat atau dalam bentuk pemikiran para penyair barat. yang bisa kamu akses di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memiliki buku-buku pilihan terbaik untuk jadi teman membaca kamu setiap hari.

Written by Ananda