Orang Pertama Tunggal, karya Haruki Murakami, adalah sebuah buku yang mengundang pembaca untuk menjelajahi dunia yang memikat, misterius, dan filosofis. Dalam buku ini, Murakami mempersembahkan delapan kisah yang dituturkan melalui sudut pandang orang pertama tunggal, dengan gaya penulisan yang khas dan menggugah.
Dalam setiap cerita, penulis memperkenalkan kita pada narator yang secara menarik mengeksplorasi tema-tema yang meliputi kenangan masa muda, cinta, kesendirian, dan pertanyaan-pertanyaan eksistensial.
Dalam review ini, kita akan melihat secara lebih mendalam ke dalam kelebihan dan kekurangan buku Orang Pertama Tunggal. Melalui gaya penulisan yang unik dan penyampaian emosi yang mendalam, Murakami berhasil menciptakan karya sastra yang menggugah pikiran dan memikat hati pembaca.
Orang Pertama Tunggal menawarkan pengalaman membaca yang mengajak kita untuk mempertanyakan makna di balik pengalaman hidup dan menyentuh aspek-aspek universal seperti cinta, kesendirian, dan masa kanak-kanak. Dalam perjalanan kita melalui kisah-kisah yang penuh dengan nuansa filosofis dan misterius, kita akan merasakan kedalaman emosi dan menggugah pemikiran yang disampaikan oleh Murakami.
Yuk, kita eksplorasi keindahan dan kompleksitas dari buku Orang Pertama Tunggal, lewat review ini, Grameds!
Table of Contents
Mengenal Penulis Orang Pertama Tunggal
Sumber: Wikipedia
Haruki Murakami adalah seorang penulis terkenal asal Jepang yang lahir pada tahun 1949. Dalam karier menulisnya yang gemilang, ia telah menghasilkan puluhan karya yang telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa. Namanya telah diakui dan dihargai di berbagai tingkat dengan sejumlah penghargaan bergengsi, termasuk Gunzou Prize for New Writers, World Fantasy Award, Franz Kafka Award, dan Milan Kundera.
Murakami telah menerima banyak penghargaan lainnya sepanjang perjalanan kariernya, yang mencerminkan kepiawaian dan keunggulan dalam menulisnya. Penghargaan-penghargaan ini merupakan pengakuan atas kontribusinya yang signifikan terhadap sastra kontemporer. Meskipun hanya sebagian kecil penghargaan yang disebutkan di atas, Murakami telah memenangkan banyak penghargaan lainnya yang menunjukkan tingginya apresiasi terhadap karya-karyanya.
Karya-karya terkenal Murakami meliputi Norwegian Wood, Kronik Burung Pegas, Kafka on the Shore, dan 1Q84. Buku 1Q84 khususnya meraih popularitas yang luar biasa dan menduduki peringkat pertama dalam survei ahli sastra yang dicetuskan oleh surat kabar nasional Jepang, Asahi Shimbun. Kehadiran karya-karyanya yang menggugah telah menarik minat pembaca di seluruh dunia dan menjadikannya salah satu penulis Jepang paling terkenal dan dihormati.
Gaya penulisan Murakami ditandai dengan nuansa fantasi dan elemen kriminal, sering kali menyentuh tema-tema depresi dan kejiwaan. Ia menggunakan realisme magis dalam tulisannya, menciptakan dunia yang unik dan menggugah imajinasi pembaca. Murakami diakui oleh kritikus dan editor atas kepiawaian dan ketepatan dalam menulis sastra Jepang yang luar biasa. Ia mampu menghadirkan cerita yang penuh kedalaman emosional dan pengamatan tajam terhadap kondisi manusia.
Selama bertahun-tahun, Murakami telah membangun basis penggemar yang besar dan setia di seluruh dunia. Karya-karyanya tidak hanya menghibur, tetapi juga merangsang pemikiran dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam. Kehadirannya sebagai salah satu penulis terkemuka dari Jepang dan dunia sastra telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan sastra kontemporer.
Review Buku Orang Pertama Tunggal
Orang Pertama Tunggal adalah sebuah buku yang menarik yang ditulis oleh Haruki Murakami. Dalam buku ini, Murakami menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal, yang merupakan ciri khas naratornya, untuk menceritakan delapan kisah yang berbeda. Buku ini mengeksplorasi berbagai tema, mulai dari masa muda, musik, bisbol, hingga skenario seperti mimpi dan album jaz yang direka cipta.
Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah bagaimana Murakami mampu menantang batas-batas antara pikiran kita dan dunia luar. Dengan penggunaan sudut pandang orang pertama tunggal, pembaca dapat merasakan kedekatan dengan narator dan melihat dunia melalui lensa mereka. Kisah-kisah dalam buku ini kadang-kadang tampak seperti memoar, seolah-olah narator adalah Murakami sendiri. Namun, pada saat yang sama, unsur fiksi juga terasa kuat, dan pembaca diberi kebebasan untuk memutuskan apakah kisah-kisah ini benar-benar berdasarkan pengalaman penulis atau bukan.
Selain itu, Orang Pertama Tunggal juga menyentuh berbagai tema filosofis dan misterius. Buku ini menggali indahnya cinta dan kesendirian, masa kanak-kanak, dan kekuatan ingatan. Murakami dengan mahir memadukan elemen-elemen ini dalam narasi yang khas, menghadirkan pengalaman membaca yang mendalam dan memikat.
Gaya penulisan Murakami dalam buku ini tetap memikat, seperti karyanya yang lain. Ia menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, dan mampu menciptakan atmosfer yang melankolis dan misterius. Setiap kisah dalam buku ini memberikan pengalaman yang berbeda, tetapi semuanya memiliki benang merah yang mengikatnya bersama-sama.
Secara keseluruhan, Orang Pertama Tunggal adalah sebuah buku yang menarik dan memikat. Para penggemar Murakami pasti akan menikmati gaya penulisannya yang khas dan tematik yang diangkat dalam buku ini. Bagi pembaca baru, buku ini merupakan pengantar yang bagus ke dunia yang unik dan filosofis dari salah satu penulis paling terkenal dari Jepang saat ini.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Orang Pertama Tunggal
Kelebihan Buku Orang Pertama Tunggal
Salah satu kelebihan utama buku Orang Pertama Tunggal adalah gaya penulisan khas Haruki Murakami. Ia menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat, menciptakan atmosfer yang melankolis dan misterius. Gaya penulisannya yang unik dan menggugah memikat pembaca, membuat mereka terikat dengan cerita.
Murakami juga secara brilian menggambarkan dan menyampaikan emosi yang mendalam dalam buku ini. Kepekaannya terhadap kehidupan manusia, cinta, kesendirian, dan nostalgia terasa jelas dalam setiap cerita yang ia tulis. Pembaca dapat merasakan kedalaman emosi yang ditransmisikan melalui kata-kata dan pengalaman narator.
Orang Pertama Tunggal mengeksplorasi berbagai tema filosofis dengan cara yang mendalam. Melalui narasi yang rumit, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan, eksistensi, hubungan antara manusia, dan makna di balik pengalaman hidup. Hal ini memberikan dimensi yang lebih dalam dan merangsang pemikiran pembaca.
Kekurangan Buku Orang Pertama Tunggal
Beberapa pembaca mungkin menganggap narasi dalam Orang Pertama Tunggal terlalu rumit atau sulit diikuti. Murakami sering menggunakan unsur-unsur surreal dan skenario seperti mimpi, yang dapat membuat alur cerita terasa kabur atau ambigu. Bagi beberapa pembaca, ini mungkin mengganggu pemahaman dan keterlibatan dengan cerita.
Buku ini juga memiliki tempo yang lambat dan terkadang melambat dalam mengembangkan alur cerita. Bagi mereka yang menyukai alur yang cepat dan aksi yang terus-menerus, kecepatan cerita yang terkadang melambat ini mungkin menjadi kekurangan.
Orang Pertama Tunggal juga menawarkan ruang untuk penafsiran yang beragam. Hal ini dapat membuat beberapa pembaca merasa sedikit bingung atau tidak puas dengan akhir cerita yang ambigu. Beberapa orang mungkin menginginkan penjelasan yang lebih jelas atau resolusi yang lebih konkret.
