in

Review Buku Murder At Shijinso

Pada saat ini tema cerita horor dan misteri sedang digemari oleh khalayak luas. Cerita horor dan misteri yang memiliki unsur kejutan dan ketegangan, membuat kita terpengaruh untuk mengikuti jalan ceritanya.

Untuk cerita horor yang digemari saat ini yang mengangkat cerita berbau mistis, dimana kebanyakan jalan ceritanya makhluk mistis tersebut menghantui dan meneror para manusia yang masih hidup tiada henti. Segala teror yang ditampilkan membuat kita yang mengikutinya untuk memiliki rasa takut dan bermimpi buruk setelah menyaksikannya. 

Ada beberapa makhluk mistis yang diangkat ke dalam cerita tersebut, seperti hantu, iblis, drakula, hingga zombie. Selain teror yang tidak henti, kita akan dibawa untuk menebak sebab akibat mengapa teror itu dapat terjadi.

Saat ini cerita dengan tema zombie sedang naik daun. Teror yang diberikan terlihat seperti nyata, dimana serangan yang dilancarkan para zombie, membuat kita yang menyaksikannya seakan akan mendapatkan teror tersebut juga dan berusaha menebak-nebak cara untuk bertahan hidup dari serangan teror itu.

Sedangkan untuk cerita misteri,  yang  biasanya diangkat dan menjadi favorit adalah cerita tentang pembunuhan. Dimana setiap jalan ceritanya merupakan potongan-potongan misteri untuk mengungkap akhir dari ceritanya. 

Selama jalan cerita berlangsung kita akan tanpa sadar menjadi karakter di dalam cerita tersebut, menerka-nerka siapakah dalang sebenarnya, motifnya dan metode yang dilakukan dari kasus pembunuhan yang terjadi. Walaupun, di akhir cerita kita akan selalu mendapatkan kejutan yang tidak terduga terkait dalang, motif dan metode yang dilakukannya.

Membicarakan tentang tema cerita horor dan misteri, dalam artikel  ini akan membahas tentang sebuah buku yang bertemakan horor dan misteri. Buku dengan judul Murder at Shijinso karya dari penulis Masahiro Imamura.

Mari kita simak dan lihat penjelasan di bawah ini. Selamat membaca!

Tentang Buku

Holiday Sale

Penulis: Masahiro Imamura

Tanggal Terbit: Oktober 2019

Penerbit: Penerbit Haru

Jumlah Halaman: 412 Halaman

ISBN: 9786237351184

Sinopsis

Di musim liburan musim panas, Hamura, Akechi, Kenzaki serta beberapa orang mengikuti kegiatan acara menginap di Vila Shijinso. Saat mengikuti acara tersebut, ada kejadian yang tidak baik antara senior dan salah satu mahasiswi. Untuk meredakan permasalahan tersebut, maka di gagaslah permainan pada tengah malam.

Beberapa saat setelah permainan dimulai, terjadi hal yang tidak terduga dan mengerikan. Mereka bertemu dengan zombie dan mengejar mereka. Beberapa mahasiswa menghilang dan ada juga yang selamat. Para mahasiswa yang selamat kembali ke villa, lalu membuat barikade pertahanan agar zombie tidak menyerang.

Di tengah situasi mencengkam karena serangan zombie, muncul situasi mencengkam lainnya dimana salah satu mahasiswa tewas dibunuh. Sekarang mereka harus bertahan dari serangan zombie dan menemukan siapa sebenarnya pelaku pembunuhan tersebut.

Pros & Cons

Pros
  • Alur cerita yang menarik dan fresh, karena memadukan zombie dan misteri pembunuhan.
  • Karakter masing-masing tokoh, dinarasikan dengan cukup jelas.
  • Latar suasana, tempat dan waktu dijelaskan dengan sangat detail, dimana diawal cerita dilampirkan denah lokasi untuk memudahkan pembaca memahami peristiwa dalam cerita.
  • Bahasa terjemahan yang digunakan mudah dimengerti oleh pembaca.
  • Salah satu buku yang diadaptasi ke bentuk layar lebar/film.
Cons
  • Pengenalan tokoh-tokoh yang jumlahnya terlalu banyak, membuat pembaca harus mencocokkan kembali dengan daftar nama-nama tokoh yang terdapat di awal cerita.
  • Terdapat elemen horor yang berwujud adegan menjijikan dan berdarah-darah.

