in

Review Buku It Didn’t Start With You karya Mark Wolynn

Pernahkah kamu merasa ada beban emosional yang seakan bukan milikmu sendiri? Atau mungkin ada pola pikir dan ketakutan yang sulit dijelaskan asal-usulnya? Buku It Didn’t Start with You karya Mark Wolynn mencoba mengungkap misteri di balik perasaan-perasaan tersebut. Dalam buku ini, Wolynn membahas bagaimana trauma dan pengalaman dari generasi sebelumnya bisa diwariskan dan memengaruhi pikiran, emosi, bahkan kesehatan kita saat ini.

It Didn’t Start With You

Dengan dukungan riset ilmiah yang mendalam serta kisah-kisah nyata yang menggugah, ia mengajak pembaca untuk memahami pola-pola yang tersembunyi dalam keluarga, serta menawarkan cara-cara untuk melepaskan diri dari warisan trauma yang tak diinginkan. Jika kamu merasa penasaran tentang bagaimana trauma keluarga bisa memengaruhi hidupmu, yuk, simak ulasan lengkapnya di sini!

Profil Mark Wolynn, Penulis It Didn’t Start With You

Mark Wolynn adalah seorang pakar terkemuka di bidang trauma keluarga yang diwariskan. Ia merupakan Direktur The Family Constellation Institute di San Francisco dan dikenal luas sebagai penulis, dosen, serta pembicara yang banyak dicari dalam bidang kesehatan mental. Keahliannya membawanya mengajar di berbagai rumah sakit, klinik, konferensi, universitas, dan pusat pendidikan di seluruh dunia, termasuk University of Pittsburgh, JFK University, Western Psychiatric Institute, Kripalu, The New York Open Center, The Omega Institute, 1440 Multiversity, dan California Institute of Integral Studies.

It Didn’t Start With You

Buku karyanya yang berjudul It Didn’t Start with You: How Inherited Family Trauma Shapes Who We Are and How to End the Cycle (diterbitkan oleh Viking/Penguin) telah diterjemahkan ke lebih dari 35 bahasa dan memenangkan Silver Nautilus Book Award pada tahun 2016 dalam kategori psikologi. Buku ini menjadi referensi utama bagi banyak profesional di bidang kesehatan mental, termasuk terapis trauma, psikolog, psikiater, konselor, dokter, serta praktisi kesehatan lainnya.

Mark Wolynn memiliki keahlian dalam menangani berbagai gangguan mental dan emosional, seperti depresi, kecemasan, pikiran obsesif, ketakutan, gangguan panik, tindakan melukai diri sendiri, nyeri kronis, serta gejala fisik yang berulang. Latar belakang akademiknya juga mengesankan—ia lulus Summa Cum Laude dalam bidang Sastra Inggris dan Psikologi dari University of Pittsburgh, serta melanjutkan studi pascasarjana di University of Pittsburgh dan University of Arizona dalam bidang Sastra Inggris.

Selain itu, tulisannya telah dimuat di berbagai publikasi ternama, seperti Psychology Today, Mind Body Green, MariaShriver.com, Elephant Journal, dan Psych Central. Bahkan, beberapa puisi karyanya pernah diterbitkan di The New Yorker. Dengan kombinasi keahlian ilmiah dan pendekatan mendalam terhadap trauma keluarga, Mark Wolynn telah membantu banyak orang memahami dan melepaskan diri dari beban emosional yang diwariskan lintas generasi.

Sinopsis Buku It Didn’t Start With You

It Didn’t Start With You

Depresi. Anxiety. Sakit kronis. Fobia. Pemikiran obsesif. Terdapat bukti yang meyakinkan bahwa akar dari gangguan-gangguan tersebut tidak berasal dari pengalaman hidup yang langsung Anda alami atau dari ketidakseimbangan kimiawi di otak—melainkan dari sejarah hidup dari akar keluarga kita.

