Pernahkah kamu merasa bahwa apa yang kamu lakukan itu berlaku otomatis? Seperti aktivitas pagi hari ketika kamu bangun, mengecek gadget, mandi, sarapan pagi dengan roti, nasi, atau minum kopi. Kamu melanjutkannya dengan berangkat ke kantor.
Rutinitas yang dilakukan setiap hari terkadang membuat kita melakukannya secara tidak sadar. Pikiran kita tertuju pada hal yang akan dilakukan di kantor. Itulah saat di mana kita kurang mindful atau sadar atas apa yang sedang dikerjakan.
Mindfulness for Success karya Tim Wesfix hadir untuk memberikan pandangan baru tentang sikap mindful atau penuh kesadaran yang mampu memberikan hidup yang lebih berkualitas. Di bagian awal tertulis:
“Secara singkat, buku ini adalah panduan singkat untuk mempraktikkan mindfulness, guna menyemangati Anda untuk menemukan kesuksesan.â€
Baca juga: Mengenal Slow Living, Sebuah Seni Hidup Melambat
Tim penulis menjelaskan bahwa orang-orang masih kerap menilai bahwa menjadi mindful berasosiasi dengan suatu gerakan spiritual tertentu—yang sebetulnya tidak salah-salah amat.
Mindfulness erat dengan buddhisme. Apalagi spiritualisme Timur sempat dielu-elukan beberapa dekade lalu.
Seiring waktu, anggapan tersebut berangsur-angsur pudar. Kini, menjadi mindful identik dengan budaya perusahaan-perusahaan besar dan maju. “Mindful Revolution†menjadi judul Majalah TIME pada Februari 2014.
Edisi tersebut berisi reportasi spesial yang menyebutkan beberapa gerakan dan praktik mindfulness di pusat teknologi di Amerika Serikat.
Selain menyampaikan penjelasan di atas, Tim Wesfix juga menyebutkan bahwa bahasan yang diangkat dalam buku memang tentang motivasi.
Hanya saja, alih-alih penuh teori, buku ini lebih banyak menuturkan praktik-praktik yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah meditasi.
Mindfulness for Success juga memberikan hal-hal atau benda-benda yang perlu dipersiapkan untuk mendukung mindfulness. Berikut di antaranya.
1. Waktu dan tempat khusus
Menjadi mindful perlu dilatih. Salah satu bentuknya adalah dengan meditasi dengan waktu dan tempat khusus.
2. Buku jurnal
Untuk mencatat hal-hal penting dan pokok-pokok pengalaman yang menarik perlu sebuah buku catatan atau buku jurnal.
3. Sikap-sikap positif
Hal yang tidak kalah penting adalah memiliki sikap-sikap positif seperti disiplin dan tidak menghakimi untuk lebih bisa melatih mindfulness.
Penjelasan lebih lengkap dari ketiganya bisa kamu temukan dalam buku Mindfulness for Success. Baca di Gramedia Digital!
Baca juga: (REVIEW BUKU) Sunny Everywhere, Kisah Sunny Dahye & Perjuangannya