Karakter yang Ada Dalam Buku

Karakter pertama adalah Hamura Yazuru, seorang mahasiswa tingkat 1 Fakultas Ekonomi Universitas Shinko, yang terpaksa ikut sebuah acara menginap di Vila Shijinso bersama senior penggemar misteri.

Karakter kedua adalah Akechi Kyosuke, senior Hamura sekaligus anggota Klub Pencinta Misteri, memiliki pengetahuan yang luas seputar cerita-cerita misteri, dan yang memaksa Hamura untuk bergabung dalam acara menginap di Vila Shijinso.

Karakter ketiga adalah Kenzaki Hiruko, mahasiswi yang terkenal di kalangan detektif karena sering membantu penyelidikan polisi.

Itulah pengenalan beberapa karakter yang terdapat di dalam buku ini. Semoga dengan mengetahuinya, memudahkan untuk memahami sinopsis dan review dari cerita dalam buku tersebut.

Review Buku

Jika kamu pecinta cerita misteri sekaligus cerita horor thriller, buku dengan judul Murder at Shijinso karya Masahiro Imamura ini wajib untuk dibaca. Perpaduan cerita zombie dan kasus pembunuhan dalam buku tersebut, bisa menimbulkan ketegangan emosi pembacanya bak naik roller coaster. 

Buku yang mendapatkan kategori best seller ini, pada akhirnya di adaptasi dan di angkat ke layar lebar.

Cerita dimulai ketika Akechi dan Hamura sedang berada di kafe. Akechi bertanya pada Hamura apakah dia mempunyai rencana di liburan musim panas, dan Hamura pun mengatakan tidak. 

Akechi menjelaskan kepada Hamura bahwa di liburan musim panas ini klub peneliti film akan mengadakan acara menginap. Hamura yang merupakan mahasiswa baru tidak pernah mendengar tentang klub tersebut.

Akechi pun memberikan informasi kepada Hamura, bahwa klub peneliti film menyewa villa di suatu tempat, lalu berencana membuat film pendek bertema horor seperti “Paranormal Activity”. Setelah membuat film tersebut mereka pun berencana menjualnya.

Tiba-tiba Akechi memiliki ide agar mereka berdua bergabung dengan mereka. Hamura spontan kaget dan bertanya-tanya, mengapa Akechi memaksakan hal tersebut. Padahal, dia sudah tiga kali memohon dan selalu ditolak. Hamura berpikir wajar saja mereka menolak, bagaimana mungkin bisa menerima orang asing untuk masuk dalam kegiatan klub mereka.

Karena hal tersebut Hamura pun mengajaknya untuk melupakan nya saja untuk bergabung dengan klub peneliti film. Ketika mereka sedang berdebat, seorang wanita mendatangi mereka. Seketika mereka berdua terpana dengan kecantikannya.

Wanita tersebut duduk dan memperkenalkan diri. Namanya Kenzaki Hiruko dan ingin bernegosiasi dengan mereka berdua perihal klub peneliti film. Dia menjelaskan alasan kenapa Akechi selalu ditolak karena tujuan utama acara tersebut bukanlah membuat film melainkan semacam pesta keakraban sesama anggota klub.

Villa tersebut ternyata dipinjamkan oleh seorang alumni klub peneliti film. Namun, karena jumlah kamar yang terbatas, tidak semua anggota bisa ikut dalam acara tersebut, hanya orang-orang yang diundang saja.

Tetapi belakangan keadaannya berubah, seiring banyaknya anggota klub yang menolak pergi, dikarenakan sebuah surat ancaman yang diletakkan klub peneliti film. Isi surat tersebut “Siapa korban persembahan tahun ini?”.

Kenzaki menjelaskan bahwa tahun lalu ada seorang mahasiswa yang ikut acara menginap tapi berakhir bunuh diri, sehingga para anggota klub merasa bahwa surat tersebut adalah kutukan. 

Karena merasa negosiasi ini menguntungkan mereka, Hamura pun menanyakan apa keuntungan untuk Kenzaki tetapi dia menolak untuk memberitahunya dan menganggap bahwa pertukaran informasi ini sebagai persyaratan.