Riset terbaru menemukan bahwa pengalaman traumatis DAPAT DIWARISKAN secara turun-temurun. Anda serta orang-orang tersayang di dekat Anda kini tidak lagi sendiri. Dalam buku ini, kita akan tersadar betapa “warisan-warisan emosional” yang sering tersembunyi, tercatat dalam genetika kita dan menjelma menjadi pengalaman traumatis yang menyandera jiwa kita.

It Didn’t Start With You membangun pendekatannya dari hasil studi para pakar terdepan di bidang ilmu psikologi, namun diformulasikan sedemikian rupa sehingga sangat mudah dipahami—dan dipraktikkan. It Didn’t Start With You merupakan pendekatan transformatif demi hidup yang berkualitas.

Kelebihan dan Kekurangan Buku It Didn’t Start With You

It Didn’t Start With You

Pros & Cons

Pros
  • Mengungkap trauma lintas generasi
  • Contoh kasus yang relatable
  • Memberikan panduan healing
  • Menarik bagi pembaca awam
  • Menyediakan perspektif baru tentang trauma
Cons
  • Terlalu menekankan perbaikan hubungan dengan orang tua
  • Minimisasi dan pengabaian terhadap kekerasan
  • Pendekatan yang terlalu simplistis
  • Metode yang kurang ilmiah
  • Menjual harapan yang berlebihan

Kelebihan Buku It Didn’t Start With You

It Didn’t Start With You

Buku It Didn’t Start with You karya Mark Wolynn menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana trauma bisa diwariskan dari generasi ke generasi. Berikut beberapa kelebihan yang membuat buku ini layak dibaca.

Selama ini, kita tahu bahwa orang tua mewariskan bentuk fisik, kecerdasan, dan sifat kepada anak-anaknya. Namun, buku ini mengungkap bahwa trauma dari orang tua, kakek-nenek, atau bahkan generasi sebelumnya juga bisa diturunkan dan memengaruhi kehidupan kita. Wolynn membantu pembaca memahami apakah gangguan psikis yang dialami berasal dari diri sendiri atau merupakan warisan keluarga. 

Salah satu keunggulan buku ini adalah penyajian contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Wolynn memberikan ilustrasi nyata tentang bagaimana kata-kata, pola asuh, dan pengalaman traumatis keluarga bisa membentuk cara kita berpikir dan berperilaku. Ini membuat pembaca lebih mudah memahami konsep yang dibahas.

Tidak hanya membahas teori, buku ini juga memberikan panduan praktis bagi pembaca yang ingin memutus rantai trauma yang diwariskan. Metode yang dijelaskan cukup mendalam dan membantu kita menggali akar permasalahan, sekaligus memperbaiki hubungan dengan keluarga serta diri sendiri.

Meskipun membahas topik berat seperti trauma dan ketidaksadaran, Wolynn menyampaikannya dengan bahasa yang mudah dipahami. Buku ini tidak terlalu banyak menggunakan istilah teknis, sehingga tetap nyaman untuk dibaca meskipun materinya cukup kompleks.

It Didn’t Start with You bukan sekadar bacaan sekali lewat. Setiap bab mengajak pembaca untuk merenung dan mengevaluasi diri. Proses membaca buku ini membutuhkan waktu untuk diresapi agar bisa benar-benar memahami pesan yang ingin disampaikan.

Dengan kombinasi teori yang kuat, contoh konkret, serta panduan yang aplikatif, buku ini menjadi bacaan yang bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memahami dan menyembuhkan trauma lintas generasi.