Perlu dicatat bahwa kelebihan dan kekurangan buku ini sangat subjektif dan dapat berbeda bagi setiap pembaca, ya, Grameds. Hal-hal yang mungkin dianggap sebagai kekurangan oleh satu pembaca bisa jadi merupakan daya tarik bagi pembaca lainnya.
Penutup
Orang Pertama Tunggal adalah sebuah karya yang mengeksplorasi lanskap emosional dan filosofis dengan kepiawaian yang khas dari Haruki Murakami. Melalui gaya penulisan yang unik dan penyampaian emosi yang mendalam, buku ini tentunya berhasil menghadirkan kisah-kisah yang memikat pembaca dan merangsang pemikiran, ya, Grameds.
Kelebihan buku ini terletak pada gaya penulisan khas Murakami yang menciptakan atmosfer yang melankolis dan misterius. Penyampaian emosi yang kuat dan eksplorasi tema filosofis yang mendalam memberikan dimensi yang lebih dalam pada cerita. Orang Pertama Tunggal adalah sebuah perjalanan yang memaksa pembaca untuk merenung tentang makna kehidupan, cinta, kesendirian, dan masa kanak-kanak.
Namun, ada beberapa kekurangan yang mungkin dirasakan oleh sebagian pembaca. Narasi yang rumit, tempo yang lambat, dan potensi penafsiran yang beragam dapat menjadi tantangan bagi beberapa pembaca yang mengharapkan alur yang lebih terstruktur dan penjelasan yang lebih jelas.
Secara keseluruhan, Orang Pertama Tunggal merupakan sebuah karya sastra yang mengesankan dan memukau. Melalui penulisannya yang penuh keunikan, Murakami mampu mengeksplorasi kompleksitas kehidupan manusia dan menghadirkannya dalam cerita-cerita yang menarik. Buku ini mengundang pembaca untuk menyelami alam bawah sadar, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab, dan merasakan kedalaman emosi yang ditawarkan.
Orang Pertama Tunggal adalah sebuah buku yang akan terus menggema dalam pikiran dan hati pembaca setelah halaman-halaman terakhirnya selesai dibaca. Melalui kelebihan dan kekurangannya, buku ini menunjukkan daya tarik dan keunikan dari karya Haruki Murakami. Bagi Grameds yang mencari sebuah pengalaman membaca yang filosofis, misterius, dan memikat, Orang Pertama Tunggal adalah sebuah pilihan yang sangat tepat. Yuk, segera miliki bukunya, hanya di gramedia.com!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Nama penulis: Resna Anggria Putri
Rekomendasi Buku Terkait
Novel Dengarlah Nyanyian Angin
Novel ini memang mengisahkan tokoh “aku” yang berusia kurang lebih 21 tahun. Novel tersebut menceritakan tokoh aku yang pada saat itu sedang menjalani liburan musim panjang di Jepang. Intinya, tokoh aku yang ada di dalam novel ini menceritakan kisahnya sendiri dan pastinya dengan gaya bercerita yang cenderung ke arah autobiografi.
Cerita yang tokoh aku ceritakan tidak terlalu dangkal ataupun suram dan tidak juga menarik. Adapun hal yang sangat menonjol dari ceritanya yaitu tentang mantan-mantan kekasihnya. Namun, kisah yang paling terakhir begitu menarik dan membuat para pembacanya tidak habis pikir.
Novel Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya
Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya menceritakan tentang Tsukuru Tazaki yang mencoba memahami mengapa kehidupannya jatuh pada enam belas tahun lalu. Tsukuru muda merupakan penggemar stasiun kereta dan memiliki 4 orang sahabat yang semuanya memiliki warna sebagai nama keluarga mereka.
Pada tahun kedua di perguruan tinggi, semua sahabatnya memutuskan untuk tidak berteman atau berhubungan dengan dirinya. Mereka tidak pernah menjelaskan alasan dibalik tindakan itu yang membuat Tsukuru dikucilkan oleh Kafkaesque. Tsukuru bahkan ingin bunuh diri saat semua temannya di perkuliahan hilang dan pergi, ia merasa bahwa memang ia ditakdirkan untuk selalu sendiri.
Tokyo 2011, Tsukuri saat itu berusia 36 tahun dan sudah bekerja di perusahaan kereta api. Ia memiliki pacar, Sara, yang membuat dirinya ingin memahami serta melihat dengan masa lalu kehidupannya. Tsukuru bahkan ingin mencari mantan teman-temannya dan memperbaiki hubungan mereka. Apa yang akan terjadi pada Tsukuru?
