in

Review Buku Sabariah Karya Buya Hamka

Rating: 4.28

Review Buku Sabariah

button cek gramedia com

Buku Sabariah adalah sebuah buku karya Buya Hamka, seorang penulis legendaris asal Indonesia. Buya Hamka sendiri selama 73 tahun hidupnya, sudah menulis sekitar 90 buku. Hasil karyanya yang fenomenal dan populer hingga kini di antaranya, Di Bawah Lindungan Ka’bah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, dan Tafsir al-Azhar.

Sabariah merupakan karya fiksi pertama yang ditulis oleh Buya Hamka. Di daerah Sungai Batang, Hamka menerbitkan roman pertamanya yang ditulis dalam bahasa Minangkabau, berjudul Si Sabariah. Roman ini sebenarnya sudah ia mulai tulis sejak ia berada di Medan. Hamka pertama kali memperkenalkan karyanya tersebut di hadapan ayahnya, Haji Abdul Karim Amrullah, serta dua tokoh lainnya, Jamil Jambek dan Abdullah Ahmad. Ia membacakannya pada kesempatan mereka berkumpul dalam acara Rapat Besar Umat Islam yang diselenggarakan di Bukittinggi pada bulan Agustus 1928.

Dari Abdullah Ahmad, Hamka mendapat dorongan dan motivasi untuk terus menulis, serta mendorongnya untuk menyisipkan nilai-nilai agama ke dalam roman-roman yang ia tulis. Ketika akhirnya diterbitkan, Si Sabariah berhasil mendapat sambutan yang luar biasa di pasaran, hingga buku ini dicetak ulang berkali-kali. Cetakan terbaru buku Sabariah diterbitkan oleh Penerbit Gema Insani pada 26 Februari 2020.

Gramin sudah merangkum lengkap informasi buku ini, yakni sinopsis, kelebihan, kekurangan, dan pesan moralnya. Diawali juga dengan profil Buya Hamka selaku penulis buku Sabariah ini. Yuk kita kenalan dulu dengan Buya Hamka!

Profil Buya Hamka – Penulis Buku Sabariah

Holiday Sale

Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, lebih dikenal dengan nama penanya Buya Hamka, lahir pada bulan Februari 1908 dan wafat pada 24 Juli 1981. Ia bergelar Datuk Indomo dan merupakan seorang ulama, filsuf, serta sastrawan Indonesia yang sangat berpengaruh. Hamka meniti karier sebagai wartawan, penulis, dan juga pengajar. Di bidang politik, ia sempat aktif dalam partai Masyumi hingga partai tersebut dibubarkan. Selain itu, Hamka juga tercatat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama. Ia aktif di organisasi Muhammadiyah hingga akhir hayatnya.

Review Buku Sabariah

button cek gramedia com

Hamka mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Universitas al-Azhar di Mesir dan Universitas Nasional Malaysia, serta dikukuhkan sebagai guru besar oleh Universitas Moestopo. Namanya juga diabadikan sebagai nama universitas milik Muhammadiyah, yakni Universitas Hamka, dan ia dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Di masa mudanya, Hamka sering merasa dibayangi oleh nama besar ayahnya, Abdul Karim Amrullah. Pada usia remaja, Hamka sering melakukan perjalanan jauh sendirian. Alih-alih menyelesaikan pendidikannya di sekolah Thawalib, Hamka memilih untuk merantau ke Pulau Jawa pada usia 16 tahun. Setelah satu tahun merantau, ia kembali ke kampung halamannya untuk turut membesarkan Muhammadiyah di Padang Panjang.

Pengalaman ditolak sebagai guru di sekolah Muhammadiyah karena ia tidak memiliki ijazah dan kemampuan bahasa Arabnya yang terbatas mendorong Hamka muda untuk berangkat ke Makkah. Di sana, ia mempelajari bahasa Arab dan mendalami sejarah Islam serta sastra secara otodidak. Setelah kembali ke Indonesia, Hamka bekerja sebagai wartawan dan juga menjadi guru agama di Deli. Setelah menikah, Hamka pindah ke Medan dan memimpin majalah Pedoman Masyarakat. Karya-karyanya seperti Di Bawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck membuat namanya dikenal luas sebagai seorang sastrawan terkemuka.

