Sang Penyelaras Nada – Buku Sang Penyelaras Nada merupakan novel yang mengisahkan mengenai cinta, kehampaan dan ambisi yang tidak dapat terjadi. Kematian mendadak seorang guru musik memacu seorang duda dan seorang penyetel piano untuk bersatu dan berangkat dari Taipei ke New York, mencari piano bekas dan prospek rekonsiliasi.
Buku ini mengambil latar mengenai musik terutama piano sehingga cocok untuk kamu yang tertarik akan dunia musik atau piano. Buku ini dituliskan dengan indah dan terkadang filosofis dan puitis sehingga pembaca akan merasakan musik yang begitu indah dan karakter yang hebat. Akankah duda tersebut berhasil menyembuhkan masa lalunya?
Buku Sang Penyelaras Nada ini diterbitkan pada awal 2020 pada awal pandemi dengan menggunakan bahasa mandarin. Diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris oleh Howard Goldblatt dan Sylvia Li-chun Lin, kini buku Sang Penyelaras Nada sudah hadir dalam terjemahan Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer. Grameds bisa membaca buku nya lebih lengkap dengan membeli nya di gramedia namun sebelum kamu membacanya berikut ini adalah artikel yang akan membahas mengenai ulasan buku ini mulai dari sinopsis, kelebihan dan kekurangannya. Selamat Membaca!
Table of Contents
Sinopsis Buku Sang Penyelaras Nada
Buku Sang Penyelaras Nada ini menceritakan mengenai Lin San seorang duda tua yang sedang mengalami kedukaan karena istrinya yang masih muda harus meninggal yaitu Emily. Dalam pencarian bawah sadarnya untuk menyembuhkan kesedihan saat ini dan luka masa lalu, ia akhirnya menjadi dekat dengan narator cerita ini, sang penyetel piano yang namanya tidak disebutkan selama sebagian besar cerita.
Seorang penyetel piano tanpa nama. Di usianya yang empat puluhan, dia dianggap pecundang dari segi manapun. Namun dia pernah menjadi keajaiban dalam dunia musik. Dari awal ia merupakan seorang jenius musik yang sudah lama kehilangan ambisi menjadi pianis konser, ia pernah mencoba mengajar namun ia menyadari bahwa ia lebih suka menyendiri dengan menyetem. Keputusannya banyak disalah pahami banyak orang dan menjadi asumsi bahwa ia tidak berbakat menjadi seorang pianis atau guru. Pengkhianatan dan patah hati apa yang membuatnya menjauh dari kejayaan?
Seorang penyetel piano yang menyembunyikan rahasia sepanjang hidupnya. Sebuah piano Steinway yang tidak selaras. Sebuah perjalanan penemuan diri melintasi waktu dan benua, dari apartemen gelap di Taipei hingga New York yang berselimut salju.
Tentang Penulis Buku Sang Penyelaras Nada
Chiang Sheng Kuo, penulis Sang Penyelaras Nada, adalah salah satu pendongeng prosa paling terkenal di Taiwan saat ini. Ia telah menghasilkan berbagai karya dalam bentuk novel, esai, dan drama, dengan The Piano Tuner atau Sang Penyelaras Nada sebagai salah satu karyanya yang paling diakui. Buku ini merupakan karya pertamanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan telah memenangkan berbagai penghargaan bergengsi di Taiwan, seperti United Daily Literature Award 2021, Taiwan Literature Golden Award 2020, dan Openbook Book of The Year Award 2020, serta sejumlah penghargaan lainnya.
Chiang Sheng Kuo menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Bahasa Asing di Universitas Nasional Taiwan sebelum melanjutkan studi hingga meraih gelar doktor di bidang Teater dari Universitas New York. Setelah kembali ke Taiwan, ia memulai karier akademiknya di Universitas Nasional Dong Hwa, di mana ia turut mendirikan Institut Sastra Inggris.
Kini, Chiang Sheng Kuo mengabdikan dirinya sebagai profesor di Jurusan Bahasa dan Penulisan Kreatif di Universitas Nasional Taipei. Perjalanan akademik dan profesionalnya yang kaya berkontribusi pada keahliannya dalam menulis, menjadikan karya-karyanya tidak hanya menggugah, tetapi juga memiliki kedalaman sastra yang luar biasa.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Sang Penyelaras Nada
Kelebihan Buku Sang Penyelaras Nada
Keunikan buku ini ada pada cara memberikan cerita yang menarik dari berbagai sudut pandang, meski diawal buku ini fokus menceritakan Lim San yaitu seorang duda yang sedang berkabung, seiring dengan perkembangan cerita novel ini menceritakan sang penyelaras nada sesuai dengan judulnya. Ia merupakan karakter yang sederhana namun dibalik kesederhanaan itu ia menyimpan banyak hal yang luar biasa. Perkembangan karakter sang penyelaras nada ini bisa memberikan banyak nilai dan refleksi untuk hidup kita.
