in

Review Buku Little Gray Karya Shevani Thalia

Grameds, terutama kalian yang sudah memiliki anak, pastinya ingin memberikan yang terbaik untuk si buah hati. Salah satu bentuknya, yaitu dengan memilih produk-produk berkualitas untuk anak. Nah, Gramedia.com kini menyediakan rekomendasi buku anak pilihan, salah satunya adalah buku yang dibahas pada artikel ini.

Buku Little Gray adalah buku anak-anak dengan ilustrasi grafis indah yang ditulis oleh Shevani Thalia, dan diilustrasikan oleh Diani Apsari. Buku ini memiliki ketebalan 120 halaman, diterbitkan oleh Gramedia Widiasarana Indonesia pada 22 Agustus 2023.

Buku ini akan menyajikan sebuah cerita sederhana dan penuh makna. Sayangnya informasi profil penulis buku ini tidak bisa ditemukan di internet, kita langsung masuk ke sinopsis dan ulasan bukunya saja, yuk!

Sinopsis Buku Little Gray

Holiday Sale

“Semua orang memanggil ku “Little Grey” atau si kecil abu. Jika kamu pergi, siapa yang nantinya akan memanggil ku Anna?”

“Kami akan selalu memanggilmu Anna. Tapi kamu juga harus memanggil dirimu sendiri dengan Anna”.

Sebuah buku anak-anak yang dihiasi dengan ilustrasi yang indah, bercerita tentang seorang gadis kecil yang bernama Anna ia dijuluki “Little Grey” karena warna rambutnya yang berbeda dari kebanyakan orang. Satu-satunya teman yang dimiliki oleh “Little Grey” adalah seekor kucing berwarna abu-abu yang diberi nama Zooey. Orang tuanya sudah meninggal, dan bibinya yang buta, Bibi Lisa, tidak begitu menyukainya. Namun, meskipun demikian, Anna masih merasa bersyukur karena bisa tinggal dirumah Bibi Lisa tanpa diusir.

Hingga suatu hari, ketika Anna sedang berjalan-jalan dengan kucingnya, Anna menemukan sebuah rumah dengan kincir angin di bukit. Dia sangat menyukai pemandangan yang ada di depannya pasangan suami istri yang juga memiliki rambut abu-abu dan sangat menyukai teh yang rupanya adalah pemilik rumah itu menyapanya dengan hangat. Mereka memanggilnya “Honey” dan mengundangnya untuk minum teh bersama. Pasangan suami istri itu memanggilnya Anna. Ia langsung merasa nyaman dengan mereka dan mereka menjadi sahabat Little Grey. Sampai suatu hari, salah satu dari sahabat barunya itu pergi meninggalkannya.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Little Gray

Pros & Cons

Pros
  • Sampul buku menarik dan enak dipandang.
  • Ilustrasi dalam buku ini sangat bagus.
  • Pembawaan narasi dalam buku ini sangat bagus.
  • Alur cerita dalam buku ini tidak terlalu berat dan mudah untuk diikuti.
  • Jumlah halaman tidak terlalu banyak.
Cons
  • Buku ini ditulis dalam bahasa Inggris. 

Kelebihan Buku Little Gray

Buku Little Gray karya Shevani Thalia ini memiliki banyak sekali kelebihan. Sampul buku yang sangat menarik dan enak dipandang ini benar-benar menghipnotis pembaca untuk membeli buku ini tanpa harus mengetahui isi dari buku ini terlebih dahulu. Ilustrasi seorang gadis kecil berambut abu-abu yang sedang minum teh dibawah pohon bersama kucingnya, ilustrasi sampul buku ini benar-benar menggambarkan garis besar keseluruhan dari cerita di dalam buku ini.

Buku ini juga merupakan buku yang dipenuhi dengan ilustrasi yang sangat bagus dan sangat cocok dengan tema cerita yang dibawakan oleh penulis. Diana Apsari sebagai ilustrator dalam buku ini memainkan peran yang cukup penting untuk membawa buku ini menjadi buku yang sangat wajib untuk dibaca. Penulis dan Ilustrator bersinergi sangat baik dalam pembuatan buku ini, sehingga buku ini dapat menghubungkan pembaca dengan tokoh utama dalam buku ini secara emosional, menjadikannya pengalaman membaca yang sangat berkesan.