Sinopsis Buku Sabariah

Review Buku Sabariah

button cek gramedia com

Novel Sabariah karya Hamka menceritakan kisah tragis seorang suami bernama Pulai yang sangat mencintai istrinya, Sabariah, hingga tega membunuhnya akibat campur tangan dari mertuanya. Konflik bermula ketika mertua Pulai menilai bahwa ia tidak mampu memberikan nafkah yang cukup bagi keluarganya. Merasa putus asa dan tidak bisa hidup bersama Sabariah lagi karena tekanan dari mertua, Pulai mengambil keputusan tragis dengan membunuh istrinya. Setelah itu, ia pun memutuskan untuk bunuh diri dengan harapan dapat tetap bersama Sabariah di kehidupan setelah mati.

Kisah ini mencerminkan adat istiadat Minangkabau pada masa lampau, terutama mengenai lemahnya posisi perempuan dan dominasi keluarga dalam kehidupan rumah tangga. Melalui kisah cinta Pulai dan Sabariah, tersirat pelajaran mendalam tentang makna pernikahan.

Sabariah digambarkan sebagai sosok yang setia kepada suaminya dan menolak perintah ibunya, Sariaman, yang ingin memisahkannya dari Pulai. Meskipun hidup dalam kondisi kemiskinan dan kelaparan, Sabariah tetap setia menanti kepulangan Pulai dari perantauan. Ketika Pulai akhirnya kembali, Sabariah sangat bahagia, tetapi kekecewaan melanda karena Pulai tidak membawa harta, yang memperkuat anggapan Sariaman bahwa Sabariah harus meninggalkan suaminya. Kehadiran seorang pemuda kaya bernama Suman semakin menggoyahkan keputusan Sariaman, yang terus mendesak Sabariah untuk meninggalkan Pulai.

Bagaimanakah reaksi Pulai ketika mengetahui niat buruk mertuanya? Bagaimana nasib pernikahan mereka yang diganggu oleh campur tangan pihak keluarga? Novel Sabariah, yang awalnya berjudul Cerita si Sabariah, adalah karya fiksi pertama Hamka. Ditulis dalam bahasa Minangkabau, novel ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar lebih banyak pembaca dapat menikmati kisahnya. Novel ini terakhir kali diterbitkan pada tahun 1957 dalam bahasa Minangkabau, sehingga sekarang sulit ditemukan, namun tetap merupakan karya yang sangat berharga untuk dibaca.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Sabariah

Review Buku Sabariah

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Karya legendaris hasil adaptasi dari isu yang terjadi pada masa lalu.
  • Isu yang cukup relevan.
  • Latar belakang yang mendetail.
  • Terdapat pantun dan sajak yang melengkapi alur cerita.
  • Penggunaan diksi yang indah.
  • Terdapat ilustrasi pendukung.
  • Memberikan pesan moral.
Cons
  • Terdapat beberapa frasa yang tidak familiar.
  • Tersegmentasi untuk pembaca muslim. 

Kelebihan Buku Sabariah

Review Buku Sabariah

button cek gramedia com

Novel Sabariah karya Hamka adalah sebuah karya legendaris yang berhasil mengangkat isu-isu sosial yang terjadi pada masa lalu, khususnya terkait pernikahan dan keluarga dalam adat istiadat Minangkabau. Dengan memadukan cerita fiksi dengan realitas budaya Minangkabau pada zamannya, Hamka berhasil menciptakan narasi yang tidak hanya menyentuh, tetapi juga memberikan gambaran mendetail tentang kompleksitas hubungan keluarga dan tekanan sosial yang dialami oleh pasangan suami istri seperti Pulai dan Sabariah.

Meski berlatar masa lampau, tema pernikahan yang terintervensi oleh keluarga dan pertentangan antara cinta serta tanggung jawab masih sangat relevan dengan kondisi masyarakat modern, di mana konflik serupa sering muncul dalam kehidupan rumah tangga. Hal inilah yang membuat novel ini tetap memiliki daya tarik hingga saat ini, karena para pembaca yang memiliki permasalahan yang sama bisa merasa dekat dan relate dengan isu-isu yang disajikan.