Buku Sang Penyelaras Nada ini memberikan pengetahuan mengenai musik terutama piano secara lebih dalam pasalnya tidak hanya menceritakan mengenai kisah dan peran sang penyetem piano, buku ini juga membahas sedikit mengenai pembuatan piano, hingga anekdot tentang komposer klasik, hingga cara menyetel instrumen. Buku ini sangat cocok untuk kamu yang mungkin menyukai musik terutama tertarik dalam piano. Bagi kamu yang tidak tahu mengenai musik buku ini juga bisa menjadi rekomendasi karena kamu bisa menambah ilmu mengenai hal baru.
Alur buku ini bergerak maju dan mundur namun pada porsi yang pas, tidak cepat dan tidak lambat. Alur majunya menceritakan mengenai Lin San dan sang penyetel piano yang sama sama mencari apa yang mereka inginkan dan Alur mundurnya seperti flashback mengenai sang mantan istri yang merupakan pianis yang terkenal. Alur cerita dari kisah mereka membuat pembacanya merasakan emosional dan rasa sedih serta kehampaan yang dirasakan sang penyetel piano dan Lin San yang ditinggal istrinya. Alur yang pas ini membuat buku ini bisa dipahami dengan baik.
Buku ini diterbitkan dalam bahasa Mandarin dan sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Meski merupakan buku terjemahan buku ini memiliki terjemahan yang mudah dipahami meski penggunaan diksi dari penulis penuh dengan diksi sastra untuk menjabarkan cerita di buku ini. Bahasa yang ringan dan puitis membuat pembaca masuk ke dalam emosi dan karakter dari masing-masing tokoh baik utama maupun pendukung.
Kekurangan Buku Sang Penyelaras Nada
Buku Sang Penyelaras Nada menawarkan pengalaman membaca yang menarik, meskipun memiliki tantangan tersendiri dalam memahami alur narasinya. Salah satu hal yang mungkin sulit dipahami adalah pergantian narasi antara sang narator dan Lin San. Dengan menggunakan dua sudut pandang, yaitu orang pertama dan orang ketiga, penulis menghadirkan dinamika yang unik. Namun, transisi yang sering terjadi secara tiba-tiba di beberapa bagian cerita bisa membuat pembaca harus lebih jeli dalam melacak siapa yang sedang berbicara atau bercerita.
Pergantian narasi ini terkadang menciptakan lompatan yang membuat alur terasa kurang mulus. Hal ini menjadi tugas pembaca untuk memperhatikan setiap perubahan sudut pandang agar dapat memahami konteks cerita dengan baik. Meski awalnya mungkin terasa membingungkan, pendekatan ini sebenarnya menawarkan kedalaman dalam memahami karakter dan peristiwa dari sudut yang berbeda.
Terlepas dari tantangan tersebut, narasi buku ini memiliki keindahan yang memikat. Gaya penulisan yang indah dan emosional mampu menyentuh hati pembaca. Dengan membaca lebih teliti, pergantian narasi yang tampak rumit justru dapat menjadi elemen yang memperkaya pengalaman membaca. Alur cerita yang mendalam dan penuh makna menjadikan buku ini tetap layak untuk dinikmati hingga akhir.
Penutup
Nah grameds itu dia adalah ulasan singkat mengenai buku Sang Penyelaras Nada. Buku ini merupakan buku dengan cerita yang menyentuh dan menyedihkan. Buku ini menarik kisah mengenai musik, sastra dan cinta ke dalam tingkat yang lebih tinggi melalui kata-kata puitis dan menyentuh. Buku fiksi ini tidak hanya membahas mengenai kisah cinta namun juga membahas mengenai musik dan beberapa informasi mengenai piano yang bisa kamu baca dan temukan. Menggunakan sudut pandang orang pertama dan ketiga buku ini mengajak kamu mengeksplorasi berbagai perasaan dan sudut pandang dari masing-masing tokoh.
Jika Grameds tertarik membaca buku Sang Penyelaras Nada. Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca
Penulis: Devina
Rekomendasi Buku Terkait
A Suspicious Secondhand Shop: Toko Barang Bekas yang Mencurigakan
Ketika turun dari kursi pengemudi truk ringan, aku mencium aroma manis campur pahit bunga daphne yang bermekaran di sudut tempat parkir. Saat itu pukul 15.00 sore pada suatu Senin yang cerah. Cuaca sangat dingin selama sepekan terakhir, tetapi hari ini udara terasa hangat. Burung-burung berkicau di puncak pohon, angin berhembus tenang, dan tidak ada uang di dompetku.