Ilustrasi yang mendukung dan cerita yang membuat hati tersentuh benar-benar membuat hati pembaca terenyuh ketika membaca buku ini. Alur cerita yang mudah diikuti serta pembawaan narasi yang sederhana, lembut dan hangat juga menjadi nilai kelebihan dari buku ini. Kombinasi antara alur cerita mudah diikuti dengan jumlah halaman yang tidak terlalu banyak juga menjadi nilai tambah bagi buku ini, pembaca yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk membaca dapat menyelesaikan buku ini hanya dengan sekali duduk saja.

Kekurangan Buku Little Gray

Meskipun Buku Little Gray karya Shevani Thalia ini memiliki banyak sekali kelebihan, buku ini tetap tidak luput dari kekurangan. Buku ini disajikan dalam bahasa Inggris dan ada beberapa kata dalam buku ini yang cukup susah untuk diartikan karena tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Ada beberapa kalimat dalam buku ini juga yang cukup sulit untuk dimaknai, terutama bagi pembaca yang tidak terlalu familiar dengan buku-buku yang berbahasa Inggris.

Pesan Moral Buku Little Gray

Pesan moral dari buku Little Gray karya Shevani Thalia ini cukup banyak. Shevani menyisipkan secara langsung maupun tersirat dalam buku ini. Cerita ini pada intinya menceritakan tentang perbedaan individu, rasa hangat ketika kita diterima oleh orang lain karena kekurangan kita, perpisahan yang pasti akan dialami oleh semua orang, dan pentingnya untuk menerima diri sendiri.

Setiap manusia pasti memiliki perbedaan, baik dari bentuk wajah, warna rambut, atau bentuk tubuh, sama seperti halnya tokoh utama dalam buku ini “Anna” atau yang sering dijuluki oleh orang-orang sebagai Little Grey, dia memiliki rambut berwarna abu-abu yang berbeda pada orang pada umumnya. Shevani memberikan pesan kepada pembaca untuk jangan pernah menjadikan perbedaan itu sebagai halangan untuk kita dalam menjalani kehidupan secara normal dan bahagia, lewat pesan ini juga penulis mengajarkan kita untuk tidak boleh membeda-bedakan orang yang berbeda dengan kita.

Jadilah orang baik, terima semua orang memiliki perbedaan dan jangan pernah membeda-bedakan mereka. Sama seperti pasangan suami istri yang menerima dan menyambut dengan hangat Little Grey, lewat bagian ini penulis memberitahukan kepada kita bahwa ‘sambutan hangat’ dari kita sangatlah berharga bagi mereka yang merasa dirinya berbeda dengan kita oleh karena itu, kita harus selalu menjadi orang baik yang tidak pernah membeda-beda orang di sekitar kita.

Suatu saat kita pasti akan mengalami perpisahan. Oleh karena itu, kita harus selalu menghargai setiap detik waktu yang kita habiskan dengan orang yang kita sayangi. Pesan moral yang sedih nan indah ini berhasil disampaikan secara tersirat oleh Shevani sebagai penulis buku ini. Terakhir yang tidak kalah penting adalah kita harus bisa menerima diri kita sendiri, terlepas dari omongan negatif orang disekitar kita.

Nah Grameds, itu dia sinopsis dan ulasan Buku Little Gray Karya Shevani Thalia. Yuk langsung saja dapatkan buku ini untuk si kecil hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Sentuhan Emas

Sentuhan Emas

Semua tahu Raja Midasia bisa mengubah apapun yang disentuhnya menjadi emas. Namun tidak ada yang tahu bahwa ratusan generasi berikutnya, di masa ini, masih ada sedikit keturunannya yang hidup di antara kita. Qadira salah satu yang punya kemampuan itu. Namun, apakah kehidupannya menjadi nyaman tanpa kekurangan apa pun? Atau justru dipenuhi ketakutan karena banyak yang ingin memanfaatkannya? Dan ada Vance, yang pekerjaannya mendeteksi emas-emas “palsu” itu dan menangkap pembuatnya. Lalu mereka bertemu.

