Saha Mansion – Grameds, kalian ingin membaca novel dengan alur cerita yang menyeramkan namun juga menegangkan di saat bersamaan? Berarti kalian harus membaca novel dengan genre thriller. Novel dengan genre thriller ini sukses membuat para pembacanya merasa merinding, ketakutan, dan tercengang karena alur ceritanya yang tidak dapat ditebak.
Novel genre thriller bisa dipadukan dengan genre apa saja, seperti thriller romantis, thriller komedi, thriller drama, dan lainnya. Meskipun novel dengan genre thriller ini sedikit menakutkan bagi para pembaca, namun novel thriller ini memiliki banyak peminatnya karena ceritanya yang seru dan penuh teka-teki.
Kalian pasti tahu dong, siapa penulis novel terkenal dan legendaris yang berjudul Kim Ji Young, Born 1982? Yup, Cho Nam Joo! Cho Nam Joo merupakan seorang penulis asal Korea Selatan yang terkenal dengan karyanya Kim Ji Young yang menceritakan tentang pergerakan feminisme di Korea Selatan.
Selain itu, novelnya telah menyabet gelar bestseller dan sudah diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama. Novel tersebut telah berhasil diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan memiliki banyak peminatnya.
Di dalam artikel ini, kita akan mengulas salah satu novel thriller yang berlatar belakang negara ginseng yang di dalamnya terdapat misteri-misteri yang sulit ditebak dan alur cerita yang menegangkan.
Novel ini berjudul Saha Mansion yang ditulis oleh Cho Nam Joo dan menceritakan tentang suatu mansion atau gedung besar yang memiliki beberapa golongan kelas masyarakat di dalamnya. Ada 2 golongan kelas masyarakat yaitu L dan L2. Selain itu, akan diceritakan misteri dibalik menghilangnya Saha Mansion.
Novel Saha Mansion ini dapat menjadi sebuah bacaan yang menghibur dan menyenangkan sekaligus melatih mental untuk para pembacanya. Novel ini akan mengajak anda ke cerita yang mengerikan namun memiliki plot twist yang baik sehingga alur ceritanya tidak dapat ditebak. Lantas, apa ya yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di mansion tersebut? Apakah ada golongan kelas lain yang berada di mansion tersebut?
Dan bagaimana ceritanya Saha Mansion menghilang? Jika Grameds penasaran akan kelanjutan ceritanya, Grameds bisa membaca buku berjudul Saha Mansion karya Cho Nam Joo ini untuk menemukan jawabannya. Yuk kita simak penjelasan dan review singkatnya tentang Saha Mansion karya Cho Nam Joo ini.
Table of Contents
Sinopsis Buku Saha Mansion Karya Cho Nam Joo
Ada dua kelas masyarakat yang diakui di kota-negara aneh yang disebut Town, yaitu L dan L2. L—yang lebih sering disebut Warga—adalah penduduk resmi yang memiliki status finansial tingkat tertentu, pengetahuan, dan keahlian yang dibutuhkan Town. Sedangkan L2 adalah orang-orang yang tidak bisa digolongkan sebagai penduduk resmi, tetapi memiliki izin tinggal sementara.
Lalu, ada Saha, golongan masyarakat yang tidak diakui, yang terdiri atas para imigran gelap, difabel, korban kekerasan, dan kemiskinan yang menghuni Saha Mansion. Apa yang terjadi ketika seorang dokter wanita muda yang terhormat ditemukan tewas dengan tanda-tanda kelebihan dosis, pelecehan seksual, dan satu-satunya tersangka adalah kekasihnya yang berasal dari golongan Saha? Polisi segera menahan si kekasih, tetapi apakah pria itu memang pelakunya?
Apa hubungannya dengan orang-orang yang menghilang dari Saha Mansion secara misterius? Apa yang sebenarnya terjadi di dalam tembok Town yang tidak bisa ditembus? Dan siapa sebenarnya ketujuh menteri tanpa wajah yang memimpin kota-negara itu?
Review Saha Mansion
Saha Mansion merupakan sebuah novel bergenre fiksi thriller dan juga memiliki genre sci-fi. Novel Saha Mansion ini memiliki latar tempat yang terletak di sebuah negara bernama Town yang pertama kali diambil alih oleh sebuah perusahaan dan sekarang dikatakan diperintah oleh Dewan tanpa nama dan tak berwajah, novel ini bercerita tentang penduduk Saha Mansion, kelas bawah Town yang dicabut haknya.
Saha Mansion menceritakan tentang dua golongan masyarakat yang hidup di kota negara yang aneh bernama Town. Dua golongan masyarakat tersebut diberi nama dengan L dan L2, L merupakan penduduk resmi yang memiliki status finansial tingkat tertentu, pengetahuan, dan keahlian yang dibutuhkan Town, golongan masyarakat L sering disebut sebagai warga.