Kekurangan Buku It Didn’t Start With You

It Didn’t Start With You

Meskipun It Didn’t Start with You menawarkan wawasan menarik tentang trauma lintas generasi, buku ini juga memiliki beberapa kelemahan yang patut dicermati. Berikut beberapa kritik yang sering dilontarkan terhadap buku ini:

Pada beberapa bagian, buku ini seolah menyampaikan bahwa kunci utama untuk menyembuhkan trauma adalah dengan memperbaiki hubungan dengan orang tua. Namun, tidak semua orang memiliki hubungan yang bisa diperbaiki, terutama jika ada riwayat pelecehan atau kekerasan berat dalam keluarga. Wolynn tampaknya mengabaikan kenyataan bahwa tidak semua individu ingin atau bisa berdamai dengan masa lalu mereka.

Salah satu kritik terbesar terhadap buku ini adalah bagaimana penulis cenderung mengabaikan atau meremehkan dampak kekerasan dalam keluarga. Konsep yang penulis sampaikan seolah menempatkan tanggung jawab pada korban untuk memahami trauma yang dialami pelaku. Misalnya, jika seorang anak mengalami kekerasan, ia “didorong” untuk memahami bahwa orang tuanya hanya mengulangi trauma dari generasi sebelumnya. Hal ini berisiko mengabaikan akuntabilitas pelaku dan malah membebankan korban untuk “memaafkan” serta menerima situasi tersebut.

Wolynn menawarkan solusi yang tampaknya terlalu sederhana untuk masalah mental yang kompleks. Buku ini cenderung memberikan kesan bahwa jika seseorang memahami akar trauma dalam keluarganya, maka mereka bisa sembuh sepenuhnya dari gangguan mental. Padahal, kesehatan mental tidak bisa diselesaikan dengan satu metode saja, dan tidak ada “obat ajaib” untuk mengatasi trauma.

Beberapa teknik yang diusulkan dalam buku ini memiliki kemiripan dengan terapi kognitif perilaku (CBT), tetapi diubah untuk mendukung pendekatan Wolynn sendiri. Selain itu, buku ini juga cenderung menyentuh aspek-aspek yang mendekati pseudo-ilmiah atau konsep “New Age” yang kurang berbasis bukti ilmiah. Bagi pembaca yang mencari pendekatan berbasis riset ketat, buku ini mungkin kurang memuaskan.

Buku ini seolah menawarkan metode yang bisa menjadi solusi instan untuk trauma dan gangguan mental. Padahal, proses penyembuhan membutuhkan waktu, dukungan profesional, dan pendekatan yang lebih holistik. Pembaca perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam janji-janji penyembuhan instan yang mungkin tidak realistis.

Secara keseluruhan, It Didn’t Start with You bisa menjadi bacaan yang menarik untuk memahami konsep trauma lintas generasi, tetapi penting untuk membacanya dengan kritis. Tidak semua metode yang ditawarkan dalam buku ini cocok atau aman bagi semua orang, terutama bagi mereka yang mengalami trauma berat.

Kesimpulan

It Didn’t Start With You

It Didn’t Start with You karya Mark Wolynn adalah buku yang menawarkan perspektif menarik tentang bagaimana trauma bisa diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan pendekatan berbasis riset dan pengalaman nyata, buku ini mengajak kamu untuk memahami akar permasalahan emosional yang mungkin selama ini tersembunyi. Meski ada beberapa kontroversi dalam metode yang ditawarkan, buku ini tetap layak dibaca bagi kamu yang tertarik mengeksplorasi hubungan antara trauma dan warisan keluarga.

Penasaran dan ingin membacanya sendiri? Dapatkan bukunya sekarang di Gramedia.com dan mulai perjalanan memahami serta menyembuhkan warisan emosional keluargamu! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menghadirkan informasi dan produk terbaik untukmu. Yuk, sama-sama kita #TumbuhBersama dengan Gramedia.

Penulis: Yasmin H. Assadila

 

Rekomendasi Buku Terkait

Bu, Aku Ingin Pelukmu: Disaat Dunia Begitu Keras Menimpaku

Bu, Aku Ingin Pelukmu : Disaat Dunia Begitu Keras Menempaku

Pernahkah Anda terpikir betapa menariknya dunia yang terbuka lebar lewat lembaran buku? Membaca bukan hanya kegiatan rutin, tetapi juga petualangan tak terbatas ke dalam imajinasi dan pengetahuan. Membaca mengasah pikiran, membuka wawasan, dan memperkaya kosakata. Ini adalah pintu menuju dunia di luar kita yang tak terbatas.