Terwujud atau tidaknya sebuah mimpi bukan hanya tergantung pada apa mimpi itu, tetapi juga tergantung pada siapa yang memimpikannya. Jika seorang raja bermimpi menguasai kerajaan tetangga, mungkin saja itu menjadi nyata bila ia mengusahakannya. Jika rakyat biasa memimpikan hal yang sama… masih mungkin, tetapi jauh lebih sulit. Lalu bagaimana jika seorang raja bermimpi bisa mengubah benda-benda menjadi emas hanya dengan sentuhan tangannya? Rasanya mustahil terwujud. Namun, itu pernah terjadi pada Raja Midasia setelah ia membuat kesepakatan dengan seorang penyihir

Sang Raja pun segera mengubah semua miliknya menjadi emas. Hal pertama yang ia ubah tentu saja mahkotanya. Ia tersenyum sambil mengenakannya kembali, puas merasakan beratnya emas di kepalanya. Mahkota itu menjelma menjadi emas murni, bukan sekadar berlapis emas. Kemudian ia mengubah kursi tahta yang semula terbuat dari kayu berukir dan dialasi kulit domba. Ia pun duduk bahagia di atasnya, seolah itu adalah kursi paling nyaman meskipun nyatanya dingin dan keras. Kemudian, ia mengubah teko-teko, cangkir, serta sendok garpu di hadapannya.

 

Romance is Not for it Folks

Grebekan Di Hotel Tiga Mawar

Larik-larik panjang air hujan yang sedang tercurah terlihat keperakan dalam sorot lampu-lampu depan mobil. Kabut menyebar bergumpal-gumpal, terasa menggosok kulit muka. Ada pawai payung di sepanjang trotoar. Ada mobil-mobil di tengah jalan, beberapa kereta kuda, dan trem yang sarat penumpang. Pada pukul enam sore, Milan diselimuti kegelapan pada hari-hari pertama di bulan Desember.

Tiga orang perempuan berlari cepat, seperti didorong embusan angin kencang, mencari celah yang memungkinkan untuk menerobos kerumunan para pejalan kaki. Ketiganya berbaju hitam-hitam, mode zaman awal perang, dan topi topi berkasa kecil yang mereka kenakan bertabur mutiara. Tangan-tangan mereka terbungkus sarung tangan yang separuhnya berjaring-jaring, dan menggenggam gagang payung dengan cara yang sama, tangan kanan mereka berjari kurus-kurus-mencengkeramnya seperti sedang memegang pentungan. Perawakan mereka bungkuk, mata mereka terang dan waspada, dan dengan dagu dan hidung terdongak ketiga perempuan itu seperti sedang membelah kerumunan orang kabut tebal, dan derasnya hujan.

Pikiran De Vincenzi berkelana. Dia kembali mengurutkan linimasa. Layng telah dibunuh pada suatu waktu yang belum dispesifikkan, pada Senin pagi, dan tidak mungkin selewat sore hari, bahkan jika perhitungan dokter itu keliru. Jadi, bagaimana jasadnya tetap tersembunyi di dalam kamar itu tanpa seorang pun menemukannya? Apakah bisa dipercaya bahwa tidak satupun pembantu yang telah memasuki kamar itu seharian, bahwa tidak seorang pun mencermati bahwa Douglas telah raib dan tidak seorang pun mencarinya? Dia tidak turun sarapan. Tidak seorang pun melihatnya, tidak seperti rutinitas normal, dan tidak seorang pun mencemaskannya. Akan tetapi, andai benar seperti itu situasinya, bagaimana bisa pembunuhnya sudah memperhitungkan sebelum itu terjadi, dan bagaimana dia bisa mengabaikan risiko ketahuan saat melakukan penusukan?

Rigel Sang Penyelamat: Planet Misterius

Rigel Sang Penyelamat: Planet Misterius

Rigel, seorang anak laki-laki berusia delapan tahun, hidup di sebuah keluarga yang sederhana. Dia anak yang pintar, meski terkadang agak ceroboh. Namun, dia bukan anak manusia seutuhnya. Ada yang tersembunyi dalam dirinya. Semuanya bermula ketika Rigel tengah bermain dengan riang gembira di hangat sinar matahari, hingga sebuah peristiwa ganjil mengubah seluruh hidupnya. Di balik hutan misterius, Rigel menemukan sebuah planet fantastis, yang tidak pernah terbayangkan oleh siapa pun.

Namun, kehadiran para monster jahat mengancam kehidupan planet itu. Waktunya nyaris habis. Rigel harus melawan para monster demi melindungi planet itu. Dia membutuhkan beberapa teman untuk membantunya, tapi teman seperti apa? Mampukah Rigel menyelamatkan planet misterius itu?

 

Sumber:

https://www.goodreads.com/book/show/43302791-little-grey?from_search=true&from_srp=true&qid=zWdE70xuSX&rank=1

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.