Sedangkan, L2 merupakan orang-orang yang tidak bisa digolongkan sebagai penduduk resmi, tetapi memiliki izin tinggal sementara. Sementara itu, ada salah satu golongan masyarakat bernama Saha, yang merupakan golongan masyarakat yang tidak diakui, yang terdiri atas para imigran gelap, difabel, korban kekerasan, dan kemiskinan yang menghuni Saha Mansion.
Cho Nam Joo membangkitkan dunia ini dengan merangkai banyak sketsa yang berfokus pada penghuni yang berbeda dari Saha Mansion, baik di masa sekarang dan masa lalu, yang menyoroti berbagai aspek masyarakat berbasis kelas ini. Sebagian besar penduduk Town tidak tahan terhadap ketidakadilan dan kekejaman yang menjadi dasar negara mereka.
Cho Nam Joo membuka cerita di dalam novel ini dengan kematian Su, seorang L yang dulunya makmur, yang entah bagaimana akhirnya menjalin hubungan dengan seorang pria Saha, Do Kyung. Meninggalkan tubuh Su, Do Kyung melarikan diri dan saudara perempuannya Jin-Kyung ditinggalkan untuk memecahkan misteri kematian Su dan hilangnya saudara laki-lakinya.
Cho Nam Joo rupanya mendapat inspirasi dari bekas Kota Bertembok Kowloon, area yang tetap terpisah ketika sisa Hong Kong diserahkan kepada Inggris. Seperti Kota Bertembok itu, Saha Estates adalah tempat yang berpotensi melanggar hukum, tetapi juga merupakan rumah bagi komunitas yang berkembang dengan aturannya sendiri dan ikatan yang erat.
Cho mengeksplorasi kehidupan dan pengalaman segelintir penduduk, wanita yang melarikan diri dari kekerasan dalam rumah tangga, seorang perawat daratan yang kesalahannya memaksanya ke pengasingan, yang putus asa dan seringkali tidak berdokumen.
Novel Saha Mansion memiliki latar belakang yang sangat kompleks diantaranya ada 3 alasan novel ini sangat realistis yaitu, terinspirasi dari pemukiman di Hong Kong. Cho Nam Joo mengatakan bahwa novel Saha Mansion terinspirasi dari Kowloon Walled City atau pemukiman kumuh terakhir di Hong Kong yang sudah dirobohkan pada 1993.
Cho Nam Joo melakukan riset atas kondisi bangunan, apartemen kawasannya. Lalu, novel ini juga sangat realistis karena ada beberapa hal yang ada di novel ini yang juga terjadi di dunia nyata. Yang terakhir adalah novel ini merupakan bentuk kritik sosial atas istilah kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat.
Lantas bagaimanakah kelanjutan cerita yang sangat mengerikan dan juga penuh misteri ini? Apa yang terjadi pada Su? Bagaimanakah nasib Do Kyung yang melarikan diri? Apakah Do Kyung akan kembali? Dan bagaimana dengan golongan masyarakat lainnya?
Jika Grameds penasaran, Grameds bisa membaca Saha Mansion ini dan dapatkan cerita misteri dan mengerikan dari seorang penulis ini dari karya Cho Nam Joo di Gramedia.com.
Profil Cho Nam Joo
Cho Nam Joo lahir pada tahun 1978 di Korea Selatan, Cho Nam Joo merupakan seorang penulis dari Korea Selatan. Nam Joo dibesarkan di Bucheon dan pindah ke Seoul bersama keluarganya pada usia lima tahun. Nam Joo bersekolah di sekolah khusus perempuan untuk SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Nam Joo lulus dari Ewha Womans University dengan gelar sosiologi. Nam Joo saat ini tinggal di Seoul bersama keluarganya.
Nam Joo memulai karirnya di televisi sebagai penulis naskah. Dia menghabiskan hampir satu dekade sebagai penulis untuk program TV tentang peristiwa terkini di stasiun penyiaran. Dia meninggalkan pekerjaan untuk membesarkan anaknya, lalu kembali sebagai penulis.
Lalu, pada tahun 2016 dia menerbitkan dua novel sebelum buku hitsnya, yaitu Kim Ji-Young, Born 1982. Pada tahun 2023, dia telah menerbitkan atau menandatangani 10 buku.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Saha Mansion
Secara keseluruhan, Saha Mansion merupakan sebuah novel yang memiliki perpaduan cerita antara misteri dan distopia yang disajikan dengan isu permasalahan politik yang terjadi saat ini, khususnya di Korea Selatan, yang mampu memberikan pengalaman membaca yang menarik dan berbeda.
