menjadi tenang di dunia yang berisik – Pernahkah kamu merasa dunia ini terlalu berisik? Bukan hanya suara kendaraan di jalan atau notifikasi ponsel yang tak henti berbunyi, tapi juga kebisingan di dalam kepala. Sebut saja rasa cemas terhadap ekspektasi, kegagalan, dan ketakutan. Dalam keseharian yang sibuk, menemukan ketenangan menjadi sebuah tantangan, ya, Grameds.
Apalagi di era modern ini, mental health menjadi isu yang semakin diperhatikan, terutama oleh Gen Z. Tuntutan hidup yang semakin tinggi, kondisi ekonomi yang tidak menentu, serta persaingan kerja yang ketat membuat banyak dari kita merasa overthinking dan overwhelmed. Namun, kamu tidak sendirian karena banyak orang merasa tersesat dalam ekspektasi yang menekan dari berbagai arah, seperti karier, pendidikan, hingga kehidupan sosial. Di tengah kebisingan ini, sulit untuk menemukan ketenangan yang sebenarnya.
Inilah mengapa kamu dan orang-orang yang juga lagi berjuang di luar sana butuh bacaan yang relevan dengan isu ini. Percaya atau tidak, kamu butuh bacaan yang dapat membantu kamu menemukan ketenangan di tengah tekanan hidup. Beruntung, ada buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik karya Putu Bagus Ade yang bisa menjadi panduan untuk menavigasi dunia yang ramai ini dengan lebih damai.
Buku ini bukanlah buku self-help biasa yang berisi daftar panjang tentang apa yang harus kamu lakukan agar merasa bahagia di tengah dunia yang kejam. Sebaliknya, buku ini lebih seperti teman yang memberikan saran ringan dan tanpa menghakimi. Dengan bahasa yang santai, Putu Bagus Ade mengajak kita untuk menjadi manusia yang lebih baik tanpa tekanan atau paksaan. Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik bukan sekadar buku untuk mereka yang sedang merasa kacau, tetapi juga untuk siapa saja yang ingin memahami diri sendiri lebih dalam.
Buku ini akan mengajakmu untuk melihat dunia dengan sudut pandang yang lebih jernih. Alih-alih menyuruhmu berubah secara instan, buku ini membimbing secara perlahan agar kamu bisa menerima diri sendiri dan situasi yang sedang dihadapi. Dengan membaca buku ini, kamu akan merasa lebih tenang dan memahami bahwa ketenangan tidak selalu datang dari luar, tetapi dari dalam diri.
Table of Contents
Profil Penulis: Putu Bagus Ade yang Menulis Tentang Jiwa
Putu Bagus Ade adalah seorang penulis yang dikenal karena gaya bahasanya yang lugas, tetapi penuh makna. Melalui tulisan-tulisannya, ia kerap membahas tema tentang kehidupan, ketenangan batin, serta bagaimana manusia dapat berdamai dengan diri sendiri. Karya-karyanya banyak digemari oleh pembaca yang mencari kedalaman tanpa harus merasa ‘digurui’.
Selain dikenal sebagai penulis, Putu juga seorang content creator asal Bali, Indonesia. Ia dikenal melalui karya-karyanya yang mencakup novel dan buku pengembangan diri. Saat ini, Putu berprofesi sebagai pekerja lepas dengan memanfaatkan keahliannya dalam menulis buku untuk menjangkau dan menginspirasi pembaca.
Putu menyelesaikan pendidikannya di Universitas Mahasaraswati Denpasar yang berlokasi di Bali. Melalui latar belakang pendidikannya, ia mampu mengembangkan kemampuan menulis buku yang efektif dan komunikatif. Hal ini terlihat dalam karya-karyanya yang mudah dipahami dan dekat dengan pembaca.
Selain menulis, Putu aktif di media sosial, terutama di Instagram dengan akun @iamputubagusade. Di platform tersebut, ia berbagi pesan-pesan motivasi dan cuplikan dari karyanya, seperti buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik. Melalui media sosial juga, Putu berinteraksi dengan pembacanya, memberikan dukungan, dan menciptakan komunitas yang saling menguatkan.