Hamura, Akechi dan Kenzaki sepakat untuk bertemu di stasiun sekitaran kampus dan pergi naik kereta. Villa yang mereka tuju terletak di Prefektur S, tepatnya di dekat danau Sabea. Mereka dijemput oleh pengurus villa menggunakan mobil. 

Ketika sudah sampai di villa, mereka disambut oleh alumni klub. Di hari itu juga klub peneliti film melakukan syuting film mereka. Setelah syuting mereka pun mengadakan pesta barbekyu. Ketika sedang menikmati pemandangan, terdengar dari kejauhan suara yang mengguncang hutan. Di saat itu, Haruma melihat tiga helikopter terbang melintasi villa mereka.

Selesai pesta barbekyu acara uji nyali di mulai. Ketika berjalan sekitar 15 menit. Di persimpangan jalan Haruma mendengar suara teriakan. Haruma berpikir itu bukan suara teriakan Akechi yang ketakutan. 

Tidak lama kemudian sebuah pemandangan yg aneh terlihat oleh Hamura. Tampak bayangan orang-orang yang berjalan terhuyung-huyung dibawah cahaya jalan lampu jalan. Ketika Hamura mendekatinya dia diserang dan hampir digigit oleh orang-orang tersebut. 

Sekilas wajah mereka terlihat karena sorot lampu jalan. Wajah mereka terlihat seperti kehilangan fokus. Terlihat jelas dari sorotan matanya. Dari mulutnya pun terdengar suara geraman yang tidak jelas. 

Wajah dan bajunya sudah sangat lengket dikarenakan noda darah yang sudah berubah kehitaman. Bau busuk kuat yang terdiri dari campuran darah, lemak, dan entah apa lagi menyerang hidung.

Detik itu juga Hamura merasa ini adalah bahaya. Nalurinya dengan sigap menarik tangan Kenzaki dan berlari kencang menuju villa untuk menghindari orang-orang tersebut. Ketika sudah sampai di villa ternyata ada orang-orang aneh tersebut dan mencoba menyerang mereka. 

Hamura melirik ke belakang dan melihat banyak orang-orang turun dari gunung dan mengejar mereka. Ketika di vila Hamura mencemaskan keberadaan Akechi, karena tidak melihat mereka sama sekali. 

Dari kejauhan terlihat Akechi sedang dikejar orang-orang tersebut. Pada saat sampai di villa, Akechi dikepung dan Hamura pun berusaha membantu nya, namun tidak tertolong Akechi pun tenggelam dalam lautan zombie. Di saat itu, Hamura merasa hampa dan putus asa karena kehilangan Akechi.

Karena penyerbuan para zombie yang tidak ada habisnya, mereka pun naik ke lantai dua dan membuat blokade. Selesai membangun blokade, mereka pun berkumpul di ruang tengah lantai dua dan pengurus villa menyarankan mereka untuk kembali ke kamar masing-masing. 

Esok paginya ketika mereka berkumpul di ruang tengah, pengurus vila menyodorkan kertas yang dia dapatkan di depan kamar anggota klub ke Hamura dan Kenzaki. Isi kertas itu adalah tulisan “Terima kasih santapannya”. 

Merasa ada yang janggal, Hamura beserta anggota lainnya berkumpul di kamar anggota klub tersebut. Ketika pengurus vila masuk, dia merasa terkejut dan melihat mayat yang telah tewas dengan kondisi wajah yang sudah tercabik-cabik.

Kejadian itu merupakan awal dari malam-malam panjang mereka semua di villa. Mencari pelaku pembunuhan dan bertahan hidup dari serangan para zombie. Bagaimanakah cerita selengkapnya serial yang menegangkan dan penuh misteri ini? Anda bisa mendapatkannya di Gramedia.com.

Kelebihan dan Kekurangan

Apa saja kelebihan yang terdapat dalam buku Murder at Shijinso ini, yang bisa menarik minat untuk membacanya.

Dari segi cerita, sebuah alur yang menarik dimana memadukan zombie dan kisah detektif. Pada Pada awal cerita, ada beberapa hal yang menuntun pada pelaku epidemi zombie. Namun, bukan zombie yang menjadi unsur ketegangan nya, tetapi kasus pembunuhan yang terjadi diantara serangan zombie yang mengancam nyawa.