“Dasar biksu preman ….” Aku menoleh ke bak truk, kembali menghela nafas panjang. Sebuah lemari berlaci berada di sana, diikat dengan tali. Benda itu baru saja dijual kepadaku oleh Biksu Kepala dari Ohoji, sebuah kuil yang berjarak tiga puluh menit dari toko dengan mobil. Di permukaannya ada goresan kecil, bekas stiker yang ditempelkan oleh anak-anak kerabat sang biksu, lalu bagian belakangnya menyerupai pemandangan bersalju akibat warna putih jamur yang tumbuh; lemari ini jelas tidak termasuk benda yang akan digunakan lagi oleh orang lain. Sudah jelas Biksu Kepala memanggilku karena ia tidak menyukai kerumitan prosedur dan biaya untuk membuang lemari ini sebagai sampah ukuran besar.
Misteri Musim Panas di Duwang-Ri
Mu Soon mau tidak mau tinggal bersama neneknya di suatu desa kecil yang jauh dari kota besar. Mu soon yang kebosanan mencoba menjelajahi desa itu. Ia bertemu dengan orang-orang di desa yang menurutnya aneh. Ketika ia menemukan sebuah peta yang menurutnya peta harta karun yang digambar oleh dirinya saat berumur 6 tahun, semuanya berubah.
Tanpa sengaja, ia membuka masa lalu kelam desa Duwang-ri. 15 tahun yang lalu, sebuah kejadian besar terjadi. Empat anak hilang sekaligus. Dan hingga sekarang, belum ditemukan. Polisi sudah dikerahkan. Namun, hasilnya tetap nihil. Mu Soon merasa terpanggil untuk mencoba mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba, ia dihubungi oleh adik salah satu gadis yang hilang. Berdua, mereka mencoba menelusuri jejak anak-anak yang hilang itu.
Satu per satu misteri terkuak.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?
Di Kaki Bukit Cibalak
Perubahan yang mendasar mulai merambah Desa Tanggir pada tahun 1970-an. Bunyi orang menumbuk padi hilang, digantikan bunyi mesin kilang padi. Kerbau dan sapi pun dijual karena tenaganya sudah digantikan traktor. Sementara, di desa yang sedang berubah itu muncul kemelut akibat pemilihan kepala desa yang tidak jujur. Pambudi, pemuda Tanggir yang bermaksud menyelamatkan desanya dari kecurangan kepala desa yang baru malah tersingkir ke Yogya. Di kota pelajar itu Pambudi bertemu teman lama yang memintanya meneruskan belajar sambil bekerja di sebuah toko.
Melalui persuratkabaran, Pambudi melanjutkan perlawanannya terhadap Kepala Desa Tanggir yang curang, dan berhasil. Tetapi pemuda Tanggir itu kehilangan gadis sedesa yang dicintainya. Dan Pambudi mendapat ganti, anak pemilik toko tempatnya bekerja, meski harus mengalami pergulatan batin yang meletihkan.
- 1984
- 23:59 : Sebuah Novel
- Alucard
- Adat, Kelas, dan Indigenitas
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Doa Anda Tampak Tak Dijawab
- Apa yang Mengendalikan Kehidupanmu?
- Approximating The Distance Between Two People
- Babel: Pertumpahan Darah Sejarah Gelap Revolusi
- Bandung Menjelang Pagi
- Buddha 3: Dewadatta
- Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung
- Dulu, Kini, dan Nanti
- Festival Hujan
- Flawed
- Gabriel and Zoe
- Gentayangan
- Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi
- Hukum Perseroan Terbatas
- Impressed
- Inyik Balang
- Janji Untuk Ayah
- Kalung Setengah Hati
- Kendalikan Uangmu: Yuk, Jadi Financial Planner untuk Diri Sendiri!
- Literature for Teens: The Second Fall
- Leadership Mastery
- Make Time: Cara Fokus pada Hal-Hal Penting Setiap Hari
- Mata di Tanah Melus
- Me and Mr. Old
- Merebah Riuh
- Misadventures Season
- Misteri Perpustakaan yang Hilang
- Momo
- My Big Book of Adventures
- Nak, Kamu Gapapa, Kan?
- Perempuan-Perempuan Kelu
- Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa
- Rampok Memori dan Bintang Sambit (We Could be Heroes)
- Relung Rasa Raisa
- Rembulan Cerminan Hatiku (Moon Represents My Heart)
- Rewrite the Stars
- Sang Penyelaras Nada
- Sempurna (Perfect)
- Teach Like Finland
- The Boy, the Mole, the Fox and the Horse
- The Night Country
- The Punk
- The Star Diaries
- This is Amiko
- We Free the Stars: Melepas Bintang