Sinopsis Buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik
Tenang …
Kita hanya sedang berlayar di atas ombak bukan tenggelam karena badainya.
Seberapa berisiknya suara di kepalamu saat ini? Banyak hal yang bergumul di sana hingga secara tak sadar kamu menyimpan ‘racun’ yang dapat menyerangmu sewaktu-waktu. Kamu pun tahu bahwa riuh di kepala itu mesti redam. Namun, tak mudah berdamai dengan bisingnya suara-suara yang menyuruhmu bangkit sedangkan ragamu masih berteriak sakit. Mulailah dengan mengenal diri sekali lagi, lalu tenggelamkan beberapa hal yang selama ini menjadi ‘racun’ di dalam diri. Bersiaplah menuju hidup sesuai kendalimu dengan cara yang realistis bukan hanya sekadar puitis. Selamat datang di dunia berisik … Dan kita bisa tenang di antaranya.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik
Kelebihan Buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik
Salah satu keunggulan utama buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik adalah relevansinya dengan tantangan mental health yang dihadapi Gen Z. Banyak anak muda saat ini merasa terjebak dalam siklus overthinking, burnout, dan kecemasan terhadap masa depan. Dengan membahas isu-isu ini secara ringan, buku ini memberikan kenyamanan bagi pembacanya. Tak hanya itu, buku ini membuat mereka merasa dipahami dan tidak sendirian dalam perjalanan menghadapi hidup.
Alih-alih menambah beban pikiran dengan tuntutan untuk berubah secara drastis, buku ini menawarkan perspektif yang lebih menenangkan. Dengan santai, Putu mengajak pembaca untuk menerima diri sendiri, berdamai dengan keadaan, dan menjalani hidup dengan lebih santai. Tidak ada tekanan untuk menjadi sempurna, tapi hanya ajakan lembut untuk lebih mengenali diri dan menemukan cara hidup yang lebih seimbang.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Dengan gaya yang ringan dan akrab, buku ini terasa lebih dekat dengan pembaca muda. Tidak ada istilah psikologi yang rumit atau teori yang sulit dipahami. Semua dikemas dengan cara yang relatable sehingga pembaca bisa dengan mudah menghubungkan isi buku dengan pengalaman pribadi mereka.
Salah satu keunggulan lainnya adalah cara buku ini memberikan saran tanpa menghakimi. Banyak buku self-help yang secara tidak langsung membuat pembaca merasa bersalah atas perasaan atau masalah yang mereka alami. Namun, buku ini berbeda. Ia hadir sebagai teman yang memberi nasihat dengan lembut, bukan sebagai hakim yang menentukan mana yang benar dan salah.
Bagi Gen Z yang sering terjebak dalam overthinking, buku ini bisa menjadi penolong yang tepat. Pendekatan yang membumi dan realistis membantu pembaca untuk menyaring suara-suara di kepala mereka. Apa efeknya setelah membaca? Tentu pembaca dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Ini bisa sangat membantu dalam mengurangi self-doubt dan rasa cemas yang berlebihan.
Selain itu, buku ini tidak hanya berisi teori atau konsep abstrak, tetapi juga memberikan ruang bagi pembaca untuk merefleksikan diri. Setiap bagian dalam buku ini mengajak pembaca untuk lebih memahami pola pikir dan emosi mereka sendiri. Ini adalah proses yang penting dalam perjalanan menuju ketenangan dan kesejahteraan mental.
Buku ini juga mengajarkan cara berdamai dengan kegagalan. Di tengah tekanan sosial dan ekspektasi yang tinggi, tentu banyak anak muda merasa takut untuk gagal. Namun, buku ini menunjukkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses belajar dan tumbuh. Dengan sudut pandang ini, pembaca bisa lebih menerima diri mereka sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Jika kamu sedang merasa cemas atau stres, buku ini bisa menjadi bacaan yang menenangkan. Penyampaiannya yang lembut dan mendalam membuatnya terasa seperti pelukan bagi jiwa yang lelah. Tidak ada dorongan untuk segera bangkit atau berubah secara instan karena yang terpenting adalah memahami dan memproses perasaan dengan lebih baik.
Selain itu, buku ini mendorong pembaca untuk menjalani hidup yang lebih realistis, bukan perfeksionis. Di era media sosial yang penuh dengan standar kesuksesan yang tinggi, banyak orang merasa harus selalu berada di puncak. Buku ini mengingatkan bahwa hidup tidak harus selalu sempurna dan tidak ada salahnya untuk berjalan perlahan asalkan tetap maju.
Terakhir, buku ini memberikan harapan tanpa janji palsu. Banyak buku self-help menawarkan perubahan besar dalam waktu singkat, tetapi buku ini lebih realistis. Ia mengajarkan bahwa perubahan adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan demikian, buku ini menjadi panduan yang lebih dapat diandalkan dalam perjalanan menuju ketenangan dan kebahagiaan yang sejati.
Kekurangan Buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik
Meskipun buku ini memiliki banyak kelebihan, ada beberapa hal yang mungkin dirasakan kurang oleh pembaca tertentu. Salah satunya adalah pendekatannya yang lebih bersifat reflektif dibanding solutif. Bagi kamu yang mencari metode atau strategi konkret untuk mengatasi stres dan kecemasan, mungkin akan merasa kurang puas. Selain itu, karena gaya bahasanya ringan, buku ini bisa terasa kurang mendalam bagi sebagian pembaca yang terbiasa dengan buku pengembangan diri berbasis riset.
Pesan Moral dalam Buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik
Ketenangan bukanlah sesuatu yang bisa ditemukan di luar, tetapi sesuatu yang harus dibangun dari dalam. Dunia akan selalu berisik, penuh tantangan, target, dan tekanan. Namun, dengan memahami diri sendiri dan belajar melepaskan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, kita bisa menemukan ruang ketenangan di tengah hiruk-pikuk kehidupan.
Buku Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik mengingatkan kita bahwa ketenangan bukanlah sesuatu yang datang dari luar, tetapi harus ditemukan di dalam diri sendiri. Di tengah tekanan sosial, ekspektasi yang tinggi, dan ketidakpastian masa depan, kita sering kali lupa untuk mendengar suara hati sendiri. Buku ini mengajarkan bahwa tidak apa-apa untuk melambat, mengambil jeda, dan memberi ruang bagi diri sendiri untuk bernapas tanpa merasa bersalah.
Selain itu, buku ini juga menanamkan pesan bahwa hidup bukan tentang mencapai kesempurnaan, tetapi tentang bagaimana kita bisa bertahan dan berkembang di tengah berbagai tantangan. Overthinking, kegagalan, dan ketidakpastian adalah bagian alami dari perjalanan hidup. Alih-alih melihatnya sebagai penghalang, buku ini mendorong kita untuk menerimanya dengan lebih bijaksana dan menjadikannya sebagai pelajaran untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.
Terakhir, buku ini mengajarkan pentingnya membangun hubungan yang sehat dengan diri sendiri. Dunia yang berisik sering kali membuat kita merasa harus selalu produktif dan memenuhi standar tertentu, padahal yang lebih penting adalah memahami batas dan kebutuhan diri sendiri. Dengan menerima diri apa adanya dan mengurangi tekanan yang tidak perlu, kita bisa hidup lebih damai dan menemukan kebahagiaan yang lebih autentik.
Kesimpulan
Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik adalah bacaan yang cocok untuk kamu yang ingin memahami cara menjalani hidup dengan lebih santai dan tenang. Dengan pendekatan yang ringan namun penuh makna, buku ini akan membantumu melihat kehidupan dari perspektif yang lebih damai. Jika kamu mencari bacaan yang bisa menemani perjalanan refleksi diri tanpa merasa dihakimi, buku ini adalah pilihan yang tepat.