Latar cerita yang dipaparkan oleh Hamka juga terasa hidup dan mendalam, terutama karena ia menggambarkan kehidupan di Minangkabau dengan sangat mendetail, sesuai dengan pengalaman pribadinya yang tumbuh dan besar di sana. Pembaca dapat merasakan nuansa budaya Minangkabau, mulai dari adat istiadat, tata cara kehidupan sehari-hari, hingga konflik yang melibatkan peran penting keluarga dalam rumah tangga. Latar yang kuat ini memperkaya cerita dan membawa pembaca seolah-olah berada langsung di tengah masyarakat Minangkabau pada masa itu.

Keunikan lain dari novel ini adalah adanya pantun dan sajak yang disisipkan di beberapa bagian alur cerita. Penggunaan diksi yang indah dalam pantun dan sajak ini memberikan sentuhan tersendiri yang memperkuat emosi dalam setiap adegan, sekaligus memberikan pengalaman baru bagi pembaca yang mungkin belum terbiasa dengan bentuk sastra semacam itu.

Selain itu, ilustrasi rumah gadang yang ditempatkan di bagian bawah setiap halaman juga menjadi poin kelebihan tersendiri. Ilustrasi ini tidak hanya berfungsi sebagai penghias, tetapi juga sebagai pengingat latar cerita yang terjadi di Minangkabau. Sentuhan visual ini memperkuat imajinasi pembaca tentang setting tempat dalam cerita sehingga memberikan dimensi yang lebih nyata dan menambah kenikmatan dalam membaca buku ini. Yang paling penting, Sabariah menyampaikan pesan moral yang sangat kuat.

Kekurangan Buku Sabariah

Review Buku Sabariah

button cek gramedia com

Meskipun Sabariah telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, masih ada beberapa diksi dan frasa dalam novel ini yang tetap terasa sulit dipahami, terutama karena bahasa yang digunakan adalah bahasa lama yang kerap mengandung nuansa budaya dan istilah-istilah spesifik Minangkabau. Hal ini membuat beberapa pembaca modern mungkin merasa kesulitan untuk menangkap makna penuh dari cerita atau perlu membaca lebih dari sekali untuk memahami maksud dari beberapa kalimat yang lebih kompleks.

Selain itu, novel ini juga banyak menyelipkan pengajaran dan nilai-nilai Islam yang kuat. Meskipun hal ini dapat memperkaya dimensi moral dari cerita, bagi sebagian pembaca yang mungkin tidak memiliki latar belakang yang sama, pendekatan yang dipilih oleh penulis mungkin bisa membuat novel ini terasa lebih tersegmentasi.

Pesan Moral Buku Sabariah

Review Buku Sabariah

button cek gramedia com

Buku ini mengajarkan kita bahwa, pernikahan adalah perjalanan hidup dua orang yang memutuskan untuk bersatu dan membangun keluarga baru, di mana keduanya harus belajar untuk saling mendukung dan berdiri di atas kaki mereka sendiri. Campur tangan dari pihak luar, terutama keluarga atau mertua, bisa merusak keseimbangan yang dibangun oleh pasangan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pasangan yang sudah dewasa dan mandiri untuk tegas dalam menolak intervensi apapun yang dapat mengganggu keutuhan rumah tangga mereka. Ini bukan berarti tidak menghormati orang tua, tetapi lebih kepada memberikan batasan yang sehat agar pasangan bisa mengelola pernikahan mereka sendiri dengan bijaksana.

Menghargai orang tua dan mertua tetaplah penting, namun dalam pernikahan, ada hal-hal yang memang harus diatasi oleh suami istri sendiri. Memisahkan diri dari keputusan dan pandangan yang dikendalikan oleh keluarga besar adalah langkah yang sangat penting untuk mempertahankan keharmonisan dalam rumah tangga. Setiap pasangan perlu belajar untuk menjaga keseimbangan antara cinta dan kemandirian, sehingga mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih damai dan penuh kepercayaan satu sama lain.