Misteri yang  tersaji dalam cerita dikemas dengan menarik dan dibumbui kisah romantis yang sedikit menghapus kesan horor dan thriller. Penulis sepertinya sangat menyukai sosok Holmes dan Watson, karena kedua tokoh tersebut sering disebut dalam cerita. Selain itu, penulis juga menyebutkan beberapa film yang menjadi referensi epidemi zombie seperti Resident Evil, Pannic Horror, dsb.

Setting cerita dijelaskan sangat terkesan horor dan memberikan kesan takut yang khas seperti sedang menonton jurit malam. Mulai dari suasana pedesaan,  sebuah rumah dengan desain yang aneh, hotel kosong dan kuil serta hutan. 

Suasana yang awal nya hingar bingar khas anak muda mendadak mencekam dan penuh dengan darah. Unsur kejutan yang ditampilkan penulis tidak bisa ditebak. Satu persatu korban meninggal, serta memberikan adegan yang membuat batin terguncang di awal dan akhir cerita.

Tidak adil kalau tidak menjelaskan kekurangan yang terdapat dalam buku ini, dimana terdapat banyak karakter-karakter yang terlibat di dalam cerita. Dimana bisa membingungkan ketika membacanya, karena setiap karakter berada dalam situasi dan tempat yang berbeda. Walaupun di awal buku sudah tercantum daftar para  karakter serta denah lokasinya, ini membuat pembaca harus membolak balik halaman untuk mencocokkannya.

Selain itu, terdapat elemen horor yang terlihat sadis, dengan adegan yang menjijikan dan berdarah-darah, yang kemungkinan ada beberapa pembaca yang tidak menyukai dan tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

Meskipun ada beberapa elemen yang terlihat sadis, nyata nya buku ini banyak peminatnya dan direkomendasikan untuk dibaca. Alur cerita yang baru dan fresh, buku ini cocok untuk kamu yang mau mencoba untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda dari buku dengan tema misteri.

Buku ini mendapatkan rating 3,9 di Goodreads, hal ini berarti buku dengan judul Murder at Shijinso karya Masahiro Imamura direkomendasikan dan layak untuk dibaca

Kesimpulan

Tema cerita yang memadukan cerita zombie dengan pembunuhan dikemas dengan baik dan sangat menarik oleh Masahiro Imamura, menciptakan ketegangan yang baru menghasilkan karya yang luar biasa.

Sebagai pembaca akan dibawa merasakan perubahan emosi karakter yang dibangun dalam cerita ini. secara tidak sadar telah memiliki ikatan emosi yang sangat dalam terhadap karakter dalam cerita ini.

Buku ini juga memberikan sebuah pesan dan pembelajaran yang dapat diambil dan dikutip oleh para pembaca. Cerita dalam buku ini tidak membiarkan kita untuk melihat tokoh dari satu sisi saja, meskipun kebanyakan menggunakan sudut pandang Himura dalam kasus ini. 

Buku ini sangat sadis menurut saya, setelah membaca buku ini rasanya seperti bermimpi buruk. Bukan karena zombie, namun karena sifat egois manusia itu sendiri yang membuat kesannya lebih mengerikan.

Sifat manusia sejatinya dapat mempengaruhi lingkungan atau kehidupan. Kalau kita melakukan hal yang baik, maka akan mendapatkan keharmonisan. Sebaliknya, kalau kita melakukan hal ya buruk, ini bisa membuat dampak yang menyeramkan dan mengerikan.

Oleh karena itu, disini pembaca diajarkan arti kata “Mengontrol Diri” dalam segala hal. Saat membaca buku Murder at Shijinso, kamu akan dijelaskan mengapa sifat egois manusia dapat membuat hari-hari kamu seakan-akan menjadi kelam.

Demikianlah review dari buku Murder At Shijinso karya Masahiro Imamura. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menumbuhkan ketertarikan sebelum membaca bukunya. Diharapkan artikel ini bisa membantu untuk lebih mengerti alur dalam cerita tersebut. 

Jika kamu ingin mencari buku dan informasi seputar buku best seller lainnya yang menarik dan luar biasa. Kamu bisa mendapatkannya dengan mengakses Gramedia.com. 

Selalu galakkan budaya membaca buku, untuk memperkaya literasi-literasi pada diri kita. Mulai membaca buku dengan tema yang kamu senangi atau membaca buku Murder at Shijinso karya Masahiro Imamura ini. Selamat membaca!

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy