Salah satu hal yang sangat dibutuhkan di dalam hubungan antar manusia adalah keseimbangan. Dimana sebuah hubungan kita anggap sempurna ternyata tidak dianggap demikian oleh pasangan atau lawan bicara kita. Ketika kita sudah berusaha menyelesaikan masalah tersebut, maka hubungan tersebut justru semakin menjadi renggang.
Kita tidak bisa mengetahui perasaan yang ada di dalam hati seseorang. Sikapnya yang menurut kita wajar-wajar saja atau biasa saja, mungkin dianggap tidak wajar oleh orang lain. Oleh sebab itu, kita tidak bisa dengan yakin dan percaya diri bahwa hubungan yang kita punya itu sempurna.
Dibandingkan mencari kesempurnaan itu sendiri ataupun rasa percaya diri akan sebuah hubungan, seharusnya kita mencari keseimbangan supaya tetap bisa hidup di dalam ketidaksempurnaan itu. Kita harus menjadi lebih fleksibel ketika menjalani sebuah hubungan, baik itu dengan teman, kekasih, keluarga, dan juga orang lain yang ada di sekitar kita. Ini merupakan langkah selanjutnya untuk mereka yang sudah belajar “hidup apa adanya”
Table of Contents
Mencari Keseimbangan Hidup Dengan Buku Hidup Nyaman Tanpa Beban
Seperti yang kita tahu bahwa manusia hidup dengan bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan berbagai macam orang. Hubungan tersebut bisa terjalin dalam waktu singkat ataupun waktu yang cukup lama. Akan tetapi, kebanyakan orang yang kita temui tentu mempunyai sifat dan juga karakter yang berbeda dengan kita. Walaupun mempunyai sifat yang sama pun, akan selalu ada faktor yang membedakan, misalnya saja lingkungan yang berbeda ketika menjalani kehidupan sejak kecil sampai dewasa.
Kadang kala, perbedaan tersebut akan menimbulkan gesekan yang bisa mengakibatkan hati kita ataupun lawan bicara kita menjadi mudah terluka. Oleh sebab itu, diperlukan keseimbangan di dalam kehidupan. Keseimbangan antara aku dan juga hubungan, keseimbangan antara percaya dan tidak percaya, keseimbangan antara batasan dan juga toleransi terhadap diri sendiri serta orang lain, dan lain sebagainya.
Namun, tidak akan mudah mencari cara untuk menemukan keseimbangan, terlebih di dalam sebuah hubungan yang kita jalin dengan orang lain. Sebab, kita sendiri tidak akan pernah bisa membaca perasaan yang ada di dalam hati orang lain. Lalu, bagaimana sih cara supaya kita bisa menemukan keseimbangan di dalam hidup?
Salah satu penulis yang berasal dari Korea Selatan yakni Kim Suhyun membahas mengenai hal ini di dalam bukunya yang berjudul “Nyaman Tanpa Beban”. Buku ini merupakan buku kedua setelah buku pertamanya yakni “Hidup Tanpa Beban” yang semakin populer karena Jungkook BTS kepergok sedang membacanya.
Buku yang satu ini dikemas dengan cara yang sangat menarik, yaitu melalui cerita-cerita pengalaman yang dirasakan oleh penulis dan juga orang-orang yang ada disekitarnya. Cerita tersebut diambil dari pengalaman sehari-hari yang mungkin akan terasa sangat dekat dengan pembacanya dan mungkin saja ada beberapa cerita yang pernah dialami sendiri oleh para pembaca langsung.
Misalnya saja, cara mengatasi berbagai kesulitan di dalam pekerjaan, cara mengatasi pertanyaan dari saudara ketika sedang kumpul keluarga, cara mengatasi hubungan pertemanan yang berubah-ubah, cara berhadapan dengan orang lain yang tidak sadar bahwa ucapannya itu tidak sopan, dan lain sebagainya. Di dalamnya, ada juga ilustrasi dan juga kutipan menarik yang bisa membuat hati para pembacanya menjadi terasa damai.
Ulasan Buku Nyaman Tanpa Beban
Buku dengan judul “Nyaman Tanpa Beban” karya Kim Suhyun ini dapat memberikan healing atau ketenangan tersendiri untuk mereka yang selama ini selalu memaksakan dirinya sendiri dan tidak pernah tahu apa yang seharusnya dilakukan. Buku ini sangat cocok untuk menjadi bacaan remaja dan juga dewasa, khususnya di masa pandemi yang sudah berlangsung cukup lama.
