Review Buku Sejenak Hening – Merasa mudah khawatir, sering overthinking, atau serba salah dan bingung dalam mengambil tindakan? Mungkin yang kamu butuhkan adalah ketenangan.
Buku Sejenak Hening karya Adjie Santosoputro ini akan mengajak kamu untuk duduk manis dengan tenang dan melepaskan penat yang mungkin sudah bersarang di kepalamu untuk waktu yang lama.
Buku yang dirilis pada 2014 ini bukan buku motivasi yang mengajakmu untuk memperbaiki diri atau introspeksi. Tapi buku ini mengajak kamu untuk bermeditasi dengan kehidupan, menggandeng tanganmu untuk berjalan dengan santai dan sederhana. Seiring berjalannya waktu, kehidupan menjadi semakin cepat. Manusia sibuk meniti karir demi kehidupan yang lebih baik untuk mencapai kebahagiaan.
Tanpa kita sadari, kita menjadi seperti berlomba-lomba mencapai puncak kehidupan yang penuh dan sesak. Hingga lupa rasanya beristirahat. Semua orang berlari kencang, bukannya berjalan. Hal ini memicu munculnya stres dan rasa sesak akan tekanan.
Menurut Adjie Santosoputro, sebagai individu yang hidup di jaman modern, permasalahan seperti ini merupakan hal yang wajar jika terjadi pada kita. Ini juga adalah dampak dari kemajuan zaman, yang mana banyak orang di luar sana mengalami hal serupa.
Namun yang terpenting untuk kita saat ini, adalah tahu kapan harus beristirahat. Mundur sejenak dari riuhnya dunia, dan membiarkan diri untuk healing dengan cara paling sederhana tanpa menghabiskan waktu yang lama.
Jika mendengar ungkapan healing, mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah sebuah usaha penyembuhan untuk waktu lama. Yang mana semuanya bisa menjadi titik balik kita untuk bahagia. Artinya kebahagiaan yang kita harapkan bisa terwujud tapi nanti, dan bukan sekarang.
Secara tidak sadar, pandangan ini membuat kita sering berpikir bahwa kita sibuk mencari cara supaya bisa ‘ingin bahagia’ dan bukannya ’bahagia’. Padahal satu anggapan yang salah ini bisa membuat kita keliru dalam mengambil keputusan.
Melalui bukunya Sejenak Hening, Adjie mengajak pembaca menyadari betapa mudahnya kita untuk melakukan healing sendiri, hanya dengan menyisihkan waktu sejenak. Dengan melakukan meditasi, bahkan waktu satu menit sudah cukup membuat kita merasa bisa bernafas sejenak dan melepaskan penat kehidupan.
Tidak perlu rencana besar, tidak perlu waktu yang lama, hanya dengan bermeditasi sejenak dan mengosongkan pikiran sudah bisa membuat hati serta pikiran menjadi tenang. Sebab hanya dengan pemikiran yang jernih dan emosi yang tenang kita bisa mengambil keputusan dengan sebaik mungkin.
Adjie Santosoputro merupakan seorang ahli meditasi yang sudah berkecimpung di dunia mediasi untuk waktu yang lama. Dirinya sudah mengamati banyak hal dari setiap permasalahan orang-orang yang datang kepadanya.
Buku sejenak hening ini, sudah laris terjual pada pertama kali perilisan bukunya, dan juga telah mencapai empat kali cetak ulang dan menduduki jajaran buku motivasi terbaik pada 2014.
Table of Contents
Profil Penulis
Adjie Santosoputro telah dikenal sejak lama sebagai seorang praktisi kesehatan mental yang terkenal di Tanah Air. Dia berfokus pada pembelajaran untuk hidup lebih bahagia serta ketenangan mental. Penulis buku Sejenak Hening ini juga sudah sering membagikan ilmunya pada banyak workshop, seminar, juga training.
Saat ini, semakin tingginya pembahasan mengenai mental health, telah membuat buku Adjie menjadi dikenal kembali. Sebagai seorang yang sudah lama melanglang buana di ranah ini, buku Adjie juga sering kali menjadi acuan oleh banyak penulis lain.
Lelaki alumni pendidikan psikologi Universitas Gadjah Mada yang lulus pada 2006 lalu ini, memang sudah memiliki ketertarikan tentang bagaimana caranya menyembuhkan luka batin atau yang sekarang sering disebut healing.
Nama Adjie yang sudah terkenal sejak lama di Indonesia ini juga sering kali membuat sang penulis mendapat tawaran untuk sesi training di banyak perusahaan besar, stasiun televisi, bahkan dia pernah diundang oleh Presiden Jokowi.