Selamat membaca dan menemukan ketenangan di dunia yang berisik, Grameds! Jangan lupa, kamu bisa menemukan berbagai buku terkait serta koleksi best seller lainnya di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menghadirkan informasi dan produk terbaik untukmu! Yuk, sama-sama kita #TumbuhBersama dengan Gramedia.
Penulis: Gheani Kirani
Rekomendasi Buku Terkait
Almost Adulting: Self-Help Approach to Deal With Quarter-Life Crisis
Memasuki usia 20-an seringkali diliputi keresahan dan kebimbangan. Apakah saya sudah berada di jalur yang tepat? Apa yang ingin saya raih? Bagaimana kehidupan saya selanjutnya? Dalam buku Almost Adulting: Self-Help Approach to Deal With Quarter-Life Crisis, Nadhira Afifa akan mengajak para pembaca menyusuri makna quarter life crisis dan mencoba berbagi pengalamannya dalam menghadapi quarter life crisis. Buku ini dapat menjadi salah satu bentuk refleksi dan penenangan diri bagi semua yang sedang mengalami krisis yang sama. Alih-alih berat, di dalamnya banyak topik praktis dan relevan untuk para pembaca.
Self Help Emergency
Ketika ada insiden kecelakaan atau ada orang sakit di lingkungan kita, seyogyanya kita memberikan pertolongan secepatnya kepada korban tersebut, pertolongan semacam ini yang kita sebut pertolongan pertama. Pertolongan pertama seharusnya menjadi kewajiban bagi orang yang pertama melihat korban tersebut. Namun banyak orang awam yang tidak mengerti dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, sehingga hanya panik melihat korban di depan mata. Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan dapat menimpa siapa saja. Dalam rumah tangga pun sering terjadi, contohnya tersiram air panas atau minyak panas, tersedak, tersengat listrik, terkena setrika panas, dan tersayat benda tajam. Pertolongan pertama pada korban sangat diperlukan untuk menyelamatkan jiwa korban, mencegah cacat, dan memberi rasa nyaman serta menunjang proses penyembuhan. Itulah mengapa pertolongan pertama penting dilakukan.
Self-Help adalah buku klasik yang terbit pertama kali pada 1859 dan langsung menjadi bestseller. Terjual 20.000 eksemplar dalam satu tahun setelah penerbitan dan saat kematian penulisnya—pada 1904—telah terjual lebih dari seperempat juta eksemplar. Sampai saat ini, buku ini masih sangat relevan dan terus diterbitkan guna menginspirasi Anda pada potensi diri sendiri dan menanamkan keinginan untuk sukses.
- A Place Called Perfect
- Act Of Money
- Akasha: Takopi's Original Sin 01
- Anak Kecil yang Kehilangan Pundaknya
- Dunia Sophie
- Educated
- Gadis Kretek
- Hidden Potential
- Hidden Potential
- Jejak Langkah
- Kami (Bukan) Sarjana
- Kanker: Biografi Suatu Penyakit
- Kamus Lengkap Nama Bayi: 9999 Nama Bayi Internasional dari Berbagai Bahasa Dilengkapi Artinya
- Kartun Lingkungan
- Kecerdasan Emosional
- Kukira Kau Obat Ternyata Patah Hati Terhebat
- Lima Sekawan: Melacak Jejak Rahasia
- Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib
- Menjadi Tenang di Dunia yang Berisik
- MetroPop: Dewa Angkara Murka
- Negeri 5 Menara
- Pertanyaan-Pertanyaan untuk Tuhan
- Petualangan di Puri Rajawali
- Petualangan di Puri Rajawali
- Rumah Kaca
- Satine
- Seni Menjadi Orang Tua Hebat
- The Art of Stoicism
- The Kremlin School of Negotiation
- Teruslah Bodoh Jangan Pintar