Buku yang satu ini mengajarkan kepada para pembacanya untuk tetap hidup sebagai diri kita seutuhnya tanpa perlu terlalu memaksakan diri dalam menjalani segala sesuatunya. “Nyaman Tanpa Beban” juga akan mengingatkan kepada para pembaca bahwa hubungan dengan orang lain memang penting, namun yang terpenting tetap diri kita sendiri.
Dimana kita harus mengurus diri sendiri dulu dengan benar, barulah kita boleh mengurusi urusan orang lain. Itulah satu-satunya cara supaya kita bisa Hidup Nyaman Tanpa Beban dan tidak hancur dalam kondisi apapun.
Hal-hal yang Menarik Dari Buku Ini
Mulai dari covernya, buku yang satu ini memang sudah menarik perhatian siapa saja yang melihatnya. Kemudian pada bagian judulnya, sungguh sangat menghangatkan. Siapa sih orang yang tidak mau hidup tanpa beban?
Pasti semuanya menginginkan hidup semacam itu. Tapi masalahnya, yang namanya kehidupan tidak akan mungkin tidak punya beban. Namun kita jangan skeptis dulu hanya karena melihat judulnya saja, justru hal ini merupakan sebuah peluang bagaimana kita bisa menumbuhkan sikap hidup yang nyaman tanpa beban, di tengah kerasnya kehidupan yang kita jalani sekarang ini.
Sementara itu, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi. Menariknya buku ini yaitu ilustrasi dan juga tulisannya ditulis dan dibuat oleh orang yang sama, yakni Kim Suhyun. Dengan membaca buku ini, kita akan sangat tercerahkan tentang kehidupan yang kita jalani saat ini.
Terlebih lagi di bagian epilog yang disampaikan oleh penulis, rasanya seperti kita bertemu dengan sahabat lama yang sangat mengerti diri kita. Para pembaca bisa memperoleh suntikan semangat semacam itu dengan hanya membaca buku ini. Harapannya, para pembaca akan mengerti bagaimana cara mempertahankan kedamaian, terbiasa dengan cinta, dan menemukan seseorang yang menjadi tempat berlindung dan beristirahat bagi satu sama lainnya.
Dapat dikatakan, bawah betapapun kerasnya lingkungan sekitarnya, seseorang masih bisa hidup dengan sehat apabila ada satu orang yang mendukungnya dengan sepenuh hati. Apabila orang seperti itu ada disamping kita, maka hargailah hubungan tersebut. Tapi jika kamu belum menemukannya, buku ini bisa digunakan sebagai dukungan untukmu.
Buku ini akan membuat para pembacanya berpikir dan melihat ke dalam diri masing-masing. Buku yang sangat hangat dan memberikan berbagai macam pemahaman yang baik tentang bagaimana bisa merasa nyaman dengan diri sendiri, nyaman dengan hidup yang kita jalani saat ini, dan bagaimana cara merasa nyaman dengan berbagai kesulitan yang selalu mengiringi.
Itulah beberapa ulasan tentang buku “Nyaman Tanpa Beban” yang bisa kamu jadikan sebagai referensi bacaan di akhir pekan. Selamat membaca.
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi Kerja
- Rekomendasi Buku Shio
- Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Buku TOEFL
- Rekomendasi Buku Menambah Wawasan
- Rekomendasi Novel Motivasi
- Review Buku 5 AM Club
- Review Buku Rusak Saja Buku Ini
- Review Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
- Review The Book You Wish Your Parents Had
- Review Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
- Review Buku Titik Nol Karya
- Review Buku The Art of Solitude
- Review Buku This Is Marketing
- Review Buku Yuk Belajar Nabung Saham
- Review Buku Investasi Saham ala Swing Trader Dunia
- Review Novel The Poppy War
- Review Buku Reinventing Your Life
- Review Buku Sabar Paling Dalam
- Review Buku Nyaman Tanpa Beban
- Review Buku Everything is Fucked
- Review Buku Homo Deus
- Review Animal Farm George Orwell
- Review Buku How to Love
- Review Buku Merawat Luka Batin
- Review Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah
- Review Buku Seni Merayu Tuhan
- Review Buku Next Ria Ricis
- Review Buku Humankind
- Review Buku A Brief History of Time
- Review Buku Genom
- Review Buku Leaders Eat Last
- Review Buku The Black Swan
- Review Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda
- Review Buku Hidup Apa Adanya
- Review Buku Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan
- Review Buku The Secret
- Review Buku Cashflow Quadrant
- Review Buku Seri Pengetahuan
- Review Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
- Review Buku Book of Introvert
- Review Buku Lagom: Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia
- Review Buku The Interpretations of Dreams
- Review Buku he Mind And The Brain