Cinta, meskipun merupakan perasaan yang luar biasa, tetap harus diimbangi dengan logika dan kebijaksanaan. Mengedepankan cinta tanpa menggunakan akal sehat bisa membawa kita kepada kehancuran, seperti yang dialami oleh Sabariah dan Pulai. Keduanya terjebak dalam perasaan cinta yang begitu kuat, hingga melupakan aspek-aspek penting lainnya dalam pernikahan, seperti kompromi dan pengendalian diri.

Nah Grameds, itu dia sinopsis, ulasan, dan pesan moral dari Buku Sabariah karya Buya Hamka. Yuk kita lihat perjuangan perjalanan kedua sejoli yang saling mencintai ini dengan membaca buku ini yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.com! Selain itu, Gramin juga merekomendasikan buku-buku karya Buya Hamka yang lain di bawah ini. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku Terkait

Kenang-Kenangan Hidup

Kenang-Kenangan Hidup

button cek gramedia com

Dari buku Kenang-Kenangan Hidup ini kita akan lebih mengenal dekat sosok Hamka. Perjalanan hidup Hamka sejak lahir dan tumbuh di lingkungan adat Minangkabau, perjalanan kisah cinta, kisah pilu masa kecil yang membuat ia bertahan pada satu cinta, perjalanan dakwah, kehidupan beliau dalam suasana Perang Dunia dan hiruk pikuk suasana kemerdekaan melawan Belanda juga Jepang dan mempertahankan kemerdekaan hingga kehidupan pada masa setelah Indonesia merdeka.

Kenang-Kenangan Hidup sungguhlah istimewa, ditulis dan dikisahkan langsung oleh seorang Hamka. Meskipun beliau sudah tiada, nama dan pemikirannya tetap panjang umur dan abadi hingga saat ini.

4 Bulan di Amerika

4 Bulan Di Amerika

button cek gramedia com

Empat bulan perjalanan Hamka di Amerika menjadi perjalanan yang membawanya memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya tentang kehidupan beragama manusia modern, tentang Tanah Air tercinta, Indonesia, dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia dan tentang hakikat diri seorang manusia: siapakah aku, di mana tempat aku berdiri, dan untuk apa aku hidup.

Buya Hamka berkelana ke Timur dan Barat, Al Quran belum lepas dari tangannya. Apabila tertumbuk pikiran beliau melihat kecepatan kemajuan dunia ini, buntu jalan yang ditempuh, tidak ada tempat mengadu dan bertanya, melainkan Al Quran.

Terusir

Terusir

button cek gramedia com

Novel yang ditulis oleh Hamka ini mengusung tema tentang isu perempuan yang telantar. Kisahnya diceritakan dengan begitu ringkas namun padat. Buku ini tergolong tipis sehingga membacanya tidak butuh waktu lama. Hanya beberapa jam saja kita sudah bisa menamatkannya. Di dalam buku ini diceritakan bagaimana kehidupan wanita pada zaman itu. Apabila telah menikah maka kehidupannya bergantung kepada suaminya. Apabila ia cerai, pun tak dapat kedudukan baik lagi di mata keluarga. Diceritakan juga begitu banyak wanita yang terjun menjadi kupu-kupu malam karena berbagai alasan.

Mariah, ia Mariah. Ibu sekaligus perempuan halus perasaan dan cantik rupanya ini harus terusir karena sang suami, Azhar, termakan dan menelan ?tnah dengan bulat-bulat. Lika-liku kehidupannya yang tak berantah pun dimulai. Mariah harus terusir dari rumah suaminya, kemudian terdampar di Medan hingga terjerembab di dunia gelap dan remang di Jakarta. Sebuah mahakarya dari Buya Hamka, sang sastrawan Pujangga Baru. Novel yang akan memainkan dan mencampuradukkan emosi dan; perasaan terdalam kita soal cinta, kehilangan, ?tnah permusuhan,dan kasih sayang.

Sumber:

  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hamka
  • https://sahabatgemainsani.id/product/detail/2586-sabariah#:~:text=Sabariah%20merupakan%20karya%20fiksi%20pertama,kekeluargaan%20dengan%20ibunya%20(Sariaman)
  • https://books.google.co.id/books?id=M2jeDwAAQBAJ&pg=PA1&source=kp_read_button&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&gboemv=1&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.