Tetapkan waktu khusus untuk membaca setiap hari. Dari membaca sebelum tidur hingga menyempatkan waktu di pagi hari, kebiasaan membaca dapat dibentuk dengan konsistensi. Pilih buku sesuai minat dan level literasi. Mulailah dengan buku yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan membaca. Temukan tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca. Lampu yang cukup, kursi yang nyaman, dan sedikit musik pelataran bisa menciptakan pengalaman membaca yang lebih baik. Bergabunglah dalam kelompok membaca atau forum literasi. Diskusikan buku yang Anda baca dan dapatkan rekomendasi dari sesama pembaca. Buat catatan atau jurnal tentang buku yang telah Anda baca. Tuliskan pemikiran, kesan, dan pelajaran yang Anda dapatkan.

Libatkan keluarga dalam kegiatan membaca. Bacakan cerita untuk anak-anak atau ajak mereka membaca bersama. Ini menciptakan ikatan keluarga yang erat melalui kegiatan positif. Jangan ragu untuk menjelajahi genre baru. Terkadang, kejutan terbaik datang dari buku yang tidak pernah Anda bayangkan akan Anda nikmati. Manfaatkan teknologi dengan membaca buku digital atau bergabung dalam komunitas literasi online. Ini membuka peluang untuk terhubung dengan pembaca dari seluruh dunia.

Hey It’s Me

Hey It's Me

Sepertinya semua manusia setuju bahwa patah hati adalah momen besar dalam hidup yang dapat mengubah seseorang. Dan kebanyakan dari itu, tidak menyenangkan.

Namun, ke mana kita setelah patah hati itu berakhir?

Atau, apa yang harus kita lakukan jika kita terus terjebak dalam lingkaran patah hati?

Kemudian, jika sudah sembuh, kita juga harus apa?

Buku “Hey, It’s Me” akan menjadi teman baik kamu dalam menghadapi patah hati yang kamu rasakan. Kamu akan belajar cara menyembuhkan lukamu secara perlahan, belajar memahami dan mengerti rasa cinta yang sebenarnya, dan belajar untuk lebih memahami dirimu sendiri.

Nak, Ibu Baik-Baik Saja

Nak, Ibu Baik-Baik Saja

“Di balik senyumnya yang penuh cinta, tersembunyi ribuan pengorbanan yang tak pernah kau sadari, namun selalu kau rasakan.”

Sejak lahirmu, ada satu sosok yang tak pernah lelah mencintaimu—ibu. Dalam diamnya, tersimpan sejuta pengorbanan yang tak terkatakan. Namun, sering kali kita lupa, di balik senyum yang selalu tersungging itu, ada cerita-cerita pilu yang ia sembunyikan demi melihatmu bahagia.

Buku ini mengajakmu masuk ke dalam hati seorang ibu—tempat di mana cinta, pengorbanan, dan air mata bertemu. Setiap halaman adalah sapuan kenangan, kadang hangat, kadang menyayat, yang akan membawamu pada perjalanan penuh emosi. Mungkin ada luka yang tertoreh dalam hubunganmu dengannya, tapi percayalah, setiap tindakan ibu, sekecil apa pun, selalu dilandasi oleh cinta yang mendalam.

Nak, Ibu Baik-baik Saja adalah panggilan lembut dari seorang ibu yang ingin memastikan bahwa di tengah kesibukan dan kekacauan hidupmu, ia masih ada—dengan segala kasihnya yang abadi. Bacalah, dan temukan keajaiban cinta seorang ibu yang tak akan pernah padam, meski dunia berubah.

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.