Rujukan :
- https://www.gramedia.com/products/orang-pertama-tunggal
- https://www.gramedia.com
- https://en.wikipedia.org/wiki/Haruki_Murakami
- Review Buku #Berhentidikamu
- Review Buku 1984
- Review Buku Bagaimana Manusia Berpikir
- Review Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu
- Review Buku China Rich Girlfriend
- Review Buku Dilan 1991
- Review Buku Family Constellation Karya Meilinda Sutanto
- Review Buku Fantastic Beasts And Where To Find Them
- Review Buku Filosofi Montessori
- Review Buku Ghosting Writer
- Review Buku I Am Sarahza
- Review Buku Intover: Sebuah Novel Penggugat Jiwa
- Review Buku Menemukan Bahagia dalam Hal-Hal Kecil
- Review Buku Misty Falls
- Review Buku Orang Pertama Tunggal
- Review Buku Pelukis di Atas Awan
- Review Buku Puisi dan Bulu Kuduk
- Review Buku Ramuan Penangkal Kiamat
- Review Buku Sepotong Senja Untuk Pacarku
- Review Buku The Strangers In The Lifeboat
- Review Komik Arakawa Under The Bridge
- Review Komik Chainsaw Man
- Review Komik Dr. Stone: Kisah Si Jenius Senku
- Review Komik Immortal Butterfly: Dark Urban Legend
- Review Komik Sakamoto Days Karya Yuto Suzuki
- Review Novel A Midsummer Night’s Dream
- Review Novel Aku, Kamu, dan Hujan
- Review Novel Aku Tak Membenci Hujan
- Review Novel Antara Fajar dan Senja
- Review Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita
- Review Novel Bilangan Fu
- Review Novel Broken Clouds
- Review Novel Bungo Stray Dogs 3 - Kisah Rahasia Berdirinya Biro Detektif
- Review Novel Cerita Ade Karya
- Review Novel City Lite: My Younger Brother
- Review Novel Crazy Rich Asian
- Review Novel Dijodohin Karya Ariniimandasari
- Review Novel Dora Bruder Karya Patrick Modiano
- Review Novel Dua Belas Pasang Mata
- Review Novel Emerald Pieces
- Review Novel Fairham Island #1: Rahasia Masa Lalu
- Review Novel Fairham Island #2: Rahasia Masa Kini
- Review Novel Jeffrey Don’t Throw Me Away
- Review Novel Greyfriars Bobby
- Review Novel Kerudung Merah Kirmizi
- Review Novel Kitalah yang Ada di Sini Sekarang
- Review Novel Love Scenario Karya Cantika Zhr
- Review Novel Melacak Jejak
- Review Novel Midnight Prince
- Review Novel Mirai Karya Mamoru Hosoda
- Review Novel My Hottest Duda
- Review Novel Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu
- Review Novel Pan's Labyrinth
- Review Novel Pangeran Rayhaan
- Review Novel Paper Umbrella
- Review Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 3
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 4
- Review Novel Respati
- Review Novel Rainbirds Karya Clarissa Goenawan
- Review Novel Sehidup Sehati
- Review Novel Setan Setan Menggugat
- Review Novel Serangkai
- Review Novel Sketsa-Sketsa: Terima Kasih
- Review Novel Tangerine Green
- Review Novel Tangis di Rinai Gerimis
- Review Novel Tempurung Karya Oka Rusmini
- Review Novel The Borrowed (13.67)
- Review Novel The Confessions of The Sirens
- Review Novel The Good Daughter Karya Karin Slaughter
- Review Novel Untuk Dia yang Terlambat Gue Temukan
- Review Novel Ziarah (The Pilgrimage) Karya Paulo Coelho
- Review A Poem in My Mind
- Review Deep Water (Keheningan Fatal)
- Review Ospek Karya Ruth Hotmartua
- Review Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan
- Review Rahasia-Rahasia Kecil Karya Anna Snoekstra
- Review Sadness & Other Things
- Secrets of Power Negotiating
- Review The Lucky Ones
- Unit 183 Karya Chikita