Sebagai seorang praktisi berpengalaman dirinya juga membentuk Santosha Emotional Healing Center, yang mana ini adalah sebuah program pelatihan dan konsultasi healing dengan cara yang mindfulness.
Adjie juga pernah menceritakan tentang kisah hidupnya yang sempat mengalami masa kelam. Dia bahkan pernah terlintas untuk melakukan bunuh diri karena selalu dihantui oleh kenangan masa lalunya yang kurang baik.
Namun, dirinya telah mengambil keputusan untuk menyudahi rasa kesedihan dan tekanan dalam batinnya itu, dari pada menyudahi hidupnya. Hal ini juga yang menjadi titik balik kehidupan Adjie dengan bangkit dari kesedihan.
Sejak saat itu, penulis ini menjadi dikenal dengan dan terus bergelut dengan ilmu psikologi serta melakukan upaya healing untuk dirinya sendiri. Adjie Santosoputro, hingga saat ini masih terus berkarya dan semakin dikenal oleh generasi saat ini sebagai ekspertis healing.
Tentang Buku Sejenak Hening
Buku Sejenak Hening ini merupakan sebuah bacaan yang mengajak para pembacanya untuk memberikan waktu sebentar pada diri sendiri untuk istirahat dari hingar-bingar kesibukan. Adjie Santosoputro mengajak kita untuk memahami apa yang kita inginkan dan pemahaman tentang bagaimana konsep kebahagiaan yang sesungguhnya.
Dalam bukunya, penulis menyatakan bahwa pada dasarnya semua manusia menginginkan kebahagiaan akan tetapi kita sering kali melupakan bahwa bahagia berasal dari diri sendiri. alih-aliH menyadarinya, kita cenderung terus-terusan mencari letak kebahagiaan tersebut dengan hal-hal duniawi.
Kita terbiasa mendoktrin diri untuk menakar harga demi sebuah kebahagiaan, entah itu dengan pencapaian karir, hubungan dengan pasangan, kepemilikan atas sesuatu hingga pernikahan. Beberapa hal tadi mungkin memang bisa memberikan kebahagiaan namun tidak pada setiap orang.
Manusia memiliki takaran kebahagiaan mereka sendiri yang membuat pencapaian-pencapaian tersebut tidak selalu menjamin kebahagiaan. Sebab kebahagiaan secara hakiki muncul dari dalam diri.
Bahagia mengubah cara kita memandang berbagai hal. Bahkan saat tidak memiliki pencapaian duniawi sekalipun, manusia bisa mencapai kebahagiaan. Mulai dari bahagia dengan dirinya sendiri, kita bisa menemukan kebahagiaan lain dengan mudah.
Oleh karena itu, Adjie Santosoputro mengajak kita untuk hening sejenak dan memberikan waktu untuk diri sendiri. Untuk menemukan kebahagiaan yang ada di dalam hati kita.
Dengan memberikan waktu untuk diri sendiri, yang perlu kita lakukan adalah bersyukur sepenuhnya atas apa yang telah kita miliki. Bukannya merenungi masa lalu, tapi fokus atas apa yang telah dimiliki saat ini untuk masa depan yang lebih baik.
Adjie sang penulis sendiri sering kali menganalogikan kehidupan ini dengan konsep menutup jendela. Maksudnya adalah kita perlu tahu kapan waktunya membuka jendela pikiran dan menerima banyak informasi, serta tahu kapan harus menutup jendela pikiran dari informasi yang tidak perlu.
Apalagi saat ini, ketika dunia sudah semakin modern. Memaksa kita untuk membelah diri kedalam dua dunia yakni dunia maya dan dunia nyata. Yang mana akan membanjiri kita dengan banyaknya informasi penting atau tidak penting.
Jika kita sulit membendung dan memilah informasi tersebut akan memberikan tekanan yang berat dan berdampak buruk bagi kesehatan mental kita.
Adjie juga sering menganalogikan dengan konsep melempar bola. Melempar bola seperti saat kita mencari kebahagiaan. Kita sering kali melemparkan bola kemudian buru-buru untuk menangkapnya, dan begitu seterusnya. Padahal sejak awal kebahagiaan tersebut sudah berada di tangan kita.
Oleh karena itu sebenarnya yang perlu kita perhatikan adalah kebahagiaan yang sekarang kita miliki, dan bukannya kebahagiaan nanti yang ingin kita miliki.
Adjie Santosoputro juga memberikan tips-tips supaya kita bisa membiasakan mengheningkan diri sejenak untuk mensyukuri hal-hal yang telah kita miliki dan menemukan kebahagiaan.
Tips Meditasi Menurut Buku Sejenak Hening
Berdasarkan pengalaman Adjie Santosoputro, setiap orang bisa melakukan meditasi sendiri untuk menenangkan diri, dan oleh karena itu berikut ini hal-hal yang bisa kamu terapkan saat bermeditasi.
1. Menciptakan suasana hening
Untuk bisa menciptakan suasana bermeditasi yang efektif, kita harus bisa menciptakan suasana hening terlebih dahulu. Suasana hening selalu harus yang jauh dari kepadatan kota seperti di tengah alam. Untuk meditasi sendiri, cukup memilih tempat yang tidak bising seperti di dalam kamar atau halaman rumah yang sekiranya tidak akan ada yang mengganggu kamu untuk waktu dekat.
Menciptakan suasana hening juga bisa dengan tidak menyetel musik atau tv keras-keras, atau berada di tempat umum yang sering kali dilewati orang. sehingga proses kita menenangkan pikiran akan jauh lebih mudah untuk fokus.
2. Duduk dalam posisi rileks
Untuk menenangkan pikiran kita membutuhkan posisi badan yang nyaman tapi tetap membuat kita sadar dan tidak tertidur. Posisikan badan untuk duduk di tempat yang nyaman menurut kamu, yang sekiranya tidak akan ada hal yang mengusikmu nantinya.
Tempatkan kaki pada posisi yang rileks seperti duduk bersila dan menyentuh lantai. Posisi tangan pada posisi yang nyaman seperti di lutut atau di paha. Untuk tetap tersadar, badan perlu duduk tegak dan tidak bersandar pada apapun.
Jika sudah berada dalam posisi tersebut, usahakan untuk tidak banyak bergerak. Sehingga apabila masih ada benda-benda menempel badan yang akan mengganggu bisa dilepaskan, misalnya seperti kacamata, atau aksesoris yang berlebihan.
3. Mengosongkan pikiran
Sudah memposisikan diri di posisi paling nyaman, maka selanjutnya kamu perlu memejamkan mata serta mengatur nafas. Untuk bisa mengosongkan pikiran, pertama-tama kondisi badan harus rileks terlebih dahulu.
Sembari mengatur nafas hingga stabil, kamu bisa melupakan penat, beban dalam pikiran yang akhir-akhir ini menghantui. Meluapkan segala emosi yang ada di tubuh melalui hembusan nafas. Kunci untuk mengosongkan pikiran adalah dengan berkonsentrasi dengan nafas saja.
Tidak perlu memikirkan hal lain, tidak perlu mendengarkan apa saja yang ada disekitar kamu saat ini, cukup mendengarkan nafasmu saja. Saat mencoba berkonsentrasi pada nafas, biasanya semua permasalahan dan hal-hal yang sudah terjadi padamu akan melintas begitu saja.
Tidak perlu khawatir, hal tersebut adalah proses yang akan kita lalui sebelum berhasil mengosongkan pikiran. Oleh karena itu apabila ini terjadi, maka terima saja. Biarkan hal-hal tersebut melintas di kepala.
4. Menyadari apa yang sedang terjadi
Sembari mengosongkan pikiran kamu juga perlu menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang sedang kamu lakukan. Seperti untuk mengatakannya pada diri sendiri, bahwa kamu sadar kamu sedang menarik nafas dan menghembuskannya.
Kesadaran juga merupakan sebuah kunci utama yang akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih tenang. Kita tahu betul apa yang sedang kita alami dan apa yang kita lakukan. Sebab segala sesuatu yang kita lakukan secara sadar membantu kita untuk mudah menerima kenyataan.
5. Tersenyum
Setelah berhasil mengosongkan pikiran dan menyadari apa yang sedang kamu lakukan, akan membantumu menerima kenyataan dengan lapang dada. Bahkan mungkin hal ini akan membuat kamu bisa melihat sisi baiknya dan bersyukur.
Perasaan syukur tersebut merupakan salah satu bentuk kebahagiaan, dan untuk itu kamu perlu tersenyum. Menurut Adjie Santosoputro, hanya dengan hal sesederhana senyuman mampu mengalirkan energi positif pada tubuh kita.
Apalagi jika hal tersebut diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa saling menyalurkan energi yang positif ini pada orang lain. Hanya dengan senyuman, kita bisa memberikan apresiasi untuk diri sendiri dan bersyukur bahwa kamu bahagia terhadap dirimu sendiri.
Kelebihan Buku Sejenak Hening
Sebagai sebuah buku yang ditulis oleh pakar meditasi. Maka tidak heran jika buku Sejenak Hening merupakan buku self improvement sekaligus tips meditasi yang bisa membantu para pembacanya tenang dan rileks.
Adjie sebagai penulis memberikan ulasan dan penulisan yang runtut dan baik. Belum lagi pada beberapa bagian Adjie juga sering membubuhkan hal-hal lucu sebagai intermezo supaya pembaca tidak bosan.
Setiap kata yang tertulis dalam buku ini seolah begitu merasuk di hati para pembacanya, karena ada banyak hal yang begitu relevan. Adjie sang ahli meditasi seperti bisa memahami apa yang orang ingin dengar atau baca dari bukunya.
Buku ini dikemas secara sederhana namun begitu bermanfaat, terutama bagi pembaca yang ingin mencoba menenangkan diri sendiri disela-sela kesibukan. Tanpa harus menyita banyak waktu.
Sehingga kamu tidak perlu healing jauh-jauh atau susah payah menyisihkan waktu senggang, hanya dengan membaca buku ini bisa memberikan secercah ketenangan batin.
Kekurangan Buku Sejenak Hening
Buku ini merupakan bacaan yang menarik yang dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman akan konsep kebahagiaan dan juga cara untuk sejenak healing. Meskipun buku setebal 328 halaman ini memiliki penuturan yang indah, pada beberapa kesempatan bahasa penyampaiannya terkesan agak sulit dipahami atau kurang to the point.
Akan tetapi hal tersebut tidak begitu mengganggu dan tidak menurunkan kualitas buku ini. Selebihnya buku ini bisa dinikmati bagi pembaca yang memang menyukai jenis buku non fiksi terutama yang membahas seputar healing dan meditasi.
Kesimpulan
Seperti judulnya, Sejenak Hening adalah buku yang mengajak kita menemukan kebahagiaan hanya dari cara paling sederhana. Kesederhanaan tersebut rupanya juga menjadi inti dari pembahasan dalam buku ini.
Secara garis besar, Adjie Santosoputro mengajak kita semua untuk melihat kebahagiaan yang sudah ada sejak lama yakni dari dalam diri kita, dan bukannya dari pencapain yang muluk-muluk. Sebab ketika kita terus menerus berusaha mencari kebahagiaan dari orang lain, tidak ada yang menjamin bahwa hal tersebut mampu bertahan lama.
Definisi bahagia seringkali disalahpahami oleh manusia, sehingga mereka akan terus menyibukan diri untuk mencari bahagia dan bukannya menyadari kebahagiaan itu sendiri. Kita selalu ‘ingin bahagia’ dan bukannya menjadi ‘bahagia’.
Padahal seharusnya bahagia itu sekarang, bukan nanti. Apabila kita bisa mengubah pola berpikir kita, maka cara kita memandang dunia akan jauh lebih mudah.
Salah satu upaya kita untuk merubah pola pikir serta menemukan kebahagiaan dihati sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah. Cukup menyisihkan beberapa menit untuk mengosongkan pikiran dan mensyukuri atas apa yang kita miliki. Maka hidup terasa jauh lebih sederhana, tenang dan bahagia.
Itulah review buku Sejenak Hening yang bisa membantu kita menerima diri seapa adanya. Jika Grameds membutuhkan buku-buku terkait psikologi dan lainnya, kamu bisa mendapatkannya di https://www.gramedia.com/. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan selalu memberikan yang terbaik, agar kamu bisa memperoleh informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Inka
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Buku Hijrah Muslimah
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Novel Ringan Indonesia
- Rekomendasi Buku Yang Bagus Untuk Dibaca
- Rekomendasi Buku Bacaan Terbaru
- Rekomendasi Ensiklopedia Islam
- Rekomendasi Novel Tentang Persahabatan
- Urutan Buku Detective Galileo Series
- Review Novel Filosofi Kopi
- Review Novel Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh
- Review Novel My Husband, My CEO
- Review Buku Dari Penjara ke Penjara
- Review Novel Alaia
- Review Novel Alaia 2
- Review Novel The Love Hypothesis
- Review Novel A: Aku, Benci, dan Cinta
- Review Novel Eragon
- Review Buku Inspirational Ideas for Home Cooking ala Xander’s Kitchen
- Review Novel Pachinko
- Review Novel Dengarlah Nyanyian Angin
- Review Manga Komi Sulit Berkomunikasi
- Review Novel dan Hujan pun Berhenti
- Review Novel Seri The Kane Chronicles
- Review Buku Catatan Seorang Demonstran
- Review Novel Before The Coffee Gets Cold
- Review Novel 1Q84
- Review Novel Rajewali
- Review Novel Hantu Rumah Belanda
- Review Novel Azzamine
- Review Novel Azzamine
- Review Novel Azzamine
- Review Novel Thank You Salma
- Review Buku Pemburu Aksara
- Review Novel Raja Untuk Ratu
- Review Novel Gibran Dirgantara
- Review Novel Harapan dari Tempat Paling Jauh
- Review Novel The Poppy War
- Review Buku Sejenak Hening