Di balik isu-isu yang terlalu penuh dan rumit untuk dimasukkan ke dalam jalan ceritanya, Cho Nam Joo tetap berhasil menyajikan sebuah dunia distopia yang mampu menghipnotis pembaca dan jatuh ke dalam alur ceritanya.
Novel Saha Mansion ini merupakan salah satu novel yang wajib masuk ke daftar keinginan buku kamu lho, Grameds! Buku ini juga cocok bagi Grameds yang mungkin menyukai novel bertemakan thriller fiksi yang penuh misteri yang mengerikan. Jika kamu belum membaca karya dari Cho Nam Joo, Saha Mansion ini cocok sebagai awalan Grameds untuk menekuni karya-karya Cho Nam Joo.
Penutup
Mengikuti keberhasilan novel hitsnya yaitu Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982, penulis novel asal Korea Selatan Cho Nam Joo merilis novel terbaru dengan judul Saha Mansion. Saha Mansion tidak hanya sekadar novel fiksi belaka atau bentuk kritik sosial yang ada di negara asal sang penulis. Saha Mansion lebih dari hal itu semua.
Dengan menuliskan alur cerita yang rumit dan kompleks, Cho Nam Joo berhasil memberikan para pembaca rasa merinding akan lika-liku alur ceritanya. Seiring berjalannya cerita, novel ini akan semakin membuat pembaca merasa ketegangan yang tidak tertahankan.
Itulah sedikit penjelasan dan review singkat tentang buku Saha Mansion Karya Cho Nam Joo. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan pemahaman lebih dalam terkait buku-buku bergenre fiksi thriller. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan membeli buku ini, Grameds bisa membeli bukunya di gramedia.com.
Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan beragam buku menarik dan berkualitas untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!
Penulis: Sabrina Gasella Ghaisani
Sumber Artikel:
- https://www.goodreads.com/book/show/57361815-saha-mansion
- https://en.wikipedia.org/wiki/Cho_Nam-joo
- https://hot.detik.com/book/d-5494973/3-hal-penting-soal-novel-saha-mansion-karya-novelis-cho-nam-joo
- https://buku.kompas.com/read/1036/review-buku-saha-mansion-tempat-tinggal-untuk-para-penghuni-buangan
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku A Slow Fire Burning
- Review Buku Alien Karya Lee Chanhyuk
- Review Buku Artemis Fowl
- Review Buku Boundary Boss: Berani Tentukan Batasan
- Review Buku Crying In H Mart
- Review Buku Dari Priyayi sampai Nyi Blorong
- Review Buku Esther Bunny Karya Esther Kim
- Review Buku Finding Ikigai in My Journey
- Review Buku How To Win An Argument
- Review Buku Jangan diklik #1: Rahasia Ayu
- Review Buku Jangan Diklik #2: Ketika Sukma Terjaga
- Review Buku Kambing Hitam Teori Rene Girard
- Review Buku Kisah dari Halaman Belakang
- Review Buku Kuasa Uang
- Review Buku Life Without Limits: Tanpa Lengan Dan Tungkai
- Review Buku Memory For Forgetfulness
- Review Buku Merakit Kapal
- Review Buku N Or M
- Review Buku Nusantara Karya Bernard H. M. Vlekke
- Review Buku Our Violet Ends
- Review Buku Para Perawan (The Maidens)
- Review Buku Perbaiki Diri, Perbarui Hati
- Review Buku Practical Step To Think And Grow Rich
- Review Buku Saga Dari Samudra Karya
- Review Buku Saha Mansion
- Review Buku Sepasang Sepatu Tua
- Review Buku Seribu Wajah Ayah
- Review Buku Stargirl
- Review Buku Ten Years Challenge
- Review Buku Tetap Waras Di Tengah Orang Toksik
- Review Buku The Circle Blueprint
- Review Buku The Devil All The Time
- Review Buku These Violent Delight
- Review Buku Verity
- Review Buku We Hunt The Flame
- Review Buku Wizard Bakery
- Review Komik Jujutsu Kaisen
- Review Novel Atharrazka
- Review Novel Buku Besar Peminum Kopi
- Review Novel Book Shamer
- Review Novel Catur Karya Blueantlawarm
- Review Novel Fahrenheit 451 Mass Market
- Review Novel Hijab for Sisters 4
- Review Novel Jiva: Kala Kehidupan Misteri Menyapa
- Review Novel Keep Up with Us
- Review Novel Moby Dick
- Review Novel Parijs van Java
- Review Novel Pemetik Bintang
- Review Novel Puisi Mbeling
- Review Novel Punching the Air
- Review Novel Second Chance
- Review Novel The Book of Two Ways
- Review Novel Tokyo dan Perayaan Kesedihan
- Review Novel To All the Boys I’ve Loved Before
- Review Novel To The Bone
- Review You, Ketika Cinta Tidak Pernah Terucap